I. JUDUL PENELITIAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SINJAI SELATAN
Acquired immune deficiency syndrome (AIDS)adalah salah satu masalah kesehatan yang sedang
dihadapi masyarakat dunia dan saat ini belum ada Negara yang bebas dari HIV.Penyakit yang
socialdanekonomi (AVERT,2011).
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami peningkatan kasus yang cukup tinggi.
Terjadi peningkatan kasus dari januari hingga desember 2010. Jumlah kasus AIDS yang
Secarakomulatif di Indonesia, dari 1 april 1987 hingga 30 September 2010, jumlahkasus AIDS
adalah 24131 dan jumlah kematian akibat AIDS adalah sebanyak 4539 . Jumlah terbanyak
pada penderita laki-laki yaitu sebanyak 1726 dan 6416 pada perempuan dengan penyebaran
Sebanyak 50.7% kasus AIDS daritahun 1987 hingga September 2010, terjadipadaremaja yang
memberikan gambaran bahwa, remaja memerlukan edukasi yang benar tentang penyakiti ini
penduduk umur 15-24 yang pernah mendengar informasi tentang HIV/AIDS adalah 71,8% laki-
lakidan 72,5% perempuan, sedangkan prevalensi penduduk dengan kelompo kumur yang
sama yang mempunyai pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS adalah 16,5% laki-
berdasarkan data dinas kesehatan menunjukkan kalau penderita AIDS bertambah 2 orang
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang tingkat
pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS pada siswa XI IPA di SMA I sinjai selatan
B. Rumusanmasalah
Berdasarkanlatarbelakang diatasdapatdirumuskanmasalahpenelitian:
SMA 1 sinjaiselatan
C. Tujuan penelitian
1. Tujuanumum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di SMA 1 sinjaiselatan
2. Tujuan khusus
a. Untuk memperoleh gambaran pengetahuan siswa SMA 1 Sinjai Selatan Kelas XI IPA I
Terhadap HIV/AIDS.
b. Untuk memperoleh gambaran perilaku siswa SMA 1 Sinjai Selatan Kelas XI IPA I Terhadap
HIV/AIDS.
c. Untuk memperoleh gambaran sikap siswa SMA Sinjai Selatan Kelas XI IPA I Terhadap
HIV/AIDS.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Penelitian ini dapat diharapkan dapa tdigunakan sebagaipertimbangan dan sumber data untuk
penelitian selanjutnya
2. Bagi wilayah tempat penelitian
a. Memberi data kongkrit dan bahan masukan tentang pengetahuan siswa SMA tentang
HIV/AIDS
b. Secara tidak langsung memberikan pengetahuan kepada masyarakat pada umumnya dan
melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendrinya,
pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui indra penglihatan (mata) dan indra pendengaran (telinga). (Notoatmodjo,
2010)
Menurut Notoatmodjo (2010) bahwa pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif
dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari
semua bahan yang dipelajari dari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu,
tahumerupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang yang dipelajari anatara lain : menyebutkan menguaraikan,
yang ingin diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi dengan benar. Orang yang telah
paham tentang objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
situasi dan kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
pengguanaan hukum- hukum, rumus, metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau
komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur orgsanisasi dan masih ada kaitannya
satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
sebagainya.
e. Sintesis (shyntesis)
bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian dalam
suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan
juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Anonimdalam
Wikipedia, 2012).
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam
dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,
makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.
Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi,
baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk
semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat
kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka
orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa
seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.
Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat
diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya
akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari
obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut
(Anonimdalamduniabaca, 2011).
b. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran
memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang
belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari
c. Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia
akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam
masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya
upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak
dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap
a) Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin
b) Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami
kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan
dengan bertambahnya usia, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya
kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan
(Anonimdalamduniabaca, 2011)
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang
dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya
walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya
suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini
e. Media informasi
ari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah. Pengertian informasi menurut
Oxford English Dictionary, adalah "that of which one is apprised or told: intelligence, news".
Kamus lain menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui, namun ada
pula yang menekankan informasi sebagai Media yang secara khusus didesain untuk mencapai
masyarakat yang sangat luas. Jadi contoh transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi
juga memiliki arti yang lain sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang
tertentu. Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, gambar, suara, kode, program
komputer, basis data. Adanya perbedaan definisi informasi dikarenakan pada hakekatnya
informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan pengamatan terhadap dunia sekitar kita
B. Prilaku
1. Pengertian prilaku
lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan
reaksi yang disebut rangsangan. Hal ini berarti suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan
reaksiatau prilaku tertentu. Notoadmojo juga menjelaskan bahwa perilaku manusia adalah
Sedangkan Sunaryo (2009:4) menjelaskan bahwa perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul
karena adanya stimulus dan respon serta dapat diamati secara langsung maupun tidak lansung.
Dari sisi lain penulis perpandangan bahwa perilaku manusia adalah sekumpulan kebiasaan
yang dimiliki oleh setiap individu dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai,
Menurut Gibson, et al, 1996 (dalam Yulianti, 2011) perilaku pekerja menentukan hasil. Mereka
dapat menghasilkan prestasi jangka panjang yang positif dan pertumbuhan diri atau
sebaliknya, prestasi jangka panjang yang jelek atau kurang berkembang. Maka dalam
mendiskusikan perilaku, perhatian paling banyak diberikan kepada tiga variabel psikologis
Arnold dan Feldman (1986) yang dikutip oleh Koesmono (2009:302) mengemukakan bahwa
Individual behavior refers to the concrete action engaged in by a person. Hower whether any
particular set of behavor or action consitutes performance depends on what the organization
expects or demand of the person. They identifts five sets of factors that have an impact upon
organizational systems and resources. Perilaku individu berkenan dengan tindakan yang
nyata, yang dilakukan seseorang. Faktor yang mempunyai pengaruh terhadap prilaku individu
dalam organisasi adalah motivasi, kemampuan, persepsi, kepribadian, sistem organisasi dan
sumber-sumbernya.
Pangkahila (1998) dalam Setiawan perilaku remaja terhadap hubungan seksual pranikah
dipengaruhi oleh peran orang tua, peer education, dan media massa. Azwar (2007) yang
dikutip Setiawan mengatakan bahwa sikap interaksi sosial individu bereaksi membentuk pola
sikap tertentu berbagai objek psikologis yang dihadapinya, diantanya berbagai faktor yang
mempengaruhi sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan. Orang lain yang di anggap
penting, media massa, institusi lembaga pendidikan, lembaga agama, serta emosi dari dalam
individu. Terkait faktor yang mempengaruhi prilaku HIV/AIDS salah satunya adalah
hubungan seksual.. Hubungan seks cenderung dilaksanakan serta lebih bersifat spontan
karena dipengaruhi oleh romantisme aktivitas seks, ketidakpastian identitas seks, sifat infulsif
yang dipengaruhi oleh kematangan emosional dan kognitif (dalam Setiawan, 2007 , diakses
10 april 2013).
C. Remaja
Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescene, berasal dari bahasa Latin
adolescene yang artinya tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan (Ali, 2009).
Remaja adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan usia antara masa kanak-kanak dan
masa dewasa sebagai titik awal proses reproduksi, sehingga dipersiapkan sejak dini (Romauli,
2009). Masa remaja adalah masa tansisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan
psikis. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut Depkes RI
adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN adalah 10 sampain 19
tahun (Widyastuti,2009). Perkembangan remaja dibagi menjadi tiga yaitu: remaja awal
dimulai dari usia 11-14 tahun, remaja ten gah dimulai dari usia 15-18 tahun, dan remaja akhir
dimulai dari usia 19-24 tahun (soetjiningsih, 2010). Jadi remaja adalah masa transisi yang
ditandai dengan adanya perubahan fisik, emoso dan psikis dalam batas usia antara 10-24
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10-19 tahun. Menurut PBB adalah antara 15-24
tahun. Menurut BKKBN adalah 10-19 tahun (Widyastuti dalam Soetjiningsih, 2009).
Dalam tumbuh kembang menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial dan seksual,
(Kusmiran, 2011).
Tahapan Masa Remaja menurut Soetjiningsih (2009) dapat dibagi menjadi empat kelompok
Masa pra remaja adalah suatu tahap untuk memasuki tahap remaja yang
sesungguhnya. Pada masa ini ada beberapa indikator yang telah dapat ditentukan indentitas
genre laki-laki atau perempuan. Ciri- ciri perkembanganseksual pada masa ini antara lain
ialah: perkembangan fisik yang masih tidak banyak berbeda dengan sebelumnya. Pada masa
ini juga mereka sudah mulai senang mencari tahu informasi tentang seks dan mitos seks baik
Merupakan tahap awal remaja sudah mulai tampak ada perubahan fisik yaitu: fisik sudah
mulai matang dan berkembang, remaja sudah mulai mencoba melakukan onani karena telah
sering kali terangsang secara seksual akibat pematangan yang dialami. Rangsangan ini
diakibatkan oleh faktor internal yaitu meningkatkan kdar testosterone pada laki-laki dan
estrogen pada perempuan. Hampir sebagian besar dari laki-laki pada periode ini tidak bisa
menahan untuk tidak melakukan onani, sebab pada masa ini mereka sering kali mengalami
fantasi. Selain itu tidak jarang dari mereka yang memilih untuk melakukan aktivitas non fisik
untuk melakukan fantasi atau menyalurkan perasaan cinta dengan teman lawan jenisnya yaitu
Pada masa ini para remaja sudah mengalami pematangan fisik secara penuh yaitu anak laki-
laki sudah mengalami mimpi basah sedangkan anak perempuan mengalami haid
d. Remaja Akhir
Pada masa ini remaja sudah mengalami perkembangan fisik secara penuh, sudah seperti orang
dewasa, mereka telah mempunyai perilaku seksual yang sudah jelas dan mereka sudah mulai
mengembangkannya dalam bentuk pacaran. Pada tahap ini juga remaja telah mencapai
pendidikannya.
Tertarik pada lawan jenis, cemas, mudah sedih, perasa, menarik diri, pemalu dan
pemarah (Romauli, 2009). Sensitif atau peka misalnya sudah menangus, frustasi, dan
sebaliknya bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Utamanya sering terjadi remaja putri, lebi-
D. HIV/ AIDS
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome, atau diterjemahkan secara bebas sebagai
sekumpulan gejala penyakit yang menunjukkan kelemahan atau kerusakan yang didapat dari
factor luar dan bukan bawaan sejak lahir. Sebenarnya AIDS merupakan kumpulan gejala-
gejala penyakit infeksi atau keganasan tertentu yang timbul sebagai akibat menurunnya daya
tahan tubuh atau kekebalan penderita. AIDS merupakan fase terminal akhir dari infeksi
pemeriksaan yang sesuai dan sekurang-kurangnya didapatkan 2 gejala mayor yang berkaitan
dengan 1 gejala minor , dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan-keadaan lain yang tidak
berkaitan dengan infeksi HIV atau ditemukan sarcoma kaposi atau pneumonia yang
3. Cara penularan
Penularan penyakit aids melaui cairan tubuh penderita. Seseorang dapat tertular aids
terinfeksi hiv. Ini adalah cara penularan yang paling umum terjadi, angka kejadian mencapai
terinfeksi hiv, contoh pemakaian jarum pada pengguna narkoba suntik. Resiko kejadian
selama hamil, saat melahirkan, atau setelah melahirkan. Resiko kejadian sekitar 25-40% dan
Obat-obat yang dipakai adalah obat antiretroviral (ARV) dan obat profilaksis infeksi. Obat
anti retroviral (ARV) adalah obat yang digunakan untuk menghambat perkembangan virus.
5. Cara pencegahan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pencegahan infeksi hiv diantaranya adalah sebagai
seksual memegang peranan yang penting. Oleh karena itu, setiap orang perlu memiliki
perilaku seksual yang aman dan bertanggung jawab, yaitu serangkaian upaya yang sering
termasuk selal menggunakan jarum steril atau tindik, tato dan akupuntur.
e) Education, selalu berusaha mendapatkan informasi yang edukatif dan benar tentang bahaya
dianjurkan bagi penderita hiv atau pengidap virus hiv untuk tidak mendonorkan darahnya.
Begitu pula bagi mereka yang mempunyai perilaku berisiko tinggi, misalnya sering
melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan dan juga pengguna narkoba suntik.
6) Pencegahan penularan dari ibu kepada bayinya.
Resiko penularan HIV dari seorang ibu yang hamil dengan hiv (+) kepada bayi yang
dikandungnya berkisar 30-40%. Resiko penularan tergantung dari kadar virus yang berada
dalam tubuh ibu. Pada fase AIDS resiko penularan akan menjadi lebih besar, karena jumlah
dalam darah semakin tinggi dengan pencegahan efektif resiko penularan dapat di turunkan
sekitar 5-10%, yaitu dengan cara memberikan obat anti retroviral menjelang persalinan lewat
E. KERANGKA KONSEP
INFORMASI
PENGALAMAN
PERSEPSI
TINGKAH LAKU
PERILAKU
PENGETAHUAN
USIA
BUDAYA
PENDIDIKAN
KEPRIBADIAN
GAMBARAN TINPPENGETAHUANB PENGETAHUAN
Keterangan: : Variabel dependen, variabel yang diteliti
: Variabel independen, variabel yang tidak diteliti
V. METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang akan mengukur/menilai tingkat
pengetahuan remaja di SMA NEGRI I Sinjai Selatan tentang Gambaran pengetahuan remaja
tentang HIV/AIDS
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti (Notoadmodjo,
2005). Populasi dalam penelitian ini : semua siswa/i SMK Keperawatan Husada Mandiri
mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, 2005). Sampel dalam penelitian ini : semua siswa/i
SMK Keperawatan Husada Mandiri Makassar (Tingkat 1,2 dan 3) sebanyak 44 orang tahun
2012 yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah total
sampling (sampling jenuh) yaitu, teknik penentuan sampel dimana semua anggota populasi
C. Kriteria Restriksi
1. Kriteria inklusi
a. Tercatat sebagai Siswa SMK Keperawatan Husada Mandiri Makassar
b. Jika siswa bersedia menjadi responden atau subjek penelitian
c. Berusia 15-19 tahun
d. Hadir dalam waktu penelitiaan
2. Kriteria ekslusi
a. Siswa yang tidak ada saat penelitian
b. siswa yang berhalangan hadir/sakit.
c. Berusia < 15 tahun dan > 20 tahun
d. Tidak hadir waktu penelitian
D. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Keperawatan Husada Mandiri Makassar Jalan Abdullah
2. Data Sekunder
Data yang digunakan sebagai data pelengkap untuk data primer yang berhubungan dengan
dalam bentuk pernyataan yang diberikan kepada responden yang sesuai dengan kriteria
penelitian
H. Alur Penelitian
Permohonan Izin
Instansi
Penyajian Data
Pengolahan Data :
Editing
Coding
Tabulasi Data
Analisa
Pengambilan Sampel
I. Pengolahan Data
1. Editing
Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa data yang telah berhasil dikumpulkan dari
lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak
dibutuhkan. Tujuan dari pada editing adalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan
kekurangan data yang terdapat pada catatan lapangan (Siregar Syofian, 2010).
2. Coding
Coding adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-tiap data yang termasuk kategori yang
sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau huruf untuk
membedakan antara data atau identitas data yang akan dianalisis (Siregar Syofian, 2010).
3. Tabulasi Data
Tabulasi adalah proses penempatan data kedalam bentuk tabel yang telah diberi kode sesuai
dengan kebutuhan analisis. Tabel-tabel yang dibuat sebaiknya mampu meringkas agar
persentase
Rumus:
P = f x 100 %
n
Keterangan: P : persentase
f : jumlah jawaban yang benar
n : jumlah skor maksimal
Penyajian data dalam penelitian ini dalam bentuk tabel distribusi disertai dengan narasi
(penjelasan) yang menggambarkan tentang hasil analisa data, data kemudian diinterpretasikan
K. Etika Penelitian
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian,
Mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika
penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatiakan antar lain adalah
sebagai berikut:
1. Lembar persetujuan (Infomed Consent)
Infomed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan
infomed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui
dampaknya. Jika subjek bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika
responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi
yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi pasien, tujuan
dilakukanya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial
masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan informasi, yang mudah dihubungi, dan lain-
lain.
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika perawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan
subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
baik inforamsi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan
dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan disajikan atau