BAB V
sebelah barat Gunung Lawu, menuju ke barat daya merupakan deretan gunung-
dari arah timur ke barat sampai ke kaki gunung Lawu berbatasan dengan
Madiun.
Sungai yang memotong daerah Magetan menjadi dua bagian mulai dari
adalah sungai Gandong yang merupakan jalur bersejarah, penuh dengan misteri
Jawa Timur setelah Kabupaten Sidoarjo. Dengan luas wilayah kurang lebih
668.850 Km2. Dengan jumlah penduduknya adalah 692.208 jiwa. Terbagi menjadi
adalah kerajinan kulit yang berada di jalan sawo Kelurahan Selosari, disitu
48
terdapat perkampungan pengrajin kulit yang sudah terkenal. Selain itu Magetan
juga memiliki kerajinan bambu dan batik juga. Di sektor pertanian Magetan juga
BETA SOKA (Bendo, Takeran dan Sukomoro), selain jeruk juga ada durian
hal ini bisa dilihat dari adanya petilasan-petilasan yang diperkirakan sebelum
membujur kearah utara selatan dengan batu nisan terbuat dari batu andesit
berukuran 34 cm, tebal 26 cm dan tinggi 66 cm. Pada satu bidangnya terdapat
tulisan jawa kuno dengan huruf kwadran (masa abad XI Masehi), tepatnya pada
Kecamatan Maospati terdapar sebuah kolam pemandian kuno dan tiga buah
beji) dan masih banyak lagi cerita sejarah di Magetan dan juga sejarah
yang desentralistik
1. Pendidikan
2. Pertanian
3. Pariwisata
4. Industri
5. Perdagangan
6. Kesehatan
Sumber: http://www.magetankab.go.id.
Gambar 5.1
Yosonegoro berdiri sejak tahun 1991 tepatnya pada tanggal 27 Mei 1991 dengan
AKIMA (Akademi Administrasi Magetan) yang didirikan pada tahun 1985 dan
Kab. Magetan digunakan juga untuk membuka sekolah baru yaitu SMA (Sekolah
sekolah kejuruan yaitu STM (Sekolah Tehnik Mesin ) Yosonegoro dan sampai
9001:2001.
kewirausahaan.
Program keahlian yang ada di SMK Yosonegoro hingga saat ini terdiri dari
3. Teknik Audio dan Video (AV), dibuka tahun 1991, Terakreditasi Type B
4. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), dibuka tahun 2005, terakreditasi A"
0351 439094. Memiliki Program Studi Keahlian Teknik Komputer dan Informatika.
(TKJ), Multi Media (MM) dan rencana kedepan membuka Kompetensi Keahlian
dan berkwalitas untuk menghasilkan tenaga tingkat menengah dan yang beriman
Maha Esa.
jawab.
Responden dari penelitian ini adalah siswa dari dua sekolah, yaitu siswa
SMK Yosonegoro dan SMKN Takeran. Dari seluruh jawaban angket yang
berdasarkan jenis kelamin. Adapun responden dalam penelitian ini meliputi siswa
Menurut Ghozali (2006: 45), uji validitas digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuesioner atau digunakan untuk mengetahui kelayakan
suatu variabel. Uji ini dilakukan dengan bantuan SPSS, yaitu dengan melihat nilai
hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k. Dalam hal ini n
adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item pertanyaan. Jika r hitung (untuk r
tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation) lebih besar
dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan/pernyataan atau
TABEL 5.1.
terhadap semua item pertanyaan variabel minat siswa terhadap SMK diketahui
bahwa nilai t hitung yang diperoleh adalah lebih besar dari nilai nilai t tabel.
valid karena r-hitung > r-tabel 0,227 dengan df=77 pada taraf signifikansi 5%.
TABEL 5.2.
(X2)
bahwa nilai t hitung yang diperoleh adalah lebih besar dari nilai nilai t tabel.
56
Menengah Kejuruan (SMK) dinyatakan valid karena r-hitung > r-tabel 0,227
TABEL 5.3.
terhadap semua item pertanyaan variabel peningkatan mutu pendidikan SMK (Y)
diketahui bahwa nilai t hitung yang diperoleh adalah lebih besar dari nilai nilai t
dinyatakan valid karena r-hitung > r-tabel 0,227 dengan df=77 pada taraf
signifikansi 5%.
57
pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu
bentuk kuesioner.
butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji reliabilitas
diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliabel. Reliabilitas suatu konstruk
variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbachs Alpha > dari 0,60 (Nugroho
(2005).
TABEL 5.4.
pada SMK (X1), motivasi siswa dalam memilih SMK (X2), dan peningkatan mutu
SMK (Y) terletak pada reliabilitas, maka dapat digunakan sebagai data penelitian.
Tujuan dari uji normalitas data adalah untuk mengetahui distribusi data
dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
TABEL 5.5.
Kolmogorov-
Variabel (P-Value) Kesimpulan
Smirnov
Minat siswa pada SMK 0,841 0,05 Normal
Motivasi siswa memilih SMK 0,910 0,05 Normal
Peningkatan mutu SMK 1,211 0,05 Normal
Sumber: Output SPSS, Lampiran
dari 0,05. Dengan demikian, data untuk variabel minat siswa pada SMK, motivasi
siswa dalam memilih SMK, serta peningkatan mutu pendidikan SMK berdistribusi
1. Uji Multikolineritas
59
independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu
independen dengan variabel independen yang lain. Selain itu, deteksi terhadap
dilihat jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai
Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari
Hasil uji melalui Variance Inflation Factor (VIF) pada hasil output SPSS
TABEL 5.6.
Berdasarkan nilai VIF dan tolerance yang ada pada tabel di atas,
Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1.
Maka dikatakan model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik uji
2. Uji Heteroskesdastisitas
60
hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai
tersebut. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan
lain, atau adanya hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized
3
0
. 6
3 0
. 8
0
-3
Re
r s
g e s
-2
io n
S ta
nd
-1
r d
a iz e
dPre d
0
ic te
dVa lu
1
e
2
u tu
M
.0
4
0
.2
4
.0
4
0
.6
4
0
.8
4
e p
D e n
det V
n a ria
b le :M u
t
Sc
a te
r p
lo t
Gambar 5.1
Scatterplot
b. Diagram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak
3. Uji Autokorelasi
TABEL 5.7.
Model Summaryb
Dari tabel di atas hasil regresi dengan model summary diperoleh Durbin
hitung terletak pada kriteria du < DW < 4 du, yaitu 1,63 < 1,703 < 2,37, maka
Hasil perhitungan regresi antara variabel minat siswa pada SMK (X1) dan
motivasi siswa dalam memilih SMK (X2) sebagai variabel independent terhadap
peningkatan mutu pendidikan SMK sebagai variabel dependent (Y) dapat dilihat
TABEL 5.8.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 1.155 .238 4.860 .000
Minat -.052 .059 -.093 -.881 .381 .605 -.096 -.057 .371 2.695
Motivasi .782 .094 .880 8.333 .000 .806 .673 .536 .371 2.695
a. Dependent Variable: Mutu
Dari hasil uji regresi pada tabel 5.8 dapat diformulasikan persamaan
Y = a + b1 X1 + b2X2
= 1,155 - 0,052X1 + 0,782X2
Keterangan:
Y : peningkatan mutu pendidikan SMK
a : konstanta
berikut:
63
pendidikan SMK akan bernilai konstan sebesar 1,155, apabila variabel minat
siswa pada SMK (X1) dan motivasi siswa dalam memilih SMK sama dengan
nol (tidak ada), dengan asumsi faktor-faktor lain tetap atau tidak berubah
nilainya.
b. Variabel minat siswa pada SMK (X1) yang bernilai sebesar -0,052
sehingga setiap kenaikan sebesar 1 satuan pada minat siswa pada SMK
satuan.
c. Variabel motivasi siswa dalam memilih SMK (X2) yang bernilai sebesar 0,782
Kabupaten Magetan
Dari Tabel 5.8 diperoleh nilai t hitung = -0,881 pada nilai sig. = 0,381.
Untuk memperoleh ttabel menggunakan uji dua sisi (dengan level of significant ()
1,671. Berdasarkan kriteria, maka t hitung < t tabel, ini berarti H1 ditolak.
64
Dengan demikian minat siswa pada SMK terbukti tidak berpengaruh secara
dari siswa yang hanya diindikasikan dari adanya ketertarikan siswa saja.
Dari Tabel 5.8 diperoleh nilai t hitung = 8,333 pada nilai sig. = 0,000.
Untuk memperoleh ttabel menggunakan uji dua sisi (dengan level of significant ()
1,671. Berdasarkan kriteria, maka t hitung > t tabel, ini berarti H1 diterima.
hal kegiatan-kegiatan dalam belajar di SMK yang dianggap siswa menarik serta
lingkungan belajar yang kondusif, maka pihak pengelola dituntut untuk mencapai
kondisi-kondisi tersebut.
Kabupaten Magetan.
TABEL 5.9.
65
HASIL UJI F
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.709 2 2.855 78.935 .000a
Residual 3.038 84 .036
Total 8.747 86
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Minat
b. Dependent Variable: Mutu
Dari Tabel 5.9 diperoleh F hitung = 78,935 pada nilai sig. 0,000. Kriteria
pengujian yang digunakan adalah dengan menentukan nilai Ftabel terlebih dahulu.
Nilai Ftabel diperoleh melalui penentuan nilai level of significant () serta df.
pembilang (df1) dan df. penyebut (df2). Dalam penelitian ini, dipilih level of
yaitu minat siswa pada SMK (X1) dan motivasi siswa dalam memilih SMK (X2).
Dengan demikian diperoleh nilai df. pembilang (df1) = k = 2 dan df. penyebut
0,05 (5%) diperoleh nilai Ftabel = 3,20. Berdasarkan nilai F hitung dan F table
tersebut, maka diperoleh kriteria F hitung > F table. Dengan demikian, hipotesis 3
diterima. Artinya, minat siswa terhadap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
Magetan.
Kabupaten Magetan.
66
Tabel 5.8 di atas, diketahui bahwa variabel X2, yaitu motivasi siswa dalam
memilih SMK mempunyai nilai korelasi paling besar, yaitu 0,673 dibandingkan
variabel minat siswa pada SMK yang bernilai -0,096. Dengan demikian, hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi siswa dalam memilih SMK
SMK.
5.4 Pembahasan
ini dimaksudkan agar dalam merencanakan pendidikan pada masa yang akan
pemilihan yang sistematis, analisis yang rasional mengenai apa yang akan
Perannya juga adalah untuk mampu mengangkat mutu pendidikan yang masih
rendah kearah yang lebih baik yang disesuaikan dengan kondisi yang ada.
wilayah maka sumberdaya manusia perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini
berikutnya. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan praktek kerja siswa
yang membuat siswa lebih mengerti tentang materi yang dipelajari. Selain
SMK yang tenang dan kondusif akan memotivasinya untuk memilih SMK
dibandingkan sekolah lain. Hal ini merupakan kesempatan baik bagi pengelola
SMK untuk menepis berbagai isu miring tentang siswa SMK yang cenderung
nakal dan sebagainya, sehingga kondisi lingkungan lebih baik dan memotivasi