TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar
langsung dan aktif pada saat pelajar itu mengikuti suatu kegiatan belajar
mengajar tersebut dapat terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas. Seorang
(2008) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik
mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar
sepanjang hayat.
Ciri-ciri belajar adalah sifat atau keadaan yang khas dimiliki oleh
dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan dipakai sebagai arah kegiatan
dan sekaligus sebagai tolok ukur keberhasilan belajar; (2) Belajar merupakan
pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan pada orang lain. Jadi belajar
bersifat individual; (3) Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan
belajar; (4) Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang
kognitif, afektif dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lain.
Belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang berasal dari dalam
diri individu maupun yang berasal dari luar individu. Faktor dari dalam diri
individu seperti: motivasi, minat, intelegensi, dan bakat. Sedangkan dari luar
peserta didik yang berprestasi tinggi dan berprestasi rendah. Dalam hal ini,
Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh seorang guru atau yang lain
pembelajaran diartikan sebagai bantuan kepada anak didik yang dibatasi pada
(Hasanah, A, 2012).
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu, belajar
tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, mengajar
berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh pendidik sebagai pemberi
pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu
kegiatan pada saat terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik, serta
antara peserta didik dengan peserta didik yang lain disaat pembelajaran
komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik
pembelajaran guru dengan siswa tanpa menggunakan alat bantu atau bahan
pembelajaran dalam bentuk alat raga. Kedua, pola (guru + alat bantu) dengan
siswa. Ketiga, pola (guru + media) dengan siswa. Keempat, pola media
dengan siswa atau pola pembelajaran jarak jauh menggunakan media atau
satu, akan tetapi lebih dari pada itu seorang guru harus mampu menciptakan
motivasi intrinsik proses belajar mengajar tidak akan efektif dan tanpa
berlangsung.
2. Pembentukan persepsi yang tepat terhadap ransangan sensoris merupakan
lain bakat khusus, taraf kecerdasan, minat serta tingkat kematangan dan
yang kompleks, dari yang konkret kepada yang abstrak, dari yang khusus
C. Hasil Belajar
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam
dasarnya hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah
Suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil, jika setiap guru memiliki
berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa suatu proses
tujuan pembelajaran khusus, guru perlu mengadakan tes formatif pada setiap
yang ingin dicapai. Fungsi penelitian ini adalah untuk memberikan umpan
balik pada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan
1980).
mengukur dan mengevaluasi hasil belajar siswa dapat dilakukan melalui tes
prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar
1. Tes formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa pokok
2. Tes subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang
atau hasil belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk
3. Tes sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap
satu atau dua bahan pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tarap
atau tingkat keberhasilan belajar siswa dalam satu periode belajar tertentu.
Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun
1. Faktor internal meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis dan aspek
psikologis, yang terdiri dari lima faktor, yaitu: intelegensi siswa, sikap
2. Faktor eksternal terdiri atas dua macam, yaitu: lingkungan sosial dan
3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
lagi menjadi:
c. Kurangnya alat-alat.
(Muhibbinsyah, 2008)
D. Model Pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Model pembelajaran dengan kata lain merupakan bungkus atau bingkai dari
belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi
pengaturan materi dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Dengan kata
tujuan belajar dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan
dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum
kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun
dalam kelompok yang terdiri dari empat atau enam orang siswa, dengan
dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini
(c) setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga
yang sulit.
keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan. Ada lima tahapan dari
kooperatif memberi peluang bagi siswa dari bebagai latar belakang dan
komitmen.
berbagai perspektif.
Together (NHT)
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together
tahun 1993 untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi
untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah
semua mata pelajaran dan semua tingkatan peserta didik (Anita Lie dalam
nomor kemudian dibuat suatu kelompok, lalu secara acak guru memanggil
Together (NHT)
a. Penomoran
Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini
b. Pengajuan Pertanyaan
Pengajuan pertanyaan adalah guru mengajukan pertanyaan
c. Berpikir Bersama
d. Pemberian Jawaban
Kemudian guru menyebut salah satu nomor dan setiap siswa dari
Kagen dalam Ibrahim, M dkk (2000) dengan melibatkan para siswa dalam
Together (NHT)
sebagai berikut:
Kelebihan:
Kelemahan:
G. Media Pembelajaran
pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana
Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu
program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi
itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
Brown mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam
alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual.
audio-visual.
tepat guna dan berdaya guna. Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas
e. Kondisi setempat.
proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode
SISWA
GURU MEDIA PESAN
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra, misal objek yang
terlalu besar untuk dibawa ke kelas dapat diganti dengan gambar, slide,
dsb. Peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat film,
a. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa
lampau. Dengan perantara gambar, potret, sliede, film, video atau media
yang lain, siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang
benda/peristiwa sejarah.
untuk didekati. Dengan slide, film atau video siswa dapat mengamati
model atau foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda
didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang
kata-kata baik mendatar dan menurun dengan jawaban yang sesuai dengan
di isi satu huruf pada setiap kotaknya, dan kata-kata telah disusun secara
horizontal atau vertikal sehingga sebagian besar untuk huruf terdiri dari
dua kata. Kesimpulan dari beberapa pendapat diatas bahwa teka-teki silang
adalah permainan kata bentuk segiempat putih dan hitam yang tujuannya
padat, kata kunci itu biasanya definisi sederhana dari jawabannya. Teka-
a. Kata dan kalimat yang digunakan dalam teka-teki silang harus dibuat
minat siswa untuk belajar. Guru harus menciptakan metode baru yang
pembelajaran siswa tidak hanya selalu bisa mengerti dan paham hanya
motivasi siswa.
sampai yang paling rumit tergantung pada tingkatan siswa pada tingkat
Setiap objek disusun berdasarkan angka dan segi empat mendatar dan
menurun. Siswa harus menulis nama objek itu di tempat yang telah
Sifat fun tapi tetap learning dari teka-teki silang memberikan efek
pikiran yang jernih, rileks dan tenang akan membuat memori otak kuat,
words such that when arranged one beneath another in the form of a square
the read a like horizontally, artinya word square adalah sejumlah kata yang
disusun satu di bawah yang lain dalam bentuk bujur sangkar dan dibaca
secara mendatar dan menurun. Word square menurut Hornby dalam Bogas,
dapat dibaca ke depan dan ke belakang. Word square adalah salah satu alat
bantu/media pembelajaran berupa kotak-kotak kata yang berisi kumpulan
disusun ke kanan, ke atas atau miring diantara beberapa kata acak yang tidak
konsep yang telah direncanakan guru. Pengisian word square mirip seperti
bertujuan untuk mendorong peserta didik agar lebih aktif berpartisipasi dalam
(Saptono, S, 2003).
jawaban dalam lembar kerja. Selain itu, siswa ditekankan disini adalah dalam
berpikir efektif, jawaban mana yang paling tepat. Sementara itu, kekurangan
guru. Selain itu siswa juga tidak dapat mengembangkan materi yang ada
J. Koloid
1. Pengertian Koloid
Sistem terdispersi terdiri dari partikel kecil yang dikenal sebagai fase
yang ukurannya diukur dalam millimeter. Oleh karena itu, cara yang
garis tengah partikel rata-rata dari bahan terdispersi. Umumya dibuat tiga
Jangkauan
partikel
membrane semipermiabel;
lambat.
mendifusi
Koloid adalah campuran dari dua atau lebih zat yang salah satu
dalam fasa kedua. Zat yang terdispersi dan medium penyangganya dapat
berupa kombinasi gas, cairan, atau padatan. Contoh koloid antara lain
semprotan aerosol (cairan tersuspensi dalam gas), asap (partikel padatan
dalam udara), susu (tetesan kecil minyak dan padatan dalam air), mayones
(tetesan kecil air dalam minyak), dan cat (partikel pigmen padat dalam
terdispersi dalam air untuk cat lateks). Partikel koloid lebih besar daripada
satu molekul tetapi terlalu kecil untuk dilihat oleh mata; dimensi umumnya
2. Jenis-jenis koloid
Koloid ada tiga jenis, tergantung dari jenis partikelnya, yaitu dispersi
a. Dispersi Koloid
terdiri dari gabungan banyak molekul misalnya dispers koloid Au, As2,
heterogen, terdiri atas dispers fase dan dispers medium. Baik fase
dispersi atau medium pendispersi dapat berupa zat padat, cair, dan gas,
hingga ada 9 bentuk sistem dispersi. Dari 9 bentuk sistem dispersi ini
Dari kedelapan jenis ini yang penting ialah sol, emulsi, dan gel
1) Sol
Sol ialah dispersi koloid zat padat dalam zat cair, sol dibagi
kasein.
Bila pelarutnya air disebut sol hidrofob dan sol hidrofil. Sol
dapat dibuat dengan dua cara yaitu kondensasi dari larutan sejati dan
dispersi dari dispersi kasar. Pada pembuatan sol, sol yang diperoleh
besar.
a) Sifat Fisika
Sifat-sifat fisika tergantung jenis koloidnya. Untuk koloid
b) Sifat koligatif
c) Sifat optis
d) Sifat kinetik
Menurut Graham, butir-butir koloid berdifusi sangat lambat.
butir-butir koloid.
e) Sifat listrik
2) Emulsi
Emulsi ialah dispersi koloid zat cair dalam zat cair lain yang
campuran dua zat cair tersebut. Emulsi dapat dibagi menjadi dua
yaitu, minyak dalam air dan air dalam minyak. (minyak = zat cair
larutan dari logam alkali dan alkali sulfat basa, merupakan emulgator
keadaanya dibuat tepat, dapat terjadi zat cair yang diserap oleh zat
padatnya. Proses ini disebut gelasi dan zat yang terjadi disebut gel.
a) Pendinginan
b) Metatesa
c) Perubahan Pelarut
Ca asetat.
Gel ada yang bersifat elastis dan non elastis. Pada dehidrasi gel
Hal ini tidak terjadi pada gel non elastis. Gel elastis yang sebagian
lucite, nylon dan sebagainya, tetapi banyak juga yang terdapat di alam
c. Asosiasi koloid
konsentrasi 0,0035 molar, tidak turun lagi dan berharga 30 dyne cm-1.
Hal ini juga terlihat pada sifat-sifat fisika lainnya, yaitu tekanan
sabun, alkil sulfat tinggi, alkil sulfonat tinggi, garam amina tinggi, zat-
(Sukardjo, 1997).
1) Berbagai makan yang berbentuk koloid, seperti susu, soup, jelly dan
sebagainya.
3. Sifat-Sifat Koloid
a. Efek Tyndall
akan nampak sebagai titik terang dalam suatu berkas cahaya. Bila
partikel itu memang berukuran koloid, partikel itu sendiri tidak nampak,
b. Gerak Brown
pada arah yang tegak lurus pada berkas cahaya dengan latar belakang
acak partikel koloid dalam suatu medium pendispersi ini disebut Gerak
Brown, menurut nama seorang ahli botani Inggris, Robert Brown, yang
pada sisi-sisi partikel itu tidak sama. Ramalan matematis ini kemudian
Hal itu membuktikan bahwa atom dan molekul itu merupakan kesatuan
c. Adsorpsi
belum terimbangi atau bahkan gaya valensi yang dapat menarik dan
mengikat atom-atom dari zat asing. Adhesi zat-zat asing ini pada
sangat kuat dalam lapisan-lapisan yang biasanya tebalnya tak lebih dari
satu atau dua molekul (atau ion). Banyaknya zat asing yang dapat
Adsorpsi merupakan suatu gejala umum dari zat padat, adsorpsi ini
d. Pengendapan aerosol
Proses yang biasa digunakan untuk menghancurkan asap dan jenis
industri dan untuk memulihkan zat padat yang terbubuk halus yang
e. Dialisis
yang paling dramatis adalah dalam merawat pasien yang ginjalnya tidak
pendispersi. Salah satu cara yang paling lazim dalam mana partikel
efektif dalam menstabilkan koloid cair dalam cair yang disebut emulsi.
diinginkan, bila endapan yang terbentuk terdiri dari bubuk yang sangat
disaring. Jika endapan seperti itu dicuci secara tidak tepat, endapan itu
1. Hipotesis
hasil belajar siswa pada materi koloid kelas XI di SMA Negeri 1 Paser