S4 Sn T
S2 n BT
A D34
S1 2 S3 DnB
D12 D23
3 B
1 Poligon Terbuka Terikat Sempurna
d12 S2 d34
S3
1 S1
S4 4
Sn d45
S5
n dn5 6
Poligon terutup
Ket : 1,2,3, : titik kontrol poligon
D12,d23. : jarak pengukuran sisi poligon
S1,S2,S3, : sudut pada titik poligon
Persyaratan geometris yang harus dipenuhi bagi poligon tertutup :
1. S + F(S) = (n-2) x 1800(1-5)
2. d sin A+ F(X) = 0.....(1-6)
3. d cos A + F(Y) = 0.....(1-7)
ket : S : jumlah sudut
d sin : jumlah X
d cos : jumlah Y
F(S) : kesalahan sudut
F(X) : kesalahan koordinat X
F(Y) : kesalahan koordinat Y
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyelesaian poligon :
1. Jarak, sudut, azimuth rata-rata dihitung dari data ukuran :
n
Xi
x i 1 n
.......... .......... .......... .......... (1 8)
Tingkat / Orde K
I 3 mm
II 6 mm
III 8 mm
Pada metode ini pengambilan titik detail dengan menaruh alat ukur di
sembarang titik dan untuk pembacaan backsight/forsight dapat di bidikkan pada
titik tetap, yaitu titik tetap tersebut merupakan hasil transfer dari titik benchmark
(BM) terdekat dan dari titik tersebut alat membidik sebanyak mungkin titik-
titik/kisi-kisi yang ada.
bt
Dm
z p
h
D h
Ti d
Keterangan gambar:
Dm = Jarak miring Ti = Tinggi Instrument
Dd = Jarak datar bt = Benang tengah
z = Sudut zenit h = Beda tinggi
h = Sudut heling
b c
DB-a
Sc
Sb DB-b
DB-c
Sa
P1
P3
FORSIGHT
P2
BACKSIGHT
Keterangan :
a, b, c = posisi titik detail
P1, P2, .= posisi titik poligon
= posisi alat
Sa = Sudut yang dibentuk ke titik a
Sb = Sudut yang dibentuk ke titik b
Sc = Sudut yang dibentuk ke titik c
Titik P2 = sebagai back sight
Matahari
Ket : U : utara
: azimuth
hor : horisontal
mth 12
mth : matahari
s. hor 1, 2 : no. titik kontrol
1 2
Gambar pengamatan matahari
PROSEDUR PENGUKURAN
= sudut titik 2 ke M
AM = Azimuth matahari
1
Backsight
1-2 = Azimuth titik 1 ke 2
2
H = B- M
Keterangan :
h12 = beda tinggi antara dua titik ( titik 1 ke titik 2 )
btB = bacaan benang tengah rambu belakang
btM = bacaan benang rambu muka
Pada jaringan tertutup, jumlah beda tingginya harus sama dengan nol (0)
atau mendekati nol (0), karena pengukuran kembali ketitik semula.
H = 0 fh
Sedangkan pada jaringan terbuka terikat pada kedua ujung jumlah beda
tingginya harus sama dengan selisih kedua ketinggian titik ikat.
H = HB - HA
Tetapi pada bentuk jaringan terbuka lepas jumlah beda adalah rata-rata
pengukuran pergi dan pulang
Toleransi kesalahan dari pengukuran waterpass yang diperbolehkan
adalah 8mmd. Untuk jaringan terbuka lepas toleransi dihihitung berdasarkan
selisih H pergi dan H pulang
+ f = ( n 2 ) x 180 o
= ( 5 - 2 ) x 180 o
o
Sedangkan jumlah sudut horisontal adalah 539 59 32,5 , jadi besar
kesalahan sudut horizontal :
Sudut Dalam
Titik Poligon Sudut Dalam Koreksi
Terkoreksi
BM (1) 104 0450 4.5 1040454.5
P1 (2) 103 5540 7.3 103 5547.3
P2 (3) 96 177.5 6.1 96 1713.6
P3 (4) 89 0032.5 5.0 89 0037.5
P4 (5) 146 4122.5 4.7 146 4127.2
=5395932.5 f = 27.5 s d 540 0000
Y = jarak x cos
Syarat ordinat
Diketahui Y = 0.008
Y + fy = 0
fy = - 0.008
fy1 = d/d x fy
= -0.001
Y1 = 50.500 x cos 143256.9 + fy1
= 48.880 meter
Xawal = 680180.963
Yawal = 9124444.189
X2 = X awal + X
Y2 = Y awal + Y
X2 = 680180.963 + 12.685
= 680193. 648
Y2 = 9124444.189 + 48.880
= 9124493.068
P3 680081.645 9124475.868
P4 680128.361 9124444.619
CD
KL
D
f X f Y
2 2
Dimana CD
Koreksi d
Harga rata-rata = - 00 16 48
Deklinasi ( )
Dari tabel deklinasi matahari pada pukul 07.00 di peroleh 153357 dan
perubahan yang terjadi setiap jam adalah -00 43.9 dan pengamatan
matahari dilakukan pada pukul 07:31:33.41, maka :
Selisih waktu pengamatan dengan jam 07:00 = 07jam 31 menit 33.41 detik
= 07jam 00 menit 00 detik _
= 00jam 31 menit 33.41 detik
= 00.526 jam
Sehingga perbedaan deklinasi ( ) = 0.526 -000043.9
= -00 00 23.09
Sehingga deklinasi () pada jam 07:31:33 = -000023.09 + 153357
= 15 33 33.9
Azimuth pusat matahari
Sin (sin . sinh)
Cos A = Cos.Cosh
Sin - 04 51 ' 41.7 ( Sin 0758'00' 'Sin25 09' 48.2" )
= Cos 0758'00' 'Cos 25 09 48.2"
A = 68 37 12.2
Koreksi d . sec h
1
= Koreksi d . cosh
1
= - 00 16 48. cos 25 09 ' 48.2
= 00 18 33.7
1. Awal garis kontur akan selalu bertemu kembali dengan akhir garis kontur
tersebut.
2. Garis kontur tidak pernah saling berpotongan.
3. Garis kontur makin rapat menunjukkan wilayah yang makin terjal.
4. Garis kontur makin renggang menunjukkan wilayah yang semakin
datar. .
skalapeta
Rumus interval garis kontur =
2000
Dengan interval kontur 0,5 dengan rumus :
x H (tinggi ) H (kontur )
=
dAB H (tertinggi ) H (rendah )
98,5 99 99,5
105.0
0
104.0 104.5
103. 0
0
103.00 50 Kontur
101.5 indeks
102.5
0
0
102.00 Kontur
indeks
Gbr. Pengambaran Garis Kontur
Setelah tahap perhitungan selesai, tahap selanjutnya adalah tahap
penggambaran. Penggambaran detail ini dapat dilakukan dengan bantuan
penggaris, jangka dan busur derajat. Untuk penggambaran peta situasi haruslah
ditentukan besaran skala yang akan dipakai.
Adapun tahap penggambaran situasi adalah sebagai berikut:
1. Tahap pertama:
Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan
Mempersiapkan data yang telah diolah untuk diplot atas kertas milimeter.
Ukuran kertas gambar adalah A0 dengan ukuran 100 x 100 cm, atau A1
ukuran 80 x 60 cm tergantung skala peta yang akan dibuat
Jarak antara kertas gambar dengan garis batas peta adalah 2 cm dengan rapido
ukuran 0,5
2. Tahap kedua:
Plot titik-titik kerangka dasar horisontal berdasarkan koordinat hasil
perhitungan poligon.
Pengeplotan titik-titik detail dari hasil pengukuran situasi dengan busur 360
dan penggaris skala
Pada titik-titik detail tersebut langsung ditulis elevasinya.dimana titik detail
dilapangan ditepatkan persis posisinya dengan koma pada elevasi.
Penuliasan elevsi adalah 3 angka dibelakang koma
3. Tahap ketiga:
Penarikan garis kontur dengan cara interpolasi menggunakan teknik
triangulasi.
Tarik garis kontur dengan interval 1 m terlebih dahulu, kemudian baru ditarik
0,5m, 0,25 dan seterusnya
Pada setiap garis kontur dicantumkan ketinggiannya.
4. Tahap keempat:
Setelah tahap-tahap diatas selesai kemudian dipindahkan atau diplot diatas
kertas kalkir dengan mamakai rapido.