Anda di halaman 1dari 16

PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM

KEBHINEKAAN

Disusun oleh:

Nama : Fery Ardian

NPM : 1616031021

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
Persatuan dan Kesatuan dalam Kebhinekaan. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi penulis.
Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penyusun mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, Bapak Drs. Aman Toto Dwijono,


M.H. yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga
penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi
berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penyusun sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai, Amin.

Bandar Lampung, 19 Oktober 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................2
1.3 Tujuan...........................................................................3
1.4 Metode Penulisan.................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa........................4

2.2 Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia...7

2.3 Sikap Menjaga Persatuan dan Kesatuan dalam Kebhinekaan....8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......11

DAFTAR PUSTAKA12

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna.


Meskipun demikian, antara manusia yang satu dengan yang lain tidak dapat
hidup sendiri. Manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya
manusia hidup berkelompok-kelompok atau persekutuan hidup. Pada mulanya
manusia hidup dalam kelompok keluarga. Selanjutnya mereka membentuk
kelompok yang lebih besar seperti suku, masyarakat, bangsa, atau negara.
Salah satu contoh negara di dunia ini adalah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keutuhan berasal dari kata


dasar utuh yang berarti dalam keadaan sempurna seperti semula. Utuh juga
berarti tidak bercerai berai atau tidak terpecah belah. Sedangkan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia artinya adalah bahwa Indonesia
merupakan negara kesatuan yang memiliki kedaulatan, memiliki tujuan
nasional, dan berdiri secara utuh baik wilayahnya, rakyatnya, maupun
pemerintahnya. Negara Kesatuan Republik Indonesia dianugerahi wilayah
yang luas dan kekayaan alam yang beraneka ragam untuk kesejahteraan rakyat
Indonesia.

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri


dari bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa, dan agama. Kemajemukan
tersebut, di satu sisi menjadi suatu potensi kemungkinan terjadinya konflik, di
sisi lain bisa menjadi unsur perekat dalam rangka membina persatuan dan
kesatuan bangsa. Masalah persatuan dan kesatuan bangsa menjadi masalah
utama negara untuk mencapai kemajuan dan tujuan bangsa Indonesia. Upaya
itu telah ditempuh oleh bangsa Indonesia sejak masa pergerakan nasional,
karena pada masa itu persatuan dan kesatuan bangsa sangat diperlukan dan
menjadi modal utama dalam menghadapi kekuasaan kolonial (penjajahan).

1
Masalah persatuan dan kesatuan bangsa bukan hanya diperlukan pada
saat bangsa Indonesia menghadapi kekuasaan asing saja, melainkan terus
diperlukan hingga sekarang, agar kemerdekaan bangsa dan negara yang
berhasil dicapai oleh para pendahulu kita tidak goyah dan hancur.

Persatuan dan kesatuan menjadi obat penenang keonaran dan


kekisruhan kondisi bangsa, sekaligus menjadi harga mati yang harus
senantiasa dikedepankan dan dijaga dengan baik. Begitu juga dengan nilai
moralitas sebagai pembatas dari perbuatan tidak waras. Oleh karena itu, semua
rakyat berkewajiban untuk melindungi dan mempertahankan wilayah agar
tetap utuh.

Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak berdiri dengan


sendirinya, tetapi melalui perjuangan para pejuang yang dilakukan
dengan proses yang sangat panjang. Mereka telah mengorbankan
harta dan bahkan nyawa mereka demi Indonesia tercinta, sehingga
para pejuang dan pendiri Indonesia sudah bertekad bahwa bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan pilihan terakhir.
Persatuan dan kesatuan merupakan hal penting yang harus kita
lestarikan karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari
proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat
Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama
sekali. Unsur-unsur tersebut meliputi unsur sosial budaya, serta
kebudayaan dari luar yang masuk kemudian diseleksi oleh bangsa
Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka


permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:

1. Makna persatuan dan kesatuan.

2. Landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

3. Pengamalan nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam


kebhinekaan.
2

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui


pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah
kebhinekaan.

1.4Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam membuat makalah ini


adalah metode literatur, yakni metode penulisan yang bersumber
dari bahan bacaan di buku, media cetak, maupun media elektronik.

3
BAB II
PEMBAHASAN

Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah
belah. Persatuan mengandung arti bersatunya bermacam-macam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Sedangkan
persatuan dalam kebhinekaan berarti persatuan untuk mencapai kehidupan
yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat dalam
keanekaragaman.

2.1 Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan


saat ini terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung
lama karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari
proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat
Indonesia sendiri yang ditempa dalam jangkauan waktu yang
lama sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti
sifat kekeluargaa dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur tersebut
merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun
oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya
kebudayaan dari luar, maka terjadi proses akulturasi
(percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah
kebudayaan Hindu, Islam, Kristen dan unsur-unsur kebudayaan
lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan dari
luar yang masuk diseleksi oleh bangsa Indonesia.

Kemudian sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan


keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa
dilakukan dengan jalan musyawarah dan mufakat. Indonesia adalah
negara yang kaya akan sumber daya alam. Kekayaan alam ini
dimanfaatkan dan digunakan untuk kesejahteraan seluruh rakyat
Indonesia. Sehingga semua warga dan rakyat Indonesia
berkewajiban melindungi dan mempertahankan Indonesia agar
tetap utuh.

Keutuhan wilayah ini sangat penting karena mengingat kemajemukan


bangsa. Keutuhan wilayah sebuah negara sangat penting karena keutuhan
wilayah suatu negara sangat menentukan berlangsung tidaknya
pemerintahan suatu negara.

Maka, semua negara berusaha untuk menjaga keutuhan wilayahnya.


Demikian juga dengan negara Indonesia yang selalu berusaha untuk
menjaga keutuhan wilayahnya termasuk di dalamnya pemerintah dan
aparat keamanan untuk bersama-sama dan bersatu padu menjaga
keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal itulah
yang mendorong terwujudnya persatuan bangsa Indonesia.

Maka makna persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat


kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah, dan lain sebagainya.

Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling


menonjol ialah sebagai berikut:

a. Persamaan senasib

b. Kebangkitan nasional

c. Sumpah Pemuda

d. Proklamasi Kemerdekaan

Beberapa prinsip yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan


Indonesia, yaitu:

1. Prinsip Bhineka Tunggal Ika


Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama,
dan adat istiadat yang majemuk. Hal ini mewajibkan kita bersatu
sebagai bangsa Indonesia.

2. Prinsip nasionalisme Indonesia

Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-


agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti
bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin
memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab pandangan
semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap
seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Prinsip kebebasan yang bertanggungjawab

Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia


memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya,
terhadap sesama, dan Tuhan Yang maha Esa.

4. Prinsip wawasan nusantara

Dengan wawasan tersebut, kedudukan manusia Indonesia


ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya,
ekonomi, serta pertahanan dan keamanan. Dengan wawasan itu
manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa
dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita
pembangunan nasional.

5. Prinsip persatuan pembangunan unuk mewujudkan cita-cita reformasi


Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi
kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat
yang adil dan makmur.

2.2 Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan


Bangsa Indonesia

Suatu negara perlu memiliki landasan hukum, sebab


dengan landasan yang dimiliki oleh suatu negara, maka negara
akan menjadi lebih kokoh atau kuat dan tidak terombang-
ambing oleh kekuatan luar manapun (dipengaruhi oleh negara
lain). Diibaratkan jika Anda ingin membangun rumah, maka
yang utama (dasar) dibangun lebih dahulu adalah pondasinya.
Dengan dasar pondasi yang kuat bangunan dengan bentuk
apapun pasti akan kuat, tidak goyang diterpa badai.

Landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia antara lain:

a. Landasan Ideal adalah Pancasila yaitu sila 3 Persatuan Indonesia.

b. Landasan Konstitusional adalah UUD 1945 yang terdiri dari:

1) Pembukaan aline IV: Negara Republik Indonesia yang


berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada persatuan
Indonesia.

2) Dalam pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945:


pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah
negara kesatuan yang berbentuk Republik.

pasal 30 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa:

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam


usaha pembelaan negara.

Syarat-syarat tentang pembelaan negara diatur dengan


Undang-undang.

c. Landasan Operasional adalah Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1999


tentang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Perlu kita pahami bahwa sejarah mencatat beberapa peristiwa


penting yang merupakan ujian bagi bangsa kita dalam memupuk
persatuan dan kesatuan.

Peristiwa sejarah itu antara lain:

1. Pada tahun 1945 1950 persatuan dan kesatuan bangsa diguncang


oleh peristiwa pemberontakan PKI (1948).

2. Pada tahun 1950 1959 persatuan dan kesatuan bangsa agak


terganggu oleh beberapa akibat sampingan dari praktek demokrasi
liberal.

3. Di akhir tahun 1959 1965 terjadi peristiwa yang merupakan ujian


terhadap persatuan dan kesatuan bangsa yaitu peristiwa meletusnya
G30S/PKI.
Dengan melihat beberapa peristiwa pahit tersebut, kita dapat
mengambil suatu hikmah yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Dan
dewasa ini, bahaya adanya perpecahan dikatakan dalam GBHN.

3 Sikap Menjaga Persatuan dan Kesatuan dalam Kebhinekaan

Persatuan dan kesatuan sebuah negara sangat penting karena


keutuhan wilayah suatu negara sangat menentukan berlangsung tidaknya
pemerintahan suatu negara. Maka, semua negara berusaha untuk menjaga
keutuhan wilayahnya. Demikian juga dengan negara Indonesia yang
memiliki kebhinekaan harus selalu berusaha untuk menjaga keutuhan
wilayahnya termasuk di dalamnya pemerintah dan aparat keamanan untuk
bersama-sama dan bersatu padu menjaga keamanan dan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, maka untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa diperlukan sikap-sikap cinta tanah air, membina
persatuan dan kesatuan, rela berkorban, dan lain sebagainya.

Sekaranglah saatnya kita sebagai warga Negara jangan hanya


berbicara serta berteori. Sebagai warga Negara kita harus bisa
merealisasikan persatuan dan kesatuan dalam seluruh aspek kehidupan.
Hal tersebut antara lain:

1. Mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa seperti halnya


dalam pepatah bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, maka yang
perlu kita

tegakkan dan lakukan adalah:


a. meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong dan
musyawarah;

b. meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai


aspek ke - hidupan;

c. pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi seluruh


rakyat Indonesia;

d. memberikan otonomi daerah yang dapat memperkuat sendi-sendi


hukum nasional serta adanya kepastian hukum;

e. perlindungan, jaminan serta menjunjung tinggi hak asasi


manusia; dan

f. memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga


masyarakat merasa terlindungi.

2. Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika


Kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga, karena dengan
adat istiadat yang berbeda, persatuan dan kesatuan masih tetap
terjaga. Jadi, upaya yang perlu dilakukan untuk memperkuat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
kita harus memahami dan mengamalkan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika yang terdapat pada pita yang digenggam oleh burung
Garuda Pancasila. Istilah Bhinneka Tunggal Ika ini diambil dari
Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, yang berarti walaupun
berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Semboyan ini sangat cocok bagi
bangsa Indonesia dan perlu diemban. Seperti kita ketahui, bahwa
bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa, maka hal itu
jangan sampai menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk
bersatu menjaga dan mewujudkan satu kesatuan Negara Republik
Indonesia.
9

Melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika ini, kita harus dapat


menjadikan pegangan bagi masyarakat untuk mewujudkan keutuhan
NKRI. Semboyan ini mengajarkan kita untuk menghindari
perpecahan karena adanya perbedaan. Perbedaan yang ada justru
dapat dijadikan sebagai kekayaan bangsa, sebagai modal dalam
mengembangkan dan memajukan bangsa Indonesia.

3. Mengembangkan semangat kekeluargaan


Yang perlu kita lakukan setiap hari adalah mengusahakan atau
membudayakan saling bertegur sapa setiap hari di lingkungan kita
untuk menghindari adanya percekcokkan, adu mulut, tidak ada sikap
saling percaya, dan lain-lain.

4. Menghindari penonjolan sara dan lain-lain


Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bahasa,
agama serta adat-istiadat yang berbeda-beda, maka kita tidak boleh
melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan. Oleh
karena itu, sebagai warga negara yang majemuk harus menghindari
sikap egoism, ekstrimisme, sukuisme, provinsialisme, acuh tak acuh,
tidak peduli terhadap lingkungan, dan fanatisme yang berlebihan
terhadap suatu hal.
10

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan maka kesimpulan yang dapat


dipaparkan dalam makalah ini, yaitu:

1. Persatuan dan kesatuan penting bagi bangsa Indonesia


mengingat bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang majemuk.

2. Landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsa


Indonesia adalah Pancasila dan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

3. Unsur-unsur yang merupakan faktor-faktor penting bagi


pembentukan Nasionalisme Indonesia, di antaranya:
a. persamaan asal keturunan bangsa (etnik);
b. persamaan pola kebudayaan;
c. persamaan tempat tinggal yang disebut tanah air;
d. persamaan nasib kesejahteraannya; dan
e. persamaan cita-cita sebagai kesadaran dari inspirasi
kenangan masa silam.

4. Nilai-nilai yang terkandung dalam semangat


memperjuangkan kemerdekaan sebagai perwujudan
keikhlasan dan rasa syukur di antaranya melalui:
a. menentang dominasi asing dalam segala bentuknya;
b. pengorbanan seperti pengorbanan harta benda dan
jiwa raga;
c. persatuan dan kesatuan; dan
d. percaya pada diri sendiri.
5. Perilaku yang merugikan persatuan dan kesatuan, yaitu
keterbelakangan, ketergantungan, KKN (Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme), dekadensi moral, dan apatisme.

11

DAFTAR PUSTAKA

http://www.yuksinau.com/2016/04/landasan-hukum-persatuan-dan-kesatuan-
bangsa.html (diakses pada 24 September 2016 pukul 01.06)

https://shog8.wordpress.com/tag/persatuan-dan-kesatuan/ (diakses pada 24


September 2016 pukul 01.11)

http://www.pusakaindonesia.org/lima-sikap-dalam-menjaga-keutuhan-nkri/
(diakses pada 24 September pukul 01.13)

https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?
ver=12&idmateri=67&lvl1=10&lvl2=1&lvl3=0&kl=8 (diakses pada 24
September 2016 pukul 01.18)

12

Anda mungkin juga menyukai