Anda di halaman 1dari 61

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PPLBK Masyarakat


Manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan antara satu

dengan yang lainnya. Dalam melakukan hubungan sosial untuk mencapai

kematangan sebagai manusia seutuhnya maka perlu keseimbangan jiwa sosial

dan keimanan kepada Allah SWT. Akan tetapi dalam masyarakat banyak kita

jumpai berbagai permasalahan pribadi, sosial, belajar, karir, agama dan

keluarga yang semuanya itu saling mendukung untuk mencapai

perkembangan yang matang.


Untuk membantu berbagai permasalahan maka Program Studi

Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat mempunyai sebuah

trobosan untuk ikut berpartisipasi dalam Masyarakat dengan sebuah kegiatan

yang dinamakan PPLBK Masyarakat. PPLBK Masyarakat merupakan salah

satu kegiatan akademik yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa sebagai

salah satu persyaratan pokok untuk kegiatan perkuliahan dalam

menyelesaikan pendidikan pada tingkat Strata satu (S1) dengan beban studi 4

SKS.
Kegiatan PPLBK Masyarakat merupakan proses belajar dalam

menerapkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap melalui

berbagai kegiatan profesi konseling yang disesuaikan dengan tuntutan

perkembangan dan permasalahan Masyarakat. Melalui ini diharapkan

mahasiswa memperoleh pengalaman nyata tentang penyelenggaraan kegiatan

BK di Masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, seorang konselor

1
2

dituntut untuk dapat membantu mengentaskan permasalahan-permasalahan

yang dihadapi oleh individu atau Klien.


Upaya pengembangan individu itu tidak lain adalah upaya untuk

mengembangkan segenap potensi-potensi yang ada pada diri individu itu

sendiri, yang bertujuan agar individu tersebut dapat menjadi manusia yang

seimbang antara kehidupan individual dan kelompok, kehidupan jasmaniah

dan rohaniah, serta kehidupan dunia dan akhirat. Bimbingan dan konseling

pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk mewujudkan perkembangan

manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individual. Sesuai

dengan hakikat kemanusiaanya dengan berbagai potensi, kelebihan dan

kekurangan, kelemahan, serta permasalahannya.


Kegitan ini mencakup sembilan layanan, terdiri dari: Layanan

Orientasi, Layanan Informasi, Layanan Penempatan dan Penyaluran, Layanan

Penguasaan Konten, Layanan Konseling Perorangan, Layanan Bimbingan

Kelompok, Layanan Konseling Kelompok, Layanan Konsultasi, Layanan

Mediasi dan Kegiatan Pendukung BK serta Kegiatan Tambahan.

B. Tujuan PPLBK Masyarakat

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan PPLBK

Masyarakat ini yaitu untuk membentuk pribadi calon Konselor yang memiliki

wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan untuk

menjadi guru sesuai dengan kompetensi guru pembimbing yang profesional

dan mampu memberikan pelayanan konseling pada Masyarakat. Selain itu,

kegiatan PPLBK Masyarakat ini juga bertujuan untuk membina,

mengembangkan dan meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan,

nilai dan sikap mahasiswa dalam pelayanan bimbingan dan konseling terhadap
3

warga Masyarakat baik secara perorangan maupun secara kelompok pada

Masyarakat. PPLBK Masyarakat juga membarikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk memperoleh pengalaman nyata dalam pelaksanaan

pelayanan BK di Masyarakat.

C. Ruang Lingkup Materi dan Kegiatan PPLBK Masyarakat

Adapun ruang lingkup materi kegiatan PPLBK Masyarakat ini yaitu

memberikan pelayanan kepada Masyarakat yang mencakup dengan BK Pola

17 Plus, yaitu :

1. Kemasyarakatan yang mantap tentang pengertian, tujuan, fungsi, prinsip,

dan azas-azas, serta landasan tentang Bimbingan dan Konseling.


2. Bidang Pengembangan Layanan Bimbingan dan Konseling Meliputi:
a) Bidang Pengembangan Kehidupan Pribadi
b) Bidang Pengembangan Kehidupan Sosial
c) Bidang Pengembangan Kehidupan Belajar
d) Bidang Pengembangan Kehidupan Karir
e) Bidang Pengembangan Kehidupan Keluarga
f) Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama
3. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling yaitu :
a) Layanan Orientasi
b) Layanan Informasi
c) Layanan Penempatan dan Penyaluran
d) Layanan Penguasaan Konten
e) Layanan Konseling Kelompok
f) Layanan Bimbingan Kelompok
g) Layanan Konseling Perorangan
h) Layanan Konsultasi
i) Layanan Mediasi
4. Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yaitu :
a) Aplikasi Instrumentasi
b) Himpunan Data
c) Kunjungan Rumah
d) Konferensi Kasus
e) Alih tangan Kasus
f) Tampilan Kepustakaan

D. Kondisi Umum
4

Adapun kondisi umum tempat kegiatan PPLBK Masyarakat di

kelurahan Korong Gadang sesuai keberadaan kelurahan Korong Gadang ini

adalah bagian dari kecamatan Kuranji Kota Padang dengan luas wilayah 705

hektar, terdiri dari 16 RW 70 RT, dengan batas wilayah sebelah utara

berbatasan dengan kelurahan Gunung Sarik, sebelah selatan berbatasan

dengan Batang Air Kuranji, sebelah barat berbatasan dengan kelurahan

Kalumbuk dan sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Kuranji.

E. Waktu Penyelenggaraan PPLBK Masyarakat

Waktu penyelengaraan PPLBK Masyarakat ini dilaksanakan selama

empat bulan, yaitu mulai dari tanggal 1 Februari 2013 sampai tanggal 31 Mei

2013 dengan kehadiran empat hari dalam seminggu yaitu hari Kamis, Jumat,

Sabtu, dan Minggu. Tempat pelaksanaan PPLBK Masyarakat diselenggarakan

di kelurahan Korong Gadang kecamatan Kuranji Kota Padang.


5

BAB II
PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS DATA

A. Pengumpulan Data

Agar dalam pelaksanaan kegiatan PPLBK Masyarakat berjalan

dengan lancar dan bermanfaat maka penulis melakukan need assessment

untuk memperoleh data dan keterangan sesuai dengan kebutuhan Masyarakat.

Need assessment merupakan usaha untuk melihat dan merencanakan

pelayanan yang akan diberikan kepada penerima pelayanan sesuai dengan

kebutuhannya.

Need assessment atau pengungkapan data ini dilakukan untuk

memudahkan bagi penulis di dalam melaksanakan kegiatan PPLBK

Masyarakat, pengungkapan data ini seperti data geografis, data demografis

dan juga mengenai struktur organisasi yang ada di kelurahan Korong Gadang.

Sebelum kegiatan ini dilaksanakan penulis melakukan himpunan data tentang


6

monografi kelurahan Korong Gadang, wawancara dan observasi adapun data

tersebut sebagai berikut :

1. Data Geografis
Data geografis adalah data yang menggambarkan tentang keadaan

serta batas-batas wilayah yang ada di kelurahan Korong Gadang yang

bertujuan untuk mengetahui batas-batas wilayah tempat kegiatan PPLBK

Masyarakat di kelurahan Korong gadang. Data geografis yang diperoleh

adalah sebagai berikut:

a. Letak

Kelurahan Korong Gadang tarletak di kecamatan Kuranji Kota Padang.


6
b. Batas Wilayah

Adapun batas wilayah kelurahan Korong Gadang yaitu :

1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Gunung Sarik


2) Sebelah selatan berbatasan dengan batang Air Sungai Kuranji
3) Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Kalumbuk
4) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Kuranji
c. Luas Wilayah serta Jarak dari Pusat Pemerintahan dengan Kelurahan.

Kelurahan Korong Gadang memiliki luas wilayah 705 hektar

dengan jarak dari pusat pemerintahan sebagi berikut:

1) Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 4 km


2) Jarak dari kota madya DATI II yaitu 10 km
3) Jarak dari ibu kota profinsi DATI I yaitu 10 km
2. Data Demografis

Data demografis adalah data yang menggambarkan tentang

keadaan penduduk suatu daerah yang berkaitan dengan jumlah penduduk


7

berdasarkan tingkatan pendidikan, mata pencaharian, agama, sarana-

prasarana, usia dan sebagainya. Data demografis Korong Gadang yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

a. Jumlah penduduk
1) Umur 0-12 bulan : 308 orang
2) Umur >l 5 tahun : 1.462
3) Umur 5-7 tahun : 823 orang
4) Umur 7-15 tahun : 2996 orang
5) Umur 15-56 tahun : 9541 orang
6) > 56 tahun : 4240 orang

7) Kepala keluarga : 3.673 KK

8) Kewarganegaraan (WNI)

a) Laki-laki : 7.915 orang

b) Perempuan : 7.945 orang

Jumlah : 15.680 orang

b. Jumlah penduduk menurut agama


1) Islam : 15.680 orang
2) Kristen : 204 orang
3) Hindhu :-
4) Budha :-
c. Jumlah penduduk menurut usia
1) Kelompok pendidikan
a) 00-03 tahun : 1.462 orang
b) 04-06 tahun : 2.008 orang
c) 07-12 tahun : 2.849 orang
d) 13-15 tahun : 1.958 orang
e) 16-18 tahun : 1.860 orang
f) 19- keatas : 5.611 orang
2) Kelompok tenaga kerja
a) 10-14 tahun :-
b) 15-19 tahun :-
c) 20-26 tahun : 264 orang
d) 27-40 tahun : 1733 orang
e) 41-56 tahun : 2348 orang
f) 57- keatas : 69 orang
8

d. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan


1) Lulusan pendidikan umum
a) Taman kanak-kanak : 248 orang
b) Sekolah dasar : 2083 orang
c) SMP/SLTP : 3016 orang
d) SMA/SLTA : 8972 orang
e) Akademi (D1-D3) : 367 orang
f) Sarjana (S1-S3) : 1063 orang
2) Lulusan pendidikan khusus
a) Madrasah : 214 orang
b) Kursus/ ketrampilan : 16 orang
e. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian
1) Karyawan
a) Pegawai Negeri Sipil : 1420 orang
b) TNI : 40 orang
c) Swasta : 652 orang
2) Tani : 875 orang
3) Buruh : 767 orang
4) Pensiunan : 238 orang
5) Pedagang : 335 orang
f. Jumlah penduduk menurut mobilitas atau mutasi penduduk
1) Lahir
a) Laki-laki : 46 orang
b) Perempuan : 49 orang
Jumlah : 95 orang
2) Mati
a) Laki-laki : 22 orang
b) Perempuan : 12 orang
Jumlah : 34 orang
3) Datang
a) Laki-laki : 185 orang
b) Perempuan : 95 orang
Jumlah : 280 orang
4) Pindah
a) Laki-laki : 120 orang
b) Perempuan : 48 orang
Jumlah : 168 orang
3. Sarana dan Prasarana
a. Sarana pendidikan
1) TK/PAUD : 6 Sekolah
2) SD/MI Se-Derajad : 6 Sekolah
3) SMP/SLTP Se-Derajad : 1 Sekolah
b. Sarana kesehatan
1) Puskesmas pembantu : 1 tempat
2) Posyandu : 9 tempat
c. Sarana olahraga
1) Lapangan sepak bola : 1 tempat
2) Lapangan basket : 1 tempat
9

3) Lapangan volly : 10 tempat


4) Lapangan tenis meja : 1 tempat
4. Struktur Organisasi Kelurahan Korong Gadang

Struktur organisasi kelurahan Korong Gadang adalah:

LURAH KORONG GADANG

SALISMA, S.H
NIP.

SEKRETARIS

RIO EBU P, S. IP
NIP. 19880303 200701 1

KASI PEMERINTAHAN KASI TRANTIBUM DAN KASI PEMBERDAYAAN KASI KESEJAHTERAAN


PERIZINAN MASYARAKAT SOSIAL

POPY ANGGRAINI, S. KOM INDRA RUSLI AGUSMANIAR YENI ENERI, S.E


NIP. 19781118 200501 2 008 NIP.19600830 199403 1 001 NIP.19670814 198903 2 004 NIP.197303221993032003

B. Analisis Data
1. Pengertian

Analisis Data merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan

untuk menjadikan data yang diperoleh dalam need assesment bermakna

dan jelas maka perlu dikaitkan dengan suatu persoalan yang spesifik

misalnya persoalan pendidikan, proses pengolahan data itu disebut analisa

data.

2. Tujuan

Analisa data merupakan kegiatan untuk memberi makna terhadap

data, dalam hal ini berujuan agar :

a. Data yang didapatkan dari need assessment bisa tergambar jelas.


10

b. Mempermudah dalam tindak lanjut terhadap data yang diperoleh

dengan pelayanan konseling yang akan diberikan kepada Masyarakat

sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di kelurahan Korong

Gadang.
3. Hasil Analisis Data

Berdasarkan need assessment melalui observasi, wawancara, dan

himpunan data yang dilakukan dengan perangkat kelurahan dan

Masyarakat, maka nampaklah gambaran tentang kondisi umum dan

kebutuhan Masyarakat kelurahan Korong Gadang. Berdasarkan himpunan

data kami memperoleh gambaran geografis yang mengambarkan tentang

keadaan serta batas-batas wilayah yang ada di kelurahan Korong Gadang

yang bertujuan untuk mengetahui batas-batas wilayah tempat praktik

PPLBK Masyarakat dan memudahkan mahasiswa dalam pelayanan

konseling. Data demografis yang menggambarkan tentang keadaan

penduduk suatu daerah yang berkaitan dengan jumlah penduduk

berdasarkan tingkatan pendidikan, mata pencaharian, agama, sarana-

prasarana, usia dan sebagainya sehingga dengan data tersebut lebih

memudahkan mahasiswa untuk mengetahui jumlah penduduk berdasarkan

tingkat pendidikan, mata pencaharian dan sebagainya.

Dari hasil wawancara yang dilakukan pada salah satu warga bahwa

Masyarakat susah untuk menerima sebuah pembaharuan dan minimnya

kesadaran untuk kesehatan. Secara umum dapat disimpulkan masalah

yang dilihat oleh penulis adalah banyak orang tua yang sulit mendidik

anaknya dengan baik, minimnya kesadaran terhadap kesehatan, para


11

remaja sering berkumpul di warung, pengetahuan anak terhadap nilai-nilai

budaya minang sudah menurun dilihat dari sopan santun dalam berbahasa,

dari sisi lain pengaruh lingkungan seperti internet sangat mempengaruhi

perkembangan anak-anak.

4. Keterkaitan dengan Layanan


Dengan adanya data dan informasi tentang gambaran mengenai

kondisi atau keadaan di kelurahan Korong Gadang akan lebih

memudahkan pelaksanaan kegiatan PPLBK Masyarakat dalam rangka

pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling serta kegiatan pendukung

yang sesuai dengan kebutuhan Masyarakat di kelurahan tersebut, misalnya

berdasarkan data yang diperoleh bahwa Masyarakat di kelurahan Korong

Gadang membutuhkan informasi pola asuh orang tua dan sebagainya. Hal

tersebut dibantu melalui penyelenggaraan berbagai layanan bimbingan

dan konseling bagi Masyarakat di kelurahan Korong Gadang.


12

BAB III
RENCANA DAN PROGRAM PPLBK MASYARAKAT

A. Program Khusus

Rencana pelaksanaan kegiataan PPLBK Masyarakat yang di mulai

tanggal 1 Februari sampai 31 Mei 2013 berpedoman pada program yang di

rancang berdasarkan need assesment yang sudah dilakukan sebelum

pelaksanaan PPLBK Masyarakat dilaksanakan. Adapun tujuan perencanaan

ini agar di dalam melaksanakan kegiataan PPLBK Masyarakat berjalan

dengan lancar dan terarah. Dalam penyusunan program dan perencanaan ini

mengarah pada BK Pola 17 Plus yang terdiri dari sembilan jenis layanan,

enam bidang bimbingan, enam kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

dengan uraian sebagai berikut :


13

1. Jenis layanan
a. Layanan Orientasi

Layanan orientasi adalah layanan yang membantu peserta didik

memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan objek

yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan

menpelancarkan peserta didik di lingkungan yang baru. Menurut

Prayitno dan Erman Amti (1995:255) adalah layanan bimbingan dan

konseling yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan seseorang

terhadap lingkungan yang baru dimasukinya. Dalam rencana kegiatan

PPLBK Masyarakat layanan orientasi akan dilaksanakan minggu kedua

pada bulan pertama dalam pelaksanaan kegiatan PPLBK Masyarakat .

b. Layanan Informasi
15
Layanan informasi adalah layanan yang bertujuan untuk

membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman

tentang berbagai hal yang berguna untuk dan mengembangkan pola

kehidupan sehari-hari sekarang maupun masa yang akan datang yang

akan digunakan untuk pertimbangan bagi arah pengembangan diri dan

sebagai dasar pengambilan keputusan (Prayitno, 2004). Layanan

informasi ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan pertama

minggu keempat, bulan kedua minggu ketiga, bulan ketiga minggu

kedua.

c. Layanan Penempatan dan Penyaluran


14

Layanan Penempatan dan Penyaluran adalah layanan yang

membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang

tepat dalam kelas, kelompok belajar, jurusan atau program studi,

program latihan kelompok dan kegiatan ekstrakurikuler. Layanan

penempatan dan penyaluran rencana akan dilaksanakan pada bulan

pertama minggu keempat dan bulan kedua minggu kesatu sesuai dengan

kegiatan PPLBK Masyarakat di kelurahan Korong Gadang.

d. Layanan Penguasaan Konten

Layanan penguasaan konten adalah layanan bantuan kepada

individu (individual atau kelompok) untuk menguasai kemampuan atau

kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Kompetensi tersebut

mengandung fakta dan data, konsep, proses, hukum dan aturan, nilai,

persepsi, afeksi, sikap, dan tindakan. Layanan penguasaan konten

direncanakan dilaksanakan pada bulan pertama minggu ketiga, bulan

kedua minggu keempat dan bulan ketiga minggu pertama pada kegiatan

PPLBK Masyarakat di kelurahan Korong Gadang.

e. Layanan Konseling Perorangan

Menurut A Juntika Nurihsan (2006:20) layanan konseling

perorangan merupakan layanan untuk membantu individu

menyelesaikan masalah-masalah, terutama masalah sosial-pribadi yang

mereka hadapi. Layanan ini dilakukan melalui proses interaksi yang

bersifat pribadi antara konselor dan konseli. Layanan Konseling

perorangan direncanakan dilaksanakan mulai dari bulan pertama


15

minggu kedua sampai bulan keempat minggu ketiga pelaksanaan

PPLBK Masyarakat di kelurahan Korong Gadang.

f. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang membantu

peserta didik dalam mengembangkan pribadi, kemampuan hubungan

social, kegiatan belajar, karir dan pengambilan keputusan, serta

melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan

bimbingan kelompok direncanakan dilaksanakan pada bulan ketiga

minggu pertama sampai bulan keempat minggu ketiga kegiatan PPLBK

Masyarakat di kelurahan Korong Gadang.

g. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok adalah layanan yang membantu

peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah melalui

dinamika kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan layanan

konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok (Prayitno,

dkk. 1997:80). Layanan konseling kelompok direncanakan

dilaksanakan pada bulan ketiga minggu pertama sampai bulan keempat

minggu ketiga kegiatan PPLBK Masyarakat di kelurahan Korong

Gadang.

h. Layanan Konsultasi
16

Layanan konsultasi adalah merupakan layanan konseling yang

dilakukan oleh konselor terhadap pihak kedua (konsulti) yang

memungkinkan konsulti memperoleh wawasan , pengetahuan, dan cara-

cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi atau

permasalahan pihak ketiga. Layanan konsultasi direncanakan sesuai

dengan kondisi dan dilaksanakan secara insidental permasalahan yang

dialami Masyarakat.

i. Layanan Mediasi

Layanan mediasi menurut Prayitno (2004:1) adalah layanan

konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih

yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan.

Ketidak cocokan itu menjadikan saling bertentangan, dan saling

bermusuhan. Layanan konsultasi direncanakan sesuai dengan kondisi

dan dilaksanakan secara insidental permasalahan yang dialami

Masyarakat.

2. Jenis Kegiatan Pendukung

Agar dapat terlaksananya kegiatan yang terangkum dalam program

bimbingan dan konseling dengan baik, perlu diperkuat dengan kegiatan

pendukung untuk itu penulis merencanakan kegiatan pendukung yang akan

dilaksanakan adalah:

a. Aplikasi Instrumentasi
17

Aplikasi instrumentasi adalah kegiatan pendukung yang

digunakan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang klien dan

lingkungan yang lebih luas. Kegiatan pendukung aplikasi instrumentasi

ini direncanakan dilaksanakan sesuai dengan program yang dimulai

pada bulan pertama sampai bulan kedua seuai dengan pelaksanaan

kegiatan PPLBK Masyarakat di kelurahan Korong Gadang.

b. Himpunan Data

Himpunan data merupakan kegiatan pendukung untuk

menghimpun semua data dan keterangan yang relevan dengan

keperluan dan pengembangan diri klien himpunan data ini

dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan layanan. Kegiatan

himpunan data direncanakan dilaksanakan pada bulan pertama sampai

bulan kedua minggu ketiga dalam pelaksanaan kegiatan PPLBK

Masyarakat di kelurahan Korong Gadang.

c. Konferensi Kasus

Konferensi kasus merupakan kegiatan pendukung bimbingan

konseling untuk membahas permasalahan yang di alami oleh klien

dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang

bersangkutan dengan permasalahan klien tersebut. Pelaksanaan

konferensi kasus ini sesuai dengan kebutuhan klien selama kegiatan

PPLBK Masyarakat di kelurahan Korong Gadang.

d. Kunjungan Rumah
18

Kunjungan rumah adalah kegiatan bimbingan dan konseling

untuk memperoleh data keterangan tentang klien demi kemudahan dan

komitmen bagi terentasnya data yang lebih akurat tentang diri klien dan

permasalahan yang sedang dihadapi dan yang sedang dijalani sehingga

memudahkan dalam pemecahan masalah. Pelaksanaan kunjungan

rumah ini akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan klien di

kelurahan Korong Gadang.

e. Alih Tangan Kasus

Alih tangan kasus adalah kegiatan pendukung bimbingan dan

konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas

atas masalah yang dialami klien dengan memindahkan penanganan

kasus dari satu pihak ke pihak yang lebih ahli. Tujuannya adalah

didapatnya pelayanan yang optimal setuntas mungkin atas

permasalahan yang dihadapi klien. Pelaksanaan alih tangan kasus ini

sesuai dengan kebutuhan klien dan dilakukan secara insidental.

f. Tampilan Kepustakaan

Tampilan kepustakaan adalah kegiatan pendukung layanan

bimbingan dan konseling yang memanfaatkan berbagi media

kepustakaan seperti buku, koran, majalah, kaset, video, dan rekaman

untuk membantu keefektifan penyelenggaraan layanan bimbingan dan

konseling. Kegiatan kepustakaan dilaksanakan sesuai dengan

permasalahan klien.

B. Program Umum
19

Program umum yang dirancanakan selama pelaksanaan kegiatan

PPLBK Masyarakat adalah program yang disesuaikan dengan program

kelurahan yang ada di kelurahan Korong Gadang selama kegiatan sehingga

program ini sejalan dan salah satu upaya pendekatan kepada sasaran dalam

pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling yang direncanakan maka

progam umum yang direncanakan adalah:

1. Sosialisasi Kegiatan PPLBK Masyarakat

Sosialisasi kegiatan PPLBK Masyarakat adalah kegiatan yang

bertujuan untuk memprkenalkan kegiatan PPLBK Masyarakat kepada

pihak kelurahan, tokoh Masyarakat, dan mayarakat umum. Kegiatan ini

direncanakan akan dilaksanakan bulan pertama sampai pada pertengahan

bulan kedua pelaksanaan kegiatan PPLBK Masyarakat di kelurahan

Korong Gadang.

2. Mengajar di Sekolah PAUD

Mengajar di sekolah PAUD adalah kegiatan rutin yang

direncanakan untuk mengisi selang waktu kegiatan PPLBK Masyarakat

yang nantinya bisa membantu guru PAUD dalam poses pembelajaran di

kelurahan Korong Gadang. Kegiatan mengajar PAUD ini direncanakan

pada minggu ketiga bulan pertama sampai minggu kedua bulan keempat

kegiatan PPLBK Masyarakat di kelurahan Korong Gadang.

3. Kegiatan Gotong Royong


20

Kegiatan gotong royong adalah kegiatan sosial yang ada di

kelurahan Korong Gadang. Kegiatan gotong royong direncanakan pada

minggu kedua bulan pertama sampai minggu keempat bulan ketiga

disesuaikan dengan kebutuhan dan agenda pada program kelurahan

Korong Gadang.

4. Kegiatan Posyandu

Kegiatan posyandu adalah kegiatan untuk memantau bagaimana

kesehatan yang dilaksanakan satu bulan sekali. Kegiatan posyandu di

kelurahan Korong Gadang dilaksanakan pada hari kamis pada minggu

pertama setiap bulan. Pelaksanaan mengikuti kegiatan posyandu ini

direncanakan bulan April, Mei dan Juni selama kegiatan PPLBK

Masyarakat di kelurahan Korong Gadang.

5. Kegiatan PKK

Kegiatan PKK adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan pada setiap

awal bulan pada hari Jumat. Kegiatan PKK direncanakan hari Jumat

minggu pertama bulan Februaru, Maret, April dan Mei selama kegiatan

PPLBK Masyarakat berlangsung di kelurahan Korong Gadang.

6. Kegiatan Rapat Ibuk ibuk Kader


21

Kegiatan Ibuk kader adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan pada

setiap awal bulan pada hari Kamis. Kegiatan Ibuk kader direncanakan hari

Kamis minggu pertama bulan Maret, April, Mei selama kegiatan PPLBK

Masyarakat berlangsung di kelurahan Korong Gadang.

7. Kegiatan Wirid Remaja

Kegiatan wirid remaja adalah kegiatan keagamaan yang

dilaksanakan di masjid/mushalla. Kegiatan wirid remaja ini dilaksanakan

pada hari Sabtu malam setiap minggu. Mengikuti kegiatan wirid remaja

dirancanakan mulai minggu ke pertama pada bulan kedua sampai minggu

ketiga bulan keempat kegiatan PPLBK Masyarakat di kelurahan Korong

Gadang.

8. Kegiatan Didikan Subuh

Kegiatan didikan subuh adalah kegiatan keagamaan yang

dilaksanakan setelah sholat subuh di Masjid. Kegiatan ini dilaksanakan

setiap Minggu pagi setelah sholat subuh. Kegiatan ini direncanakan akan

dilaksanakan mulai minggu kedua bulan pertama sampai minggu keempat

bulan ketiga dalam kegiatan PPLBK Masyarakat di kelurahan Korong

Gadang.
22

BAB IV
IMPLEMENTASI PROGRAM KHUSUS PPLBK MASYARAKAT

A. Jenis Layanan

Selama kegiatan PPLBK Masyarakat berlangsung dari tanggal 1

Februari sampai dengan 31 Mei 2013, penulis berpedoman pada program

individual yang sudah di susun. Program yang disusun mengacu pada BK

Pola 17 Plus. Untuk lebih jelasnya penulis menguraikan kegiatan yang

dilaksanakan sebagai berikut:

1. Layanan Orientasi

Layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang

bisa dilakukan untuk memperkenalkan seseorang atau kelompok terhadap

lingkungan yang baru dimasukinya. Dalam kegiatan PPLBK Masyarakat

saya melaksanakan satu kali layanan orientasi dengan uraian sebagai

berikut:

a. Hari/tanggal : Jumat, 22 Februari 2013


b. Jam : 09.00-10.00 WIB
c. Orientasi : Mengenalkan huruf Hijaiyah
23

d. Pelaksana layanan : Richa Desriyanti


e. Sasaran : Anak-anak Paud
f. Tempat : PAUD Buah Hati
g. Tujuan : Agar anak-anak PAUD dapat mengenal
Huruf Hijaiyah

h. Hasil Layanan :
Berdasarkan hasil pengamatan penulis dalam proses pelaksanaan

layanan orientasi peserta layanan sangat antusias dalam mengikuti

kegiatan, dan berdasarkan evaluasi


25 yang dilaksanakan secara lisan

maka dapat diambil kesimpulan bahwa peserta layanan ada

mendapatkan pemahaman baru (Understanding), rasa senang dan

mengetahui semua huruf Hijaiyah (Comfort) dan akan member

tahu kepada teman-temannya (Action).


i. Tindak lanjut : Memberikan Layanan Informasi jika ada
yang belum memahami.
2. Layanan Informasi

Selama mengikuti kegiatan PPLBK Masyarakat layanan

informasi yang saya laksanakan sebanyak dua kali dengan uraian sebagai

berikut:

N Sasaran Kegiatan Hari/ Tanggal Bidang Topik


o Bimbingan

1 Peserta Wirid Sabtu, 6 April 2013 Belajar Kiat-kiat


Remaja menghadapi
ujian

2 Adik-adik yang Jumat, 8 Maret Pribadi Bahaya makan


tinggal di sekitar 2013 mie instan
Posko

a. Kegiatan 1 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi Terlampir)


1) Hari/tanggal : Sabtu, 6 April 2013
2) Jam : 20.00-20.30 WIB
3) Materi : Kiat-kiat menghadapi ujian
24

4) Pemateri : Richa Desriyanti


5) Sasaran : Peserta wirid remaja
6) Tempat : Mushalla Nur-Ishlah
7) Tujuan layanan :
Agar peserta wirid remaja yang mau menghadapi ujian

Nasional, dapat mempersiapkan diri dengan baik.


8) Hasil layanan :
Peserta wirid remaja antusias dengan materi yang diberikan

karena bertepatan dengan akan diadakannya UN

(Understanding), merasa senang dari informasi yang diberikan

(Comfort) serta akan berusaha rajin untuk belajar (Action).


9) Tindak lanjut : Memberikan layanan informasi secara

individual jika ada yang belum memahami informasi yang

sudah disampaikan.
b. Kegiatan 2 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi Terlampir)
1) Hari/tanggal : Jumat, 8 Maret 2013
2) Jam : 14.00-15.00 WIB
3) Materi : Bahaya makan mie instan
4) Pemateri : Richa Desriyanti
5) Sasaran : Adik-adik yang tinggal di sekitar posko
6) Tempat : Posko

7) Tujuan layanan :
Agar adik-adik tersebut dapat mengetahui bahaya makan mie

instan. Sehingga adik-adik dapat mengurangi untuk memakan

mie instan tersebut. Dan memberitahu teman-teman tentang hal

itu.
8) Hasil layanan :
Adek-adek dapat mengetahui bahaya memakan mie instan

tersebut.
9) Tindak lanjut : Memberikan Layanan Informasi
3. Layanan Penempatan Penyaluran
25

Layanan penempataan penyaluran adalah layanan yang

memungkinkan individu memperoleh penempatan dan penyaluran

sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki. Layanan penempatan

penyaluran yang dianjurkan sebanyak dua kali dilaksanakan selama

kegiatan PPLBK Masyarakat berlangsung. Dalam hal ini layanan

penempatan yang penulis laksanakan sebanyak dua kali dengan uraian

sebagai berikut:

N Sasaran Hari/ Tanggal Bidang Penempatan


o Kegiatan Pengembangan

1 Adik-adik di Sabtu, 02 Maret Pribadi Hobby


Durian Tigo 2013 Karir
Batang

2 Peserta wirid Sabtu, 9 Maret Pribadi Penempatan adik-


remaja 2013 Sosial adik wirid remaja
dalam bimbingan
dan konseling
kelompok

a. Kegiatan 1 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi terlampir)


1) Hari/tanggal : Sabtu, 2 Maret 2013
2) Waktu : 15.00-16.00 WIB
3) Penempatan : Hobby
4) Pemateri : Richa Desriyanti
5) Sasaran : Adik-adik di Durian Tigo Batang
6) Tempat : Posko
7) Tujuan layanan :
Adik-adik dapat ditempatkan pada hobbynya masing-masing.

Sehingga dapat mengetahui bakat dan minat yang dimiliki oleh

adik-adik. Agar dapat dikembangkan hobby masing-masing.


8) Hasil layanan :
Setelah adik-adik ditempatkan pada hobbynya masing-masing,

adik-adik dapat berbagi cerita dengan teman yang satu hobby.


9) Tindak lanjut : Memberikan layanan penguasaan konten.
26

b. Kegiatan 2 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi terlampir)


1) Hari/tanggal : Sabtu, 9 Maret 2013
2) Waktu : 19.15-19.45 WIB
3) Materi : Penempatan adik-adik wirid remaja dalam

bimbingan dan konseling kelompok.


4) Pemateri : Richa Desriyanti
5) Sasaran : Adik-adik Wirid Remaja
6) Tempat : Mushalla Nur-Ishlah

7) Tujuan layanan :
Berdasarkan data absen wirid remaja maka penempatan

anggota kelompok didasarkan pada tingkat pendidikan.

Sehingga adik-adik wirid remaja dapat menjadi kelompok yang

mendapatkan posisi yang tepat dalam tempat Duduk kegiatan

maka kegiatan bimbingan dan konseling kelompok berjalan

dengan lancar.
8) Hasil layanan :
Kegiatan ini berjalan dengan lancar dilihat dari proses peserta

kegiatan masih susah untuk ditempatkan dalam suatu

kelompok. Setelah dalam posisi kelompok peserta layanan

merasa senang dalam layanan ini. Disamping itu peserta

layanan juga mempunyai pemahaman baru terkait dengan

penempatan yang dilakukan.


9) Tindak lanjut : Memberikan layanan bimbingan dan

konseling kelompok
4. Layanan Penguasaan Konten

Layanan penguasaan konten adalah layanan bantuan kepada

individu (individual atau kelompok) untuk menguasai kemampuan atau

kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Dalam mengikuti kegiatan


27

PPLBK Masyarakat layanan penguasaan konten diberikan kepada anak

PAUD dan anak-anak di Durian Tigo Batang. Pelaksanaan layanan

penguasaan konten dengan uraian sebagai berikut:

No Sasaran Hari/Tanggal Bidang Materi PKo


Kegiatan Bimbingan

1 Anak PAUD Jumat, 15 Pribadi Membuat


Februari 2013 bunga dari
kertas
origami

2 Anak-anak Jumat, 1 Maret Pribadi Perkalian Jari


Durian Tigo 2013 Belajar
Batang

a. Kegiatan 1 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi terlampir)


1) Hari/tanggal : Jumat, 15 Februari 2013
2) Waktu : 09.00-10.00 WIB
3) Materi : Membuat bunga dari kertas origami
4) Pemateri : Richa Desriyanti
5) Sasaran : Anak PAUD Buah Hati
6) Tempat : PAUD Buah Hati
7) Tujuan layanan :
Agar anak PAUD Buah Hati bisa mempunyai keterampilan

baru dan dapat mengembangkannya.


8) Hasil layanan :
Anak PAUD Buah Hati sangat antusias dan senang dalam

mengikuti layanan yang diberikan.


9) Tindak lanjut :
Bagi peserta layanan yang belum bisa membuatnya maka

dilaksanakan layanan konten secara individual.


b. Kegiatan 2 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi terlampir)
1) Hari/tanggal : Jumat, 1 Maret 2013
2) Waktu : 14.00-15.00 WIB
3) Materi :
Cara Menghitung Perkalian Cepat dengan menggunakan jari.
4) Pemateri : Richa Desriyanti
28

5) Sasaran : Wulan
6) Tempat : Posko
7) Tujuan layanan :
Agar peserta layanan mampu menghitung perkalian cepat

dengan menggunakan jari dan mampu mengaplikasikan dalam

belajar sehari-hari.
8) Hasil layanan :
Peserta layanan mampu mempraktekan cara menghitung

perkalian cepat dengan menggunakan jari.


9) Tindak lanjut : Memberikan layanan informasi
5. Layanan Konseling Perorangan

Layanan konseling perorangan merupakan layanan untuk

membantu individu menyelesaikan masalah-masalah, terutama masalah

sosial-pribadi yang mereka hadapi. Layanan ini dilakukan melalui proses

interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan klien. Dalam kegiatan

PPLBK Masyarakat mahasiswa diharuskan untuk melaksanakan

konseling perorangan sebanyak lima klien. Dalam pelaksanaan penulis

melaksanakan konseling perorangan sebanyak 5 kali akan tetapi menurut

penulis yang sudah konseling yang sudah standar dengan uraian sebagai

berikut:

N Nama Klien Hari, Tanggal Bidang Masalah


o (Inisial) Bimbingan

1 RT Minggu, 24 Pribadi, Orang tua mendesak


Februari 2013 Keluarga menikah

2 AO Minggu, 10 Maret Pribadi Ingin merubah prilaku


2013 yang negative

3 RA Sabtu, 23 Maret Pribadi Tidak PD dengan


2013 badan yang gemuk

4 FI Minggu, 14 April Pribadi Menyesal setelah


29

2013 menikah.

5 AI Sabtu, 27 April Pribadi Bingung menghadapi


2013 pacar yang kasar

a. Klien 1 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi terlampir)


1) Klien : RT
2) Hari/tanggal : Minggu, 24 Februari 2013
3) Waktu : 14.00-15.00 WIB
4) Tempat : Rumah RT
5) Masalah : Orang tua mendesak menikah
6) Deskripsi masalah :
RT sudah berumur 28 Tahun, dan tidak punya pekerjaan.

Dengan umur yang sudah matang ini, ortu RT mendesak untuk

segera menikah. Sedangkan pacar RT sekarang berada di luar

kota Padang, karena bekerja. Selama 4 tahun ini RT dan

pacarnya hanya berhubungan jarak jauh. RT sangat bingung

sekali bagaimana menghadapi orang tua yang selalu mendesak.

Dan akhirnya dilaksanakan konseling ini.


7) Proses konseling
a) Pengantaran
Hal yang pertama dalam konseling tentunya adalah

perkenalan tentang diri selanjutnya mengawali cerita agar

suasana lebih hangat dalam menyambung pembicaraan

dengan klien tentang pribadi. Karena klien sudah

mengetahui apa tugas dari mahsiswa PPLBK sebelumnya

jadi saya tidak melakukan penstrukturan penuh dan hanya

mengulas dan meluruskan pemahaman klien tentang

konseling.
b) Penjajakan
Setelah klien memahami konseling maka saya

mempersilakan klien untuk menceritakan masalahnya


30

secara terbuka dengan mengunakan pertanyaan terbuka

sehingga jelas permasalahan yang dialaminya .


c) Penafsiran
Setelah klien menceritakan permasalahannya secara jelas

maka hal yang saya lakukan adalah menafsirkan apa yang

menyebabkan permasalahan klien sehingga Klien

bermasalah. Dari hasil penjajakan yang dilakukan maka

dapat ditafsirkan bahwa masalah yang dialami klien adalah

bagaimana menghadapi orang tua yang selalu mendesak

untuk segera menikah.

d) Pembinaan
Setelah dilakukan penafsiran maka yang saya lakukan

adalah melakukan pembinaan untuk membantu

pengentasan masalah klien.


Langkahlangkah yang dilakukan adalah:
i. Memberikan pemahaman kepada klien tentang

masalah yang dialaminya


ii. Membicarakan dan mengajak orang tua untuk

berbicara dari hati ke hati.


iii. Bersikap terbuka kepada orang tua.
iv. Menjelaskan dan memberikan pemahaman kepada

orang tua.
v. Berdoa dan Berserah diri kepada Allah SWT
e) Penilaian
I. Penilaian proses
Dilihat dari proses konseling perorangan yang

dilakukan selama dua kali klien sangat terbuka dan

aktif dalam mengungkapkan permasalahannya

sehingga proses konseling berjalan dengan lancar.


II. Penilaian hasil
31

Berdasrkan penilaian segera (laiseg) yang saya lakukan

dapat digambarkan sebagai berikut:


Dilihat dari segi pemahaman (Understanding) klien

mendapatkan pemahaman baru apa yang harus

dilakukan menghadapi orang tuanya, perasaaan

(Comfort) klien sudah mersa lega dan senang karena

masalahnya sudah ada yang mendengarkan dan

membantu untuk menyelesaikannya. Tindakan (Action)

klien akan melakukan apa yang sudah menjadi

komitmen dari langkah-langkah untuk mengatasi

permasalahannya.
8) Tindak lanjut: Melakukan konseling kembali jika ada

permasalahan.
b. Klien 2 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi terlampir)
1) Klien : AO
2) Hari/tanggal : Minggu, 10 Maret 2013
3) Waktu : 10.00-11.00 WIB
4) Tempat : Posko
5) Masalah : Ingin merubah perilaku yang

negatif.
6) Deskripsi masalah :
Klien saya adalah seorang siswa SMP yang dikenal oleh teman-

temannya sebagai anak yang nakal. AO ini dulunya pernah

berkelahi dengan teman, menghisap lem, dan melawan orang

tua. Jadi klien sekarang merasa dijauhi oleh teman-temannya,

sehingga klien mau merubah perilaku yang tidak baik menjadi

lebih baik lagi, agar tidak dibenci teman lagi.

7) Proses konseling
a) Pengantaran
32

Awalnya klien hanya bercerita biasa dan akhirnya mulai

berbagi cerita tentang bagaimana kehidupannya. Setelah itu

saya sebagai konselor menerima dan mendengarkan klien

dalam mengungkapkan apa yang menjadi permasalahannya

hal yang saya lakukan adalah melakukan penstrukturan

kepada klien agar klien bisa memahami tentang konseling.


b) Penjajakan
Dalam tahap ini saya meminta kepada klien untuk lebih

terbuka dalam menceritakan masalahnya. Dalam tahap ini

saya menggunakan teknik pertanyaan terbuka untuk

mengetahui apa yang menjadi prima kausa masalah klien


c) Penafsiran
Setelah klien menceritakan berbagai masalahnya ditahap

penjajakan yang dilakukan maka yang menjadi penyebab

masalah utama klien adalah klien dijauhi teman-temannya

dan ingin merubah perilaku negatif.


d) Pembinaan
Sesuai dengan permasalahan klien tentang ingin merubah

perilaku negatif maka pembinaan dalam proses konseling

yang dilakukan adalah dengan memberikan pemahaman

tentang permasalahan yang dialaminya sehingga klien

memahami terlebih dahulu selanjutnya memberikan

bagaimana cara menyikapi kondisinya serta rasionalisasi

kepada klien tentang masalahnya dan tetap memperdalam

ilmu agama.
e) Penilaian
i. Penilaian proses
Dalam proses konseling yang pertama berjalan dengan

lancar dan Klien kurang terbuka untuk menceritakan


33

masalahnya. Proses konseling yang kedua klien sudah

terbuka untuk kendala-kendala dan perkembangan

yang dialami setelah konseling.


ii. Penilaian hasil
Berdasarkan penilaian segera yang saya lakukan maka

dapat digambarkan dengan UCA sebagai berikut:

pemahaman (Understanding) klien memahami apa

tindakan yang harus diambil untuk mengatasi

permasalahannya, perasaan (Comfort) klien merasa

lega dengan diadakannya konseling dan tindakan

(Action) klien akan melakukan apa yang sudah menjadi

komitmennya.
8) Tindak lanjut: Memberikan layanan informasi
c. Klien 3 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi terlampir)
1) Klien : RA
2) Hari/tanggal : Sabtu, 23 Maret 2013
3) Waktu : 14.30-15.30 WIB
4) Tempat : Rumah klien
5) Masalah : Tidak PD dengan badan yang
gemuk
6) Deskripsi masalah :
Klien saya adalah seorang siswi SMP, yang memiliki badan

yang lumayan gemuk. Sedangkan teman-teman klien memilili

badan yang kecil-kecil. Klien merasa minder dengan keadaan

klien sekarang. Oleh karena itu, klien ingin menumbuhkan rasa

PD terhadap keadaan dirinya.


7) Proses konseling
a) Pengantaran
Pada tahap pengantaran yang saya lakukan adalah

memperkenalkan diri kepada klien karena untuk melakukan

konseling ini saya mendatangi langsung ke rumah warga


34

sekaligus untuk memperoleh data. Dalam himpunan data ini

saya mendapatkan klien yang mempunyai permasalahan.


b) Penjajakan
Penjajakan masalah yang saya lakukan adalah

mempersilakan kepada klien untuk menceritakan lebih

lanjut tentang permasalahan yang dialami dan menanyakan

lebih lanjut informasi-informasi yang berhubungan dengan

konseling untuk menyelesaikan permasalahan klien

nantinya.

c) Penafsiran
Dari hasil penjajakan maka dapat ditafsirkan bahwa

masalah yang dialami klien adalah klien merasa tidak

percaya diri dengan badan yang gemuk.


d) Pembinaan
Berdasarkan penjelasan tentang permasalahan yang

dihadapi oleh klien, maka disini klien dibina agar tetap

menjadi dirinya sendiri dengan kondisi yang dialaminya,

dan tentunya tetap optimis dalam menjalani kehidupan dan

yang paling penting adalah bagaimana mendekatkatkan dan

berserah diri kepada Allah SWT.


e) Penilaian
Penilaian yang saya lakukan adalah dengan menggunakan

penilaian proses dan penilaian hasil dari hasi penilaian

proses konseling yang dilakukan maka dapat saya

simpulkan kegiatan konseling lancar dan klien

mengungkapkan permasalahannya secara sukarela dan

terbuka. Setelah pelaksanaan konseling dari hasil

wawancara klien merasa ada pemahaman baru tentang


35

konseling yang dilakukan dan memperoleh pemahaman

tentang permasalahannya (Understanding). Klien merasa

senang dengan penenganan masalahnya sehingga klien

merasa lega dengan kondisinya sekarang (Comfort) dan

akan berusaha menjalankan komitmen yang sudah

diambilnya dalam proses konseling (Action).


8) Tindak lanjut :
Karena klien sudah terentaskan permasalahannya maka saya

hanya membina dan mengawasi klien dan jika klien masih

ingin konseling maka akan dilaksanakan konseling.


d. Klien 4 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi terlampir)
1) Klien : FI
2) Hari/tanggal : Minggu, 14 April 2013
3) Waktu : 15.00-16.00 WIB
4) Tempat : Rumah Klien
5) Masalah : Menyesal setelah menikah
6) Deskripsi masalah:
klien saya baru menikah 3 bulan, tepatnya pada januari lalu.

Klien berumur 23 Tahun, dan suaminya bekerja sebagai kuli.

Klien berpandangan bahwa setelah menikah kehidupan

ekonominya akan baik, tetapi ternyata tidak. Suami klien

memberi uang sedikit, tidak seperti janji pada waktu sebelum

menikah. Bahwa suami klien akan mencukupi semua

kebutuhan klien.
7) Proses konseling
a) Pengantaran
Karena saya dan klien sudah saling mengenal jadi dalam

tahap pengantaran yang saya lakukan adalah menerima

klien apa adanya dan bersifat profesional dengan kondisi.

Selanjutnya untuk memperhangat suasana saya


36

menanyakan klien tentang aktivitas yang sedang klien

lakukan pada saat itu.


b) Penjajakan
Setelah suasana hangat maka dalam tahap penjajakan yang

saya lakukan adalah menanyakan kepada klien apa yang

menjadi masalahnya secara terbuka melalui tatap muka

secara langsung, karena sebelumnya klien sudah

menghubungi melalui hand phone. Selanjutnya klien

menceritakan masalahnya dan sudah berapa lama terjadi.


c) Penafsiran
Dari penjajakan yang dilakukan yang menyebabkan klien

menyesal menikah adalah karena suami klien pernah

berjanji akan memberi uang belanja secukupnya dan

ternyata tidak seperti kenyataannya.


d) Pembinaan
Dari masalah yang telah diungkapkan klien pada tahap

penafsiran maka pada tahap pembinaan yang dilakukan

dengan klien adalah mencari solusi untuk mengatasi

permasalahan dari tahap pembinaan ini ada beberapa

alternatif yang di sepakati dalam solusi penyelesaian

masalah klien adalah:


i. Tetap menjalin komunikasi dengan suaminya.
ii. Memberikan penjelasan yang tidak menyinggung

perasaan dan bisa diterima.


iii. Selalu berfikir positif terhadap tindakan suami.
iv. Berserah diri dan berdoa kepada Allah SWT
e) Penilaian
Penilaian yang dilakukan pada diri klien adalah penilaian

proses dan penilaian segera. Penilaian proses melihat

bagaimana proses konseling berlangsung. Dari proses ini


37

klien sangat senang dalam melakukan konseling tidak pasif

dan terbuka dalam mengungkapkan permasalahannya.

Penilaian hasil dilakukan dengan penilaian segera mengacu

pada UCA dengan gambaran hasil sebagai berikut: Dari

segi pemahaman (Understanding) klien mempunyai

pemahaman baru tentang langkah yang akan diambil dalam

penyelesaian masalahnya, dari segi perasaan (Confort)

klien sudah merasa lega dengan dilaksanakannya konseling

dan akan melaksanakan apa yang sudah menjadi

kesapakatan klien (Action).


8) Tindak lanjut: Melakukan konseling via hanphone
e. Klien 5 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi terlampir)
1) Klien : AI
2) Hari/tanggal : Sabtu, 27 April 2013
3) Waktu : 15.00 -16.00 WIB
4) Tempat : Posko
5) Masalah : Bingung menghadapi pacar yang kasar
6) Deskripsi masalah:
klien adalah seorang mahasiswi yang mempunyai masalah

dengan pacarnya. klien sudah pacaran sudah 2 tahun lamanya

dalam hubungan yang tidak dibilang singkat Klien sering

bertengkar dengan masalah yang kecil yang tidak perlu.

Hubungan klien dengan pacarnya sering putus tapi tidak berapa

lama klien baikan dan kembali pacaran. Akan tetapi akhir-akhir

ini pacar klien sering sibuk dengan kegiatan dan sering berkata-

kata kasar kalau sedang bertengkar sehingga klien saya

binggung apa yang harus dilakukan untuk menghadapi masalah

dengan pacarnya ini dan klien mengkonsultasikan kepada saya

dan akhirnya proses konseling perorangan dilakukan.


38

7) Proses konseling
a) Pengantaran
Yaitu menghantarkan klien pada proses konseling. Tahap

penghantaran ini bisa dilakukan dengan menerima klien

dengan hangat serta mengadakan penstrukturan seperti

menjelaskan pengertian, tujuan, asas-asas, dan cara

pelaksanaannya apabila klien tersebut belum pernah

melaksanakan proses konseling.


b) Penjajakan
Yaitu menjajaki atau menggali informasi yang terkait

dengan permasalahan klien dengan menggunakan

pertanyaan terbuka agar klien bisa mengungkapkan dan

menceritakan apa yang menjadi permasalahannya secara

sukarela dan tebuka. Dalam tahap ini klien menceritakan

masalahnya secara terbuka dan tidak ragu-ragu.


c) Penafsiran
Pada tahap ini adalah menafsirkan apa yang menjadi

permasalahan klien berdasarkan tahap penjajakan yang

sudah dilakukan. Didalam tahap penafsiran ini dapat

disimpulkan bahwa permasalahan klien yaitu bingung

menghadapi pacar yang kasar.


d) Pembinaan
Yaitu mencari solusi untuk pengentasan masalah sesuai

dengan kesepakatan klien karena keputusan berada

ditangan klien. Dalam tahap pembinaan ini dapat diambil

sebuah kesimpulan bahwa:


Klien akan mencari informasi tentang pacarnya, tetap

berfikir positif dengan prilaku pacarnya, memberikan

penguatan dan pemahaman terkait dengan permasalahan


39

yang dialami sehingga klien bisa menyikapi bagaimana

permasalahan yang dialaminya.


e) Penilaian
Pada tahap Penilaian adalah untuk mengungkap bagaimana

keberhasilan atau mengevaluasi keberhasilan dan

kekurangan yang dilakukan dalam proses konseling

sehingga proses konseling bisa terus kearah yang lebih

baik. Dalam konseling penilaian yang dilakukan adalah

dengan menggunakan penilaian proses dan penilaian hasil

dengan gambaran sebagai berikut:


Berdasarkan penilaian proses kegiatan yang dilaksanakan

klien terbuka menceritakan masalahnya dalam konseling

perorangan. Berdasarkan evalusasi yang dilakukan dapat

digambarkan bahwa klien sudah memahami apa yang harus

dilakukan (Understanding) dan merasa lega karena

masalahnya sudah dibahas dalam konseling (Comfort) serta

klien akan melaksanakan kontak yang disepakati dalam

konseling untuk mengatasi permasalahannya (Action).


6. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan Bimbingan Kelompok adalah layanan yang membantu

peserta didik dalam mengembangkan pribadi, kemampuan hubungan

sosial, kegiatan belajar, karir dan pengambilan keputusan, serta

melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok. Dalam hal ini

penulis melaksanakan bimbingan kelompok sebanyak dua kali dengan

uraian sebagai berikut:

N Sasaran Hari/Tanggal Bidang Topik yang


40

o Kegiatan Penembangan dibahas

1 Peserta Wirid Sabtu, 16 Maret Pribadi Pengaruh


Remaja (DR, AI, 2013 Belajar internet terhadap
RA, CN, DI, NA, pendidikan
FI, IN, FY, NI) remaja sekarang

2 Peserta Wirid Sabtu, 20 April Pribadi Tips mengatasi


Remaja (NA, TA, 2013 Sosial rasa malu dalam
VI, DA, IN, AI, berbicara
DI, RA)

a. Kegiatan 1 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi terlampir)


1) Subjek : Peserta Wirid Remaja
2) Hari/tanggal : Sabtu, 16 Maret 2013
3) Waktu : 19.00-19.50 WIB
4) Tempat : Masjid Raya Nur-Ishlah
5) Anggota kelompok : DR, AI, RA, CN, DI, NA, FI, IN,
FY, NI
6) Topik : Tugas
7) Topik yang dibahas : Pengaruh Internet terhadap

Pendidikan remaja sekarang


8) Cara pelaksanaan :
Adapun cara pelaksanaan bimbingn kelompok yang dilakukan

dengan cara duduk membentuk lingkaran dan pelaksanaannya

sesuai dengan tahapan berikut:


a) Tahap pembentukan
Dalam tahap pembentukan ini yang dilakukan adalah

menerima anggota kelompok secara terbuka dan ucapan

trimakasih kepada anggota kelompok. Dilanjutkan berdoa

menurut keyakinan atau kepercayaan anggota kelompok

masing-masing. Menjelaskan pengertian dan tujuan serta

cara pelaksanaan bimbingan kelompok kepada anggota

kelompok, Menjelaskan azas-azas bimbingan kelompok,


41

Perkenalan dan dilanjutkan dengan permainan rangkaian

nama.
b) Tahap peralihan
Menjelaskan kembali tentang kegiatan bimbingan

kelompok yang akan dilakukan serta menanyakan tentang

kesiapan anggota kelompok untuk kegiatan lebih lanjut.

Setelah mengetahuai tentang kesiapan anggota kelompok

dan anggota kelompok sudah siap maka saya memberikan

topic tugas. Topik yang akan dibahas yaitu pengaruh

internet terhadap pendidikan remaja sekarang.


c) Tahap kegiatan
Menjelaskan topik bahasan yang hendaknya dikemukakan

anggota kelompok yang saya jelaskan adalah manfaat dari

topik yang dibahas, kebaruan atau sedang hangat-hangatnya

dibicarakan pada saat sekarang. Karena topic yang dibahas

adalah topic tugas maka topiknya berasal dari saya. Dan

akan dibahas adalah pengaruh internet terhadap

pendidikan remaja sekarang selanjutnya adalah membahas

topik yang sudah ditetapkan hingga tuntas. Pengaruh

internet terhadap pendidikan remaja sekarang bisa negative

dan bisa juga positif. Pengaruh positifnya adalah banyak

remaja yang menyalahgunakan internet, remaja ke warnet

kebanyakan Cuma bermain facebook. Dan pengaruh

positifnya adalah remaja bisa menggunakan internet untuk

mencari tugas sekolah atau menambah wawasannya.

Berdasarkan pembahasan dalam bimbingan kelompok


42

adalah: memanfaatkan internet sesuai kebutuhan, belajar

yang diutamakan, memilah-milah informasi yang masuk,

berdoa dan berserah diri. Setelah topik dibahas hingga

tuntas maka menegaskan komitmen anggota kelompok

berdasarkan topik yang sudah dibahas. Berdasarkan

komitmen dari anggota kelompok dapat disimpulkan bahwa

anggota kelompok mendapatkan pemahaman baru dan

merasa senang serta akan melaksanakan atau menerapkan

cara memanfaatkan internet dengan baik yang sudah di

bahas dalam bimbingan kelompok.


d) Tahap pengakhiran
Pada tahap pengakhiran ini diberikan selingan permainan

1,2,DOT setelah permainan selingan selesai maka

menjelaskan kepada anggota kelompok bahwa kegiatan

bimbingan kelompok akan diakhiri selanjutnya meminta

kepada anggota kelompok untuk mengemukakan kesan dan

menilai kemajuan yang didapat oleh masing-masing

anggota kelompok selanjutnya membahas kegiatan lanjutan

dan meminta pesan atau tanggapan anggota kelompok

tentang kegiatan bimbingan kelompok yang dilakukan

untuk masa yang akan datang serta mengucapkan

trimakasih kepada anggota dilanjutkan berdoa dan

perpisahan dengan anggota kelompok.


9) Penilaian
Anggota kelompok cukup berpartisipasi dalam mengikuti

kegiatan. anggota kelompok merasa senang karena memiliki


43

pemahaman dan pengetahuan sehingga akan meerapkan apa

yang sudah dibahas dalam bimbingan kelompok. Dilihat dari

hasil dari penilaian segera yang dilakukan maka dapat

disimpulkan masalah yang terentaskan 75-94%.


10) Tindak lanjut : Melakukan bimbingan kelompok dengan topik

yang berbeda.
b. Kegiatan 2 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi terlampir)
1) Subjek : Adik-adik Wirid Remaja
2) Hari/tanggal : Sabtu, 20 April 2013
3) Waktu : 19.00-19.50 WIB
4) Tempat : Masjid Raya Nur-Islahh
5) Anggota kelompok : NA, TA, VI, DA, IN, AI, DI, RA
6) Topik : Tugas
7) Topik yang dibahas :
Tips Bagaimana Menghadapi Rasa Malu dalam Berbicara.

8) Cara pelaksanaan :
Adapun cara pelaksanaan bimbingn kelompok yang dilakukan

dengan cara duduk membentuk lingkaran dan pelaksanaannya

sesuai dengan tahapan berikut:


a) Tahap pembentukan
Dalam tahap pembentukan yang penulis lakukan adalah

menerima anggota kelompok secara terbuka, mengucapkan

trimakasih kepada anggota kelompok berdoa dan

menegaskan kembali tentang pelaksanaan bimbingan

kelompok.
b) Tahap peralihan
Pada tahap peralihan yang saya lakukan adalah menjelaskan

kembali tentang kegiatan bimbingan kelompok yang akan

dilakukan serta menanyakan tentang kesiapan anggota

kelompok untuk kegiatan lebih lanjut. Setelah mengetahuai

tentang kesiapan anggota kelompok dan anggota kelompok


44

sudah siap maka saya memberikan contoh topik bahasan

yang dapat dikemukakan dan dibahas dalam kelompok

dalam kegiatan bimbingan kelompok ini saya memberikan

contoh topik yang dapat dikemukakan adalah bahaya

narkoba, cara belajar yang baik


c) Tahap kegiatan
Dalam tahap kegiatan yang penulis lakukan adalah

menjelaskan topik bahasan yang hendaknya dikemukakan

oleh anggota kelompok setelah itu mempersilakan kepada

anggota kelompok untuk mengemukakan topik secara

bergantian sesudah anggota kelompok mengemukakan

topik maka menetapkan topik yang akan dibahas dalam

bimbingan kelompok. Setelah itu membahas topik yang

dipilih yang sudah di sepakati oleh anggota kelompok

adalah Tips Bagaimana Menghadapi Rasa Malu dalam

Berbicara dengan uraian sebagai berikut:


Rasa malu adalah merupakan salah satu sifat manusia yang

umum dan sangat manusiawi, hal ini muncul pada kondisi

saat hilangnya percaya diri. Hilangnya percaya diri muncul

dalam diri-diri yang tentu berdasar pada sumber-sumber

pokok permasalahan, dan semua sumber-sumber

permasalahan itu bersifat relatif adanya. Dari kesimpulan

hasil bimbingan kelompok yang sudah dilakukan maka tips

mengatasi rasa malu berbicara adalah: mengenali

lingkungan yang ada disekitar kita, jangan terlalu

berlebihan dalam memperhatikan diri sendiri, buat


45

pertanyaan terbuka pada semua orang, berfikir positif

terhadap sesuatu, nikmati waktu yang diberikan dan

tersenyumlah.
Setelah pembahasan topik selesai hingga tuntas maka

menegaskan komitmen anggota kelompok. Berdasarkan

pertanyaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa

anggota kelompok akan melaksanakan tips mengatasi rasa

malu dalam berbicara dan mencoba dalam kehidupan

sehari-hari.
d) Tahap pengakhiran
Pada tahap pengakhiran menjelaskan kepada anggota

kelompok bahwa kegiatan ini akan diakhiri dan meminta

kepada anggota kelompok mengemukakan kesan, kemajuan

yang dicapai masing-masing anggota kelompok dan

membahas kapan kegiatan lanjutan akan dilaksanakan serta

meminta pesan, tanggapan anggota kelompok. Dari kesan

yang disampaikan oleh angota dapat disimpulkan bahwa

kegiatan yang dilakukan cukup membantu mengembangkan

pengetahuan dan melatih ketrampilan dalam berbicara

skarena anggota kelompok bebas mengemukakan

pendapatnya. Dari tanggapan yang diberikan anggota

kelompok berharap kegiatan ini bisa lebih baik dari

pelaksanaan saat ini. Setelah itu mengucapkan trimakasih

kepada anngota kelompok dilanjutkan berdoa dan

perpisahan.
9) Penilaian
46

Angota kelompok cukup berpartisipasi dalam mengikuti

kegiatan. berdasarkan penilaian hasil anggota kelompok sudah

mempunyai pemahaman baru terhadap topic yang dibahas

dalam bimbingan kelompok dan merasa senang serta akan

mencoba apa yang sudah dibahas yaitu tips mengatasi rasa

malu dalam berbicara.


10) Tindak lanjut : Melakukan bimbingan kelompok denan

topik yang berbeda.


7. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok adalah layanan yang membantu

peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah melalui

dinamika kelompok. Dalam kegiatan PPLBK Masyarakat penulis

melaksanakan satu kali konseling kelompok dengan uraian sebagai

berikut:

No Sasaran Hari/Tanggal Bidang Masalah


Kegiatan Bimbingan

1 Peserta Wirid Sabtu, 13 April Pribadi Kurang


Remaja(AI, DA, 2013 harmonis
DI, NA, MA) hubungan
dengan
teman

a. Kegiatan 1 (RPL, Laiseg, Lapelprog, Dokumentasi terlampir)


1) Subjek : Adik-adik wirid remaja
2) Hari/tanggal : Sabtu, 19 Mei 2012
3) Waktu : 19.00-19.50 WIB
4) Tempat : Masjid Raya Nur-Ishlah
5) Anggota kelompok : AI, DA, DI, NA, MA
47

6) Masalah yang muncul :


a) AI, susah mengungkapkan pendapat di depan umum
b) DA, tidak harmonis hubungan dengan teman
c) DI, selalu bertengkar dengan saudara adik
d) NA, susah berkonsentrasi dalam belajar
e) MA, kurang percaya diri dengan badan yang kurus
7) Masalah yang dibahas : Tidak harmonis hubungan dengan

teman
8) Cara pelaksanaan :
a) Tahap pembentukan
Dalam tahap pembentukan yang saya lakukan adalah

menerima anggota kelompok secara terbuka dan

mengucapkan terima kasih telah bersedia melakukan

kegiatan konseling kelompok, untuk memperlancar

kegiatan konseling maka anggota kelompok diminta untuk

berdoa menurut kepercayaan dan keyakinanya masing-

masing. Setelah itu menjelaskan pengertian, tujuan cara

pelaksanaan bimbingan kelompok dan dilanjutkan dengan

perkenalan serta permainan rangkaian nama yang diganti

dengan nama binatang karena anggota kelompok sudah

saling mengenal satu sama lain.


b) Tahap peralihan
Pada tahap peralihan yang saya lakukan sebagai pimpinan

kelompok adalah menjelaskan kembali tentang kegiatan

konseling kelompok, Tanya jawab tentang kesiapan anggota

kelompok untuk melanjutkan kegiatan lebih lanjut,

selanjutnya mengemukakan contoh masalah yang pribadi

yang dapat dikemukakan dan dibahas dalam konseling

kelompok. Dalam hal ini contoh masalah yang saya

kemukakan dalam konseling kelompok adalah putus pacar.


48

c) Tahap kegiatan
Pada tahap kegiatan saya menjelaskan masalah pribadi

yang hendaknya dikemukakan oleh anggota kelompok.

Dalam penjelasan saya menjelaskan bahwa masalah yang

dibahas adalah masalah yang sedang dialami yang perlu

dan membebani pada diri anggota kelompok pada saat

sekarang. Setelah menjelaskan selanjutnya mempersilakan

kepada anggota kelompok untuk mengemukakan masalah

pribadi masing-masing secara bergantian. Setelah anggota

kelompok mengemukakan masalahnya maka saya

menjelaskan kepada anggota kelompok bahwa masalah ini

tidak mungkin dibahas semua pada saat ini karena

keterbatasan waktu, maka dipilih masalah mana yang perlu

dibahas pada saat ini maka di sepakati oleh anggota bahwa

masalah yang dibahas adalah masalah DA yaitu kurang

harmonis hubungan dengan teman. Setelah sudah

dsepakati maka membahas masalah hingga tuntas bersama

anggota kelompok, dari hasil pembahasan dapat

disimpulkan bahwa klien akan menanyakan dan mengajak

bediskusi kepada temannya sehingga jelas apa yang

menyebabkan permasalahannya. Setelah mebahas masalah

anggota kelompok maka meminta komitmen atau apa yang

akan dilakukan berkenaan dengan adanya pembahasan

untuk pengentasan masalah anggota yang masalahnya telah

dibahas.
49

d) Tahap pengakhiran
Pada tahap pengakhiran menjelaskan kepada anggota

kelompok bahwa kegiatan ini akan diakhiri dan meminta

kepada anggota kelompok mengemukakan kesan, kemajuan

yang dicapai masing-masing anggota kelompok dan

membahas kapan kegiatan lanjutan akan dilaksanakan serta

meminta pesan, tanggapan anggota kelompok. Setelah itu

mengucapkan terimakasih kepada anngota kelompok

dilanjutkan berdoa dan perpisahan.


9) Penilaian :
Penilaian dilihat dari partisipasi anggota kelompok dalam

kegiatan, dari kegiatan yang dilakukan anggota kelompok

cukup berpartisipasi, Penilaian yang dilakukan adalah dilihat

dari perolehan anggota kelompok yang masalahnya dibahas

serta anggota kelompok yang mengikuti dalam konseling

kelompok umumnya, dari anggota yang masalahnya dibahas

sudah merasa terentaskan melalui konseling kelompok yang

dilaksanakan. Dianalisis dari laiseg yang diberikan kepada

anggota konseling kelompok dapat disimpulkan bahwa anggota

kelompok sudah memiliki pemahaman dan cukup terbantu

dalam mengatasi permasalahan yang menyangkut pada dirinya.


10) Tindak lanjut : Anggota kelompok yang masalahnya

belum dibahas maka dilakukan konseling individual.

B. Kegiatan Pendukung

Selama kegiatan PPLBK Masyarakat berlangsung dari tanggal 1

Februari sampai dengan 31 Mei 2013, penulis berpedoman pada program


50

individual yang sudah di susun. Untuk lebih jelasnya penulis menguraikan

kegiatan pendukung yang dilaksanakan sebagai berikut:

1. Aplikasi Instrumentasi
a. Hari/Tanggal : Kamis, 21 Februari 2013
b. Waktu : 19.00-20.00 WIB
c. Pelaksana layanan : Richa Desriyanti
d. Sasaran : SR
e. Tempat : Durian Tigo Batang
f. Tujuan :
Memperoleh informasi tentang Masyarakat durian tigo batang

tempat mahasiswa PPLBK Masyarakat, sehingga dengan informasi

tersebut diperoleh data yang akurat yang bisa dimanfaatkan untuk

bahan pertimbangan pelayanan dalam PPLBK Masyarakat di

kelurahan Korong Gadang.


g. Hasil :
Dari wawancara yang dilakukan dengan bapak SR maka di peroleh

hasil bahwa Masyarakat di durian tigo batang tidak terlalu

responsive dengan kegiatan yang ada, selama menjadi tokoh

Masyarakat menerima pengaduan tentang masalah keluarga dan

pemuda-pemudanya banyak yang putus sekolah sehingga

kegiatannya hanya mengumpul di kedai atau warung.


2. Himpunan Data
a. Himpunan Data
1) Hari/Tanggal : Kamis, 28 Februari 2013
2) Waktu : 09.30-11.00 WIB
3) Pelaksana layanan : Mahasiswa PPLBK Masyarakat
4) Sasaran : Pamong Kelurahan Korong Gadang
5) Tempat : Kantor Kelurahan Korong Gadang
6) Tujuan :
Memperoleh data yang ada di kelurahan Korong Gadang yang

nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dan

penilaian kebutuhan dalam pelaksanaan pelayanan atau

kegiatan PPLBK Masyarakat di kelurahan Korong Gadang


51

sehingga kegiatan bisa berjalan dengan efektif dan sejalan

dengan program yang ada di kelurahan Korong Gadang.


7) Hasil :
Dari himpunan data yang dilakukan maka dapat di peroleh

hasil atau gambaran tentang data monografi kelurahan seperti

data geografis yang mengambarkan tentang keadaan serta

batas-batas wilayah yang ada di kelurahan Korong Gadang

yang bertujuan untuk mengetahui batas-batas wilayah tempat

praktik PPLBK Masyarakat dan memudahkan mahasiswa

dalam pelayanan konseling. Data demografis yang

menggambarkan tentang keadaan penduduk suatu daerah yang

berkaitan dengan jumlah penduduk berdasarkan tingkatan

pendidikan, mata pencaharian, agama, sarana-prasarana, usia

dan sebagainya sehingga dengan data tersebut lebih

memudahkan mahasiswa untuk mengetahui jumlah penduduk

berdasarkan tingkat pendidikan, mata pencaharian dan

sebagainya.
52

BAB V
IMPLEMENTASI PROGRAM UMUM PPLBK MASYARAKAT

A. Jenis Program

Pelaksanaan kegiataan PPLBK Masyarakat yang dimulai tanggal 01

Februari sampai 31 Mei 2013 berpedoman berdasarkan need assesment.

Dalam pelaksanaan program umum ini mengarah pada kebutuhan dan kondisi

serta program kelurahan Korong Gadang dengan uraian sebagai berikut :

1. Sosialisasi
a. Sosialisasi 1
1) Hari/Tanggal : Selasa, 05 Februari 2013
2) Waktu : 09.00-11.00 WIB
3) Tempat : Kantor Kelurahan Korong Gadang
4) Kegiatan :
Sosialisasi PPLBK Masyarakat kepada perangkat kelurahan

dan tokoh Masyarakat kelurahan Korong Gadang.


5) Pihak yang Terkait :
a) Mahasiswa PPLBK Masyarakat
b) Perangkat Kelurahan
c) RT dan RW Kelurahan Korong Gadang
d) Tokoh Masyarakat
b. Sosialisasi 2
1) Hari/Tanggal : Jumat, 08 Febuari 2013
2) Waktu : 13.00-15.30 WIB
3) Tempat : Korong Gadang
4) Kegiatan : Sosialisasi kepada kader-kader kelurahan
5) Pihak yang terkait
a) Pamong PPLBK Masyarakat
b) Mahasiswa PPLBK Masyarakat
c) Pengurus Kader dan perangkat kader yang terkait
c. Sosialisasi 3 61
1) Hari/Tanggal : Sabtu, 09 Febuari 2013
53

2) Waktu : 20.00-10.00 WIB


3) Tempat : Mushala Nur-Ishlah
4) Kegiatan :
Sosialisasi kegiatan PPLBK Masyarakat kepada Peserta wirid

remaja mushala Nur- Ishlah.


5) Pihak yang Terkait :
a) Pengurus mushala
b) Mahasiswa PPLBK Masyarakat
c) Peserta wirid remaja
d. Mengajar di Sekolah PAUD
1. Hari/tanggal : Kamis dan Jumat, 14 Febuari-02 Mei 2013
2. Waktu : 09.00-10.30 WIB
3. Tempat : Sekolah PAUD Buah Hati
4. Kegiatan : Membantu dalam pengajaran PAUD
5. Pihak yang terkait:
a) Guru PAUD
b) Mahasiswa PPLBK Masyarakat
c) Anak PAUD Buah Hati
e. Gotong Royong
1. Gotong Royong 1
a) Hari/tanggal : Minggu, 24 Februari 2013
b) Waktu : 07.00-12.00 WIB
c) Tempat : Kantor Kelurahan
d) Kegiatan : Gotong Royong
e) Pihak yang Terkait
1) Pamong PPLBK Masyarakat
2) Mahasiswa PPLBK Masyarakat
3) Perangkat kelurahan
4) Masyarakat
2. Gotong Royong 2
a) Hari/tanggal : Minggu, 14 April 2013
b) Waktu : 09.00-11.30 WIB
c) Tempat : Kelurahan Korong Gadang
d) Kegiatan : Gotong Royong
e) Pihak yang Terkait
1) Mahasiswa PPLBK Masyarakat
2) Prangkat Kelurahan
3) Masyarakat
3. Kegiatan Posyandu
a. Hari/tanggal : Jumat, 5 April 2013
b. Waktu : 08.00-10.30
c. Tempat : Korong Gadang
d. Kegiatan : Posyandu
e. Pihak terkait
1) Mahasiswa PPLBK Masyarakat
2) Ibuk Posyandu
3) Pegawai Kesehatan
54

4. Kegiatan Wirid Remaja


a. Kegiatan 1
1) Hari/tanggal : Sabtu, 23 Febuari 2013
2) Waktu : 20.00-10.00 WIB
3) Tempat : Mushala Nur- Ishlah
4) Kegiatan : Wirid Remaja
5) Pihak terkait :
a) Pengurus Wirid Remaja
b) Peserta Wirid Remaja
c) Mahasiswa PPLBK Masyarakat
b. Kegiatan 2
1) Hari/tanggal : Sabtu, 03 Maret 2013
2) Waktu : 20.00-10.00 WIB
3) Tempat : Mushala Nur-Islah
4) Kegiatan : Wirid Remaja
5) Pihak terkait :
a) Pengurus Wirid Remaja
b) Peserta Wirid Remaja
B. Kegiatan Tambahan
1. Gotong Royong
a. Hari/tanggal : Minggu, 07 April 2013
b. Waktu : 09.00-11.00 WIB
c. Tempat : Didepan jalan masuk utama daerah
Korong gadang
d. Kegiatan : Gotong Royong
e. Pihak Terkait :
1) Perangkat kecamatan
2) Perangkat Kelurahan Se-Kecamatan Kuranji
3) Mahasiswa PPLBK Masyarakat
2. Membersihkant Taman di Kelurahan Korong Gadang
a. Hari/tanggal : Minggu, 14 April 2013
b. Waktu : 08.00-11.00 WIB
c. Tempat : Kelurahan Korong Gadang
d. Kegiatan : Membuat Taman Kantor Kelurahan
e. Pihak terkait :
1) Perangkat kelurahan
2) Masyarakat
3. Pembinaan ibu kader di Kelurahan Korong Gadang
f. Hari/tanggal : Kamis, 28 Maret 2013
g. Waktu : 14.00-16.00 WIB
h. Tempat : Kelurahan Korong Gadang
i. Kegiatan : Memberikan tentang penggunaan garam
yodium,dan penggunaan KB
j. Pihak terkait :
1) Perangkat Puskesmas
3) Masyarakat
4) Mahasiswa PPLBK Masyarakat
4. Penyuluhan Dosen Taman siswa padang di Kelurahan Korong Gadang
55

a) Hari/tanggal : Sabtu, 20 April 2013


b) Waktu : 16.00-18.00 WIB
c) Tempat : Kelurahan Korong Gadang
d) Kegiatan : Penyuluhan tentang kekerasan dalam

rumah tangga
e) Pihak terkait :
1) Masyarakat
2) Mahasiswa PPLBK Masyarakat
3) Mahasiswa taman siswa padang
4) Dosen dan karyawan taman siswa padang
5. Rapat ibu Darma Wanita (DW) di Kelurahan Korong Gadang
a) Hari/tanggal : Kamis, 18 April 2013
b) Waktu : 13.00-15.30 WIB
c) Tempat : Kelurahan Korong Gadang
d) Kegiatan : Cara memakai jilbab yang baik dan makan
soto bersama
e) Pihak terkait :
1) Masyarakat
2) Mahasiswa PPLBK Masyarakat
3) Ibu ibu Darma wanita
56

BAB VI
PENUTUP

A. Gambaran tentang Keberhasilan Pelaksanaan Program PPLBK

Masyarakat

Kegiatan PPLBK Masyarakat yang telah dilaksanakan selama empat

bulan mulai 01 Februari sampai 31 Mei 2013 di kelurahan Korong Gadang

kecamatan Kuranji Kota Padang menurut penulis sudah cukup baik, dilihat

dari hasil layanan yang sudah diberikan kepada Masyarakat. Keberhasilan

dalam pelaksanaan kegiatan PPLBK Masyarakat ini tentunya tidak terlepas

dari bantuan dan dukungan dari pihak kelurahan maupun Masyarakat mulai

dari penyambutan kedatangan, penyedian fasilitas dan partisipasi dalam

kegiatan serta pelepasan mahasiswa PPLBK Masyarakat.

Selain itu keinginan dari beberapa sasaran layanan agar layanan BK

seperti layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan

penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling individual,

68
57

layanan bimbingan kelompok, konseling kelompok, layanan konsultasi, dan

layanan mediasi, dan harapan kepada penulis untuk mau membantunya

melalui konseling individual. Dan juga program-program khusus lainnya.

Keberhasilan program yang telah dilaksanakan itu juga dipengaruhi oleh

beberapa pihak seperti kerja sama dengan lurah dan staffnya, kerja sama

dengan tokoh-tokoh Masyarakat, anggota Masyarakat dan juga bantuan dan

bimbingan dari dosen pembimbing STKIP PGRI SUMBAR.

Suatu pengalaman yang berharga yang tidak mungkin penulis lupakan

dalam PPLBK Masyarakat karena penulis bisa membantu memberikan

pelayanan kepada Masyarakat di kelurahan Korong Gadang kecamatan

Kuranji Kota Padang. Walaupun dalam pelaksanaan penulis menyadari belum

optimal pelayanan kepada Masyarakat akan tetapi sudah membantu

mengurangi apa yang menjadi keluhan Masyarakat. Rintangan, kekurangan

dan kesulitan yang penulis hadapi inilah yang menjadikan sebuah

pengalaman dalam melaksanakan dan mengetahui bagaimana melayani

Masyarakat yang tidak menutup kemungkinan akan penulis gunakan dalam

kehidupan berMasyarakat nantinya.

B. Faktor Penunjang, Penghambat dan Upaya Mengatasinya


1. Faktor penunjang

Faktor penunjang dari pelaksanaan kegiatan PPLBK Masyarakat di

kelurahan korong gadang adalah:


58

a. Adanya bantuan dan kerja sama yang baik dari pihak kelurahan

untuk memperlancar pelaksanaan praktik lapangan di kelurahan

Korong Gadang
b. Adanya bantuan, kerja sama dan penerimaan yang baik dari

seluruh warga Masyarakat kepada penulis untuk melaksanakan

kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan BK, baik oleh para

pengurus suatu kegiatan seperti pengurus wirid remaja, PKK dan

Masyarakat umum.
c. Adaya bimbingan serta penyediaan fasilitas oleh pamong dan pihak

kelurahan dalam pelaksanaan PPLBK Masyarakat.


d. Adaya bimbingan dan arahan dari dosen dalam pelaksanaan

kegiatan PPLBK Masyarakat.


2. Faktor penghambat

Pada dasarnya tidak ada faktor penghabat bagi penulis dalam

pelaksanaan kegiatan PPLBK Masyarakat yang berasal dari lapangan.

Namun ada sedikit hal yang mengganggu kelancaran pelaksanaan kegiatan

di lapangan adalah:

a. Sulit bersosialisasi kepada Masyarakat karena Masyarakat

memiliki kegiatan sendiri sehingga kurang peduli dengan kegiatan

PPLBK Masyarakat.
b. Jarak tempat kegiatan yang cukup jauh yang menjadi penghambat

karena membutuhkan kendaraan.


c. Pihak kelurahan dan mayarakat yang masih menganggap kegiatan

KKN walaupun sudah dijelaskan.


d. Keterbatasan tenaga dan waktu sehingga penulis tidak bisa

menjangkau semua Masyarakat atau sasaran layanan di kelurahan

Korong Gadang.
3. Upaya megatasinya
59

Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam

pelaksanaan kegiatan PPLBK Masyarakat Penulis berusaha untuk

mensosialisasikan kegiatan PPLBK Masyarakat dengan cara datang

kerumah warga dan bisa menyikapi kondisi lapangan dalam pelaksanaan

kegiatan, seperti mencari waktu lain diluar kegiatan tertentu yang tidak

mengganggu aktivitas Masyarakat, sehingga dalam melaksanakan kegiatan

penulis bisa lebih optimal lagi.

4. Saran-saran

Kegiatan PPLBK Masyarakat adalah kegiatan rutin mahasiswa

program studi bimbingan dan konseling STKIP PGRI Sumatera Barat.

Untuk itu saya sebagai penulis yang sudah terjun langsung dalam kegiatan

ini tentu banyak mendapat pengalaman yang tidak didapatkan dalam

proses pembelajaran di kampus. Dari pengalaman yang didapatkan dalam

kegiatan PPLBK Masyarakat untuk kegiatan selanjutnya penulis

menyarankan agar meniadakan kuliah di kampus pada saat kegiatan

PPLBK Masyarakat karena hal ini akan mempermudah dan mahasiswa

bisa fokus untuk melaksanakan kegiatan di kelurahan.

Serta saran penulis kegiatan PPLBK Masyarakat dialihkan ke

instansi, perusahaan atau perkantoran mungkin akan lebih efektif dalam

pelayanannya. Kepada pihak kelurahan atau pamong agar lebih

memperhatikan dan memantau kegiatan mahasiswa di lapangan secara

berkesinambungan sehingga kegiatan bisa terpantau dan berjalan dengan

lancar sesuai dengan program mahasiswa. Pada mahasiswa agar tetap


60

memperhatiakan norma dan nilai yang ada pada Masyarakat serta

melakukan need assessment sehingga apa yang menjadi kebutuhan

Masyarakat bisa dipenuhi dengan pelayanan bimbigan dan konseling

secara optimal.

Berdasarkan uraian sebelumnya maka ada beberapa hal lainnya

yang disarankan oleh penulis kepada seluruh pembaca, yaitu:

a. Hendaknya sebelum turun ke lapangan, mahasiswa sebagai calon

konselor harus memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai

dan sikap yang baik.

b. Adanya kerja sama yang baik dengan Lurah dan juga staf lurah yang

ada di kelurahan tempat praktek lapangan.

c. Hendaknya ada kerja sama dengan tokoh-tokoh Masyarakat dan juga

warga Masyarakat tempat prektek lapangan.

d. Hendaknya ada kekompakkan diantara teman satu kelompok

mahasiswa yang melakukan kegiatan praktek lapangan.

e. Penulis juga menyarankan dan berharap supaya kegiatan PPLBK

Masyarakat selanjutnya lebih baik dari pada kegiatan PPLBK

Mayarakat yang dilakukan sekarang karena kelurahan Korong gadang

ini adalah bukan hal yang pertama Pelaksanaan PPLBK Masyarakat

dan supaya lebih terarah serta mendapat bimbingan dari pihak-pihak

terkait.
61

Anda mungkin juga menyukai