DESAIN SAMPLING
Proses pengambilan sampel merupakan proses yang penting. Proses pengambilan sampel harus
dapat menghasilkan sampel yang akurat dan tepat.
Sampel yang tidak akurat dan tepat akan memberikan kesimpulan penelitian yang tidak
diharapkan atau dapat menghasilkan kesimpulan salah yang menyesatkan.
Populasi :
Sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik
tertentu.
Anggota populasi disebut dengan elemen populasi (population element).
Penentuan populasi berbeda dengan penentuan unit analisis, meski keduanya berkaitan
dengan unit data yang dianalisis. Misalkan, penelitian mengenai kinerja dapat menggunakan
unit analisis individu, kelompok, atau organisasi.
Jika dipilih unit analisis tingkat individu, masalah selanjutnya adalah menentukan populasi data,
siapa dan berapa jumlah yang akan diteliti.
Page | 1
Jika peneliti ingin menginvestigasi kinerja manajer secara individual, maka populasi data
penelitian adalah setiap orang yang mempunyai karakteristik sebagai manajer.
Apakah peneliti akan meneliti semua orang yang mempunyai predikat manajer???
Sampel :
Peneliti dapat meneliti seluruh elemen populasi (Sensus) atau meneliti sebagian dari
elemen-elemen populasi (Sampel).
Anggota sampel disebut dengan subjek (subject).
Alasan Sensus :
Penelitian sebaiknya juga mempertimbangkan menginvestigasi seluruh elemen populasi,
jika elemen populasi relatif sedikit dan variabilitasnya tinggi (heterogen).
Sensus lebih layak dilakukan jika penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan
karakteristik setiap elemen dari suatu populasi, misal: penelitian jumlah dan kondisi
sosial ekonomi penduduk yang tidak dapat dilakukan dengan sampel.
Page | 2
Hubungan Sampel dengan Populasi
Analisis data sampel secara kuantitatif menghasilkan statistik sampel (sample statistics)
yang digunakan untuk mengestimasi parameter populasinya (population parameters).
Statistik merupakan ukuran numeris yang dihitung dari pengukuran sampel.
Parameter adalah ukuran deskripsi numeris yang dihitung dari pengukuran populasi.
Page | 3
Prosedur Pemilihan Sampel
Page | 4
Misal, populasi target mahasiswa FE Utama, jika peneliti menggunakan daftar
mahasiswa FE Utama, ada kemungkinan daftar tersebut belum memuat mahasiswa baru
atau mungkin masih mencantumkan mahasiswa yang telah lulus.
Page | 5
Prosedur Pemilihan Sampel Tiga Tahap
Page | 6
Peneliti membuat daftar nomor mahasiswa dari nomor urut 1 sampai dengan 5.000
sebagai kerangka sampel.
Selanjutnya pemilihan sampel secara acak sederhana dapat dilakukan.
Systematic Sampling
Metode pemilihan sampel secara sistematis yaitu memilih secara acak setiap elemen
dengan nomor tertentu dari tabel nomor sebagai kerangka sampel.
Pemilihan nomor dimulai dengan nomor tertentu secara acak selanjutnya dipilih nomor-
nomor berikutnya dalam jarak tertentu yang sama.
Page | 7
Untuk keperluan tsb peneliti membagi populasi ke dalam empat strata unit sampel berdasarkan
tahun angkatan mahasiswa (I, II, III, dan IV).
Selanjutnya dari masing-masing strata dipilih sejumlah mahasiswa secara acak. Jumlah subjek
yang dipilih ditentukan dengan 2 alternatif:
1) secara proporsional misal sebesar 2% dari jumlah elemen pada setiap unit sampel, atau
2) secara tidak proporsional dalam jumlah yang sama tanpa memperhatikan jumlah elemen
pada setiap unit sampel.
JUMLAH SUBJEK
STRATA JUMLAH
PROPORSIONAL (2%
ANGKATAN ELEMEN TIDAK PROPORSIONAL
dari jumlah elemen)
I 2.000 40 25
II 1.000 20 25
III 1.500 30 25
IV 500 10 25
JUMLAH 5.000 100 100
Page | 8