Anda di halaman 1dari 3

Lumpur tinja merupakan hasil proses penguraian tinja manusia ke dalam tanki septik.

Proses
pengolahan utama yang terjadi dalam tanki septik adalah sebagai berikut
a. Penyisihan padatan tersuspensi
b. Pencernaan lumpur dan scum
c. Stabilisasi cairan
d. Pertumbuhan mikroorganisme
Tahapan pengolahan lumpur tinja meliputi hal-hal sebagai berikut
a. Pengangkutan dengan truk tinja (hauling)
b. Pra pengolahan (pretreatment)
c. Pengolahan lumpur tinja di IPLT
d. Pengeringan lumpur
Terdapat beberapa macam pengolahan secara biologis yang diterapkan pada IPLT dengan unit
pengolah (reaktor) yang umum digunakan yang bersifat low cost. Berikut beberapa macam unit
pengolah yang digunakan dalam IPLT
a. Bak Pengumpul (Equalizing Unit)
b. Inhoff Tank

Kolam Anaerobik
d. Kolam Aerasi
e. Kolam Fakultatif dengan aerasi
A. Penentuan Daerah Pelayanan
Penentuan Daerah Pelayanan IPLT Dalam menentukan wilayah/daerah layanan, perencana
perlu menetapkan target pelayananIPLT berupa persentase dari jumlah penduduk kota yang
akan dilayani oleh sarana IPLTyakni minimal 60% dari total penduduk yang menggunakan
tangki septik sistem setempat.

B. Penentuan Lokasi IPLT ditentukan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:


1. Ketersediaan lahan dan aspek teknis yang meliputi beberapa persyaratan seperti:
Daerah bebas banjir
Daerah bebas longsor
Rencana lokasi harus terletak minimal pada radius 2 kmdari kawasan pemukiman
Rencana lokasi memiliki akses jalan (penghubung) dari wilayah pelayanan ke IPLTdan
sebaliknya
Rencana lokasi harus berada dekat dengan badan air penerima
Rencana lokasi harus merupakan daerah yang terletak pada lahan terbuka
denganintensitas penyinaranmatahari yang baik agar dapat membantu
mempercepatproses pengeringan endapan lumpur
Lahan memiliki karakteristik relatif kedap air (permeabilitas rendah)

2. Biaya investasi, operasi dan pemeliharaan


Rencana lokasi IPLT harus dekat dengan daerah pelayanan IPLT sehingga
dapatmeminimalkan biaya operasi.Tarif retribusi ditentukan berdasarkan biaya
transportasi,operasi,dan pemeliharaan

C. Lingkungan
Kualitas efluen IPLT harus memenuhi baku mutu air limbah yang berlaku.Untuk mengurangi
bau dari IPLT, dapat dilakukan penanaman pohon (contohnya : pohonkemenyan, mimba, dll)
di sekeliling untuk mengurangi bau IPLT sebagai zonapenyangga

D. Penentuan Kapasitas IPLT


Penentuan Kapasitas IPLT ditentukan dengan menghitung jumlah saranasanitasi
setempatyangberada di daerah pelayanan. Bila data jumlah sanitasi setempat sulit didapat
atau diinventarisasi, maka dapat digunakan pendekatan (50-60)% dari jumlah penduduk
yangada di dalam daerah layanan yang memiliki sanitasi setempat. Perhitungan kapasitas
IPLTmemerlukan informasi perkiraan jumlah penghuni atau pengguna sistem setempat
danperiode pengurasan lumpur dari sistem setempat tersebut. Kapasitas (debit) IPLT dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut:
V =(% pelayanan xPx Q)/1000
Keterangan:
V=Debit total (kapasitas) yang akan masuk ke IPLT (m3)
P=Jumlah penduduk yang dilayani pada akhir periode desain (orang)
Q =Debit lumpur tinja dalam L/hari atau dibagi dengan 1.000 untuk konversi menjadi m3/hari
adalah jumlah lumpur yang akan masuk dandiolah di IPLT setiap harinya
%=Persentasi pelayanan dapat menggunakan pendekatan (50-60)%Laju timbulan lumpur tinja
dapat menggunakan pendekatan 0,5L/orang/hari.Lajutimbulan ini merupakan laju timbulan
lumbur basah (lumpur dan airdari tangki septik

Anda mungkin juga menyukai