OLEH:
KELOMPOK III
KELAS C
RAHMI (N21115038)
MARIO (N21115933)
RIMA (N21115936)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Lingkungan yang sehat dan bersih akan membawa efek yang baik bagi
khusus karena lebih dari 60% dalam suatu populasi memiliki setidaknya
satu jenis penyakit kulit, khususnya golongan usia anak. Anak menjadi
imunitas. Dampak penyakit kulit pada anak dapat berupa disabilitas dan
segi kejiwaan.
menerus, tidur terganggu, dan bekas yang terlihat pada kulit juga dapat
paling umum terjadi pada orang-orang dari berbagai usia. Sebagian besar
perkembangannya.
yang normal. Dari tinjauan tersebut diatas ada banyak macam penyakit kulit
diantaranya cacar, herpes, DBD, campak, candidiasis dan jerawat yang perlu
TINJAUAN PUSTAKA
I. CACAR
menonjol, melepuh serta berkeropeng dan rasa gatal. Penyakit cacar air
orang lain secara langsung. Cacar air dikenal juga dengan nama lainnya
sehingga di masa depan tidak akan lagi terserang penyakit virus cacar
air dari penularan yang dilakukan oleh orang lain. Namun cacar air
yang tidak diberantas habis secara tuntas bisa terus hidup di dalam
percikan ludah maupun dari cairan yang berasal dari lepuhan kulit
terakhir mengering.
I.3 Tanda dan Gejala Terserang Penyakit Varicella
Untuk mengatasi gejala-gejala penyakit cacar air bisa dilakukan
dengan melakukan kompres dingin pada kulit yang terkena agar rasa
diberikan obat pengurang gatal pada kulit.Jika terjadi demam maka bisa
diberikan obat sesuai dengan petunjuk atau resep dokter. Cacar air
waktu tertentu.
Adapun tanda terserangnya penyakit cacar air yang disebabkan
2. Setelah dua atau tiga hari kemudian akan mulai muncul bintek
melepuh disertai rasa gatal yang disebut vesikel, dan yang terakhir
hari.
3. Pada hari ke lima biasanya tidak ada kemunculan lepuhan baru di
kulit.
sekitar 20 hari.
juga rasa tidak enak badan. Pada anak di bawah umur 10 tahun
kesulitan yang berarti untuk bisa cepat sembuh, namun pada orang
dewasa dan juga orang yang mengalami gangguan kekebalan tubuh dari
penyakit, maka penyakit cacar air bisa berakibat buruk dan bahkan
fatal. Komplikasi penyakit yang dapat terjadi akibat cacar air adalah
seperti :
terjadi infeksi luka akibat garukan pada kulit yang gatal.Sakit cacar air
juga bisa saja menyebabkan pembengkaan kelenjar getah bening pada
pernapasan bagian atas, vagina, rectum dan kelopak mata. Jika terdapat
herpes jenis ini dibedakan lagi dengan dua jenis virus yang
II.5 Pengobatan
Sebenarnya penyakit cacar air dapat sembuh sendiri tanpa
sedang terluka. Penderita cacar air dapat mandi seperti biasa tetapi
anti nyeri karena nyeri pada penyakit ini sering mengganggu. Selain itu
hingga ke jenis obat yang lebih kuat.Selain obat-obat anti nyeri dapat
juga diberikan obat oles yang mengandung capcaisin dan obat anti
kejang.Kedua jenis obat tersebut terbukti dapat mengatasi nyeri setelah
sekitar 15-20% anak sehat yang diberikan vaksin ini tetap terkena
varicella. Jenis varicella yang dialami jenis yang ringan di mana tidak
ditemukan adanya demam, bisul pada kulit yang lebih sedikit, dan
keluhan lain juga lebih ringan. Selain itu, varicella pada anak yang
sudah divaksinansi juga jarang menular kepada orang lain yang belum
terkena varicella.
Untuk mencegah tejadinya infeksi bakteri serta komplikasi akibat
serangan cacar air bisa dilakukan beberapa usaha berikut ini, antara
lain:
sabun
b. Memotong kuku yang panjang dan mengikir kuku yang tajam
d. Memakai pakaian yang telah dicuci bersih dan kering serta nyaman
dipakai
nyaman
II. HERPES
penderita herpes.
1. HERPES SIMPLEKS
a. Definisi
b. Etiologi
c. Patofisiologi
manusia.
d. Manifestasi Klinis
yang berat.
e. Penatalaksanaan Medis
diteliti.
f. Pencegahan
kontroversial.
a. Definisi.
b. Etiologi
cangkroid).
c. Patofisiologi.
d. Manifestasi Klinis.
Infeksi oro-fasial
Infeksi genital
Infeksi okular
Kelainan neurologist
Penurunan imunitas
e. Penatalaksanaan.
adalah:
penyembuhan.
1 dan HSV-2.
awal.
f. Pencegahan.
a. Definisi.
b. Etiologi.
hari.
c. Patofisiologi
d. Manifestasi Klinis
Pengobatan
1) Pengobatan topical
vesikel pecah
selama 3x sehari.
2) Pengobatan sistemik.
Drug of choice-nya adalah acyclovir yang dapat
priritus.
e. Pencegahan.
No Nama Obat Komposisi Mekanisme Kerja Indikasi Dosis Efek Samping Interaksi Obat Pabrik
1. Analgetik Paracetamol
antipiretik. 500 mg/ tablet; Inhibisi Nyeri ringan Tablet: Reaksi alergi pada Alkohol, Phyto Kemo
Paracetamol 120 mg/ 5ml; nonkompetitif hingga Anak-anak: 3-4xsehari kulit, alergi silamg antikonvulsan, INH: Agung
Paracetamol (G) 100 mg/ drops sikloogsigenase. sedang, -1 tablet; Dewasa: 3-4x dengan salisilat, Meningkatkan Land
Nalgesik (P) Menangkap demam. sehari 1-2 tablet; Sirup: leucopenia, hepatotoksik; son
Lanamol (P) oksigen reaktif dan . Bayi: 3-4x sehari - sdt; neutropenia, Antikoagulan oral: Gratia
Hufagesic (P) radikal anak 2-5 thn: 3-4xsehari 1- panzitopeni, Dapat meningkatkan Winth
Panadol (P) hidroperoksid 2 sdt; anak 6-12 thn 3-4x nefropati efek Warfarin; rop, Sterling
yang diperlukan sehari 2-4 sdt. analgesik, Fenotiazin:
Sanmol (P) Sanbe Farma
untuk aktivasi. Drops: kerusakan hati Kemungkinan terjadi
Ottopan (P)
Anak usia 0-3 bln 3-4x yang berat dan Hipotermia Parah.
Paraco (P)
sehari 0,4 ml drops; anak mungkin letal.
drops.
Ibuprofen 200 Menghambat Mengurangi Tablet: Iritasi sal. Cerna, Antikoagu Sunthi Sepuri
Ibuprofen
mg, enzyme nyeri akibat Dewasa: 3-4x sehari 1-2 efek SSP, lan dan antitrombo Medifam
Ibuprofen (G)
Paracetamol siklooksigenase berbagai tablet setelah makan toksisitas hepar, tik: Meningkat Sanbe Farma
Aknil (P)
350 mg sehingga konversi penyebab, Suspensi: dan toksisitas kan ES perdarahan Guardi An
Axalan (P)
Ibuprofen 200 asam arakidonat peradangan, 3-4x sehari, Dewasa: 2 sdt ginjal. saluran cerna; Pharmatama
Bufec (P)
mg, menjadi PGG2 rematik, atau 1 sdt suspensi forte; Aspirin: Meningkat
Otto
Iremax (P)
Paracetamol terganggu demam. Anak-anak: 20mg/KgBB kan ES &
Pharos
Ostarin (P)
325 mg suspensi/suspensi forte dalam menurunkan efek
Proris (P) dosis terbagi tidak dianjurkan kardiopro
Ibuprofen
400 mg
Ibuprofen 200
mg; 400
mg/kaplet;
100mg;200mg/
5 ml suspensi.
Ibuprofen 100
mg/ tab.
kunyah,
200mg/kaplet,
100mg/5 ml
No Nama Obat Komposisi Mekanisme Kerja Indikasi Dosis Efek Samping Interaksi Obat Pabrik
suspensi;
200mg/5ml
mg suppo.
2. Antivirus Tiap tablet Merupakan analog Infeksi HSV- Non genital herpes : Pemberian oral : Probenesid Hexa
Acyclovir mengandung guanosin yang 1 dan HSV-2 Dewasa 200 mg 5 kali Malaise, sakit meningkat- kan pharm
Asiklovir (G) Acyclovir 200 menghambat baik lokal sehari selama 5 hari. kepala, mual, waktu paruh rata- Medikon
Azovir (P) mg atau sintesa DNA dan maupun Pada penderita muntah, diare. rata dan kadar obat Prima
Clinovir (P) Acyclovir 400 replikasi virus sistemik dan immunocompromised 400 Pemberian dalam plasma. Pharos
Clopes (P) mg dengan cara infeksi mg 5 kali sehari selama 5 parenteral : Metiska
Virdam (P) mengandung DNA virus 400 mg 4 kali sehari. peningkatan nilai Pyridam
maksimal 1 tahun
(suppressive therapy)
kehamilan :
5 hari.
dengan kelahiran
(suppressive therapy)
penderita HIV :
treatment)
ulangan (suppressive
therapy)
herpes zoster:
selama 5 hari
kali sehari.
Valasiklovir Tiap Kaplet Merupakan analog Pengobatan Herpes genital Sakit kepala, Simetidin Glaxo
Valasiklovir (G) mengandung guanosin yang herpes zozter, Initial episode 0,5-1 g 2 kali mual, nyeri Wellcome
Herclov (P) 500 mg menghambat herpes sehari selama 7 hari. abdominal, Sanbe Farma
Valterx (P) Valasiklovir sintesa DNA dan simpleks Recurrent episode, 500 mg 2 depresi,
replikasi virus pada kulit, kali sehari selama 3-5 hari dismenorea,
triphosphat DNA dan rekuren. lebih dari 9 kali pertahun peningkatan nilai
virusstatik
No Nama Obat Komposisi Mekanisme Kerja Indikasi Dosis Efek Samping Interaksi Obat Pabrik
dimasukkannya zat
virus sebagai
pengganti
Thymidin,
replikasi virus
dikacaukan
No Nama Obat Komposisi Mekanisme Kerja Indikasi Dosis Efek Samping Interaksi Obat Pabrik
III. CAMPAK
sebutan gabagen (dalam bahasa Jawa) atau kerumut (dalam bahasa Banjar)
atau disebut juga rubeola (nama ilmiah) merupakan suatu infeksi virus
yaitu :
yaitu :
gejala khas ini tidak selalu dijumpai. Bercak Koplik ini berupa bercak
penyakit campak.
2. Stadium Erupsi
virus lain).
vaksinasi Campak.
b. Gejala klinis
kataral)
4. Pada stadium erupsi timbul ruam ( rash ) yang khas : ruam
limfositosis relative.
darah yang diambil dari pasien 2-3 hari sebelum onset gejala
CAMPAK
sebelum timbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada. Masa
campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak usia pra-
infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahirdari
kedua.
a. Pencegahan Primordial
Pencegahan primordial dilakukan dalam mencegah
yang masih sehat dan belum memiliki resiko yang tinggi agar
b. Pencegahan Primer
b.1. Penyuluhan
b.2. Imunisasi
b .3. Isolasi
Penderita rentan menghindari kontak dengan
c. Pencegahan Sekunder
berobat.
d. Pencegahan Tersier
dilakukan adalah :
kronik.
CAMPAK
yaitu :
a. Tahap Reduksi
b. Tahap Eliminasi
Cakupan imunisasi sangat tinggi 95% dan daerah-daerah
campak.
c. Tahap Eradikasi
e. Pemeriksaan laboratorium
kalori)
PENGOBATAN CAMPAK
antipiretik Nyeri akibat berbagai Inhibisi reversible Iritasi sal. Cerna, efek 1200-1600 mg
Ibuprofen (G)
Bufec (P)
Bunofa (P)
Dofen (P)
Dolofen (P)
Ibufen (P)
Profen (P)
Paracetamol (G) sedang, demam. Menangkap oksigen dengan salisilat, 250 mg rectal.
Flumin (P)
Pamol (P)
Panadol (P)
Sanmol (P)
2. Antibakteri
Penicillin V infeksi kulit Mekanisme kerja adalah Reaksi alergi berupa Dewasa : 500 mg tiap
ProkainBenzil(P) dinding sel bakteri trombositopenia dan 1-5 thn : 125 mg tiap
Erythromycin (G) pernafasan, infeksi makrolida yang bersifat Mual, muntah, nyeri
(Infa) (P) dan jenis mikrobanya pendengaran yang 12 jam, infeksi berat
Amoxicillin (G) Infeksi kulit dan penisilina. Mekanisme Mual, diare, ruam, diganda
Kemocillin (P) jaringan lunak, infeksi kerja berdasarkan kadang-kadang terjadi kan.
Camoksil (P)
kulit dan jaringan bakterisid dengan ulositosis), reaksi Oral : 960 mg per hari
lunak menghambat kerja enzim alergi, diare, anorexia, tiap 12 jam (dewasa)
yang diperlukan untuk artalgia dan mialgia, 120 mg tiap 2 jam per
mikroorganisme bulan)
tahun)
IV.4.1 Pengertian
Demam berdarah dengue merupakan salah satu bentuk klinis dari penyakit
akibat infeksi dengan virus dengue pada manusia sedangkan manifestasi klinis dan
infeksi virus dengue dapat berupa demam dengue dan demam berdarah
dengue.Dengue merupakan penyakit dari daerah tropis yang dapat ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti, nyamuk ini merupakan nyamuk rumahan yang mengigit pada
anak dan orang dewasa dengan gejala utama berupa demam, nyeri otot dan sendi
Demam Dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh
virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) yang
dengue yang dilakukan sejak tahun 1975 di beberapa Rumah Sakit menunjukkan
dengan rata-rata nyamuk lain. Nyamuk ini mempunyai dasar hitam dengan bintik-
bintik putih pada bagian badan, kaki, dan sayapnya. Nyamuk Aedes aegyptijantan
mengisap cairan tumbuhan atau sari bunga untuk keperluan hidupnya, sedangkan
yang betina menghisap darah. Nyamuk betina ini lebih menyukai darah manusia dari
pada binatang. Biasanya nyamuk betina mencari mangsanya pada siang hari.
Aktivitas menggigit biasanya pagi (pukul 09.00-10.00) sampai petang hari (pukul
untuk memenuhi lambungnya denagn darah. Dengan demikian, nyamuk ini sangat
infektif sebagai penular penyakit. Setelah menghisap darah, nyamk ini hinggap
(beristirahat) di dalam atau di luar rumah. Tempat hinggap yang disenagi adalah
benda-benda yang tergantung dan biasanya di tempat yang agak gelap dan lembab.
permukaan air. Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik dalam waktu 2 hari
setelah terendam air. Jentik kemudian menjadi kepompong dan akhirnya menjadi
Demam berdarah dengue pada orang dewasa dilaporkan pertama kali oleh
swandana (1979) yang kemudian secara drastis meningkat dan menyebar ke seluruh
3. Tidak ada kontrol vektor nyamuk yang efektif di daerah endemis, dan
Di Indonesia, karena suhu udara dan kelembaban tidak sama disetiap tempat,
maka pola terjadinya penyakit agak berbeda untuk setiap tempat (Hadinegoro, dkk,
Nyamuk ini membawa virus dengue ketika menghisap darah orang yang sakit
Demam Berdarah Dengue atau tidak sakit dalam darahnya terdapat virus dengue.
penularan penyakit demam berdarah. Virus dengue berada dalam darah selama 4-7
hari mulai 1-2 hari sebelum demam. Bila penderita tersebut digigit nyamuk penular,
maka virus dalam darah ikut terhisap masuk kedalam lambung nyamuk. Selanjutnya
virus akan memperbanyak diri dan tersebar diberbagai jaringan tubuh nyamuk
darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain (fase
inkubasi ekstrinsik). Virus ini akan terus berada dalam tubuh nyamuk sepanjang
hidupnya. Oleh karena itu nyamuk Aedes aegypti yang telah menghisap virus dengue
itu menjadi penular (infektif) sepanjang hidupnya. Penularan ini terjadi karena setiap
kali nyamuk mengeluarkan air liur melalui alat tusuknya (proboscis) agar darah yang
dihisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus dengue dipindahkan dari
IV.4.4 Patofisiologi
Berdasarkan data yang ada, terdapat bukti yang kuat bahwa mekanisme
renjatan dengue. Respon imun yang diketahui berperan dalam patogenesis DBD
adalah :
replikasi virus pada monosit atau makrofag. Hipotesis ini disebut dengan antibodi
dependentenchancement (ADE)
2. Limfosit T baik T-helper (CD4) dan T sitotoksik (CD8) berperan dalam respon
imun seluler terhadap virus dengue. Diferensiasi Thelper yaitu TH1 akan
C5a.
Kurane dan Ennis pada tahun 1994 merangkum pendapat Halstead dan peneliti
lain; menyatakan bahwa infeksi virus dengue menyebabkan aktivasi makrofag yang
memfagositosis kompleks virus-antibodi non netralisasi sehingga virus bereplikasi di
inflamasi seperti TNF-, IL-1, PAF (platelet activatingfactor), IL-6, dan histamin
kebocoran plasma. Peningkatan C3a dan C5a terjadi melalui aktivasi oleh kompleks
Gambaran sumsum tulang pada fase awal infeksi (<5 hari) menunjukkan
dalam darah pada saat terjadi trombositopenia justru menunjukkan kenaikan. Hal ini
koagulopati konsumtif pada demam berdarah dengue stadium IVI dan IV.
intrinsik (tissue factorpathway). Jalur intrinsik juga berperan melalui aktivasi faktor
Xia namun tidak melalui aktivasi kontak (kalikrein C1-inhibitor complex) (Suhendro,
et.al., 2006).
hari, naik turun (demam bifosik) yang ditandai dengan beberapa manifestasi klinis
seperti nyeri kepala, nyeri retro-orbital, myalgia / arthralgia, ruam kulit. Kadang
kadang suhu tubuh sangat tinggi sampai 40 C dan dapat terjadi kejan demam.
Akhir fase demam merupakan fase kritis pada demam berdarah dengue. Pada saat
fase demam sudah mulai menurun dan pasien seajan sembuh hati hati karena
fase tersebut sebagai awal kejadian syok, biasanya pada hari ketiga dari demam
bawah kulit seperti retekia, purpura, ekimosis dan perdarahan conjuctiva. Retekia
merupakan tanda perdarahan yang sering ditemukan. Muncul pada hari pertama
demam tetepai dapat pula dijumpai pada hari ke 3,4,5 demam. Perdarahan lain
2001).
3. Syok Pada kasus ringan dan sedang, semua tanda dan gejala klinis menghilang
setelah demam turun disertai keluarnya keringat, perubahan pada denyut nadi dan
tekanan darah, akral teraba dingin disertai dengankongesti kulit. Perubahan ini
plasma yang dapat bersifat ringan atau sementara. Pada kasus berat, keadaan
umum pasien mendadak menjadi buruk setelah beberapa hari demam pada saat
atau beberapa saat setelah suhu turun, antara 3 7, terdapat tanda kegagalan
sirkulasi, kulit terabab dingin dan lembab terutama pada ujung jari dan kaki,
sianosis di sekitar mulut, pasien menjadi gelisah, nadi cepat, lemah kecil sampai
tidak teraba. Pada saat akan terjadi syok pasien mengeluh nyeri perut
Pemeriksaan laboratorium :
Masa pembekuan masih dalam batas normal, tetapi masa perdarahan biasanya
memanjang. Pada analisis kuantitatif ditemukan penurunan faktor IV, V, VIV, IX,
hipokloremia.
2. Urine,ditemukan albuminuria ringan
4. Serologi
Serum yang diambil pada masa akut dan masa konvalegen menaikkan
antibodi antidengue sebanyak minimal empat kali termasuk dalam uji ini
pengikatan komplemen (PK), uji neutralisasi (NT) dan uji dengue blot.
Ada tidaknya atau titer tertentu antibodi antidengue uji dengue yang
dkk., 1999).
IV.4.6 Diagnosis
1. Kriteria Klinis
selama 2 7 hari.
c. Pembesaran hati
d. Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi,
kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah.
2. Kriteria Laboratoris
Derajat I Demam disertai gejala tidak khas dan satu satunya manifestasi ialah
perdarahan lain.
Derajat IVI Didapatkan kegagalan sirekulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan
Derajat IV Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak
IV.4.7 Penatalaksaan
pemberian cairan oral untuk mencegah dehidrasi. Apabila cairan oral tidak dapat
diberikan oleh karena muntah atau nyeri perut yang berlebihan maka cairan intravena
paha.
Cairan pengganti :
3. Ringer asetat
Fornas BPJS
PARENTERAL
IV.4. 8 Pencegahan
1. Menggunakan insektisida :
2. Tanpa Insektisida :
seminggu.
cathrina, 2005).
V.1 CANDIDIASIS
V.I.1 Defenisi
Hal ini tampak dari kelompok khamir candida spp sebagai candida albicans.
Candida spp dikenal sebagai fungi dimorfik yang secara normal ada pada
V.2. Etiologi
berupa lesi merah dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Kandida
sp, dimana Kandida albikan merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab
tahun 377 SM, yang melaporkan adanya lesi oral yang kemungkinan
disebabkan oleh genus Kandida. Terdapat 150 jenis jamur dalam famili
Deutromycetes, dan tujuh diantaranya (C.albicans, C. C. tropicalis, C.
orang dewasa sehat, 45% pada neonatus, 45-65% pada anak-anak sehat, 50-
65% pada pasien yang memakai gigi palsu lepasan, 65-88% pada orang yang
oral dapat menyerang semua umur, baik pria maupun wanita. Meningkatnya
Jamur ini secara normal hidup di dalam kulit atau usus. Dari sini jamur bisa
a. Kandidiasis akut
terdiri dari sel epitel deskuamasi, fibrin, dan hifa jamur, dapat
mukosa bukal
b. Kandidiasis Kronik
pemakai gigi tiruan terutama pada wanita tua yang sering memakai
Infeksi jamur timbul pada mukosa bukal atau tepi lateral lidah
4) Keilitis Angularis
a. Vulvovaginal Kandidiasis
Pada wanita mungkin ada pembakaran, gatal dan menyengat masuk
pada buang air kecil.Kasus berat mungkin muncul dengan merah dan
bengkak vagina dan vulva, mengalir atau fissured dan retak kulit sekitar
b. Penis Kandidiasis
gatal ruam atas penis terutama atas kelenjar penis atau ujung
yang terinfeksi.
Gambar 17. Penis candidiasis
V.4 Pengobatan
pemakai gigi tiruan, perawatan kandidiasis oral relatif mudah dan efektif,
dimana infeksi jamur mau tidak mau akan timbul, maka perawatan
menyikat daerah bukal dan lidah dengan sikat lembut. Pada pasien yang
memakai gigi tiruan, gigi tiruan harus direndam dalam larutan pembersih
seperti Klorheksidin, hal ini lebih efektif dibanding dengan hanya meyikat
gigi tiruan, karena permukaan gigi tiruan yang tidak rata dan poreus
menyebabkan Kandida mudah melekat, dan jika hanya menyikat gigi tiruan
infeksi jamur. Terdapat dua jenis obat antifungal, yaitu pemberian obat
pada mukosa oral, sehingga obat itu diganti dengan Nystatin yang ditemukan
pada tahun 1951 dan Amphotericin B pada tahun 1956. Obat-obat tersebut
bekerja dengan mengikat sterol pada membran sel jamur, dan mengubah
tidak mempan terhadap obat antifungal topikal dan pada pasien dengan
Perawatan yang tepat mapu menyembuhkan 90% dari infeksi vagina dalam
dua minggu atau kurang (biasanya hanya dalam beberapa hari), tergantung
N Nama Obat Komposisi Mekanisme Kerja Indikasi Dosis Efek Samping Interaksi Oabt Pabrik
o
1 Ketoconazole Tiap gram Obat ini Antifungi Dewa Gynekomastia, Dapat Hexa
e (G) ketoconazole sistemik dan 200 kepala, pusing, dari alprazolam, Jaya
Nizoral 200
200 mgatau topical. Agen mg 1 photopobia, digoksin, laboratoria
mg(P)
ketoconazole antijamur kali hipotensi, dispepsia antikoagulan oral, l
Ketoconazole
4oo mg berspektrum luas, sehri amlodipine,
BPJS
yang dapat Anak busulfan
menghambat 2-12
menyebabkan ketok
kebocoran onazo
sehingga 6,6
menimbulkan mg/kg
N Nama Obat Komposisi Mekanisme Kerja Indikasi Dosis Efek Samping Interaksi Oabt Pabrik
o
kematian sel 1 kali
sehari
. Anak
<2 thn
tidak
dianju
rkan.
2. Fluconazole Tablet 50 mg Dengan cara Untuk Dewa Sakit kepala, Hyrocortiazide, Prifer
Fluconazole dan 200 mg, mempengaruhi pengobatan sa : pusing, nyeri perut, rifampisin,
(G) 150 mg, dan Cytochrome P450 vagina, oral 50- diare, dyspepsia. warfarin,
Diflucan (P)
200 mg. sel jamur, sehingga dan injeksi 400 amiodarone,
makanan ntung
N Nama Obat Komposisi Mekanisme Kerja Indikasi Dosis Efek Samping Interaksi Oabt Pabrik
o
dari
tipe
infeks
i.
3 Itranazole (G) Tiap kapsul Antifungi 200 Hepatotoksik, Obat-obat PT Kimia
gula 2 hipertensi
kapsul hipekalemia
VI. JERAWAT
tidak tertutup kemungkinan timbul pada jenis kulit lain. Pada dasarnya jerawat
disebabkan oleh tumbuhnya kotoran dan sel kulit mati yang mengakibatkan
disalurkan melalui folikel rambut. Kotoran atau sel kulit mati yang tidak
dibersihkan akan menyumbat saluran ini hingga minyak yang ke luar akan
bertumpuk dan menjadi komedo. Jika terkena bakteri akne, komedo akan menjadi
jerawat.
Jerawat atau akne adalah suatu penyakit radang yang mengenai susunan
terdapat pada anak-anak masa pubertas dan dianggap fisiologis oleh karena
kasar, tidak rata juga tidak enak dipandang mata.Penderita umumnya mempunyai
jenis kulit berminyak. Kulit kasar akan makin menjadi, pada kulit yang kurang
menyebabkan timbulnya jerawat. Kurang lebih 90% remaja, wanita dan pria
terkena jerawat dan biasanya menghilang sebelum usia mencapai 20 tahun tetapi
dapat pula berlangsung terus. Perkecualian, jerawat juga sering dialami oleh
wanita dewasa yang menjadi akseptor KB dengan pil bahkan pada wanita saat
memasuki masa menopause. Jerawat timbul di daerah sebore yaitu daerah kulit
yang mengandung lebih banyak kelenjar palit di daerah kulit yang lain. Daerah
sebore terdapat pada daerah hidung, pipi, dahi dan dagu serta di dada dan
punggung.
antara lain bangsa atau ras, makanan, musim atau iklim, kebersihan, Faktor
penyebab pasti jerawat belum diketahui, namun terdapat berbagifa ktor yang
jerawat.
Jerawat terbentuk ketika kelenjar minyak pada kulit terlalu aktif, sehingga
kehitaman yang lebih dikenal dengan komedo. Komedo yang disertai dengan
infeksi bakteri akan menimbulkan peradangan yang dikenal dengan jerawat,
dimana ukurannya bervariasi mulai dari kecil hingga besar serta berwarna merah,
kadang bernanah serta menimbulkan rasa nyeri .Selain itu jerawat juga dapat
produksi sebum.
Bakteri Penyebab Jerawat (Brook, G.F., Butel, J.S., dan Morse, S.A.,
2005)
Propionibacterium acnes
Kerajaan : Bacteria
Divisi : Actinobacteria
Kelas : Actinobacteridae
Bangsa : Actinomycetales
Suku : Propionibacteriaceae
Marga : Propionibacterium
VI.4 Gejala
dinamakan kelenjar talg, yang terdapat dalam jumlah besar dikulit bagian
2. Talg. Dibawah pengaruh androgen ini, kelenjar talg mulai berkembang dan
tidak menjadi kering dan tetap lentur. Talg ini dikeluarkan melalui saluran
produksi dari talg, walaupun kadar andogen dalam darah tidak berubah.
tertutup dan lambat laun akan terjadi sumbatan dibawah kulit, sumbatan
suatu enzim (lipase), yang menguraikan talg menjadi asam lemak bebas.
lidan).
1. pada kondisi terparah, disebut cyst. Pada kulit yang semula dalam kondisi
normal, sering kali erjadi penumpukan kotoran dan sel kulit mati karena
4. Bila peradangan semakin parah, sel darah putih mulai naik ke permukaan
kulit dalam bentuk nanah (pus), jerawat tersebut disebut pastules. Jerawat
radang terjadi akibat folikel yang ada di dalam dermis mengembang karena
berisi lemak padat, kemudian pecah, menyebabkan serbuan sel darah putih
semakin parah jika kuman dari luar ikut masuk ke dalam jerawat akibat
perlakuan yang salah seperti dipijat dengan kuku atau benda lain yang
2. Jerawat papule
3. Jerawat pustula
4. Jerawat pustulosistik.
Jerawat pustulosistik ditandai dengan peradangan seperti bisul dan
VI.7 Pencegahan
1. Cuci muka dengan air hangat dua kali sehari dan sedikit mungkin dengan
2. Gunakan kosmetik atas dasar air (misalnya gel) dan hindari kosmetik yang
Krem dan bedak dapat menyumbat pori-pori kelenjar talg sehingga jumlah
seringkali merusak kulit dengan terjadinya infeksi yang bisa meradang dan
meninggalkan bekas/parut.
4. Komedo yang sudah terbuka (matang) jika perlu dapat dipijat, tetapi jangan
dengan kuku. Sendok komedo, yakni suatu sendok mini dengan lubang kecil
ditengahnya, adalah praktis untuk ini. Sebelum dipijat, kulit dapat dibuat lentur
5. Efek baik dari diet, seperti pantang makan coklat dan keju sebagai tindakan
EFEK
NAMA OBAT PABRIK MEKANISME KERJA DOSIS INDIKASI INTERAKSI
SAMPING
Gol Derivat Asam 1. SDM Labs 1.Pengaktifan reseptor 1 kali sehari Anti Reaksi lokal Produk topikal yang
2. Guardian
Retinoat asam retinoat dgn dioles tipis Akne seperti rasa mengandung alkohol,
Phamatama
Asam Retinoat (G) merangsang pada malam terbakar, minoksidil, florokuinolon,
0,1%
Golongan Salisilat 1. Johson & Menghancurkan sel Dioleskan Keratoliti iritasi,kulit Asam salisilat berinteraksi
Bedak Salisil (G) Johson kulit berlebih pada pada kulit 1-2 k kering,mem dengan berbagai obat yang
OBAT BPJS 2.Provamed permukaan kulit kali sehari erah,sensasi berikatan dgn albumin
2. Acne Spot Gel(P), kulitdan melarutkan dan gatal & obat AINS, antikoagulan
Campora 1% 2.Jhon Francis kemampuan pada kulit 1-2 ti bersama dengan tretionin krn
1. Acne Feldin (P) Lab antibakteri terutama kali sehari inflamasi terjadi iritasi kulit
2. Acnol Lotion(p)
3. Bioacne(P) 3.IkaParmindo terhadap bakteri akne juga
1. Benzolac Krim(P) Medica Lab dengan mengeluarkan pada ujung jari penangan kontak mengandung alkohol(losio
2. Quinoderm krim(P)
2 IkaPharmindo sebum dan membatu oleskan pada an alergi,iritasi cukur,stringen
pembengkakan pada
Nicotinamid 4%(G) tanpa memicu sehari 2x tiap n Dapat Jika dikonsumsi secara oral
OBAT BPJS 1.SDM Labs kelenjar minyak pagi dan peradang terjadi rasa dapat berinteraksi dengan
1. Niacef Gel (P) 2.SDM Labs berproduksi scr malam an pada panas atau allopurinol, antidiabetic
2. Nicam Gel 4%(P)
abnormal,tetapi jg jeawat rasa drugs&atorvastatina
pelembab
kulit
jerawat
Gol.Anti mikroba 1.Kalbe Farma Klindamisin DOD : Antibioti Gangguan Penggunaan kostikosteroid,
Lain 2.Ferron menginhibisi P.acnes oral: 150-450 k oral saluran antikolinergik &
Klindamisin (G) 3.First dan memberikan mg/6 jam. untuk cerna, antiperistaltik dapat
OBAT BPJS Medipharma aktivitas komedolitik Klindamisin terapi hepatotoksi memperparah diare pada efek
1.Albiotin (P) 4.Berrnofarm sertaantiinflamasi. fosfat: jerawat sitas, samping yg mungkin timbul
Gol. Anti mikroba lain 1.Mecosin Eritromisin 4 x 250 mg / Anti Kemerahan, 1.Meningkatkan toksisitas
7.Eryderm(P)
8.Trovilon (P)
Gol Tetrasiklin 1.Darya Varia Menghambat sintesa 50-100mg Sebagai Reaksi Sebaiknya tidak diberikan
EFEK
NAMA OBAT PABRIK MEKANISME KERJA DOSIS INDIKASI INTERAKSI
SAMPING
Doksisiklin (G) 2.Ifars protein bakteri pada 2kali sehari bakteriost alergi, bersama antasida, tablet besi
7.Interdoxin(P)
8.viadoxin (P)
Gol.Asam aseleik (asam 1.Pharmacore Mengurangi granula Oleskan 2x Anti Iritasi lokal Penanganan akne yang ringan
Azelat) 2.IkaPharmindo keratohialin pada sehari pada keratin (kurangi hingga sedang pada pasien
Asam azelat 20% saluran pilosebasea kulit, kulit frekuensi yang tidak dapat mentoleransi
pertama). sementara).
BAB III
PENUTUP
III. 1 KESIMPULAN
Campak merupakan suatu infeksi virus yang sangat menular, yang di tandai
Inggris disebut small pox. Penyakit yang disebabkan oleh viruspoks (pox
virus) ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu dan sangat mudahmenular.
Gejala yang terjadi bagi yang terinfeksi adalah demam, dan muncul
Hal ini tampak dari kelompok khamir candida spp sebagai candida albicans.
Candida spp dikenal sebagai fungi dimorfik yang secara normal ada pada
akibat infeksi dengan virus dengue pada manusia sedangkan manifestasi klinis
dan infeksi virus dengue dapat berupa demam dengue dan demam berdarah
oleh nyamuk Aedes aegypti, nyamuk ini merupakan nyamuk rumahan yang
Adhien,2012,PenyakitCampak, http://adhienbinongko.blogspot.com/2012/05/makala
h-penyakit-campak.html di akses tanggal 7 Desember 2012
Alldredge, B.K., Corell, R.L., Ernst, M.E., 2012, Koda Kimble and youngs, Aplied
Therapeutic, Thr Clinical Use of Drugs, Ed. 9, Pdf.
Brook, G.F., Butel, J.S., dan Morse, S.A., 2005, Mikrobiologi Kedokteran, Salemba
Medika : Jakarta
Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik. 2006. Pedoman Penggunaan Obat
Bebas dan Bebas Terbatas. (http://www.binfar.depkes.go.id. Di akses tanggal
22 Oktober 2016).
Djuanda, R. 2003. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.3. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Jarratt, Michael T, 1996, Varicella & Herpes Zoster dalam dermatology vol. 2, reviced
edition, New york.
Mumby K. 1995, Buku Saku Alergi, Cetakan I. Penerbit Arcan, Jakarta.
Oxman, Michael N, 2008, Varicella & Herpes Zoster dalam dermatology in General
Medicine vol. 1 ed. 7, USA.
Riedl MA, Casillas AM, Adverse Drug Reactions; Types and Treatment Options.In:
American Family Physician. Volume 68, Number 9. 2003. Access on: June 3,
2007. Available at: www.aafp.org/afp
Ronny P, Handoko, 2009, Penyekit virus dalam ilmu penyakit kulit dan kelamin ed.5,
Jakarta
Strauss, J.S., et.al, 2007, Guidelines of Care for Acne Vulgaris Management, New
York.
Tan, H. T., dan Rahardja, K., 2010, Obat-Obat Sederhana untuk Gangguan Sehari-
hari, Elex Media Komputindo, Jakarta, pp. 42.