KONSEP DASAR
A. Pengertian
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang
berhubungan dengan orang lain termasuk persepsi individu akan sifat dan
yang berkaitan dengan pengalaman dan objek tujuan serta keinginan (Stuart
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan
(Townsend, 1998).
Gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif terhadap diri dan
terhadap diri sendiri, teramsuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa
sampai berat. Dapat disimpulkan bahwa konsep diri merupakan aspek kritikal
dan dasar perilaku individu. Individu dengan konsep dan dapat berfungsi lebih
45
efektif yang terlihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual
Pengertian :
a. Aktualisasi diri : pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan
beraktualisasi diri
c. Harga diri rendah : transisi antara respon konsep diri adaptif dengan
46
C. Komponen Konsep Diri
Komponen konsep diri terdiri dari lima : gambaran diri, ideal diri, harga diri,
secara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya, yaitu ukuran, bentuk,
struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan obyek yang kontak secara terus
menerus (anting, make up, pakaian, kursi roda) baik masa lalu maupun
sekarang.
pemasangan infus)
tubuh
47
5) Persepsi negatif terhadap tubuh
6) Mengungkapkan keputusaaan
7) Mengungkapkan ketakutan
2. Ideal Diri
Standar ideal diri dapat berhubungan dengan tipe yang diinginkan atau
(Keluarga, budaya).
orang yang penting pada dirinya yang memberikan tuntunan atau harapan.
Pada usia remaja ideal diri akan dibentuk melalui proses identifikasi pada
orang tua, guru, teman. Gangguan ideal diri adalah ideal diri yang terlalu
tinggi, sukar dicapai dan tidak realitis ideal diri yang samar dan tidak jelas
c. Ambisi dan keinginan untuk melebih dan berhasil, kebutuhan yang realitas
48
3. Harga Diri
perasaan yang berharga, jika individu sukses maka cenderung harga diri
Menurut (Stuart dan Sundeen 1991) empat cara meningkatkan harga diri
b. Menanamkan gagasan
berkembang.
c. Mendorong aspirasi
yang sesuai, berikan pengetahuan dan sokongan untuk aspirasi yang positif
dan bermakna.
yang harus diselesaikan. Anak akan merasa lebih berhasil jika diterima dan
49
dengan interpersonal yang buruk dan terutama menonjol pada pasien
keinginan.
Gangguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dapat terjadi
secara :
a. Situasional
b. Kronik
sebelum sakit atau dirawat. Pasien ini mempunyai cara berfikir yang
Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit. Misal malu dan sedih karena rambut jadi botak
diri,mencederai diri.
50
4. Peran
Peran adalah pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan dari
terdiri dari konflik peran, peran tidak jelas, peran yang terlalu banyak.
a. Konflik peran : dialami jika peran yang diminta konflik dengan sistem
b. Peran yang tidak jelas : terjadi jika individu diberi peran yang tidak jelas
Peran yang tidak sesuai terjadi jika individu dalam proses transisi
merubah nilai dan sikap, misalnya seseorang yang masuk ke dalam suatu
51
e. Pemisahan situasi yang akan mendapatkan ketidaksesuaian berperilaku
peran
5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari
observasi dan penilaian yang merupakan sitesa dari semua aspek konsep diri
memandang dirinya berbeda dengan orang lain, unik dan tidak ada duanya.
dirinya.
a. Mengenal diri sendiri sebagai organisme yang utuh dan terpisah dari
orang lain.
52
D. Etiologi
Mekanisme : ideal diri yang terlalu tinggi sukar dicapai dan tidak
realitas ideal diri yang suram dan tidak jelas, cenderung menuntut.
dapat dicapai membuat frustasi dan akan timbul harga diri rendah
(Keliat, 1998)
E. Faktor presdiposisi
perlakuan dan respon orang tua, lingkungan, sosial, budaya. Orang tua
53
mengembangkan kemampuan diri. Sedangkan faktor biologis, anak
Peran sesuai jenis kelamin sejak dulu sudah diterima oleh masyarakat
Orang tua yang selalu curiga pada anak akan menjadikan kurang
percaya diri pada anak-anak akan ragu apakah yang dipilih tepat dan
jika tidak sesuai dengan keinginan orang tua maka akan timbul rasa
bersalah.
(Kelliat, 1992)
F.Faktor presipitasi
penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang tua yang berarti pola
asuh anak tidak tepat misal terlalu dilarang, dituntut, cita-cita tidak dicapai
54
gagal bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. (Stuart and Sundeen,
1992)
a. Transisi perkembangan
peran berlebihan.
55
G.Tanda dan gejala
Tanda dan gejala yang dapat di kaji pada gangguan harga diri rendah
1.Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
2.Rasa bersalah terhadap diri sendiri ,misalnya tidak akan terjadi jika saya
saya tidak tahu apa-apa atau saya tidak tahu apa-apa atau saya orang
bodoh.
Individu yang kurang mengerti akan arti dan tujuan hidup akan gagal
menerima tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain. Ia akan
56
tergantung pada orang tua dan gagal mengembangkan kemampuan sendiri.
banyak menuntut diri sendiri, sehingga ideal diri yang ditetapkan tidak
tercapai.
Resiko yang dapat terjadi pada individu dengan gangguan harga diri
rendah adalah isolasi sosial : menarik diri karena adanya perasaan malu
negatif tentang dirinya, Pasien sering mengatakan dirinya bodoh dan tidak
57
berhubunagn karena kelakuan, penolakan dan harga diri rendah, Pasien
perilaku ini adalah menarik diri atau isolasi sosial yang disebabkan oleh
perasaan tidak berharga, menarik diri dari realitas, bila kecemasan yang
disebabkan oleh penolakan diri sendiri mencapai tingkat berat atau panik,
2. Perilaku
2) Merendahkan diri
3) Rasa bersalah
4) Manifestasi fisik
5) Menunda keputusan
7) Gangguan berhubungan
8) Merusak diri
58
b. Perilaku yang berhubungan dengan kekacauan identitas terjadi karena
dapat membedakan stimulus dari dalam atau luar dirinya (Stuart dan
Sundeen, 1991), ini merupakan perasaan asing akan diri sendiri, pasien
I. Mekanisme koping
dua koping jangka pendek dan koping jangka panjang (Stuart dan
Sundeen, 1991).
59
2) Aktivitas yang memberi kesempatan mengganti identitas misalnya
dimiliki kelompok
masyarakat. Remaja mungkin menjadi anti sosial, ini dapat remaja ini
Dalam keadaan yang semakin bera dapat terjadi deviasi perilaku dan
60
anoreksia, nervosa, bunuh diri, kriminal, persetubuhan dengan siapa
3. Masalah Keperawatan
e. Perilaku kekerasan
(Kelliat, 1998)
J. Pohon Masalah
(Kelliat, 1998)
K. Diagnosa Keperawatan
61
Psikopatologi
Etiologi
- Konflik
- Stress psikologik
- Hubungan antar manusia yang
mengecewakan
- Ketidakseimbangan neurotransmiter
- Faktor genetik
- Virus influenza pada trimester ke-3
Skizofrenia
Pikiran dan
Persepsi pikiran untuk pembicaraan kacau
perilaku yang tidak
biasa secara menonjol
Perilaku katatonik
Bicara senyum sendiri
Tidak mampu
Kurangnya dorongan Afek mengekspresikan emosi
untuk beraktivitas Datar pada wajah & perilaku
Tidak dapat membedakan
nyata dan tidak nyata
Alogia
Halusinasi : Dengar
o Perasaan malu terhadap diri sendiri
Apatis
Kurang spontan
( siswanto ,2003 )
62
No Dx Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1 Gangguan Pasien memiliki konsep diri Setelah 1x interaksi, Pasien menunjukkan 1. Bina hubungan saling percaya dengan
konsep diri : yang positif ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
harga diri 1. Pasien dapat membina rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat a. Sapa Pasien dengan ramah baik verbal
rendah hubungan saling tangan, mau menyebutkan nama, mau maupun non verbal
percaya menjawab salam, Pasien mau duduk b. Perkenalkan diri dengan sopan
dasar Pasien
2. Pasien dapat Setelah 2x interaksi Pasien menyebutkan : 1. Diskusikan dengan Pasien tentang
mengidentifikasi aspek 1. Aspek positif dan kemampuan yang a. Aspek positif yang dimiliki Pasien,
41
positif dan dimiliki Pasien keluarga, lingkungan
dimiliki 3. Aspek positif lingkungan Pasien 2. Bersama Pasien buat daftar tentang
keluarga, lingkungan
penilaian negatif
3. Pasien dapat menilai Setelah 3 x interaksi Pasien menyebutkan 1. Diskusikan dengan Pasien kemampuan yang
4. Pasien dapat Setelah .4x interaksi Pasien membuat 1. Rencanakan bersama Pasien aktivitas yang
merencanakan kegiatan rencana kegiatan harian dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
42
2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi Pasien
5. Pasien dapat Setelah 5x interaksi Pasien melakukan 1. Anjurkan Pasien untuk melaksanakan kegiatan
melakukan kegiatan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat yang telah direncanakan
6. Pasien dapat Setelah 6x interaksi Pasien memanfaatkan 1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga
memanfaatkan sistem sistem pendukung yang ada di keluarga tentang cara merawat Pasien dengan harga diri
Pasien
43
d. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
2 Isolasi sosial Pasien dapat berinteraksi Setelah 1x interaksi Pasien dapat 1. Tanyakan pada Pasien tentang :
dengan orang lain menyebutkan minimal satu penyebab a. Orang yang tinggal serumah/teman
menyebutkan penyebab a. Diri sendiri b. Orang yang paling dekat dengan Pasien di
orang tersebut
44
dengan orang tersebut
orang lain
mengungkapkan perasaannya
2. Pasien mampu Setelah 2x interaksi dengan Pasien dapat 1. Tanyakan pada Pasien tentang :
berhubungan sosial dan a. Banyak teman 2. Diskusikan bersama Pasien tentang manfaat
kerugian menarik diri b. Tidak kesepian berhubungan sosial dan kerugian menarik diri
a. Sendiri
b. Kesepian
45
c. Tidak bisa diskusi
3. Pasien dapat Setelah 3x interaksi Pasien dapat 1. Observasi perilaku p asien saat berhubungan
hubungan sosial secara bertahap dengan : 2. Beri motivasi dan bantu Pasien untuk
d. Kelompok Kelompok
Kelompok Sosialisasi
pasien bersosialisasi
46
yang dilaksanakan
4. Pasien mampu Setelah 4x interaksi Pasien dapat 1. Diskusikan dengan Pasien tentang
b. Kelompok b. Kelompok
mengungkapkan perasaannya
5. Pasien mendapat 1. Setelah 1x pertemuan keluarga dapat 1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga
hubungan sosial b. Tanda dan gejala menarik diri 2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu
c. Penyebab dan akibat menarik diri pasien mengatasi perilaku menarik diri
47
d. Cara merawat pasien menarik diri
diri
untuk bersosialisasi
6. Pasien dapat 1. Setelah 1x interaksi Pasien 1. Diskusikan dengan pasien tentang manfaat
dengan baik a. Manfaatkan minum obat dosis, cara, efek samping penggunaan obat
c. Nama, warna, dosis, efek terapi dan 3. Beri pujian jika pasien menggunakan obat
48
dengan benar 5. Anjurkan pasien untuk konsultasi kepada
3. Setelah 5x interaksi pasien dokter/ perawat jika terjadi hal hal yang
3 Gangguan Pasien dapat mengontrol Setelah 5x interaksi pasien menunjukkan 1. Bina hubungan saling percaya dengan
sensori halusinasi yang dialaminya tanda tanda percaya kepada perawat : menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
persepsi : 1. Pasien dapat membina a. Ekspresi wajah bersahabat a. Sapa pasien dengan ramah baik verbal
(lihat/ dengar/ percaya c. Ada kontak mata b. Perkenalkan nama, nama panggilan
raba/ kecap) e. Mau menyebutkan nama c. Tanyakan nama lengkap dan nama
adanya
49
g. Beri perhatian kepada pasien dan perhatian
2. Pasien dapat mengenal 1. Setelah 5x interaksiasien menyebutkan 1. Adakan kontrak sering dan singkat secara
halusinasinya : bertahap
50
b. Takut c. Katakan bahwa perawat percaya pasien
f. Jengkel menghakimi)
pasien
51
3. Diskusikan dengan pasien apa yang dirasakan
halusinasinya
3. Pasien dapat 1. Setelah 5x inetraksi Pasien 1. Identifikasi bersama pasien cara atau tindakan
mengontrol menyebutkan tindakan yang biasanya yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur,
52
mengatasi halusinasi mengontrol timbulnya halusinasi :
telah disusun
53
dilatih, jika berhasil beri pujian
4. Pasien dapat dukungan 1. Setelah 5x pertemuan keluarga, 1. Buat kontrak dengan keluarga untuk
dari keluargadalam keluarga menyatakan setuju untuk pertemuan (waktu, tempat dan topik)
mengontrol mengikuti pertemuan dengan perawat 2. Diskusikan dengan keluarga (pada saat
54
mengatasi halusinasi)
di rumah
5. Pasien dapat 1. Setelah 1x interaksi Pasien 1. Diskusikan dengan Pasien tentang manfaat
memanfaatkan obat menyebutkan : dan kerugian tidak minum obat, nama, warna,
dengan baik 2. Setelah 2x interaksi Pasien dosis, cara, efek terapi dan efek samping
obat tanpa konsultasi dokter 4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
tidak diinginkan
55
Sp1p pasien dengan harga diri rendah
kemampuan pasien
Sp1k Keluarga
- Menjelaskan pengertian tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami
Sp2k
- Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri
rendah
- Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri
rendah
Sp3k
41