Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

A. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan (jumlah, massa, volume) sel,
bersifat kuantitatif (dapat terukur) dan tidak dapat kembali (irreversible).
Dalam proses pertumbuhan dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor Luar, yang meliputi:
a. Nutrisi (makroelemen : C, H, O, N, P, S, Ca, K, Mg ; mikroelemen :
B, Br, Cu, Co, Mn, Zn, Fe, Ni)
b. Cahaya (berhubungan dengan fotoperiodisme).
c. Suhu (suhu optimum), Gravitasi
d. Kelembapan, air (imbibisi mengaktifkan enzim hidrolitik), oksigen
(respirasi), pH
2. Faktor Internal, yang meliputi Gen sebagai pusat kendali genetik serta hormon
sebagai produk dari ekspresi gen.

Dalam proses pertumbuhannya tumbuhan memulai proses tersebut melalui 2


proses pertumbuhan yaitu:
1. Pertumbuhan primer terjadi pada bagian meristem apikal/ujung/pucuk/primer.
Pada pertumbuhan ini terdapat 3 daerah utama yang terbentuk pada proses
pertumbuhan tersebut meliputi:
a. Daerah pembelahan sel pada daerah titik tumbuh akar dan batang.
b. Daerah pemanjangan sel berada tepat dibelakang daerah pembelahan.
c. Daerah diferensiasi sel pada daerah ini terjadi proses pembentukan jaringan-
jaringan.
2. Pertumbuhan sekunder terjadi pada bagian meristem sekunder/lateral.
Pada pertumbuhan ini melibatkan peran dari kambium yang terdiri dari:
a. Kambium fasikuler : membentuk struktur xilem dan floem sekunder
b. Kambium interfasikuler : membentuk struktur jari-jari empulur
c. Kambium gabus (felogen) : membentuk struktur periderm (kulit kayu) yaitu
kearah luar membentuk felem dan kedalam membentuk feloderm.

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Pada proses pertumbuhan tumbuhan, terdapat 2 teori titik tumbuh yaitu:
a. Teori Histogen dari Hanstein yang membagi titik tumbuh akar dan batang
menjadi 3 bagian:
1. Dermatogen membentuk epidermis
2. Periblem membentuk kortek
3. Plerom membentuk stele
b. Teori Tunika Korpus dari Schmidt yang membagi daerah pertumbuhan menjadi 2
bagian:
1. Tunika lapisan sel yang aktif di bagian luar
2. Korpus lapisan sel sebelah dalam yang aktif membelah ke segala arah.

Pertumbuhan pada tumbuhan juga dipengaruhi oleh beberapa hormon-hormon


penting yaitu:
a. Auksin (IAA = Indol acetic Acid) memacu pemanjangan sel bagian pucuk,
mempercepat diferensiasi, memacu pembengkokan batang, merangsang
pembentukan akar lateral dan serabut, merangsang pembelahan sel kambium
vaskuler, memacu dominasi apikal, merangsang perbungaan dan pembentukan
buah, merangsang partenokarpi.
b. Giberelin menstimulasi pemanjangan dan pembelahan sel, mempercepat
pertumbuhan, perkecambahan biji (memecah dormansi) dan tunas, pertumbuhan
bunga serta partenokarpi (menghambat pembentukan biji).
c. Sitokinin merangsang pembelahan sel, pembentukan organ, menunda
penuaan (menunda pengguguran daun, bunga dan buah), memacu
pertumbuhan kuncup lateral (menekan dominasi apikal), memacu pembesaran
sel kotiledon dikotil.
d. Gas etilen merangsang penuaan, pengguguran daun, perbungaan,
pemasakan buah, menghambat pemanjangan batang.
e. Asam absisat (ABA) menghambat pertumbuhan (dormansi), membantu
pengguguran daun.
f. Kalin meliputi Rhizokalin (merangsang pembentukan akar), Kaulokalin
(merangsang pembentukan batang), Filokalin (merangsang pembentukan daun),
dan anthokalin (merangsang pembentukan bunga).
g. Asam traumalin mempercepat penyembuhan luka.

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
B. Perkembangan
Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan dengan sifat tidak dapat
terukur (kualitatif) dan juga irreversible.
Sedangkan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan meliputi beberapa
tahapan fase embrionik, yaitu:

a. Pembelahan (Cleavage) dan Blastulasi Zigot setelah terbentuk akan


mengalami Cleavage dimulai di bagian oviduct dan dalam 5-10 hari akan
melakukan nidasi sendiri pada dinding uterus (endometrium). Setelah tahap
tersebut kan melakukan pembelahan secara mitosis menjadi sekitar 64 sel dan
membentuk morula. Morula kan berkembang menjadi sebuah bola berongga
disebut blastula dengan susunan sel berukuran kecil (mikromer) dan sel
berukuran besar (makromer).
b. Gastrulasi merupakan proses pembentukan lapisan embrional yang akan
menentukan terhadap tipe lapisan tubuh organisme. Pada vertebrata akan
terbentuk 3 lapisan embrional yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm.

c. Morfogenesis merupakan proses terjadinya gerakan morfogenetik dari lapisan


sel-sel untuk menuju pembentukan jaringan.

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
d. Diferensiasi dan Spesialisasi merupakan proses perubahan struktur, bentuk
dan fungsi sel. Hasil dari proses ini 3 lapisan embrional akan membentuk
jaringan spesifik.

e. Induksi embrionik proses saling mempengaruhi antar lapisan sel sebelum


terbentuk organ.

f. Organogenesis proses pembentukan organ pada embrio.

Gambaran skematik proses pembentukan embrio sampai fase fetus (pre


natal) seperti gambar berikut:

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
BAB II
METABOLISME
Metabolisme terdiri dari proses sintesis senyawa kompleks (anabolisme) dan
penguraian senyawa kompleks (katabolisme).

A. Enzim
Enzim adalah molekul protein yang berperan sebagai biokatalisator dengan
karakteristik terdiri dari bagian:
a. Apoenzim merupakan bagian protein yang labil
b. Gugus prostetik 1. Koenzim senyawa organik, ex: NADH, FADH, CoASH
2. Kofaktor ion logam, ex: Cu2=, Zn2+, Fe2+
Enzim bekerja dengan cara mempercepat reaksi, menurunkan energi aktivasi
serta tidak mengubah kesetimbangan reaksi kimia yang dikatalis. Enzim bekerja dengan
dipengaruhi oleh konsentrasi substrat, enzim sendiri, suhu, dan pH. Enzim memiliki
suatu bagian celah aktif/sisi aktif yang merupakan tempat ikatan kimia antara enzim
dengan substrat selama reaksi terjadi.

B. Respirasi
Respirasi sebagai suatu proses pembongkaran senyawa untuk menghasilkan
energi terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, yaitu
respirasi aerobik oksigen sebagai akseptor hidrogen terakhir dan respirasi
anaerobik akseptor hidrogen senyawa seperti asetaldehid dan asam piruvat.
Respirasi aerobik terjadi menjadi 4 tahap utama, yaitu Ge De Si Rae.
a. Glikolisis
b. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat (DOAP)
c. Siklus Krebs (Siklus Asam Sitrat)
d. Rantai Transfer Elektron

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Gambaran umum dari beberapa proses respirasi diatas seperti bagan berikut ini:

1. Glikolisis

Tahap I-V (awal):


heksokinase
1. Glukosa + ATP ---------------------------------------> Glukosa 6-fosfat + ADP
fosfoglukoisomerase
2. Glukosa 6-fosfat ---------------------------------------> Fruktosa 6-fosfat
fosfofruktokinase
3. Fruktosa 6-fosfat + ATP ------------------------> Fruktosa 1,6- bifosfat + ADP
aldolase
4. Fruktosa 1,6-bifosfat ----------------------> gliseraldehid 3- fosfat (PGAL) + DHAP
Triosafosfat isomerase
5. DHAP (dihidroksiasetonfosfat) <---------------------------> PGAL

Tahap VI X (akhir): Gliseraldehid 3 fosfat dehidrogenase

6. PGAL + Pi + NAD+ ----------------------------------> 1,3-bifosfogliserat + NADH + H +


fosfogliseratkinase
7. 1,3-bifosfogliserat + ADP -------------------------------> 3-fosfogliserat + ATP
fosfogliseratmutase
8. 3-fosfogliserat ------------------------------------> 2-fosfogliserat
enolase
9. 2-fosfogliserat -----------------------------------> fosfoenolpiruvat
piruvatkinase
10. Fosfoenolpiruvat + ADP + H+ ---------------------------------> piruvat + ATP

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Pada proses glikolisis dapat disimpulkan yaitu:
Tempat : Sitoplasma
Bahan : 1 molekul Glukosa
Produk akhir : 2 ATP, 2 NADH, 2 molekul asam piruvat

2. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat


Pada proses ini merupakan suatu reaksi antara sebelum produk glikolisis dapat
masuk ke siklus krebs. Gambaran singkat dari proses ini seperti bagan berikut ini:

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Pada proses DOAP dapat disimpulkan yaitu:
Tempat :Matriks mitokondria
Bahan : 2 molekul Asam piruvat
Produk akhir : 2 molekul asetil KoA, 2 NADH, dan juga terbentuk CO2

3. Siklus Krebs
Pada siklus krebs produk dari reaksi antara (DOAP) yaitu asetil KoA akan
menjadi senyawa yang memediasi konversi asam oksaloasetat menjadi asam sitrat
sehingga siklus krebs juga disebut asam sitrat. Gambaran skematik dari siklus krebs
seperti pada gambar berikut ini:

Pada proses siklus krebs dapat disimpulkan yaitu:


Tempat :Matriks mitokondria
Bahan : 2 molekul Asetil KoA
Produk akhir : 2 ATP, 2 FADH, 6 NADH, dan juga terbentuk CO2

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
4. Rantai Transfer Elektron
Pada proses ini senyawa NADH dan FADH hasil 3 proses sebelumnya akan
dikonversi menjadi ATP melalui suatu rantai respirasi. Reaksi kimia yang terjadi pada
proses ini sebagai berikut:
NADH + H+ + 3ADP + 3Pi + O2 --------> NAD+ + 4 H2O + 3 ATP
FADH + H+ + 2ADP + 2Pi + O2 --------> FAD+ + 4 H2O + 2 ATP
Jadi pada proses ini dapat disimpulkan bahwa:
Tempat :Membran dalam mitokondria
Bahan : 10 molekul NADH dan 2 molekul FADH
Produk akhir : 34 ATP dan juga terbentuk H2O.

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Hasil akhir dari keseluruhan proses diatas adalah 38 ATP jika melewati suatu
komplek electron shuttle yaitu malate-aspartate shuttle, tetapi jika terjadi transfer
elektron melalui gliserol-3-phospat shuttle akan terbentuk 36 ATP.
Sedangkan untuk jalur respirasi Anaerobik dapat terjadi melalui 2 jalur yaitu
fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Kedua proses ini juga mengalami fase
glikolisis sampai terbentuk molekul asam piruvat. Selanjutnnya jika terjadi fermentasi
alkohol, molekul asam piruvat akan dikonversi menjadi etanol. Reaksi ringkas dari
proses tersebut adalah:
Glukosa -----> asam priruvat ------> ethanol (C2H5OH) + CO2 + energi
Peristiwa diatas dibantu dengan adanya enzim yang dimiliki oleh ragi dan melalui proses
anaerobik terbentuk alkohol.
Pada fermentasi asam laktat senyawa asam piruvat selanjutnya akan dikonversi
menjadi asam laktat yang terjadi di sel-sel otot. Gambaran ringkas reaksi tersebut
sebagai berikut:
Glukosa -----> asam piruvat ------> asam laktat (C3H6O3) + CO2 + energi
Tetapi pada hasil fermentasi asam laktat melalui proses glukoneogenesis asam laktat
akan dapat membentuk glukosa kembali setelah konsentrasinya meningkat/tertimbun di
otot.

C. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan suatu proses anabolisme yang melibatkan cahaya
matahari serta klorofil dalam kloroplas sebagai akseptor elektron. Proses fotosintesis
terjadi melalui 2 reaksi utama:
1. reaksi terang (reaksi Hill dikemukakan oleh Robert Hill):
Terjadi pada membran tilakoid dan terjadi proses fotolisis air menjadi O2 dan ion
+
H.

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Pada reaksi ini terjadi proses fotofosforilasi yang melibatkan kompleks fotosistem
I dan II. Hasil dari fotosistem tersebut adalah H2O (dari fotosistem II) dan ATP serta
NADPH (dari fotosistem I). ATP dan NADPH akan terbentuk jika mengalami fosforilasi
non siklik, sedangkan jika terjadi fosforilasi siklik hanya terbentuk ATP dan tidak
melibatkan fotosistem II. Gambaran skematik dari proses reaksi terang adalah sebagai
berikut:

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009
By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Pada proses reaksi terang diatas dari 5 macam jenis klorofil, klorofil a menjadi
pusat reaksi dan dibantu oleh pigmen karoten sebagai pengarah aliran elektron ke pusat
reaksi. Proses fotosistem pada reaksi ini tergantung pada cahaya dengan panjang
gelombang tertentu seperi dibawah ini:

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
2. Reaksi gelap (terjadi daur calvin/daur C3)
Terjadi pada bagian stroma kloroplas yang dibagi menjadi 3 proses penting
yaitu:
a. Karboksilasi fiksasi CO2 oleh RuBP dan pembentukan APG
b. Reduksi APG menjadi PGAL
c. Regenerasi pembentukan kembali RuBP untuk berikatan kembali dengan
CO2.
Produk dari reaksi gelap adalah glukosa yang akan diplomerisasi menjadi polisakarida
amilum/pati/zat tepung.
Gambaran reaksi enzimatik pada daur calvin adalah sebagai berikut:

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Pada tumbuhan tertentu terdapat siklus lain yang pada akhirnya akan
menghasilkan polimer seperti hasil dari daur C3 tetapi fiksator CO 2 bukan RuBP tetapi
senyawa lain yaitu PEP (Phospoenolpiruvat ) seperti daur Hatch-Slack/daur C4 pada
tanaman kaktus, jagung, tebu dan daur CAM (crassulaceaen acid metabolism) pada
tumbuhan sukulen dan nanas.

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Daur C4 dan daur CAM terlihat seperti gambar berikut ini:

Oxa Asp Oxa


NADP
H
NAD
P
Mal
NAD

NAD
H
Pyr Ala Pyr

Daur C4

Oxa Asp Oxa

Daur CAM

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
D. Kemosintesis
Merupakan proses asimilasi karbon yang terjadi pada bakteri kemoautotrof tanpa
bantuan klorofil. Bakteri tersebut akan mengoksidasi senyawa anorganik tertentu
menjadi senyawa organik pada proses asimilasi karbon.
Bakteri yang terlibat dalam proses ini seperti:
a. Nitrosomonas dan Nitrosococcus (mengubah amoniak menjadi asam nitrit)
2NH3 + 3O2 2HNO2 + 2 H2O + Energi
b. Nitrobacter (mengubah asam nitrit menjadi asam nitrat)
2HNO2 + O2 2HNO3 + Energi
c. Thiobacillus, Begiaota (mengubah sulfur menjasi asam sulfat)
2S + 2H2O + 3O2 2H2SO4 + Energi (284,4 kal)

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
BAB III
SUBSTANSI GENETIK

Dalam proses regenerasi, kontrol genetik sangat ditentukan oleh mekanisme


kerja gen yang terdapat dalam kromosom sel makhluk hidup. Gen berada baik pada
organisme eukariot maupun prokariot.
Kromosom sendiri sebagai tempat gen berada memiliki bentuk yang berbeda-
beda tiap nomor kromosom pada sel makhluk hidup yang bersangkutan. Kromosom
merupakan suatu molekul nukleoprotein yang terdiri dari Asam nukleat dalam hal ini
yaitu benang DNA yang terkondensasi membentuk struktur seperti solenoid padat dan
terikat oleh suatu protein pemintal/pemampat benang DNA tadi yang dikenal dengan
protein histon. Secara umum protein dari kromosom memang utamanya disusun oleh 5
macam protein histon dan beberapa molekul protein lainnya. Protein histon kaya dengan
asam amino lisin dan arginin. Protein histon bermuatan positif karena memiliki gugus
amino bebas yang mudah berikatan dengan DNA yang memiliki muatan negatif karena
banyak mengandung gugus phospat. Akibatnya keduanya akan membentuk struktur
seperti solenoid.

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Kromosom berdasarkan bentuknya dikategorikan menjadi 4 macam yaitu:
1. Telosentrik jumlah lengan 1 dengan sentromer di salah satu ujung
2. Akrosentrik lengan tidak sama panjang dan sentromer mendekati salah
satu ujung
3. Submetasentrik lengan tidak sama panjang dan letak sentromer di
tengah serta berbentuk seperti huruf L atau J
4. Metasentrik memiliki lengan sama panjang dan letak sentromer di
tengah serta bentuk seperti huruf V
Sedangkan berdasarkan fungsinya kromosom dibedakan menjadi kromosom sex
(gonosom) dan kromosom tubuh (autosom).
Gambaran struktur dari kromosom makhluk hidup adalah sebagai berikut:

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Gen sendiri adalah merupakan segmen/penggalan dari benang DNA kromosom
yang nantinya akan diterjemahkan menjadi produk penting gen yaitu Protein. Segmen
gen ini sendiri yang biasanya disebut dengan lokus gen. Sedangkan gen-gen yang
menempati suatu lokus yang bersesuaian dari kromosom homolog (kromosom dengan
bentuk, fungsi dan komposisi sama) dikenal dengan alela. Gen sendiri sebagai suatu
segmen DNA akan menduplikasi pada saat reproduksi sel/pembelahan sel sesuai
dengan fungsi gen sebagai penyampai informasi genetik pada generasi selanjutnya.
Asam nukleat yang menjadi syarat fundamental suatu benda dikatakan hidup
terdiri 2 macam yaitu DNA dan RNA. DNA memiliki unit tunggal/monomer yang biasa
disebut nukleotida yang terdiri dari Gula pentosa, Phospat dan Basa Nitrogen. DNA
yang memiliki rantai panjang nukleotida lazim disebut dengan polinukleotida.
Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009
By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
DNA (Deoxyribonucleotide Acid) dan RNA (Ribonucleotide Acid) masing-
masing memiliki karakteristik yang khas seperti pada tabel berikut:
No Ciri-ciri DNA RNA
1 Gula Pentosa Deoksiribosa Ribosa
2 Tempat/Letak Inti, mitokondria, kloroplas Sitoplasma, ribosom,
mitokondria, plastida, dan
ribosom
3. Komposisi Purin; adenin (A) dan Purin; adenin (A) dan
Basa guanin (G) guanin (G)
Nitrogen Pirimidin : sitosin (C/S) dan Pirimidin : sitosin (C/S) dan
timin (T) Urasil (U)
4 Fungsi Sintesis protein dan Sintesis protein
hereditas
5 Bentuk Double strand/untai ganda Singgle strand/untai
heliks/berpilin tunggal

RNA yang terlibat dalam sintesis protein terdiri dari 3 macam, yaitu:
a. RNAd (RNA duta) atau mRNA (mesenger RNA) disintesis oleh DNA inti dan
berperan untuk membawa pesan genetik dari DNA template/cetakan DNA.
b. tRNA (transfer RNA) disintesis oleh DNA mitokondria dan berperan dalam
proses polimerisasi asam amino saat sintesis protein dengan membawa asam
amino sesuai kode dari mRNA/RNAd.
c. rRNA (ribosomal RNA) disintesis oleh DNA inti dan berperan dalam sintesis
protein di ribosom serta sebagai unsur struktural ribosom.
Gambaran dari beberapa nukleotida pada DNA seperti skema berikut ini:

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Replikasi DNA
Dalam proses genetik di dalam sel, DNA memiliki sifat heterokatalitik artinya
dapat mensintesis senyawa lain dan juga bersifat autokatalitik yaitu dapat
menduplikasikan dirinya sendiri melalui proses replikasi DNA.
Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli biosains, ada 3 hipotesis yang
diberikan untuk menggambarkan peristiwa replikasi DNA, yaitu:
1. Secara Konservatif DNA induk tidak membuka (memisah)/keseluruhan untai
induk dipertahankan tetapi tetap sebagai acuan sintesis dan molekul DNA induk
akan membentuk molekul DNA baru.
2. Secara Semikonservatif DNA induk akan memisah dan masing-masing akan
membentuk untai DNA baru sehingga hasil akhir adalah pita DNA terdiri dari DNA
induk dan DNA lama dan baru.
3. Secara Dispersif DNA induk putus menjadi beberapa bagian kemudian
segmen-segmen DNA parental baru akan terbentuk menempati berselang-seling
pada untai DNA yang baru.
Namun sampai saat ini yang dijadikan acuan untuk proses replikasi DNA adalah
model hipotesis kedua yaitu semikonservatif seperti yang diajukan oleh eksperimen M.

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
S. Meselson dan F. W. stahl (1958) dengan subjeknya bakteri E. coli. Model replikasi
DNA seperti hipotesis dari pakar tersebut seperti gambar berikut ini:

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Sintesis Protein
Secara ringkas proses sintesis protein terjadi dengan urutan sebagai berikut:
1. DNA template pada benang DNA sense akan membentuk mRNA/RNAd dengan
bantuan enzim RNA polimerase di nukleus terjadi proses transkripsi.
2. mRNA yang terbentuk akan membawa kode-kode genetik dari DNA template
menuju sitoplasma untuk bertemu dengan tRNA yang telah membawa asam
amino sesuai dengan kode mRNA dibantu dengan ribosom terjadi proses
translasi.
3. Asam-asam amino akan terangkai dengan ikatan peptida membentuk suatu
polipeptida/protein.

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Pada bagian mRNA terdapat kode-kode genetik yang terdiri dari 3 basa
nitrogen/triplet yang disebut kodon dan akan berpasangan dengan triplet dari tRNA
yang disebut antikodon saat translasi di sitoplasma.
Gambaran skematik dari proses sintesis protein seperti skema berikut ini:

BAB IV
Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009
By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
REPRODUKSI SEL

Setiap sel dalam regenerasinya akan mengalami peristiwa pembelahan


(division). Dalam proses pembelahan sel dikenal ada 3 macam yaitu amitosis, mitosis
dan meiosis.
Pada pembelahan secara amitosis (direct division) terjadi tanpa adanya suatu
tahapan pembelahan yang diawali oleh proses kariokinesis/pembagian inti serta
dilanjutkan dengan sitokinesis/pembagian sitoplasma. Peristiwa pembelahan ini
biasanya terjadi pada kelompok protista yaitu protozoa dan alga satu sel/uniseluler serta
pada kelompok bakteri.
Dalam proses siklus sel, terjadi 4 tahapan utama sebelum dihasilkan sel anak
yaitu:
1. tahap G1 yaitu tahap sintesis komponen sel (tumbuh primer) yang terjadi
sekitar kurang lebih 9 jam.
2. tahap S yaitu tahap sintesis dimana terjadi proses duplikasi/ replikasi DNA
yang terjadi kurang lebih sekitar 10 jam.
3. tahap G2 yaitu tahap pertumbuhan sekunder sampai menjelang mitosis
dengan waktu sekitar 2 jam
4. Mitosis tahap pembelahan sel dengan 4 tahapan dengan rentang waktu 1
jam.
Tahapan dari G1 S G2 dikenal dengan tahapan Interfase (tahap istirahat) dalam
siklus sel.

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Mitosis
Memiliki 4 tahapan utama yaitu : P-M-A-T
a. Profase memiliki ciri utama membran nukleus dan nukleolus menghilang,
kromosom menebal, sentriol migrasi pada 2 kutub yang berbeda, spindel
pembelahan mulai terbentuk.
b. Metafase memiliki ciri kromosom berada tepat pada bagian ekuator
pembelahan, serta bagian spindel telah berikatan dengan kromatid
c. Anafase memiliki ciri terjadi pergerakan kromatid menuju 2 kutub berbeda
setelah sentromer membelah.
d. Telofase memiliki ciri yaitu terbentuk cincin aktin, terjadi sitokinesis, terjadi
pembentukan membran nukleolus kembali.

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009
By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Meiosis
Merupakan pembelahan sel yang memiliki 2 tahapan yaitu meiosis I dan meiosis
II.
Meiosis I disebut pembelahan reduksi karena terjadi reduksi set kromosom
pada tahapan pembelahannya. Terdiri dari 4 fase:
a. Profase I memiliki 5 tahap utama:
Leptoten : kromosom mengalami penebalan seperti bentuk single.
Zigoten : kromosom yang homolog membentuk bivalen (berpasangan)
Pakiten : terjadi pemendekan bivalen
Diploten : kromatid memisah membentuk tetrad setelah homolog
merenggang
Diakinesis : sentromer dari homolog kromosom tadi merenggang dan
terjadi pemendekan kromatid
b. Metafase I bentukan bivalen dari kromosom homolog berjejer di tengah bidang
pembelahan.
c. Anafase I terjadi pemisahan kromatid menuju kutub yang berlawanan.
d. Telofase I terjadi sitokinesis dan terbentuk 2 sel anak yang haploid.
Pada meiosis I terjadi peristiwa penting yaitu pindah silang/crossing over pada
bagian lengan non sister chromatid (kromatid bukan kakak beradiik dari sepasang
kromosom homolog) sehingga akan terbentuk sel anak yang tidak lagi identik dengan
induk (tahap Diploten Profase I).

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Meiosis II disebut juga pembelahan equatorial karena hanya terjadi
tahapan pembelahan seperti mitosis. Tahapan pada meiosis II meliputi:
a. Profase II
b. Metafase II
c.Anafase II
d. Telofase II

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Secara ringkas perbedaan antara mitosis dengan meiosis seperti tabel berikut:

No Pembeda Mitosis Meiosis


1 Tempat terjadinya Secara umum di sel Terjadi pada
tubuh/sel somatis, tetapi pembentukan sel
juga terjadi pada germinal/sel kelamin
proliferasi sel induk
gamet dan pembentukan
gamet
2 Tujuan Proliferasi/perbanyakan Untuk mengurangi set
sel dan regenerasi sel kromosom sel induk
3 Jumlah sel anak 2 sel 4 sel
4 Kromosom sel anak 2n 2n atau n n 2n n
5 Sifat sel anak Identik dengan sel induk Tidak identik dengan
sel induk

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009
By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
BAB V
POLA-POLA HEREDITAS DAN HEREDITAS MANUSIA

Pada dasarnya prinsip pewarisan sifat dari induk pada filial/keturunannya


pertama kali dikemukakan oleh percobaan dengan Pisum sativum (ercis) oleh Mendell
(1822-1884). Mendell mengemukakan 2 hukum yang terkait dengan hereditas yaitu:

A. Hukum Mendell
Hukum Mendell I (segregasi) dalam proses gametogenesis pada individu
heterozigot akan terjadi pemisahan gen secara bebas. Hukum ini diperoleh pada
persilangan genotip monohibrid.
Misalnya, pada individu dengan genotip Bb akan menghasilkan gamet B dan b saat
gametogenesis.
Hukum Mendell II (asortasi) gen-gen dari sepasang alela akan memisah
selama meiosis dan akan membentuk gamet kembali secara bebas.
Misalnya, pada individu dengan genotip BbKk B --->K = BK
B ---> k = Bk
b ---> K = bK
b ---> k = bk
Hukum Mendell II diperoleh pada persilangan genotip dihibrid.
Dari hukum Mendell diatas sifat dominan akan menutupi terhadap sifat resesif
ketika terjadi persilangan (hibrid). Disamping itu dalam persilangan organisme terjadi
beberapa penyimpangan dari hukum Mendell yang biasanya dikenal dengan
penyimpangan semu hukum Mendell.

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
B. Penyimpangan Semu Hukum Mendell
Peristiwa yang termasuk di dalam penyimpangan semu hukum Mendell antara
lain:
a. Intermediet muncul ketika sifat dominan bertemu dengan sifat resesif dalam
arti pada kondisi heterozigot sifat dominan tidak lagi sepenuhnya menutupi sifat
resesif karena keduanya memiliki probabilitas sama. Contoh: munculnya warna
merah muda pada persilangan bungan warna merah dan putih.
b. Epistasis dan hipostasis muncul pada persilangan dimana gen dominan
atau resesif menutupi terhadap gen dominan atau resesif yang lain yang bukan
alelanya dimana gen yang menutupi bersifat epistasis dan yang tertutupi bersifat
hipostasis. Hasil persilangan ini akan menghasilkan perbandingan fenotip 12 : 3 :
1. Contoh: warna gandum bulu ayam, warna tubuh mencit, dll.
c. Kriptomeri muncul karena satu gen dominan yang tidak memunculkan
pengaruhnya jika sendiri tanpa gen dominan lainnya dan apabila gen dominan
tersebut bergabung akan memunculkan individu dengan fenotip baru. Hasil
persilangan seperti ini akan memiliki perbandingan fenotip 9: 3 : 4. Contoh: Hasil
persilangan oleh Correns (1912) pada bunga Linaria maroccana.
d. Polimeri muncul akibat terjadi pembastaran heterozigot dengan banyak sifat
beda yang berdiri sendiri Namur mempengaruhi bagian yang sama pada
organisme. Hasil persilangan ini akan menghasilkan perbandingan fenotip 15 : 1.
Contoh: kulit gandul, kulit manusia, dll.
e. Interaksi antargen terjadi karena interaksi saling mempengaruhi antara 2
pasang gen atau lebih. Tetapi hasil hibrid ini tidak menyimpang dari
perbandingan fenotip dihibrid hukum Mendell yaitu 9 : 3 : 3 : 1, akan tetapi
muncul dua sifat baru yang berbeda dari parentalnya. Contoh: pial pada ayam.
f. Gen Komplementer terjadi akibat interaksi antar gen yang saling melengkapi
dan apabila salah satu gen tidak muncul, maka ekspresi statu karakter akan
hilang. Perbandingan fenotip hasil persilangan ini 9 : 7. Contoh: bisu tuli pada
manusia, pigmen pada kacang Manis (Lathyrus odoratus).

C. Tautan/Pautan serta Pindah Silang (Crossing over)


Peristiwa tautan dikemukakan oleh Sutton dimana dia berpendapat bahwa jika
ada gen gen yang mengendalikan dua sifat beda berada pada kromosom yang sama

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
maka gen-gen tersebut tidak dapat memisah secara bebas. Disamping itu untuk gen-
gen yang berdekatan lokusnya akan cenderung memisah bersama-sama disebut
linkage (tautan). Kondisi tautan dapat diuji dengan tes cross dihibrid. Jika;
1. gen bebas (tidak ada tautan) perbandingan fenotip F2 = 1 : 1 : 1 : 1
2. Pautan sempurna jika KP (kombinasi parental) : RK (rekombinan)
adalah 1 : 1

3. Tautan tak sempurna (pindah silang/crossing over) KP > 50% dan RK


< 50%.
(baik pada susunan gen sis/ n : 1 : 1 : n atau trans/ 1 : n : n : 1)

D. Tautan Sex (Sex linkage)


Pertama kali dikemukakan oleh T. H. Morgan (1901) yang menyimpulkan bahwa
dari percobaan dengan D. melanogaster gen warna mata tertaut pada kromosom X dan
warna merah dominan terhadap putih. Contoh gen yang tertaut pada kromosom Y
adalah penyakit Hypertrichosis.

E. Gagal berpisah Non disjunction)


Calvin B. Bridge kelompok dari Morgan memberikan suatu kesimpulan bahwa
pada saat pembentukan sel kelamin kadang-kadang kromosom kelamin tidak memisah
secara bebas dan tetap tidak memisah bersama-sama. Akibat peristiwa ini pada
manusia muncul sindrom turner, klinefelter, wanita super, pria XYY.

F. Gen Letal
Gen dominan ataupun resesif dalam keadaan homozigot akan menyebabkan
kematian individu. Contoh gen letal dominan Brakifalangi, Huntington Disease HD,
gen A* pada tikus. Sedangkan gen letal resesif gen ictyosis congenita, gen m pada
sapi, gen g pada jagung.

G. Hereditas Pada Manusia


Cacat bawaan dan penyakit menurun pada manusia dibedakan menjadi 2 yaitu
yang terpaut pada autosom dan terpaut pada sex kromosom.
a. Penyakit menurun yang terpaut autosom

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
1. autosomal resesif
Albinisme (bulai) kelainan pigmen melanin karena ketidakmampuan
pembentukan enzim yang mengkonversi asam amino tirosin menjadi beta-3,4-
dihidroksiphenylalanin yang nantinya akan dirubah menjadi pigmen melanin.
PKU (phenylketonuria) penyakit gangguan mental akibat ketidakmampuan
konversi phenylalanin menjadi tirosin, dimana konsentrasi yang tinggi dari
phenylalanin dalam darah akan mengganggu perkembangan otak.
Cystic fibrosis (CF) terjadi kelainan metabolisme protein sehingga terjadi
kemunduran organ-organ tubuh.
Tay-sach terjadi degenerasi saraf, intelektual dan lemah otot.
DM (Diabetes Mellitus) penyakit akibat terjadi proses hyperglikemia

2. Autosomal dominan
Thalasemia penyakit yang menyebabkan eritrosit hemolisis, bentuk tak
teratur, kadar Hb rendah.
Polidaktili memiliki kelebihan jari pada tangan atau kaki.
Dentinogenesis Imperfecta kelainan gigi dimana dentin berwarna putih susu.
Retinal aplasia kelainan yang menyebabkan lahir dalam kondisi buta.
Anonychia kelainan tidak tumbuhnya kuku dari beberapa jari tangan atau kaki
atau tidak tumbuh sama sekali.

b. Penyakit menurun yang terpaut sex kromosom


1. Terpaut pada kromosom Y dan bersifat resesif
Gen resesif wt tumbuh kulit disela-sela jari kaki/tangan
Gen resesif hg tumbuh rambut panjang dan kaku di permukaan tubuh.
Gen resesif hp penyakit hipertrikosis yaitu tumbuh rambut pada bagian tubuh
tertentu seperti di tepi daun telinga.
2. Terpaut pada kromosom X dan bersifat resesif
Buta warna (colour blind) kelainan tidak bisa membedakan warna baik
sebagian ataupun total. Genotip pada penderita ini yaitu:
XcbY (laki-laki buta warna), XY (normal), X cbXcb (wanita buta warna), XXcb (wanita
carier/heterozigot), XX (normal).

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Hemofilia kelainan dimana darah sukar membeku. Dibedakan menjadi 2 yaitu
hemofilia A (penderita tidak memiliki antihemofilia globulin [ A HG ] ) dan
hemofilia B (penderita tidak memiliki faktor plasma tromboplastin komponen
[PTK] ). Genotip pada penderita ini yaitu:
XY (normal), XhY (laki-laki hemofilia), XX (normal), XhXh (wanita hemofilia),
dan XXh (wanita carier/heterozigot).
Anodontia penderita tidak memiliki benih gigi sama sekali pada tulang
rahangnya dan disandi gen a.
Sindrom Lesch-Nyhan penderita mengalami pembentukan purin berlebihan
terutama basa guanin. Lambang dari gen untuk penyakit ini yaitu in. Penderita
akan sering kejang, sering merusak jaringan di bibir, kuku, sukar menelan dan
muntah-muntah.
Hidrosefali tertaut X terjadi pembesaran rongga kepala akibat penimbunan
cairan serebrospinal.
c. Golongan darah
1. Sistem A B O oleh Karl Landsteiner (1900)
Golongan darah A homozigot (IAIA), heterozigot (IAIO)
Golongan darah B homozigot ( IBIB), heterozigot (IBIO)
Golongan darah AB bergenotip (IAIB)
Golongan darah O bergenotip (IOIO)
2. Sistem Rhesus oleh Karl Landsteiner dan A. S. Wiener (1940)
Rhesus positif memiliki antigen Rh pada darahnya
Genotip: Rh Rh = RR dan Rh rh = Rr
Rhesus negatif tidak memiliki antigen Rh pada darahnya
Genotip: rh rh = rr
Jika terjadi pernikahan antara pria rhesus positif (RR) menikah dengan wanita
rhesus negatif (rr) akan menghasilkan filial rhesus positif Rr dimana antigen Rr pada
darah bayi akan di aglutinasi oleh antibodi ibu sehingga memunculkan peristiwa
eritroblastosis fetalis.
3. Sistem MN oleh Karl Landsteiner dan P.Levine (1927)
Pada golongan darah ini diketahui terdapat antigen M dan N pada eritrosit.
Golongan darah M genotip LMLM
Golongan darah N genotip LNLN

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Golongan darah MN genotip LMLN

BAB VI
MUTASI

Substansi genetika pada makhluk hidup akan mengalami perubahan-perubahan


terutama pada DNA. Proses perubahan pada substansi genetika yang terjadi pada
bagian tertentu dari DNA ini biasanya disebut mutasi. Beberapa macam kriteria mutasi
adalah sebagai berikut:
A. Berdasarkan Jenis sel yang mengalami
Mutasi somatik mutasi yang terjadi pada sel-sel somatis (sel tubuh).
Terdahulu ada hipotesis bahwa mutasi pada sel ini tidak diturunkan.
Mutasi germinal mutasi yang terjadi pada sel-sel germinal (sel
kelamin) dan akan diwariskan pada generasi berikutnya.
B. Berdasarkan bagian sel yang mengalami
Mutasi gen mutasi yang terjadi pada gen itu sendiri yang
perubahannya terjadi pada satu nukleotida atau lebih.
Mutasi kromosom mutasi yang terjadi pada kromosom dan
perubahannya meliputi perubahan struktur dan jumlah kromosom.
C. Berdasarkan penyebabnya
Mutasi alami mutasi yang terjadi secara alami pada sel
Mutasi buatan mutasi yang dihasilkan oleh manipulasi manusia.

Mutasi Gen
Mutasi ini juga disebut mutasi titik (point mutation) mutasi ini terjadi proses
penggantian pasangan basa atau pengurangan/penyisipan basa pada molekul DNA.
1. Penggantian pasangan basa terbagi menjadi transisi dan transversi

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
Transisi yaitu terjadi penggantian basa purin dari satu rantai DNA dengan purin
lainnya atau dari pirimidin satu dengan pirimidin yang lainnya. Sedangkan
transversi adalah penggantian basa purin dengan pirimidin atau sebaliknya.
2. Pengurangan/penyisipan basa
Proses pengurangan satu atau lebih pasangan basa nitrogen pada rantai DNA
disebut delesi, sedangkan penyisipan satu atau lebih basa nitrogen disebut
insersi/adisi.
Pada mutasi gen, apabila perubahan basa nitrogen DNA tidak mempengaruhi
terhadap produksi protein atau gejala fenotip disebut dengan silent mutation.
Mutasi Kromosom
Disebut juga aberasi kromosom dan terbagi menjadi 2 tipe yaitu perubahan
struktur dan perubahan jumlah.
1. Perubahan struktur Kromosom
Defisiensi/delesi pengurangan segmen kromosom
Duplikasi/adisi penggandaan segmen kromosom
Inversi pembalikan segmen kromosom
Translokasi pertukaran gen antar 2 kromosom yang tidak homolog
2. Perubahan jumlah kromosom
a. Aneuploidi mutasi yang menyebabkan perubahan (pengurangan atau
penambahan set kromosom pada nomor kromosom tertentu. Terdiri dari:
Monosomik rumus genom 2n 1
Trisomik rumus genom 2n + 1
Tetrasomik rumus genom 2n + 2
Nulisomik rumus genom 2n 2
b. Euploidi mutasi yang menyebabkan penggandaan set kromosom secara
menyeluruh pada semua nomor kromosom. Terdiri dari:
Monoploid terdapat satu genom (n kromosom) pada sel tubuh
Diploid teradapat dua genom (2n kromosom) pada sel tubuh
Triploid terdapat tiga genom (3n kromosom) pada sel tubuh
Tetraploid terdapat empat genom (4n kromosom) pada sel tubuh.

Pada individu yang memiliki susunan triploid atau lebih disebut poliploidi.
Poliploidi berdasarkan sumber kromosom dibedakan menjadi autopoliploidi dan

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes
alloploiploidi. Autopoliploidi terjadi jika penambahan jumlah kromosom terjadi akibat
duplikasi sendiri pada kromosom yang bersangkutan. Sedangkan allopoliploidi terjadi
jika penambahan kromosom bukan dari kromosom yang bersangkutan melainkan dari
luar akibat perkawinan silang dengan individu lain yang kromosomnya berbeda.

Mutasi alami dan muatsi buatan


Secara alami replikasi DNA berlangsung sangat teliti dan berdasarkan penelitian
dijelaskan bahwa kemungkinan kesalahan kira-kira < 1 untuk tiap 5 juta basa DNA baru
dan satu mutan untuk tiap 108 109 pasangan DNA. Radiasi sinar kosmik, sinar UV
matahari, sinar radioaktif alam, dan unsur radioaktif alam (Th, Ra, dan U) diduga
menjadi penyebab mutasi alami. Sedangkan pada kasus mutasi buatan pertama kali J.
H. Muller memberikan perlakuan sinar X pada D. Melanogaster yang menimbulkan
kelabilan genetik.

Mutagen
Mutagen adalah bahan yang dapat menimbulkan mutasi. Berdasarkan sifatnya
terbagi menjadi:
1. Mutagen Biologi ex: virus rubella, cytomegalovirus, hepatitis virus.
2. Mutagen Kimia ex: alkohol, thalidomide, anticonvulsan, agen alkilasi, asam
nitrit, NH2OH, analog basa, kolkisin, aminopurin, dan progestin
3. Mutagen Fisika Th, Ra, U, sinar X, sinar , sinar , sinar , proton, neutron,
sinar kosmis.
Beberapa dampak mutasi akibat radiasi oleh sinar-sinar pengion seperti sinar X,
sinar , sinar , dan sinar menyebabkan gangguan replikasi DNA, terhambatnya
sintesis DNA, dan kerusakan sistem perbaikan (repaired) DNA dan memunculkan
mutan-mutan baru.

Hand Out Biologi XII IPA Tahun Ajaran 2008/2009


By. Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes

Anda mungkin juga menyukai