Anda di halaman 1dari 24

MENGOBATI LUKA TERTUSUK PAKU

No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1. Pengertian Tatacara mengobati luka tusuk paku yaitu memberi rasa aman dan mencegah
komplikasi dan infeksi nosokomial
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pengobatan luka tusuk paku

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor


Pelayanan klinis
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur Persiapan alat steril :
1. Pinset anatomi
2. Pinset chirurge
3. Gunting
4. Bengkok
5. Kom kecil
6. Kassa
7. Kapas
8. Hand scoen
9. Spuit
10. NaCl
11. Mess

Baki/poley berisi alat non steril :


1. Gunting balutan
2. Plester
3. Verban
4. Obat desinfektan dalam tempatnya (bethadine)
5 Tempat sampah
6. Lidokain injeksi sebagai anasthesi
Pelaksanaan :
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen)
4. Perawat membersihkan luka
5. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl
6. Memberikan diclor ethil atau lidokain
7. Membuat luka tusuk paku pada luka/ cros incisi
8. Dikeluarkan darahnya dan dibersihkan dengan bethadine
9. Tutup luka dengan kasa steril
10. Mencatat kegiatan dan hasil observasi
11. Alat dibereskan dan dibersihkan
12. Perawat cuci tangan

6. Unit Terkait Rawat Inap


PEMASANGAN INFUS
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Pemasangan infus merupakan pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh lewat
sebuah jarum ke dalam pembuluh darah Intra vena (pembuluh balik) untuk dapat
menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.

2. Tujuan 1. Sebagai acuan untuk memberikan kebutuhan atau pengobatan melalui infus
2. Sebagai cara untuk memasukan cairan

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor


Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur Peralatan

1. Infus set
2. Abocath sesuai dengan kebutuhan
3. Tourniquet
4. Safety Box
5. Kapas alcohol
6. Standar infuse
7. Plester
8. Cairan antiseptic (Bethadine)
9. Kasasteril
10. Sarungtangansteril.
11. Cairan yang dibutuhkan (NaCl 0,9%, Dextrose 5% dan 10%, Ringer
Lactat RL dll. )

Prosedur Kerja

1. Baca instruksi dokter dan minta formulir persetujuan tindakan medis (


untuk perawat ) di ruang tindakan dan pelayanan 24 jam.
2. Jelaskan pada pasien atau keluarganya tentang tindakan yang akan
dilakukan.
3. Isi form persetujuan tindakan medik dan pasien diminta untuk
menandatanganinya untuk RB.
4. Petugas menyiapkan alat dan bahan
5. Cuci tangan
6. Pakai sarung tangan.
7. Tentukan daerah vena yang akan digunakan.
8. Bersihkan area dari bulu-bulu jika ada.
9. Selanjutkan Pasang torniquet.
10. Disinfeksi daerah penusukan.
11. Tusukan jarum Abbocath dengan posisi 45 lubang jarum menghadap ke
atas dan setelah tampak darah pada pangkal abocath masukan kanule
perlahan lahan dan secara bersamaan jarum dikeluarkan dengan cara
mendorongnya sambil tangan yang lain menahan kanule tepat
ditempatnya.
12. Lepas torniquet.
13. Hubungkan kanule infuse dengan set infuse dan fiksasi kanule abocath
dengan membalut kain kasa steril.
14. Sesuaikan kecepatan aliran pemberian cairan (tetesan cairan) sesuai
indikasi atau sesuai instruksi dokter.
15. Buang jarum abocath kedalam Safety Box atau kotak atau plabotl.
16. Rapihkan alat-alat.
17. Lepas sarung tangan dan buang dalam sampah infeksius.
18. Cuci tangan petugas
19.Catat pada buku status dan buku register
6. Unit Terkait 1. UGD

2. Rawat Inap
PEMASANGAN OKSIGEN

No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1. Pengertian memasukkan zat asam ( oksigen ) ke dalam paru paru melalui saluran
pernafasan menggunakan alat khusus.

2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan pemberian oksigen kepada pasien.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor :


Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Di Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur PERSIAPAN ALAT :
1. Tabung O2 lengkap dengan manometer
2. Kanule Oksigen (Nasal Kanule, Nasal Khateter, sungkup O2)
3. Mengukur aliran (flowmeter)
4. Botol pelembab berisi air steril / aquadest
5. Selang O2
6. Plester
7. Kapas alkohol
PENATALAKSANAAN
1. Petugas memberitahukan kepada pasien atau keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Petugas memastikan tabung terisi O2
3. Petugas memastikan volume air steril (aqua bidest) dalam tabung pelembab sesuai
dengan ketentuan
4. Petugas mencuci tangan
5. Petugas menghubungkan selang kanule ke tabung pelembab
6. Petugas memeriksa apakah oksigen keluar dari kanule
7. Petugas memasang nasal kanule pada hidung pasien
8. Petugas menetapkan kadar oksigen sesuai dengan instruksi dokter
9. Petuas memfiksasi kanule dengan plester
10. Petugas mengobservasi kondisi pasien secara teratur sesuai indikasi
11. Petugas mencuci tangan
12. Setelah selesai pemakaian, tutup pengukur manometer kemudian cabut nasal kanule
dari hidung penderita
13. Letakkan slang pada tempatnya
14. Catat pada lembar observasi (RB), Buku status (Yang 24 jam dan tindakan), Buku
Register Unit, atau status unit lain apabila ada kasus tertentu memerlukan oksigen
6. Unit Terkait 1.UGD 2. Rawat Inap
PENGANTIAN BALUTAN LUKA
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Tata cara mengganti balutan pada luka yang sudah tertutup dengan jahitan

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pengantian balutan luka agar Tidak terjadi
Infeksi pada luka

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor


Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur 1.Persiapkan trolly intrsumen dengan tersedia diatasnya :
a. Peralatan steril : pinset anatomis,gunting,klem,kapas steril.duk
steril,
b. Peralatan non steril : gunting verban,plester,disinfektan,bensin,
bengkok dll.
2. Persiapkan pasien :
a. Beritahukan pasien tentang rencana penggantian balutan.
b. Posisikan pasien sesuai kebutuhan.
3. Persiapkan ruangan :
a. Pencahayaan yang cukup.
b. Tutup ruangan pasien sehingga pasien tidak malu,dan pelaksana
dapat berkonsentrasi.
4. Lepaskan balutan lama dengan melepaskan plester menggunakan kapas yang
dibasahi bensin,bila balutan sulit dilepas karena lengket, balutan dibasahi
Bethadine atau NaCl 0,9%
5.Setelah balutan lama lepas,luka bibalur bethadine dari atas luka melingkar
keluar.
6. Gunakan pinset untuk memegang kasa steril, bila luka baik kasa steril bisa
langsung digelar menutupi luka satu demi satu hingga menutupi seluruh luka.
Bila luka masih kurang baik kasa steril dapat direndam bethadine secukupnya
terlebih dahulu.
7.Setelah luka tertutup seluruhnya fixasi dengan plester/hypafix.
8.Catat dalam lembar observasi,catat semua bahan yang digunakan dalam
perincian jasa ruangan.

6. Unit Terkait 1. UGD 2. Rawat Inap


TINDAKAN MEDIS PASIEN
RAWAT INAP
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA
SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1. Pengertian Suatu proses pencatatan medis yang dilakukan pada interval tertentu
berdasarkan kebutuhan dan rencana pelayanan atau sesuai kebijakan dan
prosedur yang ada.
2. Tujuan a. Untuk menentukan respons pasien terhadap pengobatan
b. Untuk perencanaan pengobatan lanjutan atau pemulangan pasien
c. Untuk menilaik efektifan keputusan pelayanan
3. Kebijakan Perawat ruang rawat inap dan dokter terkait.

4.Referensi
5. Prosedur 1. Petugas rawat inap menyerahkan rekam medis rawat inap kepada
dokter.
2. Kemudian dokter melakukan pemeriksaan pasien.
3. Dokter menyerahkan hasil pemeriksaan dan rekam medis rawat inap
kepada petugas rawat inap (perawat/suster).
4. Petugas rawat inap melengkapi informasi tindakan medis yang
diberikan pada pasien di rekam medis rawat inap.
5. Petugas rawat inap membuat tagihan biaya perawatan pasien. Petugas
mengecek cara pembayaran pasien, jika cara bayarnya Umum maka
petugas menyerahkan tagihan ke pasien. Jika cara bayarnyaTanggungan,
maka petugas menyerahkan data tagihan kebagian keuangan untuk
dibuatkan klaim biaya.
6. Petugas rawat inap mengarsipkan berkas-berkas rawat inap (surat
pengantar, surat keterangan bersedia dirawat, hasil pemeriksaan, dan
rekam medis rawat inap).

6. Unit Terkait Rawat Inap


PENGUKURAN TEKANAN DARAH
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Tata cara mengukur tekanan darah pasien.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pengukuran tekanan darah dan didapat
hasil pengukuran tekanan darah yang akurat.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor


Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur Alat dan bahan
- Stetoschope
- Sphygmomanometer air raksa
Prosedur
1. Persiapkan alat sphygmomanometer air raksa dan stetoskop.
2. Posisikan pasien sesuai kebutuhan,bila pasien di infuse pengukuran
Pada ekstremitas yang bebas infuse.
3. Bebaskan area pengukuran dari pakaian.
4. Pasang manset dengan pipa karetnya berada pada sisi luar/atas.
5. Lakukan perabaan denyut pada arteri yang akan diperiksa :a branchalis ,a
dorsalis pedis.
6. Letakan stetoskop pada arteri yang akan diperiksa.
7. Skup balon pompa ditutup, pengunci air raksa dibuka,balon kemudian
dipompa sampai denyut arteri terdengar,kemudian menghilang. Buka skup
balon sedikit tekanan darah turun, hingga denyut arteri yang tadi hilang
terdengar lagi.
8. Perhatikan tinggi air raksa pada manometer,catat angka mulai terdengarnya
denyut nadi tersebutsebagai tekanan sistolik.
9. Tekanan darah terus diturunkan sedikit sedikit hingga denyut nadi yang tadi
terdengar, hilang kembali, catat angka yang ditunjukan tinggi air raksa
sebagai tekanan diastolik.
10. Ulangi pemeriksaan untuk memastikan kembali.
11. Bila tekanan sudah nol,tutup pengunci air raksa,lepaskan manset, dan
rapikan spygmanometer.

6. Unit Terkait 1. UGD 2. Poli Umum 3. Rawat Inap


MENGITUNG NADI DAN
PERNAPASAN
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Suatu tata cara menghitung frekwensi nadi dan respirasi.

2. Tujuan Didapatkan data frekwensi nadi dan respirasi yang dapat dipertanggungjawabkan

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor


Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur
1. Tentukan nadi yag akan kita periksa, umumnya radialis kanan/kiri.
2. Tangan kanan meraba nadi,sambil memperhatikan detik jarum jam hitunglah
nadi yang teraba dalam 15 detik.Ulangi pemeriksaan untuk memastikan.
3. Jumblah nadi yang teraba dalam 15 detik dikali 4 adalah frekwensi nadi.
4. Perhatikan gerak napas dada,hitunglah gerak napas dada dalam 60 detik.
5. Jumlah gerak napas dada dalam 60 detik adalah frekwensi respirasi
6. Catat frekwensi nadi dan pernapasan.

6. Unit Terkait Rawat Inap


MENGUKUR SUHU BADAN
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Suatu Tata cara mengukur suhu tubuh pasien mengunakan termometer
badan.

2. Tujuan Sebagai Acuan dalam pengukuran suhu badan pasien agar dapat diketahui suhu
badan pasien
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor
Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur Alat dan bahan
- Termometer
Prosedur
1. Bila perlu baju pasien dibuka, keringkan ketiak pasien dengan kasa
2. Periksa termometer , pastikan air raksa pada angka nol. Bersihkan dengan
kapas alkohol.
3. Letakkan termometer pada ketiak pasien lalu jepitkan lengan hingga
menjepit termometer tersebut.
4. Setelah 5 menit termometer diangkat dan dibaca , hasilnya dicatat sebagai
suhu tubuh pasien.
5. Termometer dibersihkan dengan kapas alkohol, dikeringkan dengan kasa
steril lalu diletakkan pada tempatnya.

6. Unit Terkait Rawat Inap


MELAKUKAN INJEKSI INTRAVENA
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Memasukkan cairan obat ke dalam vena dengan memakai jarum suntik agar
mendapatkan reaksi obat yang lebih cepat
2. Tujuan Sebagai Acuan untuk melakukan tindakan suntikan intravena

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor


Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur Alat dan bahan
1. Bak Spoit 6. Pembendung/Stuing
2. Spoit 3 cc/5 cc 7. Bengkok
3. Obat Suntik 8. Band side/Plester
4. Kapas Desinfektan 9. Buku injeksi
5. Alas/Perlak 10. Gunting

Prosedur
1. Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Petugas Mencuci tangan dan memakai APD
3. Petugas membawa alat kepada pasien
4. Mangatur posisi Pasien
5. Memasang pengalas/ perlak dibawah lokasi yang akan ditusuk
6. Menentukkan lokasi tusukkan
7. Melakukan pembendungan
8. Lokasi yang akan di tusuk di bersihkan dengan kapas alkohol
9. lakukan penusukkan jarum dengan sudut 25-45
10.Melakukan persiapan/aspitasi
11.Melakukan pembendungan
12.Memasukkan obat perlahan-lahan
13.Mencabut jarum suntik
14. Menekan tempat tusukkan dengan kapas desinfektan kalau perlu di
plester/band side
15. Merapikan pasien dan alat-alat yang telah dipakai
16. petugas mencuci tangan sehabis melakukan suntikan
17. mendokumentasikan hasil tindakan dibuku injtksi les pasien

6. Unit Terkait Rawat Inap


SOP PEMBERIAN OBAT PERINJEKSI

No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Suatu tata cara pemberian obat perinjeksi serta memasukan obat injeksi
IM,IV,SC dan IC
2. Tujuan Sebagai acuan untk pemberian obat perinjeksi

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor


Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur Persiapan Alat dan bahan
1. Bak spoit 6. Pembendung/stuing
2. Spoit sesuai dengan kebutuhan 7. Bengkok
3.Obat suntik (siap pakai) 8. Bad side/plester
4. Kapas desinfektan 9. Buku Injeksi
5. Alas/Perlak 10. Gunting
Prosedur kerja
1. Membaca daftar obat
2. Petugas mencuci tangan dan memakai APD
3. Petugas mengambil spoit
4. Melarutkan lebih dahulu obay yang dilarutkan (mempersiapkan obat)
5. Membaca kembali daftar obat, kemudian melakukan desinfektan dengan
kapas alkohol:
- Leher botol/ampul sebelum di patahkan
- Karet penutup flakon (botol obat)
6. Spoit diisi obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan
7. Mengatur posisi pasien
8. Permukaan kulit yang disuntik didesinfektan dengan alkohol
9. Memasukkan jarum tegak lurus (25-90) pada permukaan kulit
10. Menarik menghisap spoit sedikit (IM,SC), bila tidak ada darah, obat
dimasukkan perlahan-lahan sedangkan IV kalau ada darah harus dimasukkan
secara perlahan
11.Setelah obat masuk semua, jarum dicabut, bekas tusukkan jarum ditekan
dengan kapas alkohol.
12. Cuci tangan kemudian catat pada buku injeksi dan mencatat status

6. Unit Terkait Rawat Inap


PEMBERIAN OBAT ORAL
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Suatu tata cara dalam memberikan pengobatan melalui mulut, guna
mendapatkan hasil yang optimal
2. Tujuan Sebagai acuan pemberian obat secara peroral

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor


Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur Persiapan alat :
1. Obat sesuai kebutuhan (Puyer, Tablet, Kapsul)
2. Sendok dari
3. Gelas dan air minum
4. Lap bersih/tisu
Prosedur Kerja :
1. Memberitahu pasien
2. Menyiapkan obat
3. Perawat cuci tangan
4. Memeriksa kembali obat yang telah disiapkan dan dicocokan dengan nama
pasien dan ruangannya
5.Memberikkan langsung obat kepada pasien dan ditunggu sampai obat
tersebut betul-betul ditelan habis oleh pasien
6. Obsevasi respon pasien
7. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
8. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemberian obat

6. Unit Terkait Rawat Inap


MELAKUKAN INJEKSI
INTRAMUSKULAR
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Injeksi intramuskuler adalah suntikan ke dalam otot

2. Tujuan Sebagai acuan tindakan suntikan kedalam otot

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor


Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur Penatalaksanaan
A. Indikasi :
1.Pada pAsien yang memerlukan suntikan intramuskular
2. Atasperintahdokter.

B. Persiapan :
1. Disp. Spuit
2. Kapas alcohol
3. Bengkok
4. Aquabidest steril
5. Gergaji ampul
6. Tempat sampah/bengkok
7. Obat yang dibutuhkan
8. Bakinstrument

C. Pelaksanaan :
1. Inform concern
2. Baca daftarobat, larutkanobat yang dibutuhkan, isispuitsesuaidengankebutuhan

3. Cocockan nama obat dan nama pasien.


4. Baca sekali lagi sebelum menyuntikan pada pasien.
5. Atur posisi dan tentukan tempat yang akan disuntik.
6. Desinfeksi lokasi yang akan disuntik.
7. Jarum disuntikkan pada daerah yang akan disuntik dengan arah 90 derajat.
8. Penghisap ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan dimasukkan.
9. Obatdisemprotkanperlahan-lahan
10. Setelahobatmasukseluruhnyajarumditarikdengancepat.
11. Kulit ditekan dengan kapas alcohol sambil melakukan masase.
12. Pasiendirapikan
Perhatian:
Penyuntikan harus tepat dan betul, bila salah akan dapat mengenai saraf

6. Unit Terkait Rawat Inap


INJEKSI SUBKUTAN
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Memasukkan obat kedalam jaringan kulit dengan memakai jarum suntik
1. Mendapatkan reaksi setempat
2. Memberikan kekebalan, misalnya BCG
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan suntikan subkutan

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor


Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur Persiapan alat :
1. Baksemprit
2. Spuitsteril 1 cc
3. Obatsuntikan
4. Kapasdesinfektan
5. Bengkok
6. Alattulis / bukusuntikan

Prosedur :
1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada pasien/keluargapasien
2. Mencucitangan dan memakai APD
3. Membawa alat kepadap asien
4. Menyiapkan lingkungan
5. Mengatur posisi pasien
6. Menentukan dan menghapus hamakan/ disinfektan lokasi suntikan.
7. Menusukkan jarum suntik dengan sudut 15O-20O
8. Memasukkan obat Perlahan-lahan sampai terjadi gelembung putih dalam kulit
kemudian jarum dicabut
9. Merapikan pasien dan alat yang telah digunakan
10.Mendokumentasikan hasil tindakan

Hal-hal yang diperlukan :


1.Daerah suntikan jangan dimasage
2.Jenis obat yang diberikan disesuaikan dengan reaksi suntikan

6. Unit Terkait Rawat Inap


INJEKSI SUBKUTAN
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Memasukkan obat kedalam jaringan kulit dengan memakai jarum suntik
1. Mendapatkan reaksi setempat
2. Memberikan kekebalan, misalnya BCG
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan suntikan subkutan

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor


Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur Persiapan alat :
1. Baksemprit
2. Spuitsteril 1 cc
3. Obatsuntikan
4. Kapasdesinfektan
5. Bengkok
6. Alattulis / bukusuntikan

Prosedur :
1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada pasien/keluargapasien
2. Mencucitangan dan memakai APD
3. Membawa alat kepadap asien
4. Menyiapkan lingkungan
5. Mengatur posisi pasien
6. Menentukan dan menghapus hamakan/ disinfektan lokasi suntikan.
7. Menusukkan jarum suntik dengan sudut 15O-20O
8. Memasukkan obat Perlahan-lahan sampai terjadi gelembung putih dalam kulit
kemudian jarum dicabut
9. Merapikan pasien dan alat yang telah digunakan
10.Mendokumentasikan hasil tindakan

Hal-hal yang diperlukan :


1.Daerah suntikan jangan dimasage
2.Jenis obat yang diberikan disesuaikan dengan reaksi suntikan

6. Unit Terkait Rawat Inap


PEMASANGAN KATETER URIN
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Tata cara melakukan pemasangan kateter untuk mengeluarkan air kencing

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan dalam pemasangan kateter pada pasien

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor


Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur PERSIAPAN ALAT :
1. Slang kateter 8. Kasa dalam tempatnya
2. Aqua jelly 9. Betadine
3. Sarung tangan 10. Urobag
4. Aquadest dalam kom 11. Stik pan / urinal
5. Spuit 5 cc 12. Pinset
6. Plester 13. Bengkok
7. Gunting 14. perlak
PENATALAKSANAAN :
1. Memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien
2. Mendekatkan peralatan disamping penderita
3. Memasang perlak dan petugas mencuci tangan
4. Memakai sarung tangan
5. Mengatur posisi pasien

PADA LAKI-LAKI
6. Mengolesi slang kateter dengan aqua jelly
7. Tangan kiri dengan kasa memegang penis sampai tegak 60O
8. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara pelan-pelan
sampai urine keluar
PADA WANITA
9. Jari tangan kiri dengan kapas cebok membuka labia
10. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara pelan-pelan
sampai urine keluar
11. Bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan dengan urine bak
12. Kunci kateter dengan larutuan Aqua/NS (20-30cc)
13. Mengobservasi respon pasien
14. Menggantungkan urobag disisi tempat tidur pasien
15. Memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagian atas
16. Selanjutnya pasien dirapikan
17. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
18. Perawat cuci tangan
19. Mencatat kegiatan respon pasien pada catatan keperawatan

6. Unit Terkait Rawat Inap


PENERIMAAN PASIEN BARU
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Menerima pasien yang baru masuk Puskesmas untuk dirawat sesuai yang
berlaku. Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan
2. Tujuan Sebagai acuan untuk penerimaan pasien baru.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor


Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur Persiapan :
- Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah.
- Bila pasien dapat berdiri, atau berat badan sebelum penderita dibaringkan.
- Selanjutnya lakukan pengkajian data melalui anamneses dan pemeriksaan
fisik.
- Laporankan pasien pada penanggung jawab ruangan.
- Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tata tertib yang berlaku di
puskesmas serta orientasi keadaan ruangan/fasilitas yang ada.
- Mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan medik dan catatan perawatan
pasien.
- Memberitahukan prosedur perawatan/tindakan yang segera dilakukan.

6. Unit Terkait 1. Poli Umum

2. Rawat Inap
MENGHISAP LENDIR
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Tindakan menghisap lendir melalui hidung dan atau mulut

2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tindakan penghisapan lendir, mengeluarkan


lendir, melonggarkan jalan nafas
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor
Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2015
5. Prosedur Persiapan alat :
Perangkat penghisap lender meliputi :
1. Mesin penghisap lendir
2. Slang penghisap lender sesuai kebutuhan
3. Air matang untuk pembilas dalam tempatnya (kom)
4. Cairan desinfektan dalam tempatnya untuk merendam slang
5. Pinset anatomi untuk memegang slang
6. Spatel / sundip lidah yang dibungkus dengan kain kasa
7. Sarung tangan
8. Bak instrumen
9. Kasa
10. Bengkok
Persiapan pasien :
1. Bila pasien sadar, siapkan dengan posisi setengah duduk
2. Bila pasien tidak sadar ;
a. Posisi miring
b. Kepala ekstensi agar penghisap dapat berjalan lancar
Pelaksanaan :
1. Jelasakan pada pasien/ keluarga + inform concern
2. Alat didekatkan pada pasien dan perawat cuci tangan
3. Perawat memakai sarung tangan
4. Pasien disiapkan sesuai dengan kondisi
5. Slang dipasang pada mesin penghisap lendir
6. Mesin penghisap lendir dihidupkan
7. Sebelum menghisap lendir pada pasien, cobakan lebih dahulu untuk air bersih
yang tersedia
8. Tekan lidah dengan spatel
9. Hisap lendir pasien sampai selesai. Mesin/pesawat dimatikan
10. Bersihkan mulut pasien dengan kasa
11. Membersihakan slang dengan air dala
12. Slang direndam dalam cairan desinfektan yang tersedia
13. Perawat mencuci tangan

6. Unit Terkait 1. Rawat Inap


PEMESANAN MAKANAN PADA PASIEN
RAWAT INAP
No.Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
BATAUGA SYAMSUL, SKM
NIP. 19750504 199502 1 004

1.Pengertian Penyusunan permintaan (order) makanan berdasarkan menu yang telah tersedia
atau pedoman menu dan atau pasien yang dilayani.
2. Tujuan Tersedianya makanan untuk pasien rawat inap secara reguler berdasarkan
waktu pemberian makan dan sesuai standar yang telah ditetapkan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batauga Nomor
Tentang Pelayanan Klinis di Rawat Inap Puskesmas
4. Referensi Buku PGRS Tahun 2005
5. Prosedur 1. Ahli gizi membuat rekapitulasi kebutuhan makanan pasien berdasarkan diet
yang telah diberikan oleh dokter
2. Ahli gizi membuat etiket pasien dalam 3 kali makan yaitu makan pagi, makan
siang, dan makan sore.
3. Ahli gizi atau petugas gizi memesan makanan pasien yang telah direkapitulasi ke
bagian outsourching yaitu catering purabakti jaya melalui telephone paling lambat 2
jam sebelum jam makan pasien diberikan.
4. Kebijakanpemberianmakandiberikankepadapasienbaru,
bilamasukketikawaktusarapanmakapasientersebut masihmendapatkanmakansampai
jam 08.00, bilamakansiangmakasampai jam 14.00, bilamakan sore makasampai jam
20.00.

6. Unit Terkait 1. Instalasi Gizi

2.Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai