Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Daya Dukung
dan Pemodelan Struktur Pondasi Bored Pile Bangunan Penghubung antar Gedung
RSBA Jakarta Timur adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2015
ABSTRAK
Model suatu bangunan dapat berupa model dua dimensi (2D), model tiga dimensi (3D), maupun
model empat dimensi (4D). Pemodelan dapat dilakukan pada saat tahap perencanaan maupun
pascakonstruksi, hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi suatu struktur bangunan. Pondasi
bored pile berfungsi untuk memikul dan menahan beban yang bekerja diatasnya yaitu beban
konstruksi atas ke lapisan tanah yang keras. Struktur ini harus direncanakan berdasarkan faktor
keamanan yang sudah ditentukan sehingga aman terhadap beban maksimum yang mungkin terjadi.
Penelitian bertujuan untuk memodelkan dan menganalisis struktur pondasi bored pile bangunan
penghubung. Metode yang dilakukan adalah pengumpulan data, pemodelan struktur, analisis
struktur atas dan struktur bawah, dan penyajian hasil. Software Tekla Structures dan SAP2000
akan dikombinasikan untuk pemodelan dan analisis struktur. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Februari hingga Juni 2015 di Jakarta dan di lingkungan kampus IPB. Pondasi, kolom, balok, pelat
serta penulangannya dapat dimodelkan menggunakan Tekla Structures. Hasil analisis tiap kolom,
daya dukung pondasi group pada gedung didasarkan pada hasil perhitungan dari data SPT. Namun,
pada kolom K4a dan K4b, SF yang didapatkan lebihn dari baku mutu sebesar 2,5 untuk bangunan
permanen. Perhitungan penurunan pondasi didapatkan bahwa penurunan terbesar mencapai 11,97
mm dan masih jauh dari penurunan ijin sebesar 80 mm.
Kata Kunci : Analisis, Bored Pile, Modeling, Pondasi
ABSTRACT
Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Teknik
pada
Departemen Teknik Sipil Dan Lingkungan
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan kasih penyertaan-Nya, sehingga karya ilmiah ini berhasil
diselesaikan. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari 2015 hingga Juni 2015
dengan judul Analisis Daya Dukung dan Pemodelan Struktur Pondasi Bored Pile
Bangunan Penghubung antar Gedung RSBA Jakarta Timur
Terima kasih diucapkan kepada Ir. Machmud Arifin Raimadoya, M.Sc dan
Muhammad Fauzan, S.T, M.T selaku dosen pembimbing akademik, atas arahan,
bimbingan, dan bantuan selama penelitian berlangsung. Terima kasih juga
diucapkan kepada Mohammad Handri Saputra dari PT. Adhi Karya (persero)Tbk
selaku Project Engineering Manager (PEM) yang telah banyak membantu dalam
pengumpulan data selama penelitian ini. Ungkapan terimakasih juga disampaikan
kepada seluruh dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB, atas ilmu,
saran, dan bantuannya.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada kedua orangtua terkasih
Bapak Makmur Nainggolan, ibu Tia Rusdi Pasaribu, serta seluruh keluarga, atas
doa dan motivasi yang telah diberikan. Terimakasih juga disampaikan kepada
rekan-rekan SIL48, PMK IPB, Kopelkhu, Panret Angkatan 51, COMBAT IPB 48
untuk semangat yang selalu berkobar.
Karya ilmiah ini jauh dari sempurna, tetapi diharapkan karya ilmiah ini tetap
bermanfaat bagi akademisi dan bagi pembaca.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................................. 1
Perumusan Masalah .......................................................................................... 2
Tujuan Penelitian ............................................................................................. 2
Manfaat Penelitian............................................................................................ 2
Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 2
Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 3
METODE PENELITIAN ................................................................................... 10
Waktu dan Tempat ......................................................................................... 10
Alat ................................................................................................................ 11
Bahan ............................................................................................................. 11
Metode Penelitian ........................................................................................... 11
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 13
Dimensi elemen struktur ................................................................................. 13
Spesifikasi Bahan ........................................................................................... 16
Pemodelan Struktur ........................................................................................ 17
Analisis struktur ............................................................................................. 21
Analisis Pembebanan ..................................................................................... 22
Analisis Daya Dukung Pondasi dari Data Lapangan ....................................... 24
Kapasitas Daya Dukung Pondasi Bored Pile berdasarkan Data Laboratorium . 28
Jumlah Tiang yang Dibutuhkan ...................................................................... 29
Bored Pile Group ........................................................................................... 30
Penurunan Kelompok Pondasi Bored Pile ...................................................... 31
SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 31
Simpulan ........................................................................................................ 31
Saran .............................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 32
LAMPIRAN ...................................................................................................... 34
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 49
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Faktor empirik Fb dan Fs untuk tiap jenis tiang pancang ......................... 7
Tabel 2 Faktor empirik s untuk tiap jenis tanah .................................................. 7
Tabel 3 Safety factor untuk penentuan daya dukung ijin pondasi ........................ 10
Tabel 4 Dimensi kolom yang diteliti pada tiap lantai .......................................... 13
Tabel 5 Dimensi balok yang diteteliti pada tiap lantai ........................................ 14
Tabel 6 Modulus elastisitas material beton yang digunakan ................................ 15
Tabel 7 Nilai beban terpusat tiap kolom akibat pengaruh struktur atas ................ 23
Tabel 8 Deskripsi tanah berdasarkan kedalaman tanah ....................................... 24
Tabel 9 Daya dukung pondasi pada lima titik berdasarkan data CPT .................. 27
Tabel 10 Daya dukung pondasi pada dua titik berdasarkan data NSPT ............... 28
Tabel 11 Daya dukung pondasi pada dua titik berdasarkan data laboratorium ..... 29
Tabel 12 Daya dukung pondasi berdasarkan data lapangan dan data laboratorium
............................................................................................................. 29
Tabel 13 Daya dukung ijin pondasi dengan SF=2,5 ............................................ 29
Tabel 14 Jumlah tiang pondasi pada tiap kolom berdasarkan daya dukung pondasi
tunggal ................................................................................................. 30
Tabel 15 Daya dukung pondasi group pada tiap kolom ...................................... 30
Tabel 16 Penurunan pondasi group pile cap ....................................................... 31
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 10 Data hasil perhitungan daya dukung pondasi di titik BH-1-2 (D80
cm) .................................................................................................... 44
Lampiran 11 Data hasil perhitungan daya dukung pondasi di titik BH-1-2 (D100
cm) .................................................................................................... 45
Lampiran 12 Bearing capacity factor ................................................................. 46
Lampiran 13 Denah pondasi bored pile .............................................................. 47
Lampiran 14 Denah pile cap pondasi bored pile ................................................. 48
Lampiran 15 Tampak (a) Depan, (b) Belakang, (c) Samping kiri, (d) Samping
kanan model 3D Gedung RSBA pada Tekla Structures ...................... 49
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
selimut (friction bearing ratio). Pada penelitian ini, jembatan penghubung antar
gedung merupakan stuktur kantilever bebas sehingga perlu dilakukan analisis
kekuatan strukturnya.
Berdasarkan beberapa kondisi diatas, maka perlu adanya analisis tentang
kekuatan serta pemodelan dari struktur pondasi bored pile dari bangunan yang
diteliti sehingga memberikan informasi yang lebih rinci dan jelas.
Perumusan Masalah
Tujuan penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Gedung baru rumah sakit Budhi Asih terletak di jalan Dewi Sartika Jakarta
Timur. Bangunan tersebut terdiri dari 12 lapis struktur atas yang merupakan
Ruang Perawatan dan dua lapis basement yang diperuntukkan sebagai tempat
parkir kendaraan. Bangunan ini menghadap ke Timur jalan Dewi Sartika. Tahap
konstruksi dilakukan oleh PT. Adhi Karya (persero), Tbk pada tahun 2013.
Pemodelan Bangunan
Pemodelan bangunan adalah sebuah rencana atau deskripsi yang
menjelaskan suatu objek, sistem, konsep yang seringkali berupa penyederhanaan
atau idealisasi. Hasil dari pemodelan dapat berupa bentuk dua dimensi/2D
(penggambarannya hanya pada dua sumbu x dan sumbu y saja), bentuk tiga
dimensi/3D (untuk melihat bentuk objek yang sesungguhnya yang digambarkan
dengan menggunakan tiga sumbu x,y,dan z), dan bentuk empat dimensi/4D (hasil
pemodelan memuat informasi waktu pelaksaan). Pemodelan yang baik adalah
pemodelan yang memuat informasi lengkap dan detail sehingga memudahkan
setiap pihak yang terlibat untuk melaksakan kegiatannya masing-masing.
Tekla Structures
Tekla Structures adalah salah satu dari empat software yang dikeluarkan
oleh Tekla Corporation. Berpusat di Espoo, Finlandia yang berdiri pada tahun
1966 dan memiliki kantor cabang di Swedia, Denmark, Jerman, dan Amerika
Serikat. Tekla Structures merupakan bentuk penyempurnaan dari Tekla X-Steel
yang diluncurkan pada tahun 1990, hingga pada tahun 2015 sudah diluncurkan
versi terbaru yaitu versi 21.
Structure, area kerja dapat disesuaikan sehingga mempermudah apabila ada objek
diluar area kerja tetapi tidak terlihat.
Software ini sangat mudah untuk dikuasi bagi pemula karena dibantu
dengan grid, toolbar, properties, component catalog, model organizer, dan task
manager yang mudah untuk diubah sesuai keperluan.
Kombinasi Pembebanan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Pondasi bored pile (pondasi tiang) adalah suatu konstruksi pondasi yang
mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan.
Pondasi bored pile dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan
menyatukan pangkal tiang yang terdapat di bawah konstruksi, dengan tumpuan
5
Kapasitas Daya Dukung Pondasi Bored Pile dari Hasil Cone Penetration Test (CPT) /
Sondir
dimana:
qca (base) = perlawanan konus rata-rata 1,5D diatas ujung tiang, dan
1,5 D dibawah ujung tiang.
Fb = faktor empirik yang tergantung pada tipe tiang
Perhitungan daya dukung pondasi bored pile per lapisan dari data SPT
digunakan metode Meyerhoff.
a. Pada tanah non kohesif
Daya dukung ujung tiang:
8
Dimana:
Qp = daya dukung ujung tiang (kN)
Qs = daya dukung selimut tiang (kN)
Ap = luas penampang tiang (m2)
Lb = tebal lapisan tanah (m)
Li = panjang lapisan tanah (m)
= koefisien adhesi antara tanah dan tiang
cu = kohesi undrained (kN/m2)
D = diameter tiang (m)
Ap = keliling tiang (m)
1 2Ko
q '
3
dimana:
Ko = koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam
q = tegangan vertikal tanah pada ujung tiang
o = tegangan normal tanah rata-rata (efektif) pada ujung tiang
c = kohesi tanah pada ujung tiang
Ap = luas penampang tiang
= sudut geser dalam tanah pada ujung tiang
Nc*, N * = faktor daya dukung
Untuk menentukan nilai N c* dan N * perlu dihitung dahulu nilai Irr, yang
dirumuskan sebagi berikut :
Ir
1 Ir.
dimana :
9
__
v '
dimana :
p = keliling penampang tiang
L = kedalaman tiap lapisan tanah
fav = tahanan sisi rata-rata
__
v ' = tegangan vertikal efektif rata-rata untuk seluruh kedalaman
tiang.
cu = undrained cohesion, kN/m2
Pada kondisi tertentu, jumlah pondasi bored pile yang digunakan lebih dari
satu. Sehingga terdapat beberapa bored pile yang disatukan dengan pile cap. Jarak
antara tiang dari masing-masing pusat tiang sebesar 2,5-3,5D. Untuk menghitung
nilai efisiensi dari kelompok pondasi bored pile digunakan rumus:
dimana
Qgu = daya dukung ultimit kelompok bored pile.
Qu = penjumlahan daya dukung bored pile.
= efisiensi group pondasi.
Jika beban yang dipikul oleh pondasi lebih kecil atau sama dengan tahanan
ujung tiang, makan penurunan yang terjadi akan sangat kecil. Untuk menentukan
penurunan pada kelompok pondasi digunakan rumus :
Penurunan Ijin
Faktor Keamanan
METODOLOGI PENELITIAN
Bahan
Bahan yang akan digunakan ialah gambar kerja (shop drawing) struktur
gedung RSUD Budhi Asih,data Laporan Hasil Penyelidikan Tanah RSUD Budhi
Asih, Peta Hazard Gempa Indonesia 2010, SNI-1726-2012 tentang Standar
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non
Gedung, SNI-2847-2013 tentang Tata Cara Persyaratan Beton Struktural untuk
Bangunan Gedung, SNI-1727-1989-F tentang Tata Cara Perencanaan
Pembebanan untuk Rumah Dan Gedung, SNI-1729-1989-F tentang Tata Cara
Perencanaan Bangunan Baja untuk Gedung.
11
Alat
Alat yang akan digunakan antara lain seperangkat Computer Laptop Hewlett
Packard (HP Pavilion g series, Hardisk 500 GB, RAM 4 GB), mouse, software
analisis struktur SAP2000 v17.1.1, software AutoCAD 2010, software Tekla
Structures 17, software Tekla BIMsight 19.
Metode Penelitian
Mulai
SNI-1726-2012
Data dari Kontraktor SNI-2847-2013
PT. Adhi Karya SNI-1727-1989-F
(persero) Tbk Data
SNI-1729-1989-F
Tinjauan lapangan.
Pemodelan
Struktur
Analisis
Struktur Atas Beban Terpusat
Gedung Tiap Kolom
Penyusunan Laporan
selesai
Kolom
Stuktur kolom yang akan diteliti terdiri dari kolom K1, K3, K4, dan K7
yang merupakan kolom penyangga jembatan penghubung antar gedung pada
RSBA Jakarta Timur. Dimensi kolom yang digunakan untuk struktur ini adalah
sebagai berikut.
Kolom K1 memiliki dimensi yang sama dari lantai basement dua hingga
lantai Mezzanine, lantai dua hingga lantai empat, lantai lima hingga lantai tujuh,
dan pada lantai delapan mengalami perubahan. Kolom K3 memiliki dimensi yang
tetap dari lantai basement dua hingga lantai delapan. Kolom K4 muncul pada
lantai satu dengan dimensi yang sama hingga lantai empat, kemudia berubah pada
lantai lima hingga lantai delapan. Kolom K7 mulai muncul pada lantai dua dengan
dimensi tetap hingga lantai delapan.
Balok
Pada lantai basement 2 tidak terdapat balok, karena hanya terdapat pelat
lantai dengan ketebalan 600 mm. Balok B1, B2, dan B3 muncul dari lantai dua
hingga lantai delapan. Balok-balok ini merupakan komponen struktur yang
terdapat pada jembatan penghubung antar gedung. Sedangkan pada lantai
Mezzanine, hanya terdapat balok B4 dan B6. Dimensi balok yang digunakan pada
struktur ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
14
Pelat
Tebal pelat pada lantai basement 1 sebesar 150 mm dan 120 mm untuk pelat
lantai Mezzanine hingga lantai 9 (atap).
Spesifikasi Bahan
Mutu Beton
Pembebanan
Beban Mati
Beban Hidup
- Parkir lantai dasar : 800 kg/ m2
- Koridor : 300 kg/ m2
- Atap beton : 150 kg/ m2
16
Pemodelan Struktur
Tahap pemodelan ini terdiri dari dua bagian yaitu pemodelan dengan
menggunakan Tekla Structures dan pemodelan pada SAP2000.
Pemodelan 3D menggunakan Tekla Structures
Grid
Langkah selanjutnya adalah menetapkan grid yang akan digunakan untuk
mempermudah proses pemodelan. Caranya ialah, dari menu Modeling, pilih
Create Grid, akan muncul tampilan seperti gambar berikut. Tentukan
Coordinat dan Label sesuai dengan gambar shop drawing yang didapat.
Coordinat X dan Y untuk arah X dan Y, dan coordinat Z menunjukkan elevasi
dari setiap lantai bangunan. Kemudian pilih Create.
Pembuatan grid juga dapat dilakukan dengan meng-import langsung dari
software lain yang didukung dengan format IFC, DWG, CIS/2, DSTV, SNDF,
DGN, dan DXF. Jenis grid juga bervariasi, sesuai dengan kebutuhan yang akan
digunakan. Berikut adalah tampilan grid yang digunakan dalam penelitian ini.
17
Bored Pile
pilihan jenis pondasi terdapat pada menu Modeling. Berikut ini adalah contoh
mini pile yang berhasil dimodelkan.
Gambar 11 Model utuh gedung RSBA Jakarta Timur pada Tekla Structures
Analisis struktur
Hasil pemodelan struktur yang sudah lengkap pada software Tekla Structures
akan di export ke software SAP2000 untuk melakukan analisis struktur. Hasil
import model ke dalam SAP2000 terlihat seperti gambar berikut.
Analisis Pembebanan
Beban Gempa
0,7
0,6
0,5
(Spektral Acceleration)
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
T (Perioda)
Gambar 15 Respon spektrum desain gempa wilayah 3 berdasarkan peta
hazard gempa Indonesia 2010
Tabel 7 Nilai beban terpusat tiap kolom akibat pengaruh struktur atas
Kolom P (ton)
K1a 235,360
K1b 231,490
K3a 288,817
K3b 243,303
K3c 209,833
K3d 177,002
K4a 431,132
K4b 415,876
24
Data tanah yang diperoleh dapat disimpulkan kondisi tanah dasar secara
umum adalah seperti berikut.
Kapasitas Daya Dukung Pondasi Bored Pile dari Hasil Cone Penetration Test
(CPT) / Sondir
Daya dukung pondasi akan dihitung berdasarkan nilai tahanan ujung (qc)
dan tahanan gesekan selimut tiang (fs) dari hasil penyondiran. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan metode Aoki De Alencar.
Data bored pile :
Diameter (D) = 80 cm dan 100 cm
Keliling (As) = 251,2 cm dan 314 cm
Luas (Ap) = 5024 cm2 dan 7850 cm2
25
13,6 40
13,8 50
14 60
14,2 45
14,4 40
14,6 55
14,8 200
15 250
15,2 250
15,4 250
15,6 250
15,8 250
16 250
16,2 250
16,4 250
16,6 250
26
D=100 cm,
Perhitungan daya dukung ujung:
Nilai dari qca diambil berdasarkan rataan perlawanan konus 1,5D ujung
tiang
qca =
(40+40+50+60+45+40+55+200+250+250+250+250+250+250+250+250+250)/17
qca (base) = 164,118 kg/cm2
Dari data yang diperoleh, terdapat lima (5) titik penyondiran yang dilakukan
maka nilai dari daya dukung tiap titik terlihat pada tabel dibawah ini.(Data CPT
lengkap ada pada lampiran)
27
Tabel 9 Daya dukung pondasi pada lima titik berdasarkan data CPT
Qult (ton)
Titik
D = 80 D = 100
S-1 789,486 1051,301
S-2 1033,939 1289,521
S-3 772,879 1030,216
S-4 772,879 780,894
S-5 792,980 780,894
Max 1033,939 1289,521
Min 772,879 780,894
Average 832,433 986,565
Kapasitas Daya Dukung Pondasi Bored Pile dari Hasil Standart Penetration
Test (SPT)
D=80cm,
Daya dukung ujung tiang pada tanah non kohesif adalah:
Qp = 40NSPT x Lb/D x Ap
= 40 x 10 x 2/0,8 x 5024
Qp = 502,4 ton
Tahanan kulit tiang:
Qs = 2 x NSPT x Ap x Li
= 2 x 10 x 5024 x 2
Qs = 100,6 ton
Daya dukung ujung tiang pada tanah kohesif adalah:
Qp = 9 x cu x Ap
= 9 x 16 x 5024
Qp = 72,4 ton
Tahanan selimut tiang:
Qs = x Cu x Ap x Li
= 1 x 16 x 5024 x 2
Qs = 80,5 ton
Sehingga daya dukung total pondasi untuk kedalaman 24,6 m berdasarkan
dua data bore hole (BH) dapat dilihat pada tabel berikut ini. (data lengkap
terlampir)
28
Tabel 10 Daya dukung pondasi pada dua titik berdasarkan data NSPT
Maka untuk daya dukung pondasi pada BH-1 dan BH-2 adalah:
Tabel 11 Daya dukung pondasi pada dua titik berdasarkan data laboratorium
Qs Qs + Qp
Titik D (m) Qp Qp (ton)
(KN)
0,8 4501,32 2042,59 6543,91 654,39
BH 1
1 5626,65 3194,45 8821,10 882,11
0,8 4452,63 2073,51 6526,14 652,61
BH 2
1 5565,79 3239,86 8805,65 880,56
Nilai daya dukung pondasi bored pile berdasarkan data lapangan dan data
laboratorium adalah sebagai berikut:
Tabel 12 Daya dukung pondasi berdasarkan data lapangan dan data laboratorium
Daya Dukung (ton)
D (m)
CPT SPT Lab
0,8 772,88 763,06 652,61
1 780,89 954,17 880,56
Jika safety factor yang digunakan pada kontrol baik untuk bangunan
permanen = 2,5 maka daya dukung ijin pondasi adalah:
= 235, 36 / 381,67
= 0,0,62 ambil jumlah tiang (N) = 3 buah (berdasarkan gambar shop
drawing)
Berat tiang = 3 x 0,25 x 3,14 x (1^2) x 24,6 x 24
= 139,039 ton
Maka Rv total = Rv + berat tiang
= 235,36 + 139, 039
= 374,39 ton
30
Tabel 14 Jumlah tiang pondasi pada tiap kolom berdasarkan daya dukung pondasi
tunggal
N Pile
Kolom D (m) Rv (ton) Qult (ton)
Perlu Terpasang
K1a 1 235,36 381,67 0,62 3,00
K1b 1 231,49 381,67 0,61 2,00
K3a 0,8 288,82 305,23 0,95 2,00
K3b 0,8 243,30 305,23 0,80 2,00
K3c 0,8 209,3 305,23 0,69 2,00
K3d 0,8 177,00 305,23 0,58 2,00
K4a 0,8 431,13 305,23 1,41 2,00
K4b 0,8 415,88 305,23 1,36 2,00
Apabila dalam satu pondasi terdiri dari beberapa jumlah tiang, maka nilai
daya dukungnya adalah:
= 1-[(n-1) x m + (m-1) x n) / 90 x m x n]
= 1 18,43[2-1) x 3 + (3-1) x 2) / 90 x 3 x 2]
= 0,76
Maka,
Qg = 0,76 x 381,38 x 3
= 871,38 ton
Berdasarkan tabel diatas bahwa untuk kolom K4a dan K4b merupakan nilai
beban vertikal total terbesar yaitu 490,4 ton dan 475,2 ton.
Saran
Saran yang diberikan guna analisis lebih lanjut yaitu:
1. Diperlukan sebuah software Open Application Programming Interface (API)
yang dapat menghubungkan Tekla Structures dengan SAP2000 guna keperluan
analisis. Sehingga analisis, desain, serta pemodelan dapat berjalan secara
bersamaan sehingga pekerjaan lebih cepat. Pada penelitian ini linking antara
Tekla Structures dan SAP2000 belum berhasil dilakukan.
2. Perlu dilakukan analisis akibat gaya lateral untuk mengetahui kekuatan struktur
pondasi lebih rinci lagi.
3. Perbedaan hasil perhitungan dapat disebabkan karena jenis dan sifat tanah yang
berbeda pada jarak yang terdekat sekalipun, sehingga diperlukan ketelitian dan
pengalaman dalam mendesain sebuah pondasi.
DAFTAR PUSTAKA
Rachmad A, Nur. 2010. Evaluasi Kinerja Seismik Struktur Beton dengan Analisis
Pushover menggunakan Program SAP 2000 (Studi Kasus Gedung Rumah
Sakit di Surakarta) [Skripsi]. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta.
Ratna S, Yesy. 2014. Analisis Struktur P106-P107 (Sta.7+388,50 Sta.7+424,25)
Jalan Bebas Hambatan Tanjung Priok Seksi E2-A terhadap Beban Gempa
[Skripsi]. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Tekonologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Schodek, D. 1998. Struktur. Cetakan ketiga. PT. Refika Aditama. Bandung.
SNI-726-2002. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung.
SNI-03-2847-2013. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung.
SNI-1726-2012 Tentang Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung.
SNI-2847-2013 Tentang Tata Cara Persyaratan Beton Struktural untuk
Bangunan Gedung.
SNI-1727-1989-F Tentang Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah
dan Gedung.
SNI-1729-1989-F Tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja untuk
Gedung.
Sulastri, I. E. 2009. Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Proyek
Pembangunan Gedung Kanwil DJP dan KPP SUMBAGUT I Jalan Suka
Mulia Medan [Skripsi]. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Program
Pendidikan Ekstension, Universitas Sumatera Utara. Medan.
Veronica, Sisca. 2013. Analisis dan Desain Jembatan Frame, Kolom V, Box
Girder, dengan mempertimbangkan Beban Gempa [Skripsi]. Departemen
Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Tekonologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
34
LAMPIRAN
Lampiran 15 Tampak (a) Depan, (b) Belakang, (c) Samping kiri, (d) Samping
kanan model 3D Gedung RSBA pada Tekla Structures 17
(a) (b)
(c) (d)
49
RIWAYAT HIDUP