Anda di halaman 1dari 10

BAB I

A. Latar belakang
Seperti yang kita ketahui rokok tidak asing lagi kita dengar dan kita lihat, kini setiap toko
atau warung sudah memperjual belikan rokok, hal ini sangat berpengaruh dalam
kesehatan masyarakat karena rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung,
hipertensi, gangguan janin, dan kehamilan.
Selain itu hal ini juga dapat merusak kadar-kadar jati diri bangsa. Sekaang banyak siswa
yang menkonsumsi rokok. Ini semua membuktikan bahwa rokok sudah merajalela
dikalangan masyarakat. Mengkonsumsi rokok juga dapat mengakibatkan rusaknya mental
masyarakat.

B. Rumusan masalah
1. Apakah yang melatarbelakangi masyarakat menggunakan rokok?
2. Bagaimana pengaruh masyarakat dikalangan masyarakat?
3. Bagaimana upaya penanggulangan penggunaan rokok dikalangan masyarakat?

C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui latar belakang masyarakat menggunakan rokok.
2. Untuk mengethaui pengaruh rokok dikalangan masyarakat.
3. Untuk mengethaui upaya penanggulangan rokok dikalangan masyarakat.

D. Manfaat penelitian
Untuk mengetahui dampak positif dan negatif terhadap rokok dan mengetaui seluk-beluk
rokok.

E. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
BAB I merupakan bab pendahuluan yang mengungkapkan latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II merupakan bab tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang menguraikan tentang
tinjauan pustaka dan kerangka pikir.
BAB III merupakan bab metodologi penulisan yang menjelaskan sumber data, metode.
BAB IV merupakan bab pembahasan yang berisi tentang narkotika dikalangan remaja.
BAB V merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II

A. Tinjauan pustaka
1. Pengertian rokok/tembakau
Menurut Drs. Yayan Suherian di buku sosiologinya halaman 69 mrngatakan bahwa
tembakau mengandung nikotin keras, untungnya nikotin lenyap pada waktu tembakau
urap saraf dapat menimbulkan ketagihan. TIR merupakan zat yang mengandung dalam
tembakau yang dapat menimbulkan penyakit kanker paru-parumengapa para remaja
harus diselamatkan dari bahaya narkotika! Orang tua tidak selamanya kuat dan hidup.
Orang tua itu bila sudah umur 55 tahun ke atas, rata-rata tenaganya tidak kuat lagi
untuk bekerja. Umur 55 untuk pegawai negeri sudah mulai pensiun dan harus diganti
dengan angkatan muda. Peran remaja haruslah mempersiapkan diri menjadi orang
bersar berjiwa besar dan tangguh menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu
mengatasinya.
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup oleh mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada
kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang pertama kalinya merokok adalah suku bangsa Indian di
Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, ketika
bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut
mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke benua Eropa.
Kemudian kebiasaan merokokmulai muncul dikalangan bangsawan Eropa. Tapi
berbeda dengan bangsa India yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang
merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol
masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok sudah mulai masuk di negara-negara
Islam.
Telah banyak risetyang membuktikan baha rokok sangat menyebabkan
ketergantungan, disamping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung,
penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas
bahanpembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan
penggunaan filter pada rokok.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus:
Klobot : Rokok yang bahan pembungkusannya berupa daun jagung.
Kawung : Rokok yang bahan pembungkusannya berupa daun aren.
Sigaret : Rokok yang bahan pembungkusannya berupa kertas.
Cerutu : Rokok yang bahan pembungkusannya berupa daun tembakau.
Rokok putih : Rokok yang bahan baku atau isinya hanya berupa daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok kretek : Rokok yang bahan baku atau isinya hanya berupa daun tembakau
dan cengkeh yang diberi saus untuk efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok klembak : Rokok yang bahan baku atau isinya hanya berupa daun tembakau,
cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
Sigaret Kretek Tangan (SKT) : Rokok yang proses pembuatannya dengan cara
digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
Sigaret Kretek Mesin (SKM) : Rokok yang proses pembuatannya menggunakan
mesin.
Sederhananya, material rokok dimasukan kedalam mesin pembuat rokok. Keluaran
yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin
pembuatrokok telah mampu nenghaslikan keluaran sekitar enam ribu sampai
delapan ribu batang rokok per menit.
Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok
seningga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah
dalam bentuk pak. Ada pula mesin rokok yang mampu mengasilkan keluaran
berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan
mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal
dengan dengan diameter ujung SKT, pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar
ujung rokok sama besar.
Sigaret Kretek Mesin (SKM) sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian:
1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF) : Rokok yang dalam proses
pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh : Gudang Garam
Filter Internasional, Djarum Super, dll.
2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM) : Rokok mesin yang nenggunakan
kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini jarang menggunakan
aroma yang khas. Contoh : A Mild, Clas Mild, Star Mild, U Mild, LA Light,
Surya Slim, dll.
Rokok berdasarkan penggunaan filter :
Rokok Filter(RF) : Rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
Rokok Non Filter (RNF) : Rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat
gabus.
Hidup bebas tanpa rokok
Kebanyakan perokok, yang jarang merokok, atau yang bisa menghabiskan 2 pack
rokok setiap hari, ingin berhenti merokok. Kita tahu bahwa disamping rasa rokok yang
enak, energi yang timbul setela merokok, dan perasaan nyaman setelah menghirup
udara, ada keinginan untuk berhenti karena takut akan bahaya merokok atau hal lain.
Takut terkena kanker di kemudian hari, kolestrol meningkat, detak jantung tidak
beraturan, penyakit maag, hingga masalah penampilan seperti gigi menguning dan
nafsu bau tembakau serta baju bau asbak. Alasan orang untuk merokok bermacam-
macam. Ada yang merokok karena ingin mendapat efek segar, atau karena kebiasaan,
misalnya sengang, mara, gelisah yang memicu keinginan merokok, atau tubuh
meminta dosis nikotin yang minimal sama dengan hari sebelumnya.
Kalau ditanya, hampir semua perokok ingin berheti. Tetapi ini bukan perkara yang
mudah. Pemicu keinginan merokok bermacam-macam, dan tiba-tiba datangnya. Pada
saat itu, orang yang sudah berhenti merokok selama 3 bulan sekalipun bisa kembali
merokok.

2. Kesehatan
Menurut Drs. Bambang Marhijanto mengtakan di kamus BHS. Indonesianya
kesehatan merupakan dari kata yang artinya keadaan bada segera tak terasa apapun.
Perilaku hidup bersih dan sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan
masyarakat, salah satu aspeknya adalah tidak ada anggota keluarga yang merokok.
Sedangkan PHBS harus menjadi kewajiban saya dan para kader kesehatan untuk
mensosialisasikannya.
Setiap kali mengirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebig
dari 4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun
kedalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok mengganggu kesehatan,
kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat
buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok
bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang disekitarnya.
Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di
negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berap bagi upaya
peningkatan derajat kesehata masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia(WHO)
telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan
membunuh 10 juta orang per taun, 70% diantaranya terjadi di negara-negara
berkembang.
Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) telah menetapkan
tanggal 31 Mei sebagai hari bebas tembakau sedunia tiap tahun. Bahaya merokok
terhadap kesehatan tubu telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang. Efek-efek
yang merugikan akhibat merokok pun sudah diketahun dengan jelas. Bnyak penelitian
membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan resiko timbulnya berbagai
macam penyakit. Seperti pentyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker
paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan
darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.
Penelitian terbaru juga menunjukan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap
rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok,
atau biasa disebut juga dengan perokok pasif.
ZAT KIMIA
Raoko tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni tembakau,
Di Indonesia, tembakau ditambah cangkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat
rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai roko linting, roko
putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap(chewing tobacco atau tembakau
kunya).
Komponen gas asap roko adalah karbon monoksida, amoniak, asap hidrosianat,
nitrogen oksida, dan formadehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, kabarzol, dan
kresol. Zt-zat ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker(karsinogen).
NIKOTIN
Zat yag paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni syarat tubu,
meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan
menyebabkan ketagihan, dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg
yang dihisap olah orang deasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di
Amerika Serikat, roko putih yang beredar di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin
per batang, sementara di Indonesia berkadar nikotin 17 mg per batang.
TIMAH HITAM(Pb)
Tima hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok(isi
20 batang) yang habis dihisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara
ambang batas bahaa timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari.
Bisa dibayangkan, seorang perokok berat menghisap 2 bungkus rokok per hari, berapa
banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh!
GAS KARBONMONOKSIDA(CO)
Karbon monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan
hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan
oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih
kuat dari oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya di sisi hemohlobin. Jadilah,
hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok
kurang dari 1%, sementara dalam darah perokok mencapai 4-15%. Berlipat-lipat!
TAR
Tar adalh kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok,
dan bersifat karsinogen. Pada saat roko dihisatp, tar masuk ke dalam rongga mulut
sebagai uap padat. Setela dingin, akan menjadi padat dan menjadi endapan berarna
cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini
bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar
24-45 mg.
DAMPAK PARU-PARU
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran nafas dan jaringan
paru-paru. Pada saluran nafas besar, sel mukosa membesar(Hipertrofi) dan kelenjar
mucus bertambah banyak(Hiperplasia). Pada saluran nafas kecil, terjadi radang ringan
hingga penyempitan akhibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan
paru-paru, terjadi peningkatan sel radang dan kerusakan alveoli. Akhibat perubahan
anatomi saluran nafas, pada peroko akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru
dengan segala macam klinisnya. Hal ini mejadi dasar utama terjadintya penyakin
obstruksi paru menahun(PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama
timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkhitis kronis dan asma.
Hubungan antara merokok dan kanker paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini.
Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan
timbulnya kanker paru-paru. Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren,dan
uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan resiko
terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker
paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.

B. Kerangka Pikir
Rokok adalh tembakau yang mengandung racun nikotin keras, untungnya nikotin hanya
lenyap pada tembakau terbakar urap saraf dapat menimbulkan ketagihan. TIR merupakan
zat yang terkandung dalam tembakau yang dapat menimbulkan penyakit kanker paru-
paru. Kesehatan dalam keadaan badan segar tak terasa apapun. Oleh sebab itu diduga ada
pengaruh yang ditimbulkan merokok terhadap tingkat kesehatan siswa. Kesehatan
merupakan faktor utam penunjang kebugaran tubuh seorang namun karena adanya rokok
mengakhibatkan kondisi tubuh melemah.
BAB III

A. Lokasi Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada masyarakat
pengguna rokok yang ada di makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22
Januari 2011 sampai 1 Februari 2011.

B. Populasi dan Sampel


Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap. Populasi dalam penelitian ini
adalah remaja. Sedangkan sampel yaitu himpunan bagian dari populasi yang
diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Adapun sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian dari masyarakat yang ada di kota Makassar adapun teknik
pengambilam sempel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang tela diberi nomor
urut.

C. Jenis dan Sumber Data


1. Jenis Data:
a) Data Kuantitatif yaitu data yang berbrntuk pengolahan angka atau bilangan
atau data numerik untuk dapat menghasilkan penafsiran ynag kokoh.
b) Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa pernataan dan tulisan yang
dijadikan pertimbangan dalam memperoleh suatu kesimpulan untuk
memperjelas pemecahan masalah berupa tanggapan responden.
2. Sumber Data
a) Data Primer adalah data yang diperoleh melalui hasil penelitian langsung
terhadap obyek yang diteliti. Data tersebut duperoleh melalui metode
wawancara, observasi, dan hasil angket dari responden. Jawaban responden
kemusian diberi skor dan ditabulasikan.
b) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain
dari dokuimentasi atau tulisan(buku-buku, laporan-laporan, karya ilmiah dan
hasil penelitian) dan dari informasi pihak-pihak yang berkaitang dengan kajian
yang diteliti.

D. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1. Riset kepustakaan, adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara
melakukan peninjauan pustaka dari berbagai literatur karya ilmiah, majalah, dan
buku-buku yang menyangkut teori-teori yang relevan dengan masalah yang
dibahas.
2. Riset Lapangan, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan di lokasi(Objek
penelitian) secara langsung yang terdiri dari :
a) Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada manyarakat,
khususnya remaja pengguna rokok.
b) Angket, untuk mengetahui lebih jelas pemahaman masyarakat terhadap
penggunaan rokok.
BAB IV

A. Hasil Penelitian
1. Hasil Angket dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan membagikan
angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel x dan y, kuesioner yang
telah diberikan kepada responden selanjutnya ditanggapi dengan memberikan tanda
centang guna memperoleh data untuk kemudian dikelola oleh kami selaku panitia.
Angket berisi masing-masing 10 pertanyaan dengan 4 jenis pilihan tanggapan yang
masing-masing memiliki point berikut pilihan tanggapan:
Sangat Setuju(SS): 4 point.
Setuju(S): 3 point.
Tidak Setuju(TS): 2 point.
Sangat Tidak Setuju(STS): 1 point.
2. Hasil waancara
Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan terhadap para sumber dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat telah mengkoinsumsi rokok.
Kebanyakan dari mereka sulit untuk berhenti merokok karena mereka telah
mengalami ketergantungan terhadap rokok. Mereka tidak memikirkan dampak yang
ditimbulkan oleh rokok sangat besar. Salah satu latar belakang mereka menggunakan
rokok adalah untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas, dll. Adapun kerugian
yang mereka alami yaitu kerugian di bidang materi dan kesehatan. Sebagian dari
mereka ingin berhenti merokok dan upaya-upaya ynag mereka lakukan untuk berhenti
merokok adalah tidak bergaul dengan orang-orang yang merokok, berniat dan
bertekad untuk berhenti merokok.

B. Pembahasan
Berdasarkan jawaban-jawaban para responden baik yang tertuang di dalam angket
maupun wawancara, maka terjawablah permasalahan pada bab sebelumnya. Masyarakat
menggunakan rokok untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas, dll. Adapun
pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok di kalangan masyarakat adalah masalah kesehatan
dan keuangan. Masalah kesehatan tersebut yaitu, kanker, serangan jantung, hipertensi,
kehamilan, dan janin. Upaya-upaya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak merokok
lagi yaitu, mengajarkan kepada masyarakat cara hidup sehat, mengadakan penyuluhan
tentang bahaya rokok, dan sebagainya.
BAB V

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Masyarakat menggunakan rokok untuk menghilangkan stress, atas dasar
solidaritas, dll.
2. Pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok di kalangan masyarakat adalah masalah
kesehatan dan keuangan. Masalah kesehatan tersebut yaitu, kanker, serangan
jantung, hipertensi, kehamilan, dan janin.
3. Upaya-upaya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak merokok lagi yaitu,
mengajarkan kepada masyarakat cara hidup sehat, mengadakan penyuluhan
tentang bahaya rokok, dan sebagainya

B. Saran
1. Sebaiknya perilaku mengkonsumsi rokok dihindari.
2. Jangan membawa pemantika atau korek, hal ini dapat mengurangi penggunaan
rokok di tempat umum.
3. Harga rokok sebaiknya dinaikan, agar para perokok berpikir panjang untuk
membeli rokok yang sangat mahal.
4. Diutamakan bergaul dengan orang-orang yang tidak merokok.
5. Jika sudah terlanjur menjadi perokok, berusahalah untuk berhenti secara perlahan.

Anda mungkin juga menyukai