Anda di halaman 1dari 4

Sumber dan Macam Macam Radiasi

Radiasi adalah pemancaran dan perambatan gelombang yang membawa


tenaga melalui ruang atau antara, misalnya pemancaran dan perambatan
gelombang elektromagnetik, gelombang bunyi. Dalam bahasa sederhananya,
radiasi bisa juga disebut penyinaran.

Ditinjau dari proses terbentuknya, unsur-unsur radioaktif atau sumber-


sumber radiasi lainnya yang ada di lingkungan ini dapat dikelompokkan ke dalam
dua golongan besar, yaitu sumber-sumber radiasi alam yang sudah ada semenjak
alam ini lahir dan sumber-sumber radiasi buatan yang proses terbentuknya
melibatkan intervensi manusia.

Berdasarkan sumbernya, radiasi alam dikelompokkan ke dalam dua jenis,


yaitu radiasi kosmik dan radiasi yang berasal dari bahan radioaktif yang berada
dalam kerak bumi.

1. Radiasi Kosmik

Radiasi kosmik terdiri dari radiasi kosmik primer yang berasal dari
luar angkasa dan masuk ke atmosfir bumi, dan radiasi kosmik sekunder
yang terjadi akibat interaksi antara radiasi kosmik primer dengan-unsur-
unsur di angkasa.

a. Radiasi kosmis primer

Radiasi ini terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu : radiasi kosmis


galaksi, radiasi yang terperangkap dalam medan magnet bumi, dan
radiasi kosmis dari matahari.
Sinar kosmis kelompok pertama berasal dari luar sistim tata surya
dan sebagian besar berupa partikel bermuatan positif. Radiasi kosmis
galaksi ini berasal dari energi yang dipancarkan oleh bintang-bintang
yang ada di alam raya. Radiasi kosmis galaksi dapat juga berasal dari
ledakan supernova yang terjadi di angkasa luar yang jaraknya puluhan
tahun cahaya dari bumi.
Tidak semua radiasi kosmis primer dapat mencapai bumi. Pada
saat partikel bermuatan listrik itu mendekati bumi, sebagian dari sinar
itu ada yang terperangkap oleh medan magnet bumi. Kira-kira 30 %
dari sinar kosmis primer terperangkap oleh medan magnet bumi dan
membentuk sabuk radiasi yang disebut sabuk radiasi Van Allen.
Peristiwa ini akan meningkatkan radiasi kosmis primer tipe kedua,
yaitu radiasi yang terperangkap dalam medan magnet bumi.
Radiasi kosmis primer tipe ketiga adalah radiasi kosmis yang
dipancarkan oleh matahari. Ledakan supernova dalam skala yang lebih
kecil dapat juga terjadi pada matahari dalam sistim tata surya kita.
Matahari sebenarnya adalah suatu bintang yang besarnya termasuk
rata-rata dibandingkan dengan ukuran bintang-bintang lainnya.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi di matahari seringkali diikuti dengan
semburan partikel sub-atomik yang dapat mencapai atmosfer bumi.
Partikel sub-atomik yang dipancarkan dari permukaan matahari
bertambah banyak pada saat matahari bersinar terang. Partikel sub-
atomik ini terdiri atas sejumlah proton, elektron dan inti atom. Energi
yang dibawa oleh radiasi kosmis dari matahari itu berorde antara 1010
- 1017 eV.

b. Radiasi Kosmik Sekunder

Setelah memasuki atmosfir, radiasi kosmik primer akan mengalami


berbagai reaksi dengan inti atom yang ada di atmosfir dan
menghasilkan partikel dan inti atom yang baru. Partikel radiasi kosmik
berenergi tinggi mengalami reaksi inti yang disebut reaksi tumbukan
dengan inti atom udara dan menghasilkan materi hasil reaksi partikel
sekunder seperti neutron, proton, p meson, K meson dan lain-lain, serta
inti He-3 (helium), Be-7 (berilium), Na-22 (natrium). Partikel yang
terjadi disebut radiasi kosmik sekunder.

2. Radiasi dari Radionuklida Alam

Sumber-sumber radiasi alam yang berada di permukaan bumi


berasal dari bahan-bahan radioaktif alam yang disebut radionuklida
primordial. Bahan radioaktif ini dapat ditemukan dalam lapisan tanah atau
batuan, air serta udara. Radiasi yang dipancarkan oleh radionuklida
primordial ini disebut radiasi teresterial. Radiasi teresterial yang berasal
dari mineral-mineral yang ada dalam batu-batuan dan juga di dalam tanah
seringkali juga dinamakan radiogeologi. Unsur-unsur yang termasuk
kelompok radioaktif alam ini jumlahnya sangat banyak. Dari sekian
banyak unsur radioaktif alam tersebut, ada beberapa kelompok unsur
radioaktif alam yang tergolong sangat tua karena waktu paroh induknya di
atas 100 juta tahun. Terdapat tiga jenis radionuklida primordial utama
yaitu kalium-40 (K-40 umur paro 1,25 milyar tahun), Th-232 (umur paro
14 milyar tahun) yang merupakan inti awal deret thorium, dan U-238
(umur paro 4,5 milyar tahun) yang merupakan inti awal deret uranium.
Radionuklida dalam deret uranium maupun thorium mengalami peluruhan
a, b maupun g. K-40 mengalami peluruhan b berubah menjadi Ca-40 dan
Ar-40 dengan memancarkan radiasi b dan g. Radionuklida ini ada dalam
hampir semua materi seperti kerak bumi, bebatuan, lapisan tanah, air laut,
bahan bangunan dan tubuh manusia dengan kadar yang berbeda-beda.
Secara umum batuan dari gunung berapi memiliki kadar radionuklida yang
lebih tinggi dari pada batuan endapan.
Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di
dalam kerak bumi. Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut
primordial yang ada sejak terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada
dalam kerak bumi terutama adalah deret Uranium, yaitu peluruhan
berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206, deret Actinium (U-235,
Pb-207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-208). Radiasi teresterial terbesar
yang diterima manusia berasal dari Radon (R-222) dan Thoron (Ra-220)
karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga bisa menyebar
kemana-mana. Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi
teresterial ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain bergantung
pada konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi. Beberapa tempat di
bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata misalnya Pocos de
Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India, dan
Ramsar di Iran.
Semua radionuklida tersebut memancarkan radiasi gamma. Karena
itu, setiap saat kita mendapat radiasi gamma, baik sewaktu kita berada di
dalam maupun di luar rumah. Dosis yang diterima akan bervariasi sesuai
dengan struktur geologi daerah tempat tinggalnya dan dengan bahan
bangunan yang dipakai. Secara rata-rata, kita menerima dosis 0,5 mSv (50
mrem) per tahun dari radiasi gamma alamiah yang berasal dari bebatuan
dan tanah.
Kita mungkin berpikir bahwa dengan masuk ke dalam rumah, kita
akan terhindar dari radiasi terestrial. Kenyataannya, kontribusi radiasi
terestrial ini 20% terdapat di luar rumah, 80% berasal dari bahan
bangunan. Unsur radioaktif alam yang pertama kali dikenal manusia
adalah uranium. Unsur ini bukan merupakan logam yang jarang karena
keberadaannya di alam mencapai 50 kali lebih banyak dibandingkan
dengan air raksa yang sudah sejak lama dikenal orang. Uranium terdapat
sebagai mineral dalam kerak bumi, juga dalam air laut, air sungai, minyak
bumi, batu bara dan lain-lain.

3. Radiasi Internal dari Dalam Tubuh Sendiri

Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan,


dan bisa juga masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman,
pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini terutama diterima dari
radionuklida C-14, H-3, K-40, selain itu masih ada sumber lain seperti Pb-
210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan kerang-kerangan. Buah-
buahan biasanya mengandung unsur K-40.

DAFPUS :

http://ilmuradiologi.blogspot.com/2011/06/radiasi.html

http://manhajuna.com/mengenal-sumber-sumber-radiasi-di-sekitar-kita/

http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_alam

Wardhan, Wisnu Arya. Teknologi Nuklir. 2007. Yogyakarta, CV. Andi Offset Hal 7.

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/hanna.bachtiar/material/pengantartopik.pdf

Anda mungkin juga menyukai