Ol
OLEH:
Mita Sumita
(1641312032)
( ) ( )
PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
organ atau lemak praperitoneum melalui cacat kongenital atau akuisita dalam
Sjamsuhidajat (1997: 700) hernia merupakan protusi atau tonjolan isi organ,
melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang, bersangkutan.
Hernia adalah merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Hernia adalah
menonjolnya suatu organ atau struktur organ dari tempatnya yang normal melalui
sebuah defek kongenital atau yang didapat. Hernia paling sering terjadi pada
titik di mana tali spermatik muncul pada pria,dan di sekitar ligamen wanita.
Hernia Inguinalis Indirek disebut hernia Inguinalis Lateralis yaitu hernia yang
keluar dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang terletak
inguinalis(Monika E.2002.
menyusuri kanalis inguinalis dan keluar kerongga perut melalui anulus inguinalis
(Mansyoer, 2000: 314). Definisi lain dari hernia inguinalis lateralis adalah
penonjolan dari daerah perut pada daerah lateral pembuluh epigastrikal inferior
yang langsung melalui dua pintu yaitu anulus dan kanalis
1. Inguinal:
inguinalis.
femoralis
tali sperma.
B. Etiologi
1. Kongenital / Herediter
sedangkan pada bayi umur satu tahun sekitar 30% prosesus vaginalis
belum tertutup. Tapi kejadian hernia inguinalis lateralis pada anak usia
ini hanya beberapa persen. Umumnya disimpulkan bahwa adanya
2. Didapat (akquisita)
1) Umur
di jumpai pada semua usia, lebih banyak pada pria dari pada
dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia. Disamping itu diperlukan
pula faktor yang dapat mendorong isi hernia untuk melewati pintu
2) Pekerjaan
adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja itu bekerja
3) Jenis Kelamin
yang cukup melebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi
2002).
2006).
5) Mengejan
6) Obesitas
abdomen.
keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk
lagi jika berbaring atau didorong masuk perut, tidak ada keluhan
vaskularisasi.
1. Hernia Inguinalis
dari organ tubuh melalui dinding yang dalam keadaan normal tertutup.
sebab yang didapat. Hernia dapat dijumpai pada setiap usia. Lebih
yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong hernia dan isi
hernia. Selain itu diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi
hernia melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar itu (Mansjoer,
2000).
anterior dan lateral, yang dapat mencapai skrotum, hernia ini disebut
3. Hernia Femoralis
pada wanita dibanding laki laki dengan perbandingan 2:1 dan pada
umumnya mengenai remaja dan sangat jarang pada anak anak. Pintu
dapat di palpasi dalam lipat paha. Nyerinya bersifat nyeri tumpul dan
maka penderita akan merasakan nyeri yang begitu hebat dan dapat
terjadi. Ruptura sering terjadi pada sirosis asitik kronik, suatu kasus
peritoneal secaradarurat.
yang diameternya lebih besar dari 2,0 cm dan dalam semua anak
dengan hernia umbilikalis yang masih ada pada usia 3-4 tahun.
5. Hernia Paraumbilikalis
7. Hernia Hiatal
bawah torak. Hernia hiatal lebih sering terjadi pada wanita daripada
yang pertama kali ditemukan pertama kali oleh Richter (1778) ini
mengalami inkaserasi karena pintu hernia kecil dengan tepi keras dan
9. Hernia Omfalokel
yaitu:
Jong, 1997).
E. Anatomi dan Fisiologis
1. Anatomi
Sumber : www.google.hidroxygenplus.blogspot.com
ligamentum inguinal.
(Sjamsuhidayat, 2004).
2. Fisiologis
vaginalis peritonei.
Pada bayi yang sudah lahir, umumnya proses ini telah mengalami
obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut
namun dalam beberapa hal, seringkali kanalis ini tidak menutup. Karena
testis kiri turun terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih
sering terbuka. Bila kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga
terbuka. Dalam keadaan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup
F. Patofisiologi
adanya patent processus vaginalis (PPV) yang tidak menutup setelah proses
penurunan testis 1
4
Gambar 1. Gambaran skematik anatomi normal dari funiculus spermatikus
1
5
Gambar 3. Herniasi dari usus kedalam scrotum pada hernia inguinalis lateralis
dengan proses penurunan dari perkembangan gonad. Pada fetus , processus vaginalis
petama kali tampak sebagai penonjolan dari cavum peritoneum pada bulan ketiga
masa gestasi. Testis terbentuk pada rongga retroperitoneum embrio dekat dengan
ginjal dan menempati kanalis interna pada bulan ketujuh. Processus vaginalis
memanjang melewati canalis inguinalis kearah skrotum dan memberikan jalur untuk
dilewati testis ke skrotum. Setelah terjadi penurunan testis , pada beberapa bulan
awal kehidupan, processus meutup kecuali bagian terminal sekitar testis yang dikenal
sebagai tunicavaginalis.
Caliber dari patent processus menentukan apakah akan terjadi hernia atau
hidrokel. Caliber kecil hanya dapat dilalui oleh cairan peritoneum yang berkembang
menjadi hidrokel komunikan, dan caliber yang besar dapat dilalui oleh organ
terjadi bervariasi pada anak-anak. Pada beberapa didapatkan 40% patent processus
vaginalis menutup pada beberapa bulan pertama kehidupan, 20% terjadi pada usia 2
1
tahun. Karena testis yang kiri turun terlebih dahulu sebelum yang kanan, menjelaskan 6
mengapa hernia sebelah kanan memiliki angka insidens yang lebih tinggi
vaginalis, tapi tidak semua pasien dengan patent processus vaginalis berkembang
didapatkan pada 12-14 % dan dari kesemuanya hanya 12 14% yang berkembang
menjadi hernia. Karena incidens keseluruhan dari hernia 1 2% dan insidens patent
tersebut yang berkembang menjadi hernia. Dari data tersebut dapat disimpulkan
Beberapa faktor lain seperti aktivitas mengangkat benda berat, batuk kronis, dan
mengejan pada saat defekasi dapat memacu meningkatnya tekanan intraabdominal yang
menyebabkan defek pada dinding otot ligament inguinal akan melemah sehingga akan
terjadi penonjolan isi perut pada daerah lateral pembuluh epigastrika inferior fenikulus
spermatikus. Hal ini yang menyebabkan terjadinya hernia. Mengangkat berat juga
menyebabkan peningkatan tekanan, seperti pada batuk dan cedera traumatik karena
tekanan tumpul. Bila dua dari faktor ini ada disertai dengan kelemahan otot, maka
individu akan mengalami hernia. Bila isi kantung hernia dapat dipindahkan ke rongga
Kalau kantong hernia terdiri atas usus dapat terjadi perforasi yang akhirnya
dapat menimbulkan abses lokal atau prioritas jika terjadi hubungandengan rongga perut.
Obstruksi usus juga menyebabkan penurunan peristaltik usus yang bisa menyebabkan
konstipasi. Pada keadaan strangulate akan timbul gejala ileus yaitu perut kembung,
1
7
muntah dan obstipasi pada strangulasi nyeri yang timbul letih berat dan kontineu, daerah
G. Manifestasi Klinik
Benjolan bisa mengecil atau menghilang pada waktu tidur dan jika menangis
sambil mengejan, atau mengangkat beban yang berat dan bila posisi pasien
berdiri dapat timbul kembali. Bila telah terjadi komplikasi dapat ditemukan
nyeri.
Nampak dan saat pasien disuruh mengejan dengan menutup mulut dalam
keadaan berdiri. Bila ada hernia maka akan tampak benjolan. Bila memang
perlahan-lahan.
pemeriksaan klinis yang teliti. Keadaan cincin hernia juga perlu diperiksa.
Pada keadaan normal jari tangan tidak dapat masuk. Pasien diminta mengejan
dan merasakan apakah ada massa yang menyentuh jari tangan. Bila massa
tersebut menyentuh ujung jari maka itu dinamakan hernia inguinalis lateralis,
1
8
sedangkan bila menyentuh sisi jari maka diagnosisnya adalah hernia
inguinalis medialis (Mansjoer, 2002).
H. Pemeriksaan Penunjang
anulus inguinalis internus pada keadaan normal jari tangan tidak dapat
masuk, bila masa tersebut menyentuh ujung jari maka itu adalah hernia
inguinalis lateralis, sedangkan bila menyentuh sisi jari maka itu adalah
cara:
1
9
I. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medical
2. Penatalaksanaan bedah
rongga perineal, kantung hernia dibuang dan otot ditutup dengan kencang
melekat pada dinding hernia dan isinya dapat menjadi lebih besar
gelisah.
Komplikasi lain :
b. Hernia irreponibel
iskhemi gangrene n
nekrosis 2
1
d. Infeksi
I. WOC (Terlampir)
2
2
2
3