Anda di halaman 1dari 7

Proposal

Pengajuan Judul PKL

TEMA :

KUALITAS AIR

JUDUL :

PLANKTON SEBAGAI BIOINDIKATOT PRODUKTIFITAS PERAIRAN


BONTANG KALIMANTAN TIMUR

NAMA : THOMAS TAMMU

NIM : 633 414 003

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
2017
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua makhluk hidup membutuhkan air untuk kehidupannya, sehingga
sumberdaya air perlu dilindungi agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia
serta makhluk hidup lainnya. Di negara Indonesia sekarang ini, dengan bertambahnya
penduduk dan berkembangnya industri akan menambah beban limbah ke perairan.
Damapak negatif dari limbah kegiatan tersebut di perairan adalah semakin
menurunnya kualitas air yang menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi
semua makhluk hidup yang bergantung pada sumberdaya air.
Untuk itu air dan perairan perlu diketahui tingkat kelayakannya dalam setiap
pemanfaatannya dengan melakukan kegiatan pemantauan kualitas air yang mencakup
kualitas fisika, kimia, dan biologi. Kegiatan ini dilakukan untuk mendeteksi dan
mengukur pengaruh yang ditimbulkan oleh limbah terhadap lingkungan (Effendi,
2000). Penentuan kualitas air melalui studi analisis biologis sama akuratnya dengan
pengukuran fisika-kimia air. Parameter fisika dan kimia hanya menunjukkan
gambaran kulaitas air sesaat dan cenderung memberikan hasil dengan interpretasi
dalam kisaran lebar.
Pada studi analisis biologi, plankton adalah biota dengan ukuran sangat kecil
(0,1 mm-1,5 mm) yang hidup dan berkembang di perairan dan sering dijadikan objek
dalam studi kualitas air. Keistimewaan dari plankton dibandingkan biota lain,
diantaranya :
1. Plankton umumnya mempunyai jumlah spesies yang beranekara ragam
dengan jumlah individu per spesies yang tinggi sehingga secara matematis
memudahkan dalam analisis kuantitatif
2. Plankton umumnya tergolong biota yang hidup pada kisaran fisika-kimia yang
sempit (Basmi, 2000)
Plankton terdiri dari dua, fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton
mempunyai respon yang cepat terhadap perubahan lingkungan, dimana komposisi
spesies fitoplankton di suatu lokasi perairan memberikan indikasi kualitas air di
perairan tersebut.
Faktor lingkungan fisik (abiotik) yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan fitoplankton antara lain adalah arus, angin, ketersediaan makanan
(kandungan unsur hara), dan aktivitas pemangsaan (Davis, 1955). Fitoplankton hanya
dapat ditemukan di daerah yang menerima sinar matahari dengan gelombang 0,4-0,8
mikron,. Kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh fitoplankton adalah yang
bersifat makronutrien yaitu elemen-elemen unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak seperti C, N, P dan S. N dan P adalah elemen makronutrien yang sering
dijadikan faktor pembatas pertumbuhan fitoplankton.
Fitoplankton memiliki klorofil yang mampu mengikat energi sinar matahari
dalam bentuk substansi organik, yang dapat digunakan sebagai makanan organisme
heterotrof. Dimana pada sistem aliran energi merupakan trofik level pertama (Odum,
1971).
Berbagai jenis fitoplankton mempunyai kisaran toleransi yang berbeda
terhadap faktor lingkungan di habitatnya. Fitoplankton yang toleran terhadap
berbagai kondisi akan terdistribusi meluas, sedangkan yang mempunyai toleransi
sempit terhadap salah satu kondisi lingkungan hanya akan dijumpai hidup pada
kondisi yang sesuai untuknya.

B. Tujuan Pelaksanaan PKL (Praktek Kerja Lapangan).

Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah :

1. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dalam rangka menerapkan


atau membandingkan serta menganalisis teori dan pengetahuan dengan
kondisi yang sebenarnya di lapangan;
2. Melakukan analisis terhadap bidang Ilmu Kualitas Air pada Dinas perikanan
berdasarkan teori dan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan;
3. Memahami secara umum kegiatan-kegiatan yang ada di Dinas Ketahanan
Pangan Pertanian dan Perikanan Bontang;
4. Mengaplikasikan ilmu yang didapat di Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan
Perikanan Bontang ke Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas
Negeri Gorontalo.
C. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah :

a. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi


1. Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai ilmu tentang Kualitas
Perairan darat di Indonesia yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang
memerlukan.
2. Membina kerja sama yang baik antara lingkungan akademis dengan
lingkungan kerja.
b. Manfaat Bagi Dinas Terkait
1. Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama kerja praktek dapat
menjadi bahan masukan bagi pihak Dinas untuk menentukan kebijaksanaan
perusahaan di masa yang akan datang khususnya di bidang Kualitas Air.
c. Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat menyajikan pengalaman-pengalaman dan data-data yang
diperoleh selama Praktek Kerja Lapangan ke dalam sebuah Laporan Kerja
Praktek.
2. Mahasiswa dapat mengembangkan dan mengaplikasikan pengalaman di kerja
lapangan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan Tugas Akhir.
3. Mahasiswa dapat mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja
sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai
upaya untuk memperluas cakrawala wawasan kerja.
4. Mahasiswa mendapat gambaran tentang kondisi real dunia kerja dan memiliki
pengalaman terlibat langsung dalam aktivitas riset ilmiah.
2. METODE PRAKTEK KERJA LAPANG
A. Gambaran Umum Lokasi Praktek

Secara Geografis KOTA BONTANG terletak antara 11723 Bujur Timur


sampai 11738 Bujur Timur serta diantara 001 Lintang Utara dan 012 Lintang
Utara. Kota Bontang menempati wilayah seluas 497,57 km2 Wilayah Kota Bontang
didominasi oleh lautan, yaitu seluas 349,77 km2 (70,30 %), sedangkan wilayah
daratannya hanya 147,8 km2 (29,70 %).
Secara hidrologi, wilayah Kota Bontang terdiri atas 3 Daerah Aliran Sungai
(DAS), yaitu :
a) DAS Guntung
Sungai Guntung terletak di Kelurahan Guntung merupakan kelurahan paling
Utara di Kota Bontang. Sungai Guntung melayani kawasan di Kelurahan Guntung
dan sekitarnya. Luas DAS Guntung kurang lebih 23,24 km2 dengan panjang aliran
sungai sepanjang 11,36 km. Lebar sungai antara 2-10 meter dengan kedalaman rata-
rata 1- 2 meter. Ketinggian air pada saat surut terendah adalah 1 meter, sedangkan
ketinggian air pada saat pasang tertinggi adalah 3,5 meter.
b) DAS Bontang
Sungai Bontang membentang dari Kelurahan Bontang Kuala, Api-api,
Kanaan, Gunung Elai, dan Gunung Telihan. Sungai Bontang melayani kawasan di
Kelurahan Bontang Kuala, Bontang Baru, Api-api, Kanaan, Gunung Elai, dan
Gunung Telihan dan sekitarnya. Luas DAS Bontang kurang lebih 53,28 km2 dengan
panjang aliran sungai sepanjang 25,62 km. Lebar sungai antara 4-10 meter dengan
kedalaman ratarata 1-2,5 meter. Ketinggian air pada saat surut terendah adalah 1
meter, sedangkan ketinggian air pada saat pasang tertinggi adalah 3,5 meter.
c) DAS Nyerakat
Sungai Nyerakat terletak di Kelurahan Bontang Lestari, merupakan kelurahan
paling selatan di Kota Bontang. Sungai Nyerakat melayani kawasan di Kelurahan
Bontang Lestari dan sekitarnya. Luas DAS Nyarakat kurang lebih 16,75 km2 dengan
panjang aliran sungai sepanjang 13 km, lebar sungai antara 3-10 meter dengan
kedalaman rata-rata 1-2 meter. Ketiga DAS tersebut merupakan bagian dari Sub DAS
Santan Ilir yang semuanya bermuara di Selat Makassar. Sungai-sungai tersebut juga
mengalirkan air yang berasal dari mata air, terutama air yang keluar dari batuan pasir
halus, pasir kasar dan lempung pasiran yang berasal dari formasi Balikpapan.
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Berdasarkan Kalender akademik Universitas Advent Indonesia Semester
Genap tahun ajaran 2016/2017, maka pada kerja praktek ini kami mengusulkan untuk
melaksanakan kerja praktek mulai tanggal 10 Juli 2017 hingga 10 Agustus 2017.

3. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat sebenar-benarnya dengan harapan dapat

memberikan gambaran singkat dan jelas tentang maksud dan tujuan diadakan kerja

praktek kerja Mahasiswa di Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota,

besar harapan kami untuk kiranya pengajuan judul Praktek Kerja Lapangan dapat

diterimah semestinya sehingga dapat melaksanakan praktek kerja lapangan di Dinas

Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Bontang. Kami menyadari bahwa

pada saat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, kami masih membutuhkan

bimbingan teknis saat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, maka kami minta maaf

apabila kami melakukan kesalahan.

Demikian atas bantuan dan kerja sama semua pihak yang terkait saya ucapkan terima

kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai