SOP Mama Fifar
SOP Mama Fifar
No.Dokumen :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1. Pengertian Tatacara mengobati luka tusuk paku yaitu memberi rasa aman dan mencegah
komplikasi dan infeksi nosokomial
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pengobatan luka tusuk paku
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1.Pengertian Pemasangan infus merupakan pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh lewat
sebuah jarum ke dalam pembuluh darah Intra vena (pembuluh balik) untuk dapat
menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan untuk memberikan kebutuhan atau pengobatan melalui infus
2. Sebagai cara untuk memasukan cairan
1. Infus set
2. Abocath sesuai dengan kebutuhan
3. Tourniquet
4. Safety Box
5. Kapas alcohol
6. Standar infuse
7. Plester
8. Cairan antiseptic (Bethadine)
9. Kasasteril
10. Sarungtangansteril.
11. Cairan yang dibutuhkan (NaCl 0,9%, Dextrose 5% dan 10%, Ringer
Lactat RL dll. )
Prosedur Kerja
2. Rawat Inap
PEMASANGAN OKSIGEN
No.Dokumen :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1. Pengertian memasukkan zat asam ( oksigen ) ke dalam paru paru melalui saluran
pernafasan menggunakan alat khusus.
2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan pemberian oksigen kepada pasien.
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1.Pengertian Tata cara mengganti balutan pada luka yang sudah tertutup dengan jahitan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pengantian balutan luka agar Tidak terjadi
Infeksi pada luka
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA
SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1. Pengertian Suatu proses pencatatan medis yang dilakukan pada interval tertentu
berdasarkan kebutuhan dan rencana pelayanan atau sesuai kebijakan dan
prosedur yang ada.
2. Tujuan a. Untuk menentukan respons pasien terhadap pengobatan
b. Untuk perencanaan pengobatan lanjutan atau pemulangan pasien
c. Untuk menilaik efektifan keputusan pelayanan
3. Kebijakan Perawat ruang rawat inap dan dokter terkait.
4.Referensi
5. Prosedur 1. Petugas rawat inap menyerahkan rekam medis rawat inap kepada
dokter.
2. Kemudian dokter melakukan pemeriksaan pasien.
3. Dokter menyerahkan hasil pemeriksaan dan rekam medis rawat inap
kepada petugas rawat inap (perawat/suster).
4. Petugas rawat inap melengkapi informasi tindakan medis yang
diberikan pada pasien di rekam medis rawat inap.
5. Petugas rawat inap membuat tagihan biaya perawatan pasien. Petugas
mengecek cara pembayaran pasien, jika cara bayarnya Umum maka
petugas menyerahkan tagihan ke pasien. Jika cara bayarnyaTanggungan,
maka petugas menyerahkan data tagihan kebagian keuangan untuk
dibuatkan klaim biaya.
6. Petugas rawat inap mengarsipkan berkas-berkas rawat inap (surat
pengantar, surat keterangan bersedia dirawat, hasil pemeriksaan, dan
rekam medis rawat inap).
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pengukuran tekanan darah dan didapat
hasil pengukuran tekanan darah yang akurat.
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
2. Tujuan Didapatkan data frekwensi nadi dan respirasi yang dapat dipertanggungjawabkan
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1.Pengertian Suatu Tata cara mengukur suhu tubuh pasien mengunakan termometer
badan.
2. Tujuan Sebagai Acuan dalam pengukuran suhu badan pasien agar dapat diketahui suhu
badan pasien
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor
Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur Alat dan bahan
- Termometer
Prosedur
1. Bila perlu baju pasien dibuka, keringkan ketiak pasien dengan kasa
2. Periksa termometer , pastikan air raksa pada angka nol. Bersihkan dengan
kapas alkohol.
3. Letakkan termometer pada ketiak pasien lalu jepitkan lengan hingga
menjepit termometer tersebut.
4. Setelah 5 menit termometer diangkat dan dibaca , hasilnya dicatat sebagai
suhu tubuh pasien.
5. Termometer dibersihkan dengan kapas alkohol, dikeringkan dengan kasa
steril lalu diletakkan pada tempatnya.
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1.Pengertian Memasukkan cairan obat ke dalam vena dengan memakai jarum suntik agar
mendapatkan reaksi obat yang lebih cepat
2. Tujuan Sebagai Acuan untuk melakukan tindakan suntikan intravena
Prosedur
1. Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Petugas Mencuci tangan dan memakai APD
3. Petugas membawa alat kepada pasien
4. Mangatur posisi Pasien
5. Memasang pengalas/ perlak dibawah lokasi yang akan ditusuk
6. Menentukkan lokasi tusukkan
7. Melakukan pembendungan
8. Lokasi yang akan di tusuk di bersihkan dengan kapas alkohol
9. lakukan penusukkan jarum dengan sudut 25-45
10.Melakukan persiapan/aspitasi
11.Melakukan pembendungan
12.Memasukkan obat perlahan-lahan
13.Mencabut jarum suntik
14. Menekan tempat tusukkan dengan kapas desinfektan kalau perlu di
plester/band side
15. Merapikan pasien dan alat-alat yang telah dipakai
16. petugas mencuci tangan sehabis melakukan suntikan
17. mendokumentasikan hasil tindakan dibuku injtksi les pasien
No.Dokumen :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1.Pengertian Suatu tata cara pemberian obat perinjeksi serta memasukan obat injeksi
IM,IV,SC dan IC
2. Tujuan Sebagai acuan untk pemberian obat perinjeksi
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1.Pengertian Suatu tata cara dalam memberikan pengobatan melalui mulut, guna
mendapatkan hasil yang optimal
2. Tujuan Sebagai acuan pemberian obat secara peroral
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
B. Persiapan :
1. Disp. Spuit
2. Kapas alcohol
3. Bengkok
4. Aquabidest steril
5. Gergaji ampul
6. Tempat sampah/bengkok
7. Obat yang dibutuhkan
8. Bakinstrument
C. Pelaksanaan :
1. Inform concern
2. Baca daftarobat, larutkanobat yang dibutuhkan, isispuitsesuaidengankebutuhan
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1.Pengertian Memasukkan obat kedalam jaringan kulit dengan memakai jarum suntik
1. Mendapatkan reaksi setempat
2. Memberikan kekebalan, misalnya BCG
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan suntikan subkutan
Prosedur :
1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada pasien/keluargapasien
2. Mencucitangan dan memakai APD
3. Membawa alat kepadap asien
4. Menyiapkan lingkungan
5. Mengatur posisi pasien
6. Menentukan dan menghapus hamakan/ disinfektan lokasi suntikan.
7. Menusukkan jarum suntik dengan sudut 15O-20O
8. Memasukkan obat Perlahan-lahan sampai terjadi gelembung putih dalam kulit
kemudian jarum dicabut
9. Merapikan pasien dan alat yang telah digunakan
10.Mendokumentasikan hasil tindakan
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1.Pengertian Memasukkan obat kedalam jaringan kulit dengan memakai jarum suntik
1. Mendapatkan reaksi setempat
2. Memberikan kekebalan, misalnya BCG
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan suntikan subkutan
Prosedur :
1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada pasien/keluargapasien
2. Mencucitangan dan memakai APD
3. Membawa alat kepadap asien
4. Menyiapkan lingkungan
5. Mengatur posisi pasien
6. Menentukan dan menghapus hamakan/ disinfektan lokasi suntikan.
7. Menusukkan jarum suntik dengan sudut 15O-20O
8. Memasukkan obat Perlahan-lahan sampai terjadi gelembung putih dalam kulit
kemudian jarum dicabut
9. Merapikan pasien dan alat yang telah digunakan
10.Mendokumentasikan hasil tindakan
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1.Pengertian Tata cara melakukan pemasangan kateter untuk mengeluarkan air kencing
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan dalam pemasangan kateter pada pasien
PADA LAKI-LAKI
6. Mengolesi slang kateter dengan aqua jelly
7. Tangan kiri dengan kasa memegang penis sampai tegak 60O
8. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara pelan-pelan
sampai urine keluar
PADA WANITA
9. Jari tangan kiri dengan kapas cebok membuka labia
10. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara pelan-pelan
sampai urine keluar
11. Bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan dengan urine bak
12. Kunci kateter dengan larutuan Aqua/NS (20-30cc)
13. Mengobservasi respon pasien
14. Menggantungkan urobag disisi tempat tidur pasien
15. Memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagian atas
16. Selanjutnya pasien dirapikan
17. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
18. Perawat cuci tangan
19. Mencatat kegiatan respon pasien pada catatan keperawatan
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1.Pengertian Menerima pasien yang baru masuk Puskesmas untuk dirawat sesuai yang
berlaku. Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan
2. Tujuan Sebagai acuan untuk penerimaan pasien baru.
2. Rawat Inap
MENGHISAP LENDIR
No.Dokumen :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004
1.Pengertian Penyusunan permintaan (order) makanan berdasarkan menu yang telah tersedia
atau pedoman menu dan atau pasien yang dilayani.
2. Tujuan Tersedianya makanan untuk pasien rawat inap secara reguler berdasarkan
waktu pemberian makan dan sesuai standar yang telah ditetapkan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor
Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku PGRS Tahun 2005
5. Prosedur 1. Ahli gizi membuat rekapitulasi kebutuhan makanan pasien berdasarkan diet
yang telah diberikan oleh dokter
2. Ahli gizi membuat etiket pasien dalam 3 kali makan yaitu makan pagi, makan
siang, dan makan sore.
3. Ahli gizi atau petugas gizi memesan makanan pasien yang telah direkapitulasi ke
bagian outsourching yaitu catering purabakti jaya melalui telephone paling lambat 2
jam sebelum jam makan pasien diberikan.
4. Kebijakanpemberianmakandiberikankepadapasienbaru,
bilamasukketikawaktusarapanmakapasientersebut masihmendapatkanmakansampai
jam 08.00, bilamakansiangmakasampai jam 14.00, bilamakan sore makasampai jam
20.00.
2.Rawat Inap