NIM : F0311016
Kelas : B
Pusat Laba
Ketika tanggungjawab pelaksanaan keuangan pusat diukur dalam bentuk laba ( selisih
antara pendapatan dengan beban), pusat tersebut lah yang disebut sebagai pusat laba.
fungsi pasarnya diubah menjadi satu-satunya yang mana setiap unit utama
untuk menghasilkan laba yang tidak pernah didelegasikan pada hanya satu segmen
dengan harapan agar pendapatan penjualan lebih meningkat lagi. Keputusan tersebut,
melibatkan beban/pendapatan. Ketika perusahaan mendelegasikan pada manajer yang
tingkatnya lebih rendah, maka mereka harus mengenal dua kondisi dibawah ini :
diperlukan agar dapat dibuatnya keputusan yang nantinya akan diambil oleh
perusahaan.
2. Harus ada berbagai cara untuk mengukur keefektifan trade-off yang dibuat
oleh manajer.
Setiap langkah yang dibuat dalam menciptakan pusat laba adalah untuk menentukan
Manajemen pusat, bebas dari hari ke hari dalam membuat keputusan sehingga
laba secara terus-menerus akan mencari berbagai cara untuk menaikkan laba-
laba tersebut.
Pusat laba memberikan manajemen tingkat atas yang siap membuat informasi
Karena output mereka sudah siap diukur, maka pusat laba bergantian untuk
biaya, dan kredit pada pendapatan yang dihasilkan secara gabungan dari dua
Unit organisasi yang bekerja sama sebagai unit fungsional mungkin sedang
bersaing dengan satu sama lain. Naiknya laba bagi satu manajer mungkin
manajemen, personil staff, dan catatan yang terus dibutuhkan, dan mungkin
fungsional karena di sana tidak cukup ada kesempatan bagi mereka untuk
Hampir seluruh unit bisnis membuat pusat laba karena manajer bertanggungjawab
sumberdaya. Para manajer dalam posisi seperti itu berfungsi untuk mempengaruhi
pendapatan dan biaya serta agar dapat bertanggungjawab secara akuntabel bagi
lapisan/ tingkat bawah. Untuk mengakui seluruh keuntungan dari konsep pusat
laba, manajer unit bisnis harus menjadi otonom yang dianggap sebagai kepala
dan sinergi (timbal balik). Lebih lagi, dalam pendelegasian wewenang kepada seluruh
manajemen unit bisnis dari kepala direksi yang diberikan pada CEO, maka
adalah, struktur unit bisnis menggambarkan trade-off antara otonomi unit bisnis yang
secara luas bergantung pada bagaimana seluruh trade-off tersebut dibuat. Penting
untuk dicatat bahwa dalam mengatur pusat laba memerlukan pengendalian dengan 3
1. Keputusan produk ( Apakah barang atau jasa yang akan diproduksi atau
dijual)
2. Keputusan pasar (bagaimana, dimana, dan seberapa banyak barang atau jasa
dijual?), dan
Jika manajemen pengendalian unit bisnis memiliki tiga aktifitas diatas, maka
karena kebutuhan akan keseragaman. Satu paksaan adalah unit bisnis harus
manajemen. Paksaan tersebut secara khusus menjadi ancaman atau masalah bagi
beberapa unit yang diperoleh dari perusahaan lain dan telah terbiasa dalam
mereka membaginya secara tegas, manajemen unit bisnis akan menerima mereka
dengan amat baik. Permasalahan utama adalah untuk memutar atau membuat rotasi
pada berbagai aktifitas pelayanan perusahaan. Seringnya unit bisnis percaya bahwa
mereka dapat memperoleh pelayanan dengan biaya yang minim yang berasal dari
Unit Fungsional
Perusahaan multibisnis biasanya dibagi ke dalam dua unit bisnis, setiap dari unit
bisnis tersebut diperlakukan sebagai laba independen (laba yang dihasilkan sendiri-
Pemasaran
Aktifitas pemasaran dapat diubah ke dalam pusat laba dengan cara mengendalikannya
menciptakan pendapatan atau biaya trade off yang maksimum, serta standar harga
yang berasal dari pengukuran manajer pusat laba oleh profitabilitas pusat yang
memberikan pengawasan seberapa baik trade off tersebut dibuat. Pergantian harga
dijalankan oleh pusat laba yang didasarkan pada standar harga dibandingkan dengan
biaya aktual sehingga produk lebih mudah terjual. Menggunakan biaya standar berarti
pemasaran dalam posisi yang terkendali untuk menciptakan biaya yang akan
ditetapkan atau pendapatan trade off. Hal ini sering terjadi ketika kondisi yang
Aktifitas produksi biasanya menjadi pusat beban, dengan manajemen yang dinilai
Pengukuran ini dapat menimbulkan berbagai masalah seperti, akan tetapi karena
akan kurang insentif untuk menghasilkan produk yang sulit untuk diproduksi
Oleh karena itu, dimana pelaksanaan yang melibatkan proses produksi dalam
evaluasi pada beberapa aktifitas seperti pengendalian kualitas, jadwal produksi, dan
produksi organisasi secara keseluruhan ke dalam pusat laba dan memberikan kredit
pada harga penjualan produk dikurangi estimasi beban pemasaran. Namun, bebarapa
perusahaan menciptakan pusat laba bagi beberapa unit, karena mereka percaya hal
tersebut akan dapat berjalan dengan baik jika didesain dengan baik pula.
Unit Pelayanan dan Dukungan
mesin, konsultasi, layanan konsumen, dan berbagai hal yang sama dengan aktifitas
pendukung dapat dibuat ke dalam pusat laba. Banyak yang dijalankan oleh
perusahaan pusat dan divisi pelayanan pusat, atau mungkin fungsi yang sama untuk
disertai dengan tujuan keuangan dalam menghasilkan bisnis yang cukup sehingga
besarnya pendapatan yang mereka peroleh sama dengan besarnya beban yang mereka
pemasaran produk perusahaan di dalam wilayah geografis, inilah yang sering disebut
sebagai hakekat pusat laba. Meskipun manajer cabang tidak memiliki tanggungjawab
pengukur terbaik dalam pelaksanaan mereka. Sayangnya, pengukuran laba itu sendiri
Pengukuran Profitabilitas
koordinasi, dan pengendalian aktifitas pusat laba dari hari ke hari dan sebagai
perangkat untuk memberikan motivasi yang lebih baik bagi para manajer. Kedua,
Pengukuran dari pelaksanaan ekonomi yang fokus pada seberapa baik pusat laba
cabang mungkin ditunjukkan bahwa manajer toko melakukan pekerjaan yang amat
mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi dan persaingan yang ada pada toko tersebut
saat itu tengah kehilangan sebagian milik mereka dan harus ditutup. Informasi yang
dibutuhkan untuk kedua tujuan tersebut biasanya tidak dapat diperoleh dari satu data
saja, karena laporan manajemen digunakan setiap waktu, sedangkan laporan ekonomi
disiapkan hanya dalam saat keadaan terdesak saat keputusan ekonomi harus dibuat,
manajemen menjadi prioritas utama dalam desain sistem, yang berarti bahwa sistem
tersebut harus didesain untuk mengukur pelaksanaan manajemen secara rutin, disertai
dengan informasi ekonomi yang dapat diperoleh dari berbagai laporan pelaksanaan
1. Kontribusi margin
pelaksanaan manajer pusat laba dimana biaya tetap lebih banyak dari yang
administrasi tidak dapat diubah ke dalam beban jangka pendek, maka manajer
2. Laba Langsung
perusahaan ada atau secara langsung ditimbulkan dari hasil menyelidiki pusat
laba, mencari manakah item yang ada dan tidak ada dalam pengendalian
manajer pusat laba. Kelemahan dari pengukuran laba lansung adalah tidak
besar.
beban yang dapat dikendalikan, yakni pada tingkatnya oleh manajer unit
pengukuran, maka laba akan tersisa setelah pengurangan seluruh beban yang
mungkin dipengaruhi oleh manajer pusat laba. Kerugian utama yang diperoleh
lainnya atau data asosiasi perdagangan yang melaporkan hasil laba dari
dalam pusat laba yang didasarkan pada jumlah beban relatif dari setiap pusat
laba. Terdapat dua alasan yang bertentangan dengan alokasi ini. Pertama,
akuntansi, dan manajemen sumber saya manusia yang tidak dikendalikan oleh
manajer pusat laba, kemudian para manaje tersebut tidak menangani secara
ditimbulkan oleh setiap pusat laba. Akan tetapi juga terdapat tiga alasan dalam
dalam laporan pelaksanaan pusat laba. Pertama, unit layanan perusahaan harus
akan menjadi lebih realistis dan lebih cepat dibandingkan dengan pelaksanaan
para pesaing yang membayar layanan yang sama. Terakhir, ketika manajer
tahu bahwa pusat tanggungjawab tidak akan menunjukkan kerugian seluruh
jumlah barang. Hal ini dipastikan bahwa manajer pusat laba tidak protes
5. Pendapatan
dimana jika hal tersebut tetap dipakai maka tidak akan ada keuntungan
peralatan, dan penggunaan mereka terhadap prosedur akuntansi umum yang dapat
Pendapatan
Pada berbagai situasi, dua atau lebih pusat laba mungkin terlibat dalam mensukseskan
usaha penjualan, secara idelanya pusat laba memberikan jangka waktu kredit yang
tepat sebagai bagian dari transaksi yang dilakukan. Misalnya, seorang penjual dari
seorang pelanggan, namun pesanan pelanggan dialamatkan pada seorang penjual tadi
yang mungkin merupakan produk yang dibawa oleh unit bisnis B. Penjual dari unit
bisnis A tidak akan mengejar pesanan yang seperi itu jika seluruh hasil pendapatan
hingga permasalahan dalam praktiknya, serta pihak penjual harus mengakui bahwa
mereka tidak bekerja hanya untuk pusat laba mereka sendiri namun juga untuk
demi kepentingan penjualan dengan cara mengkredit unit bisnis yang mengambil
pesanan atas produk yang ditangani oleh unit lain disertai perluasan dari komisi
Pertimbangan Manajemen
oleh gagalnya pemisahan pengukuran dari para manajer yang berasal dari pengukuran
dilakukan manajer sendirian, maka solusi yang dapat dijadikan bukti adalah para
dapat mereka pengaruhi, bahkan jika mereka tidak memiliki sejumlah pengendalian
tersebut biasanya melibatkan seluruh biaya yang terjadi secara langsung dalam pusat
laba. Manajer harus mengukur dengan menggunakan dasar pendapatan setelah pajak
hanya jika mereka dapat mempengaruhi sejumlah pajak yang tiap unit mereka
bayarkan, dan persoalan tersebut secara jelas tidak dapat mempengaruhi, seperti