Penilaian Tingkat Fertilitas Dan Penatalaksanaannya Pada Pria PDF
Penilaian Tingkat Fertilitas Dan Penatalaksanaannya Pada Pria PDF
Masrizal Khaidir*
30
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)
FAKTOR PENYEBAB INFERTILITAS PRIA merupakan faktor penentu untuk dapat terjadi
A. Faktor umum (umur, frekuensi senggama, lama kehamilan.
berusaha) .
B. Faktor khusus (pre testiku1ar, pest testikular, B. Faktor khusus
testikular, reeksi imunologi dan faktor a. Faktor Pre testikular
1ingkungan) . yaitu keadaan-keadaan diluar testis dan
mempengaruhi proses spermatogenesis.
A. Faktor umum 1. kelainan endokrin. Kurang lebih 2% dari
1. Umur infertilitas pria disebabkan karena adanya
Umur mempengaruhi kesuburan dimana pada kelainan endokrin antara lain berupa:
usia tertentu tingkat kesuburan seorang pria akan a) kelainan paras hipotalamus-hipopise
mulai menurun secara perlahan-lahan. Kesuburan seperti; tidak adanya sekresi
pria ini diawali saat memasuki usia pubertas ditandai gonadotropin menyebabkan
dengan perkembangan organ reproduksi pria, rata- gangguan spermatogenesis
rata umur 12 tahun. Perkembangan organ reproduksi b) kelainan tiroid. menyebabkan
pria mencapai keadaan stabil umur 20 tahun. Tingkat gangguan metabo1isme androgen.
kesuburan akan bertambah sesuai dengan c) kelainan kelenjar adrenal,
pertambahan umur dan akan mencapai puncaknya Congenital adrenal hyperplasi
pada umur 25 tahun. Setelah usia 25 tahun kesuburan menyebabkan gangguan
pria mulai menurun secara perlahan-lahan, dimana spermatogenesis.
keadaan ini disebabkan karena perubahan bentuk dan 2. Kelainan kromosom. Misal penderita
faal organ reproduksi sindroma klinefelter, terjadi penambahan
kromosom X, testis tidak berfungsi
2. Frekuensi sanggama. baik,sehingga spermatogenesis tidak
Fertilisasi (pembuahan) atau peristiwa terjadi.
terjadinya pertemuan antara spermatozoa dan 3. Varikokel, yaitu terjadinya pemanjangan
ovum,akan terjadi bila koitus berlangsung pada saat dan dilatasi serta kelokan-kelokan dari
ovulasi. Dalam keadaan normal sel spermatozoa pleksus pampiriformis yang mengakibatkan
masih hidup selama 1-3 hari dalam organ reproduksi terjadinya gangguan vaskularisasi testis
wanita, sehingga fertilisasi masih mungkin jilka yang akan mengganggu proses
ovulasi terjadi sekitar 1-3 hari sesudah koi tus spermatogenesis;
berlangsung. Sedangkan ovum seorang wanita
umurnya lebih pendek lagi yaitu lx24 jam, sehingga b. Faktor Post testikular
bila kiotus dilakukan-pada waktu tersebut 1. Kelainan epididimis den funikulus
kemungkinan besar bisa terjadi pembuahan. spermatikus, dapat berupa absennya duktus
Hal ini berarti walaupun suami istri deferens, duktus deferens tidak bersambung
mengadakan hubungan seksua tapi tidak bertepatan dengan epididimis, sumbatan dan lain-lain
dengan masa subur istri yang hanya terjadi satu kali 2. Kelainan duktus eyakulatorius, berupa
dalam sebulan, maka tidak akan terjadi pembuahan, sumbatan
dengan arti kata tidak akan terjadi kehamilan pada 3. Kelainan prostat dan vesikula seminalis,
istri yang sering adalah peradangan, biasanya
mengenai kedua organ ini, tumor prostat dan
3. Lama berusaha
prostatektomi
Penyelidikan lamanya waktu yang
4. Kelainan penis / uretra. berupa malformasi
dibutuhkan untuk menghasilkan kehamilan
penis, aplasia, anomali orifisium uretra
menunjukkan bahwa 32,7% hamil dalam satu bulan
(epispadia ,hipospadia). anomali preputium
pertama . 57,0% dalam tiga bulan pertama, 72.1 %
(fimosis), dan lain-lain.
dalam enam bulan pertama. 85,4% dalam 12 bulan
pertama, dan 93,4% dalam 24 bulan pertama. Waktu
c. Faktor testikular
rata~rata yang dibutuhkan untuk menghasi1kan
Atrofi testi primer;gangguan pertumbuhan
kehamilan adaleh. 2,3-2.8 bulan.Jadi lama suatu
dan perkembangan, kriptorkidism, trauma, torsi,
pasangan suami istri berusaha secara teratur
31
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)
32
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)
33
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)
Warna semen waktu baru dieyakulasi seperti pembuahan ini sebagian terdapat di akrosom
warna lem kanji yang encer, atau putih keabu-abuan. spermatozoa (hyaluronidase, protease mirip
Makin gelap wama ini jika makin banyak terkandung tripsin), sebagian terdapat dalam plasma
spermatozoa di dalam. Jika spermatozoa sedikit sekali semen, dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar
atau tak ada di dalam; semen itu bening jernih. (terutama t:rotease mirip kimotripsin). Enzim
Volume normal semen sekali eyakulasi pembuahan ini selama masih berupa eyakulat
sekitar 2,0 sampai 3,0 ml. Ada juga yang sampai 4,5 (artinya belum mendapat reaksi dari saluran
ml. Jika volume kurang dari 1 ml, ada kemungkinan kelamin betina) dalam keadaan nonaktif, oleh
tak beresnya prostat dan vesicula seminalis yang hadirnya dalam plasma semen itu zat inhibitor.
merupakan penghasil utama plasma semen. Bau 5. Inhibitor, dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar
semen itu khas, yang kata orang Barat seperti bau kelainan jantan dan terkandung dalam. plasma
bunga chestnut. Bau itu oleh spermin yang dihasilkan semen. Inhibitor itu terutama terhadap
prostat. hyaluronidase, protease mirip tripsin, dan
Keadaan fisik semen yang baru dieyakulasi protease mirip kimotripsin.
adalah kental. Tapi sekitar l5 menit kemudian akan 6. Hormon: testosteron,. FSH (follicle
mengalami pengenceran, disebut likuifaksi oleh stimulating hormone) dan LH (luteinizing
sminin (enzim lysis) yang dihasilkan prostat.Jika hormone). Ketiganya berasal dari testis; yang
pengenceran tidak wajar berarti ada ketakberesan dua. Belakangan gonadotropin yang datang ke
pada kelenjar itu. testis berasal dari hipofisa.
7. Zat organis lain, seperti asam amino, protein,
KANDUNGAN SEMEN
dan lemak. Asam amino yang utama dan jadi
Zat yang terkandung dalam semen, ialah sebagai
ciri semen ialah tirosin dan asam glutarnat,
berikut:
sedang protein yang utama ialah karnitin. Zat
1. Fruktosa, dihasilkan vesicula seminalis,
organis ini berasal dari testis, saluran dan
berada dalam plasma semen. Untuk sumber
kelenjar. Protein, seperti kamitin, dihasilkan
energi bagi spermatozoa dalam bergerak. Sifat
vesicula seminalis.
pernafasannya ialah anaerobis.
2. Asam sitrat, spermin, seminin, enzimposfatase ANALlSA SPERMA
asam, glukorunidase, lisozim dan amilase. Analisis sperma adalah suatu pemeriksaan
Semua dihasilkan prostat. Asam sitrat belum yang penting untuk menilai fungsi organ reproduksi
jelas peranan, dikira untuk menggumpalkan pria. Untuk mengetahui apakah seseorang pria fertil
semen setelah eyakulasi. Spermin yang atau infertil. Peranan analisa semen penting sekali.
memberi bau khas, seminin untuk merombak Semen diperiksa harus dari seluruh cyakulat. Karena
(lysis);sehingga semen mengencer, dan juga itu mengambilnya dari tubuh harus dengan masturbasi
untuk mengencerkan lendir cervix betina; atau coitus interuptus (bersetubuh dan waktu
sedangkan enzim-enzim lain berperanan eyakulasi persetubuhan dihentikan dan mani
dalam memelihara atau memberi nutrisi bagi ditampung semua).
spermatozoa di luar tubuh jantan. Ada juga dengan bersetubuh memakai
2. Prostaglandin, dihasilkan vesicula seminalis kondom, asal kondom itu yang khusus, bebas dari
dan prostat. Peranannya untuk melancarkan spermatisida. Kondom biasa, biasanya telah diberi
pengangkutan spermatozoa dalam saluran spermatisida, dan ini tak dapat. Dipakai untuk analisa.
kelamin jantan dan betina, di antaranya dengan Abstinensi juga faktor penting, dan yang terbaik ialah
mengurangi gerakan uterus, merangsang sekitar 3 -4 hari. Paling baik jika semen diperiksa
kontraksi otot polos saluran kelamin jantan selambatnya sejam sesudah eyakulasi. Jika sampel
waktu eyakulasi, dan juga untuk vasodilatasi masih dipakai lebih dari 4 jam setelah eyakulasi, agar
(mengembangkan pembuluh darah). disimpan dalam lemari es, dan untuk memeriksanya
3. Elektrolit, terutama Na, K, Zn, Mg. Dihasilkan kembali harus ditaruh dulu dalam suhu kamar.
prostat dan vesicula seminalis. Untuk Yang dianalisa secara rutin ialah
memelihara pH plasma semen. 1. Kualitas dan kuantitas spermatozoa
4. Enzim pembuahan: nyaluronidase, 2. Fungsi sakretoris kalenjar asesoris seks
neuroaminidase, protease mirip tripsin, onia (Onny P3, 1987) .
protease seperti kimotripsin. Enzim
34