Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nisaul Habibah

NPM : 220110130012
Tutor : 04

LAPORAN PRAKTIKUM PERILAKU KESEHATAN

Perilaku Kesehatan Negatif beserta Faktor Pendukung dan Penghambatnya

No Perilaku kesehatan Faktor Pendukung Faktor penghambat


1. Jarang Keramas - Setelah Berkerudung - Tidak nyaman
- Waktu dan kondisi ( - Gatal
kuliah pagi sore) - Berminyak
- cuaca dingin

2. Mengkonsumsi makanan - Sesuai selera Jika sudah terasa efeknya


sembarangan - Murah ( sakit )
( pedas,mengandung - Waktu lebih banyak
msg,Jajanan pinggir jalan ) dikampus
- Praktis
- Jarang makan masakan
rumah
3. Kurang minum air putih - Lupa Jika sudah terasa
- Terasa mual jika efeknnya
minum banyak - Konstipasi
- Jarang haus - Hemoroid
- Kebiasaan - Panas dalam

Faktor faktor Berdasarkan Teori


No Perilaku kesehatan Faktor faktor yang Mempengaruhi
1. Jarang Keramas Menurut Perry dan potter ,2005 :
(Personal Hygene ) Faktor faktor yang mempengaruhi jarang
keramas ( personal hygene ) :
- Citra tubuh
- Praktik sosial
- Status sosio ekonomi
- Pengetahuan
- Kebudayaan
- Pilihan pribadi
- Kondisi fisik
Berdasarkan hasil penelitian oleh
(mengga,sarkiah.S dkk,2012) :
Terdapat pengaruh sikap anak /seseorang
terhadap personal hygene.
2. Mengkonsumsi makanan sembarangan Faktor faktor yang mempengaruhi
( pedas,mengandung msg,Jajanan pemilihan makanan,( Ellis et al ):
pinggir jalan ) - Karakteristik Individu : umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan dan kondisi
psikologis.
- Karakteristik Makanan itu sendiri : Faktor
sifat organoleptik makanan, metode
penyiapan makanan, mudah dicerna, dan
ketersediaan.
- Karakteristik Lingkungan : suhu

3. Kurang minum air putih Berdasarkan hasil penelitian ( Atma mandala


putra,dwi.2014 )
Faktor faktor perilaku minum air putih :
- Faktor Ketersediaan
- Faktor Aktivitas
- Faktor Pengetahuan
Jarang keramas ( Personal Hygene )
Faktor faktor yang mempengaruhi Personal Hygene ( perry dan potter,2005 ) :
- Citra tubuh : Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli terhadap kebersihannya.
- Praktik sosial : Pada anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
- Status sosio ekonomi : Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti
sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan
uang untuk menyediakannya .
- Pengetahuan : Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Seringkali pembelajaran tentang
penyakit atau kondisi yang mendorong individu untuk meningkatkan personal
hygiene.
- Kebudayaan : Kepercayaan kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi
personal hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik
perawatan diri yang berbeda.salah satu contohnya Disebagian masyarakat jika
individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
- Pilihan pribadi / kebiasaan : Setiap individu mempunyai pilihan kapan untuk
mandi, bercukur dan melakukan perawatan rambut.
- Kondisi fisik: Pada keadaan sakit, tentu kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
Selain faktor faktor yang telah disebutkan di atas , Berdasarkan penelitian
mengga,sarkiah.S dkk,( 2012) ,yang berjudul Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
Personal Hygiene Anak Usia 7-14 Tahun Di Sd Inpres Manuruki2 Daya Makassar
2012 penelitian ini menunjukkan bahwa ada nya pengaruh sikap anak terhadap
personal hygene.hal tersebut sejalan dengan teori lawrencee green ,yang menyatakan
bahwa sikap adalah salah satu presdisposisi untuk munculnya perilaku.

Kesimpulan :
Berdasarkan faktor faktor yang telah diidentifikasi dengan faktor faktor dari teori
terdapat kesesuaian,seperti faktor kondisi dan pilihan pribadi/kebiasaan .
Teori perilaku kesehatan yang tepat
Teori The Transtheoritical Model and Stages of Change untuk perilaku kesehatan
personal hygene (Jarang Keramas ).Alasannya karena Didasarkan pada asumsi bahwa
perubahan perilaku merupakan suatu proses dan bahwa setiap orang berada dalam
tingkatan yang berlainan berkaitan dengan motivasi dan kesiapan untuk berubah.
Jadi, perilaku jarang keramas yang dilakukan karena proses kebiasaan yang di picu
karena suatu kondisi dan dilakukan secara berulan- ulang.
Model teori ini mengklasifikasikan lima tahapan atau tingkatan, kesiapan yang dapat
diterapkan pada semua jenis perubahan perilaku:
1. Precontemplation (praberpikir) tidak tertarik mengubah perilaku.
2. Contemplation (berpikir) mempertimbangkan untuk mengubah perilaku suatu hari
nanti.
3. Preparation (persiapan) persiapan dan eksperimentasi terhadap perubahan perilaku,
tetapi tidak memiliki keyakinan diri sendiri untuk aktif terlibat dalam proses.
4. Action (tindakan) secara aktif terlibat dalam proses perubahan perilaku.
5. Maintance (mempertahankan) mempertahankan perubahan perilaku dari waktu ke
waktu.

Kesiapan perubahan perilaku yang saya sedang lakukan berada dalam tahapan Action
(tindakan) secara aktif sedang terlibat dalam proses perubahan perilaku.
REFERENSI
Purnakarya,Idral dan Azrimaidaliza.2009.Analisis pemilihan makanan dan faktor-
faktor yang berhubungan pada siswa sma adabiah padang.Fakultas kedokteran Unand.
(repository.unand.ac.id/618/.../ARTIKEL_DIPA_Azrimaidaliza_2009_ diakses pada 10 mei
2016 )

Atma mandala putra,dwi.2014.Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku


minum air putih pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan stikes aisyiyah
yogyakarta.Program studi ilmu keperawatan stikes aisyiyah yogyakarta.
( http://opac.say.ac.id/291/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20GABUNG.pdf di akses pada 10
mei 2016)

Mengga,Sarkiah S dkk.2012.Faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene


anak usia 7-14 tahun di SD Inpres Manuruki2 Daya Makassar.Volume 1 nomor 3 tahun
2012.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-endahpuspi-6628-3-babii.pdf (
diakses pada 10 mei 2016)

Anda mungkin juga menyukai