Teknologi analog merupakan proses pengiriman signal dalam bentuk gelombang. Signal
analog tersebut bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk
gelombang kontinu (continue varying). Misalnya, ketika seseorang berkomunikasi dengan
menggunakan telepon, maka suara yang dikirim melalui jaringan telepon tersebut
dilewatkan melalui gelombang dan kemudian ketika gelombang ini diterima, maka
gelombang tersebutlah yang diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si
penerima dapat mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari
komunikasi tersebut. Signal analog merupakan pemanfaatan gelombang elektromagnetik.
Misalnya pada teknologi telepon yang telah saya jelaskan sebelumnya, proses pengiriman
suara dilewatkan melalui gelombang elektromagnetik yang bersifat variable dan
berkelanjutan
TEKNOLOGI DIGITAL
Teknologi digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi
kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 untuk proses informasi yang mudah, cepat dan akurat.
Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan
pada teknologi analog yaitu :
a.Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat
informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
b.Penggunaan yang berulangulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan
kuantitas informasi itu sendiri.
c.Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
d.Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara
interaktif.
Kelebihan informasi digital adalah kompresi
dan kemudahannya yaitu dapat ditransfer ke media elektronik lain. Kelebihan ini
dimanfaatkan secara optimal oleh teknologi internet, misalnya dengan menaruhnya ke
suatu website atau umumnya disebut dengan meng-upload. Cara seperti ini disebut online
di dunia cyber.
Sistem transmisi digital menyediakan :
a.Tingkat pengiriman informasi yang lebih tinggi.
b.Perpindahan informasi yang lebih banyak
c. Peningkatan ekonomi
d.Tingkat kesalahan yang lebih rendah dibandingkan sistem analog.
Grounding adalah suatu jalur langsung dari arus listrik menuju bumi atau koneksi fisik
langsung ke bumi. Dipasangnya koneksi grounding pada instalasi listrik adalah sebagai
pencegahan terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik berbahaya
yang terekspos akibat terjadi kegagalan isolasi.
4. Multimeter: Alat ukur satuan elektronika yakni arus, tegangan, dan resistansi
7. Hertz (Hz): Satuan frekuensi. 1 KHz (Kilo Hertz) = 1.000 Hz, 1 MHz (Mega Hertz)
= 1.000 KHz
10. Logic Gate: Gerbang logika yaitu gerbang-gerbang digital dasar dalam elektronika
digital seperti AND Gate, OR Gate, dan NOT Gate
14. Ohm: Satuan resistansi. 1 KOhm (Kilo Ohm) = 1.000 Ohm, 1 MOhm (Mega Ohm) =
1.000 KOhm
15. Paralel: Sejajar
18. PCB (Printed Ciscuit Board): Papan tembaga yang berfungsi untuk menempelkan
dan menghubungkan komponen elektronika dengan cara disolder.
24. Logic 1: Tegangan dengan level tinggi/ high yaitu 5 Volt untuk IC jenis TTL
25. Logic 0: Tegangan dengan level rendah/ low atau nol Volt
33. Breadboard (Project Board): Alat untuk merancang rangkaian elektronika berupa
konektor-konektor yang dirancang sedemikian rupa sehingga berupa garis-garis
vertikal dan horizontal. Fungsinya untuk melakukan perancangan dan tes sebuah
rangkaian sebelum dipindah ke PCB
1. AC Inverter
Inverter adalah alat yang berkebalikan dengan adaptor. Adaptor, bagi yang belum tahu,
berguna untuk mengubah arus AC (bolak-balik) menjadi arus DC (searah). Contoh
sederhana adaptor adalah charger handphone, charger laptop, dll. Sebaliknya, inverter
mengubah arus DC menjadi arus AC. Dalam bidang elektro, inverter merupakan aplikasi
rangkaian osilator daya.
Nah secara sederhana bisa dijelaskan bahwa AC adalah salah satu peralatan rumah
tangga yang paling banyak memakan listrik. Maka jika Anda memutuskan akan
memasang air conditioner (AC) di rumah, sudah sewajarnya Anda akan memilih AC
hemat listrik dan disinilah peran teknologi inverter dimanfaatkan.
Contoh bagaimana AC inverter bekerja adalah sbb: Jika di siang hari yang panas Anda
memilih suhu 25 C pada AC tanpa inverter, air conditioner otomatis akan mati sendiri
ketika suhu ruangan sudah dibawah 25 C, dan akan hidup lagi pada saat suhu naik diatas
25 C. Hal ini akan terus berulang dan akan menyebabkan banyak energi listrik (uang?)
yang terbuang sia-sia. Selain itu gangguan oleh adanya suara air conditioner yang hidup
dan mati berulang-ulang dapat dihindari. Pada AC inverter, dimungkinkan untuk menjaga
ruangan pada suhu tertentu tanpa air conditioner harus hidup dan mati berulang-ulang.
Kelebihan AC Inverter
Waktu yang lebih cepat untuk mencapai suhu ruangan yang kita inginkan.
"Tarikan" pertama pada listrik 1/3 lebih rendah dibandingkan AC yang tidak
menggunakan teknologi inverter.
Lebih hemat energi dan uang karena teknologi ini menggunakan sumber daya yang
30% lebih kecil dibandingkan AC biasa. Beberapa merk air conditioner bahkan
mengklaim dapat menghemat listrik hingga 60% dibanding AC tanpa inverter.
Dapat menghindari beban yang berlebihan pada saat AC dijalankan.
Fluktuasi temperatur hampir tidak terjadi
Kekurangan AC inverter
Watt yang di konsumsi tergantung kondisi ruang
Harus menggunakan Pipa yang lebih tebal
Freon yang sangat mahal
Sering Rusak nya Main Board Dc pada Outdoor unit , jikalau di ganti harga setara
ac standart
Proses pendinginan AC Inverter lebih lama daripada AC Konvensional
2. AC Non Inverter
Pada AC Non-Inverter atau AC konvensional kompresornya langsung beroperasi dengan
kapasitas penuh pada saat switch-on. Setelah suhu yang diperlukan itu akan mati.
Ternyata lagi ketika suhu naik. Akibatnya, ada siklus on-off yang menghasilkan tegangan
puncak dan fluktuasi suhu yang lebar. Karena kompresor menyala dan mati berulang-
ulang, banyak daya habis. Selain itu, sistem ini memberikan kontribusi untuk beban yang
berat. Dengan demikian AC jenis ini akan memakan banyak listrik dan otomatis tagihan
listrik pun akan membengkak.