Ol
OLEH:
Mita Sumita
(1641312032)
( ) ( )
PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
BAB I
TINJAUAN TEORI
Stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak. Gangguan fungsi saraf tersebut timbul secara mendadak (dalam
beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala dan tanda yang
sesuai daerah fokal otak yang terganggu. Oleh karena itu manifestasi klinis stroke dapat
berupa hemiparesis, hemiplegi, kebutaan mendadak pada satu mata, afasia atau gejala lain
Stroke non hemoragik atau stroke iskemik merupakan 88% dari seluruh kasus
stroke. Pada stroke iskemik terjadi iskemia akibat sumbatan atau penurunan aliran
Pada TIA gejala neurologis timbul dan menghilang kurang dari 24 jam. Disebabkan
Gejala neurologis pada RIND menghilang lebih dari 24 jam namun kurang
2
dari 21 hari.
C. Stroke in Evolution
Stroke yang sedang berjalan dan semakin parah dari waktu ke waktu.
D. Completed Stroke
Stroke non hemoragik terjadi akibat penutupan aliran darah ke sebagian otak
Perubahan ini dimulai dari tingkat seluler berupa perubahan fungsi dan bentuk sel
yang diikuti dengan kerusakan fungsi dan integritas susunan sel yang selanjutnya
terjadi kematian neuron. Stroke non hemoragik dibagi lagi berdasarkan lokasi
penggumpalan, yaitu :
Pada tipe ini embolik tidak terjadi pada pembuluh darah otak, melainkan
gangguan pada katup mitralis, fibrilasi atrium, infark kordis akut dan
embolus yang berasal dari vena pulmonalis. Kelainan pada jantung ini
3
B. Stroke Non Hemoragik Trombus
karotis) merupakan 70% kasus stroke non hemoragik trombus dan stroke
atherosklerosis.
2. Stroke Hemoragik
Pada stroke hemoragik terjadi keluarnya darah arteri ke dalam ruang interstitial
otak sehingga memotong jalur aliran darah di distal arteri tersebut dan
4
(Derisky, 2009)
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah
jembatan varol
5
a. Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu
atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak.
Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima
rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi
mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi
yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses
Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi
yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu
bagian belakang.
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak
tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-
kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang
mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat
pendengaran.
6
c. Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi
secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan
atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri
tulang belakang.
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis
seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga
mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang
terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral.
Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk
dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral
7
menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi
konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya
ke saraf motorik.
( matakuliahpsikologi.dekrizky.com/search/sistem+saraf+wikipedia - Tembolok )
Sistem saraf tepi system saraf terdiri : system saraf sadar dan system saraf tak sadar (
Sistem Saraf Otonom ) system saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak ,
sedangkan saaf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang
keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar
8
c. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan
1) N. Olfactorius
Saraf ini berfungsi sebagai saraf sensasi penghidu, yang terletak dibagian
atas dari mukosa hidung di sebelah atas dari concha nasalis superior.
2) N. Optikus
Saraf ini penting untuk fungsi penglihatan dan merupakan saraf eferen
sensori khusus. Pada dasarnya saraf ini merupakan penonjolan dari otak ke
perifer.
3) N. Oculomotorius
Saraf ini mempunyai nucleus yang terdapat pada mesensephalon. Saraf ini
4) N. Trochlearis
Pusat saraf ini terdapat pada mesencephlaon. Saraf ini mensarafi muskulus
5) N. Trigeminus
Saraf ini terdiri dari tiga buah saraf yaitu saraf optalmikus, saraf maxilaris
motoris. Ketiga saraf ini mengurus sensasi umum pada wajah dan sebagian
6) N. Abducens
9
digerakan ke lateral dan sikap bola mata tertarik ke medial seperti pada
Strabismus konvergen.
7) N. Facialias
Saraf ini merupakan gabungan saraf aferen dan eferen. Saraf aferen
8) N.Statoacusticus
Saraf ini terdiri dari komponen saraf pendengaran dan saraf keseimbangan
9) N.Glossopharyngeus
Saraf ini mempersarafi lidah dan pharing. Saraf ini mengandung serabut
sensori khusus. Komponen motoris saraf ini mengurus otot- otot pharing
tengah.
dalam tubuh
11) N.Accesorius
10
dan komponen spinal yang dari nucleus motoris segmen C 1-2-3. Saraf ini
12) Hypoglosus
Saraf ini merupakan saraf eferen atau motoris yang mempersarafi otot-otot
2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun
dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam
sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis
yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada
pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada
organ yang dibantu. Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu
11
(Anatomi, ganong, 2005)
Parasimpatik Simpatik
3. memperlambat 3. mempercepat
5. menstimulasi 5. menghambat
pencernaan pencernaan
6. mengerutkan 6. menghambat
3. Etiologi
12
Aterotrombotik
a) Penyakit Ekstrakranial
Arteri karotis interna
Arteri vertebralis
b) Peny. Intrakranial
Arteri karotis interna
Arteri serebri media
Arteri basilaris
Lakuner (oklusi arteri perforans kecil)
2. Perdarahan Intraserebra (15 %)
Hipertensi
Malformasi arteri vena
Angiopati amiloid
13
Faktor resiko penyakit stroke menyerupai faktor resiko penyakit jantung iskemik :
1. Usia
2. Jenis kelamin: pada wanita premonophous lebih rendah, tapi pada wanita post
3. Hipertensi
4. DM
hiperfibrinogenia
7. Keturunan
4. Manifestasi Klinik
c. Stroke Hemoragik
Perdarahan intraserebral (PIS)
Nyeri kepala karena hipertensi, hebat sekali
Sering kali siang hari, saat aktivitas, emosi / marah
Mual, muntah permulaan serangan
Hemiparesis/ hemiplegi terjadi sejak permulaan serangan
Kesadaran menurun, cepat koma
14
Perdarahan subaraknoid (PSA)
Nyeri kepala hebat dan akut
Kesadaran sering terganggu dan sangat bervariasi
Ada gejala tanda ransangan meningeal
Edema papil
1.Kehilangan motorik
a.Hemiplegis,hemiparesis.
b.Paralisis flaksid dan kehilangan atau penurunan tendon
profunda (gambaran lklinis awal ) .
2.Kehilangan komunikasi:
a.Disartria
b.Difagia
c.Afagia d.Afraksia
3.Gangguan konseptual
a.Hamonimus hemia hopia (kehilanhan sitengah dari lapang pandang)
b.Gangguan dalam hubungan visual-spasial (sering sekali terlihat pada
Pasien hemiplagia kiri )
c.Kehilangan sensori : sedikit kerusakan pada sentuhan lebih buruk dengan
piosepsi , kesulitan dalam mengatur stimulus visual , taktil dan auditori.
4.Kerusakan aktivitas mental dan efek psikologis :
a.Kerusakan lobus frontal :kapasitas belajar memori ,atau fungsi
intelektual kortikal yang lebih tinggi mungkin mengalami kerusakan
disfungsi tersebut. Mungkin tercermin dalam rentang perhatian terbatas,
kesulitan dalam komperhensi,cepat lupa dan kurang komperhensi.
b.Depresi, masalah psikologis-psikologis lainnya. Kelabilan emosional,
bermusuhan, frurtasi, menarik diri, dan kurang kerja sama.
5 . Disfungsi kandung kemih :
a. Inkontinansia urinarius transia
15
b. Inkontinensia urinarius persisten / retensi urin (mungkin simtomatik
Dari kerusakan otak bilateral)
c. Inkontinensia urin dan defekasi berkelanjutan (dapat menunjukkan
Kerusakan neurologisekstensif)
(Brunner & Suddart, 2002)
5. Patofisiologi
Stroke iskemik adalah tanda klinis gangguan fungsi atau kerusakan jaringan otak
sebagai akibat dari berkurangnya aliran darah ke otak, sehingga mengganggu pemenuhan
Aliran darah dalam kondisi normal otak orang dewasa adalah 50-60 ml/100 gram
otak/menit. Berat otak normal rata-rata orang dewasa adalah 1300- 1400 gram (+ 2% dari
berat badan orang dewasa). Sehingga dapat disimpulkan jumlah aliran darah otak orang
dewasa adalah + 800 ml/menit atau 20% dari seluruh curah jantung harus beredar ke otak
setiap menitnya. Pada keadaan demikian, kecepatan otak untuk memetabolisme oksigen +
3,5 ml/100 gram otak/menit. Bila aliran darah otak turun menjadi 20-25 ml/100 gram
Glukosa merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh otak, oksidanya akan
menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Secara fisiologis 90% glukosa
mengalami metabolisme oksidatif secara lengkap. Hanya 10% yang diubah menjadi asam
piruvat dan asam laktat melalui metabolisme anaerob. Energi yang dihasilkan oleh
metabolisme aerob melalui siklus Kreb adalah 38 mol Adenoain trifosfat (ATP)/mol
glukosa sedangkan pada glikolisis anaerob hanya dihasilkan 2 mol Atp/mol glukosa.
16
Adapun energi yang dibutuhkan oleh neuron- neuron otak ini digunakan untuk
keperluan :
permeabilitas sawar darah otak (terutama di daerah yang mengalami trauma, kegagalan
eksitotositas dan toksisitas radikal bebas), juga menyebabkan kerusakan neumoral yang
memproduksi superoksida.
Secara umum patofisiologi stroke iskemik meliputi dua proses yang terkait,
yaitu:
17
2. Perubahan kimiawi yang terjadi pada sel otak akibat iskemik.
yang terjadi ketika suplai darah nornal ke otak terhenti. Patologi ini melibatkan arteri,
vena, atau keduanya. Sirkulasi serebral mengalami kerusakan sebagai akibat sumbatan
partial atau komplek pada pembuluh darah atau hemoragi yang diakibatlan oleh robekan
dinding pembuluh.
arteritis atau embolisme. Sebagai akibat penyakit vaskuler pembuluh darah kehilangan
secara bertahap tertutup menyebabkan kerusakan sirkulasi serebral dsan iskemik otak.
Bila iskemik otak bersifat sementara seperti pada serangan iskemik sementara,
infark serebral pembuluh ini,suplai dan menimbulkan hemoragi. (Brunner & Suddarth,
2002)
Penurunan suplai darah ke otak dapat sering mengenai arteria vertebro basilaris
yang akan mempengaruhi N.XI (assesoris) sehingga akan berpengaruh pada sisitem
menyebabkan ataksia dan akhirnya menyebabkan kelemahan pada satu atau empat alat
18
gerak, selain itu juga pada arteri vetebra basilaris akan mempengaruhi fungsi dari otot
facial (oral terutama ini diakibatkan kerusakan diakibatkan oleh kerusakan N.VII
terkontrol maka akan terjadi kehilangan dari fungsi tonus otot fasial/oralsehingga terjadi
kehilangan kemampuan untuk barbicara atau menyebuit kata-kata dan berakhir dangan
fuingsi N.X (vagus) dan N.IX (glasovaringeus) akan mempengaruhi proses menelan
kurang ,sehingga akan mengalami refluk, disfagia dan pada akhirnya akan menyebabkan
anoreksia dan menyebabkan gangguan nutrisi. Keadaan yang terkait pada arteri
vertebralis yaitu trauma neurologis atau tepatnya defisit neurologis. N.I (olfaktorius) ,
6. Penatalaksanaan
aneurisme.
19
b. Asam traneksamat 1gr/4 jam iv pelan-pelan selama tiga minggu
7. Komplikasi
20
individu dengan aneurisme biasanya terjadi dari 3-12 hari setelah
hemoragi subaraknoid.
6. Hidrosefalus, menandakan adanya ketidakseimbangan antara
pembentukan dan reabsorbsi dari CSS. Hidrosefalus terjadi pada 15-20
% pasien dengan hemoragi subaraknoid.
7. Disritmia, karena darah dalam CSS yang membasahi batang otak
mengiritasi area tersebut. Batang otak mempengaruhi frekuensi jantung
sehingga adanya iritasi kimia, dapat mengakibatkan ketidakteraturan
ritme jantung.
8. Curah jantung dan integritas pembuluh darah serebral. Hipertensi atau
hipotensi eksterm perlu di hindari untuk mencegah perubahan pada
aliran darah serebral dan potensi meluasnya area cedera.
9. Embolisme serebral, dapat terjadi setelah infark miokard atau fibrilasi
atrium. Embolisme akan menurunkan aliran darah ke otak dan
selanjutnya menurunkan aliran darah serebral.
10. Pneumonia terjadi akibat gangguan pada gerakan menelan. Mobilitas
dan pengembangan paru serta batuk yang parah setelah serangan.
8. WOC (terlampir)
21