Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS POTENSI LAHAN PERTANIAN SAWAH BERDASARKAN

INDEKS POTENSI LAHAN (IPL) DI KABUPATEN WONOSOBO

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Derajat S-1 Program Studi
Geografi Dan Memperoleh Gelar Sarjana

Diajukan Oleh :
GANDES HAMRANANI
NIM : E10130124

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ANALISIS POTENSI LAHAN PERTANIAN SAWAH BERDASARKAN
INDEKS POTENSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN WONOSOBO

Gandes Hamranani1, Kuswaji Dwi Priyono2, Taryono2


1
Mahasiswa Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Staf Pengajar Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang potensi lahan pertanian sawah berdasarkan
Indeks Potensi Lahan (IPL) di Kabupaten Wonosobo. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui Indeks Potensi Lahan (IPL) di Kabupaten Wonosobo dan
mengetahui agihan keruangan potensi lahan sawah berdasarkan IPL di Kabupaten
Wonosobo.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu metode pendekatan
kuantitatif berjenjang dengan menggunakan teknik overlay beberapa peta berupa peta
relief, peta litologi, peta jenis tanah, peta hidrologi, dan peta kerawanan bencana.
Teknik penginderaan jauh digunakan untuk interpretasi penggunaan lahan sawah.
Penelitian ini menganalisis potensi lahan pada penggunaan lahan sawah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Wonosobo memiliki lima
kelas Indeks Potensi Lahan, yaitu kelas sangat rendah seluas 96,44 Km2 (9,78%),
kelas rendah seluas 198,37 Km2 (20,12%), kelas sedang seluas 286,07 Km2 (29,01%),
kelas tinggi seluas 294,95 Km2 (29,91%), dan kelas sangat tinggi seluas 110,21 Km2
(11,18%). Lahan sawah pada IPL sangat rendah memiliki luas 20,67 Km2 (2,10 %),
kelas rendah seluas 50,29 Km2 (5,10 %), kelas sedang seluas 70,76 Km2 (7,18 %),
kelas tinggi seluas 63,69 Km2 (6,46 %), dan kelas sangat tinggi seluas 7,34 Km2 (0,74
%). Lahan sawah di Kabupaten Wonosobo didominasi oleh kelas Indeks Potensi
Lahan sedang, yaitu seluas 70,76 Km2 (7,18%).

Kata Kunci: Potensi Lahan, Indeks Potensi Lahan, Penggunaan Lahan, Lahan
Sawah.

ABSTRACT

This research discusses about agriculture land potential of rice field based on
Land Potential Index (LPI) in Wonosobo Regency. The purposes of this research are
to perceive Land Potential Index (LPI) in Wonosobo Regency and to receive the
special distribution land potential of rice field based on (LPI) in Wonosobo Regency.
This research use the qualification quantity approach method which use some
of the overlay technique maps on relief map, lithology map, soil map, hydrology map,
kerawananbencana map. Remote sensing technique used to interprets the land use of
rice field. This research analyses potential land in the land use of rice field.
The result of this research shows that Wonosobo Regency have five classes of
Land Potential Index, they are very low class area 96,44 Km2 (9,78%), low class
area 198,37 Km2 (20,12%), medium class area 286,07Km2 (29,01%), high class area
294,95Km2 (29,91%), and very high class area 110,21Km2 (11,18%). The land of rice
field in Land Potential Index (LPI) that very low has 20,67 Km2 area (2,10%), the
low class area 50,29 Km2 (5,10%), medium class area 70,76 Km2 (7,18%), high class
area 63,69 Km2 (6,46%), and very high class area 7,34 Km2 (0,74%). The land of
rice field in Wonosobo regency dominated by medium Land Potential Index which
70,76 Km2 area (7,18%).

Keywords : Land Potential, Land Potential Index, Landuse, Field Land.

PENDAHULUAN terhadap hasil pemanfaatan lahan


Potensi lahan memiliki arti tersebut. Lahan memiliki potensi yang
penting dalam pengolahan lahan dan tinggi apabila lahan tersebut memiliki
pemanfaatan lahan. Lahan yang beberapa parameter yang mendukung.
berpotensi tinggi untuk pertanian, Parameter parameter tersebut antara
dapat menghasilkan tanaman yang lain berupa parameter jenis tanah, jenis
memiliki kualitas tinggi serta produksi batuan, potensi hidrologi, kemiringan
tanaman pertanian yang lebih banyak. lereng, dan kerawanan bencana.
Pemanfaatan lahan sebaiknya sesuai Potensi lahan pada lahan sawah
dengan potensi lahan yang dimiliki. menggambarkan keadaan yang ideal
Setiap lahan memiliki karakteristik dan sesuai untuk lahan sawah,
yang berbeda beda, sehingga perlu sehingga diharapkan dapat
pemahaman yang lebih mendalam menghasilkan padi yang berkualitas
tentang kajian potensi lahan untuk dan memiliki nilai ekonomis yang
pemanfaatan lahan. Pemanfaatan lahan tinggi.
pada lahan yang memiliki potensi Padi sawah adalah padi yang
lahan tinggi, tentu berdampak positif ditanam di lahan sawah. Sawah adalah
lahan pertanian yang berpetak petak parameter tersebut, perlu dilakukan
dan dibatasi oleh pematang (galengan), penilaian untuk mengetahui indeks
saluran untuk menahan/ menyalurkan potensi lahan pada suatu wilayah,
air, yang biasanya ditanami padi sawah semakin tinggi nilai indeks potensi
tanpa memandang dari mana lahan, maka tingkat potensi lahan di
diperolehnya atau status lahan tersebut wilayah tersebut juga tinggi. Nilai
(BPS, 2012). Lahan sawah adalah Indeks Potensi Lahan merupakan
lahan yang dikelola sedemikian rupa proses relatif lahan untuk kegunaan
untuk budidaya tanaman padi sawah umum yang dinyatakan dalam angka.
dan perlu adanya penggenangan pada Berdasarkan uraian di atas,
masa pertumbuhan padi. Perbedaan maka perlu adanya peninjauan kembali
dari lahan sawah dan lahan rawa lahan pertanian sawah agar dapat
adalah masa penggenangan airnya, diketahui lahan yang berpotensi untuk
pada lahan sawah penggenangan tidak dijadikan areal pertanian sawah.
terjadi terus menerus tetapi Peninjauan tersebut dimaksudkan
mengalami masa pengeringan (Musa, untuk menilai potensi lahan yang
dkk, 2006). berada pada lahan sawah. Peninjauan
Lahan pertanian sawah tersebut didasarkan terhadap Indeks
haruslah digarap dengan baik agar Potensi Lahan (IPL). Indeks Potensi
hasil panennya juga berlimpah. Lahan (IPL) merupakan suatu cara
Penggunaan lahan untuk areal sawah pengukuran potensi lahan dengan
ini sebaiknya mempertimbangkan menggunakan angka. Pengukuran atau
kesesuaian lahan pertanian terhadap penilaian tersebut menggunakan
indeks potensi lahan dan rumus IPL.
bentuklahannya. Aspek parameter Dari uraian di atas, terdapat
penilaian potensi lahan perlu permasalahan yang akan diteliti
diperhatikan seperti jenis tanah, relief, sebagai berikut:
litologi, hidrologi, dan kerawanan
bencana. Pada masing masing
1. bagaimana Indeks Potensi Lahan merupakan metode yang menggunakan
(IPL) di Kabupaten Wonosobo?, pemberian harkat dan perhitungan skor
dan di tiap parameternya. Penelitian ini
2. bagaimana agihan keruangan juga menggunakan teknik overlay
potensi lahan sawah berdasarkan beberapa peta untuk menghasilkan
IPL di Kabupaten Wonosobo? informasi baru yang kemudian
Penelitian tentang potensi lahan dianalisis.
pertanian sawah di Kabupaten Parameter yang digunakan pada
Wonosobo diharapkan dapat penelitian ini yaitu berupa peta relief,
memberikan manfaat sebagai berikut: peta litologi, peta tanah, peta hidrologi,
1. mengembangkan pemahaman peta kerawanan bencana longsor.
terhadap aplikasi Penginderaan a. Faktor Relief
Jauh dan Sistem Informasi Tabel 1. Harkat Relief
Geografi, terutama aplikasinya Kode Relief Harkat
R1 Datar Landai 5
dalam pemetaan potensi lahan R2 Berombak 4
Bergelombang
pertanian sawah. R3 Berbukit rendah 3
2. sebagai masukan bagi para petani R4 Berbukit 2
R5 Bergunung 1
atau pengelola lahan agar dapat Sumber: Suharsono, P dkk
memanfaatkan lahan pertanian b. Faktor Litologi
sawah sesuai dengan kesesuaian Tabel 2. Harkat Litologi
lahan yang didasarkan terhadap Kode Jenis Batuan Harkat
Lh Sedimen klastik berbutir halus 2
Indeks Potensi Lahan (IPL). Lg Sedimen gamping dan 3
metamorf
Lk Sedimen klastik berbutir kasar 5
Lb Batuan beku massif 5
Ll Batu gamping 5
METODE PENELITIAN Lp Bahan piroklastik 8
La Alluvium/coluvium 10
Metode dalam penelitian ini yaitu Sumber : Suharsono, P dkk
menggunakan metode pendekatan c. Faktor Tanah
kuantitatif berjenjang. Metode Tabel 3. Harkat Jenis Tanah
pendekatan kuantitatif berjenjang
Kode Kelas Jenis Harkat B3 Sedang 0.7
Tekstur Tanah B4 Ringan 0.8
L1 Kasar Regosol, 1 B5 Tanpa 1.0
Litosol, Sumber : Suharsono, P dkk
Organosol
L2 Agak Podsolik, 4 Penilaian IPL menggunakan rumus
Kasar Andosol
L3 Sedang Aluvial 5 tertentu dengan memasukkan harkat
coklat,
Mediteran pada tiap parameternya. Rumus untuk
L4 Agak Gley 3 penilaian IPL yaitu :
Halus humus,
Rensina,
Podsol
L5 Halus Grumusol, 2 IPL = (R+L+T+H) x B
Latosol,
Alluvial
kelabu
Keterangan :
Sumber : Suharsono, P dkk
IPL = Indeks Potensi Lahan
d. Faktor Hidrologi
R = Relief
Tabel 4. Harkat Hidrologi
L = Litologi
Kode Air Tanah Harkat
A1 Produktifitas 5 H = Hidrologi
tinggi,
penyebaran B = Bencana
luas
A2 Produktifitas 4
sedang,
penyebaran
Teknik yang digunakan dalam
luas pembuatan peta potensi lahan sawah di
A3 Produktifitas 3
sedang-tinggi Kabupaten Wonosobo yaitu
setempat
(lokal) menggunakan teknik overlay. Teknik
A4 Produktifitas 2
kecil-sedang ini merupakan teknik tumpang susun
setempat dari dua atau lebih peta menggunakan
(lokal)
A5 Langka air 0 teknologi Sistem Informasi Geografi
tanah
Sumber : Suharsono, P dkk untuk mendapatkan informasi baru.
e. Faktor Kerawanan Bencana Peta atau informasi baru tersebut
Tabel 5. Harkat Longsor kemudian dianalisis untuk mengetahui
Kode Longsor Harkat kelas IPL di wilayah tersebut..
B1 Sangat Berat 0.5
B2 Berat 0.6
HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut banyak penggunaan lahan
Indeks Potensi Lahan di Kabupaten sawah karena mudah dalam
Wonosobo dibagi menjadi lima kelas, pengelolaan lahannya, khususnya di
yaitu Sangat Rendah, Rendah, Sedang, bidang pertanian.
Tinggi, dan Sangat Tinggi. Luas Indeks Potensi Lahan Sangat Tinggi
wilayah berdasarkan tingkat Indeks terletak di sebagian Kecamatan
Potensi Lahan (IPL) dapat dilihat pada Watumalang, Kaliwiro, Selomerto, dan
tabel 3.6 di bawah ini. Kepil. Kelas potensi lahan sangat
Tabel 3.6 Indeks Potensi Lahan di tinggi tidak begitu mendominasi di
Kabupaten Wonosobo kecamatan kecamatan tersebut.
2
Kelas IPL Luas (Km ) Persentase (%) Indeks Potensi Lahan Kelas Sangat
Sangat Rendah 96.44 9.78
Rendah 198.37 20.12 Rendah hingga Sedang banyak
Sedang 286.07 29.01
Tinggi 294.95 29.91 terdapat di wilayah yang memiliki
Sangat Tinggi 110.21 11.18
Sumber : Pengolahan Data, 2014
kemiringan lereng tinggi atau relief
berbukit hingga bergunung. Biasanya
Kelas Indeks Potensi Lahan di
terletak di wilayah yang berada di
Kabupaten Wonosobo didominasi oleh
dekat pegunungan seperti di Kecamtan
kelas IPL Tinggi yaitu sekitar 294 Km2
Kejajar, Garung, Kertek, dan
atau 29.91 %. Wilayah yang memiliki
Kalikajar.
potensi lahan tinggi meliputi sebagian
Kecamatan Kejajar, Watumalang,
Kabupaten Wonosobo memiliki lahan
Selomerto, Kaiwiro, Sapuran,
sawah yang cukup luas yaitu sekitar
Kalibawang, dan Kepil. Kecamtan
212 Km2 atau 21.57% dari luas
Selomerto memiliki potensi lahan yang
keseluruhan Kabupaten Wonosobo.
tinggi disebabkan karena kemiringan
Hal ini dipengaruhi oleh sebagian
lerengnya yang datar, tekstur tanah
besar masyarakatnya yang merupakan
yang halus, jenis batuan yang
petani dan mengunggulkan produksi
mendukung, dan produksi air yang
pertanian, terutama padi dan palawija.
cukup. Tak heran bahwa wilayah
Kabupaten Wonosobo memiliki
kebutuhan air yang cukup melimpah IPL Rendah
Sawah pada 70.76 7.18
dan tanah yang subur. Produksi air IPL Sedang
Sawah pada 63.69 6.46
permukaan di Kabupaten Wonosobo IPL Tinggi
dapat mengalir sepanjang tahun. Oleh Sawah pada 7.34 0.74
IPL Sangat
karena itu, setiap tahunnya, Kabupaten Tinggi
Non Sawah 773.28 78.42
Wonosobo dapat menghasilkan padi Sumber : Pengolahan Data, 2014
minimal 3 kali.
Potensi lahan untuk pertanian,
khususnya lahan sawah sangat
diperlukan dalam pengolahannya.
Produksi padi juga dipengaruhi oleh
potensi lahan. Lahan yang memiliki
potensi yang tinggi otomatis
menghasilkan produksi padi yang
melimpah.
Potensi lahan sawah di Kabupaten
Wonosobo dapat dibagi menjadi lima
kelas, yaitu kelas Sangat Rendah,
Rendah, Sedang, Tinggi, dan Sangat
Tinggi. Luas penggunaan lahan
terhadap Indeks Potensi Lahan (IPL)
dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah
ini. KESIMPULAN DAN SARAN
Tabel 3.8 Luas Penggunaan Lahan
terhadap IPL KESIMPULAN
Penggunaan Luas Persentase Berdasarkan penelitian, dapat ditarik
Lahan (Km2) (%)
terhadap kesimpulan sebagai berikut :
IPL
Sawah pada 20.67 2.10 1. Indeks Potensi Lahan di Kabupaten
IPL Sangat
Rendah Wonosobo dibagi menjadi 5 kelas,
Sawah pada 50.29 5.10
yaitu kelas Sangat Rendah seluas 2. Instansi instansi pemerintah
2
96.44 Km (9.78%), kelas Rendah Kabupaten Wonosobo sebaiknya
seluas 198.37 Km2 (20.12%), kelas selalu memperbarui data data
Sedang seluas 286.07 Km2 (29.01%), mengenai kondisi geografis Kabupaten
kelas Tinggi seluas 294.95 Km2 Wonosobo setiap tahunnya agar data
(29.91%), dan kelas Sangat Tinggi yang digunakan untuk kebutuhan
seluas 110.21 Km2 (11.18%). penelitian lebih akurat dan terkini.
2. Lahan sawah pada IPL Sangat Rendah
memiliki luas 20.67 Km2 (2.10%), DAFTAR PUSTAKA
kelas Rendah seluas 50.29 Km2 Musa, L., Mukhlis dan A. Rauf. 2006.
(5.10%), kelas Sedang seluas 70.76 Dasar Ilmu Tanah. FP USU.
Km2 (7.18%), kelas Tinggi seluas Medan
2
63.69 Km (6.46%), dan kelas Sangat Suharsono, Prapto. 1988. Identifikasi
2
Tinggi seluas 7.34 Km (0.74%). Bentuklahan dan Interpretasi
3. Lahan sawah di Kabupaten Wonosobo Citra untuk Geomorfologi.
didominasi oleh kelas Indeks Potensi Bakosurtanal. Yogyakarta.
Lahan Sedang yaitu seluas 70.76 Km2
(7.18%) meliputi wilayah Kecamatan
Kertek dan Kecamatan Wonosobo.

SARAN
Berdasarkan penelitian analisis potensi
lahan pertanian sawah di Kabupaten
Wonosobo, dapat disarankan sebagai
berikut :
1. Penentuan lahan sawah sebaiknya
memperhatikan potensi lahannya
terlebih dahulu, agar produksi panen
padi dapat melimpah.

Anda mungkin juga menyukai