Anda di halaman 1dari 15

1. Apakah yang membuat anda berkunjung ke RS di masa pandemi COVID-19 ini?

Informan 1 : Pasien ingin memeriksakan matanya yang terdapat benjolan. Pasien sudah +/- 3
kali datang ke RS Jember Klinik selama masa pandemi Covid-19 untuk
memeriksakan mata dan melakukan kontrol.
Informan 2 : Kontrol dan perawatan, saya sudah 6 kali kemo di rumah sakit DKT Jember,
perawatannya setiap 21 hari sekali
Informan 3 : pasien Sakit Jantung dan paru-paru, sudah punya riwayat sebelumnya dan
langsung masuk lewat UGD
Informan 4 : Pasien ke rumah sakit ingin periksa jari tangan nya yang terdapat benjolan.
Pasien datang ke rs Jember Klinik selama masa pandemi Covid-19 untuk
memeriksakan jari tangan yang terdapat benjolan dan melakukan kontrol. Pasien
sudah 6 kali datang ke rs
Informan 5 : Periksa telinga yang sakit, 4 kali kunjungan selama kurang lebih sebulan
termasuk perawatan dan kontrolnya
Informan 6 : Ke rumah sakit untuk kontrol rutin kesehatannya seperti biasanya
Informan 7 : Terpaksa mengunjungi rumah sakit, tetapi biasanya memang rutin kontrol ke rs
Informan 8 : Saya biasanya ke poli jantung 1 bulan sekali untuk control di rs soebandi

2 Bagaimana pendapat anda dengan pentingnya protokol Kesehatan yang diterapkan


dilingkungan RS saat masa pandemi COVID-19? (Tengible)
Informan 1 : Menurut pasien protokol kesehatan sudah diterapkan, seperti pengukuran suhu
sebelum masuk RS, menggunakan handsanitizer, memakai masker, dan
pengaturan kursi tunggu. Namun, di depan tidak disediakan tempat cuci tangan.
Informan 2 : Sangat penting, jadi sekarang sebelum masuk rumah sakit diwajibkan cuci
tangan, kemudian di cek suhu dan diberi cairan hand senitezer juga. Selain itu
pasien yang datang ke rumah sakit juga diwajibkan menggunakan masker
Informan 3 : Sangat penting demi kenyamanan kita juga, pada saat masuk ke rumah sakit
wajib cuci tangan dan diperiksa suhunya untuk pasien rapid terlebih dahulu,
wajib pakai masker dan jaga jarak.
Informan 4 : Sangat penting, jadi sekarang sebelum masuk rumah sakit di cek suhu tubuh.
Selain itu pasien yang datang ke rumah sakit juga diwajibkan menggunakan
masker
Informan 5 : Sangat penting, pada saat masuk ke rumah sakit wajib cuci tangan dan diperiksa
suhunya, wajib pakai masker dan jaga jarak.
Informan 6 : Dilakukan pengecekan suhu badan, diberikan masker apabila ada pasien atau
pengunjung yang tidak memakai masker, tetapi handsanitizier kurang
disediakan oleh rumah sakit. Namun ada kewajiban mencuci tangan sebelum
masuk ke dalam ruang gedung rs
Informan 7 : Sangat penting untuk menjaga pasien yang hadir dalam keaadaan pasien yang
sakit. Pengamanan wajib pake masker, cek suhu, jaga jagak, pake handsanitizier
Informan 8 : Saya setuju dengan penerapan protocol Kesehatan seperti cuci tangan,
pengecekan suhu, dan memakai masker sebelum masuk RS. Karena untuk
mencegah penularan covid-19 dari pasien ke tenaga Kesehatan atau sebaliknya.
Kesimpulan: Rata-rata semua RS telah menerapkan protocol Kesehatan untuk
pengunjung yaitu, pengecekan suhu, cuci tangan, memakai masker, dll.
Tetapi ada 2 informan yang mengatakan rumah sakit yang dikunjunginya
tidak menyediakan tempat cuci tangan sebelum masuk RS

3. Bagaimana jam operasional pelayanan pasien berobat disaat pandemi COVID-19, apakah ada
pengurangan jam layanan? (Reliabiity)
Informan 1 : Tidak ada perubahan jam pelayananan saat pandemi dan sebelum pandemi.
Informan 2 : Sama saja, soalnya saya ke rumah sakit mau kemo, jadi prosesnya sesuai dengan
sebelum masa pandemic
Informan 3 : Sama seperti biasanya, tidak ada perubahan untuk jadwal pelayanan sama seperti
sebelumnya.
Informan 4 : Sama, tidak ada perubahan jam pelayanan sebelum dan saat masa pandemi covid
Informan 5: Tidak ada perubahan jam pelayanan, hanya beberapa tempat yang dipindah
lokasinya untuk jaga jarak antar pengunjung.
Informan 6 : Waktu Pelayanan rs sama aja seperti sebelum pandemic. Daftar jam 9 pagi dan
praktek dokter sampai sore jam 5
Informan 7 : Saya jadi susah untuk control selama masa pandemic. Jam operasional banyak
perubahan, dulu bisa rutin sebulan sekali tapi sekrang bisa 2 bulan sekali kecuali
keadaan emergency. Karena pengunjung di batasi.
Informan 8 : Ada perubahan. Jam operasionalnya lebih singkat selama pandemic. Saya sedikit
kesusahan karena harus lebih cepat dating ke RS untuk control
Kesimpulan: 2 dari 8 informan merasa keberatan dengan perubahan jam pelayanan RS
selama masa pandemic. 6 dari 8 informan mengatakan tidak ada perubahan
jadwal pelayanan selama masa pandemi

4. Menurut anda perubahan apa yang paling menghambat atau merugikan anda sebagai pasien di
era pandemi covid ini di pelayanan kesehatan ? (Realibility)
Informan 1 : Pasien merasa dirugikan karena adanya pengurangan jumlah dokter yang praktek
di masa pandemi, sehingga pasien tidak dapat melakukan pemeriksaan dan
kontrol pada dokter pertama yang sebelumnya telah menanganinya dan harus
pindah ke dokter lain.
Informan 2 : Sama aja nggak ada yang menghambat cuma ke tambahan buat tes rapid kalau
mau diambil darah, dan tes repid yang dilakukan itu membayar sendiri tidak
gratis dari rumah sakit
Informan 3 : Tidak ada perubahan yang menghambat karena protokol juga untuk keselamatan
diri sendiri.
Informan 4 : Pasien merasa tidak adaa hambatan saat berkunjung di masa pandemi covid.
Informan 5 : Tidak ada perubahan yang menghambat karena protokol juga untuk keselamatan
diri sendiri.
Informan 6 : Ada pelayanan yang menghambat. Yaitu ketika meminta surat rujukan untuk ke
dokter spesialis namun tidak di ijinkan pada masa pandemic covid ini. Sehingga
menghambat pelayanan kontrol saya.
Informan 7 : Keterbatasan dalam waktu untuk mengunjungi rs, karena kan waktunya di batasi
jadi kontrol yang harusnya 1 bulan seklai jadi 2 bulan sekali.
Informan 8 : untuk keseluruhan tidak ada hambatan, hanya saja pada jam pelayanan saja yang
sedikit menghambat
Kesimpulan: rata-rata paseien merasa tidak ada hambatan dalam kunjungan ke RS
selama masa pandemic. 3 dari 8 informan merasa terhambat dengan
beberapa alasan seperti pengurangan jumlah dokter yang praktek,
pembatasan jumlah pengunjung, dan pengurangan jam pelayanan RS.

5. Apakah terdapat kendala pada sistem pendaftaran saat pandemi? dan apakah pendaftaran dapat
dilakukan secara online ? (Realibility)
Informan 1 : Tidak ada kendala pada sistem pendaftaran. Sejak sebelum pandemi, rumah sakit
juga sudah menerima pendaftaran via online
Informan 2 : Tidak ada kendala, pendaftaran tetap langsung ke rumah sakit, tidak ada
pendaftaran online. Pendaftaran tidak antri, langsung dilayani
Informan 3 : Tidak ada kendala, pendaftaran bisa langsung dan online. Tapi pasien belum
merasakan daftar online karena pasien langsung ke UGD dan jarak rumahnya
hanya 200 meter dari RS.
Informan 4 : Tidak adaa kendala saat pendaftaran. Untuk pendaftaran online tersedia. Namun
saya memilih pendaftaran offline saja . Pada saat pendaftaran offline, antrian
sama seperti biasa.
Informan 5 : Tidak ada kendala, pendaftaran bisa langsung dan online, untuk pengambilan
obat juga bisa online dan diantar untuk memudahkan pasien di saat pandemic.
Tapi pasien belum merasakan daftar online karena jarak rumahnya dekat dengan
rs.
Informan 6 : Pada masa pandemi ini saya daftar online, sehingga lebih cepat untuk ditangani
dengan dokter yang menurut saya efektif. Untuk antrian pasien pada masa covid
ini ya seperti biasanya. Namun, ada jarak antar kursi tunggu
Informan 7 : Kendala tergantung pasien, klo gabisa daftar online jadi menghambat. Saya bisa
daftar online jadi saya tidak perlu menunggu terlalu lama. Karena rs yang saya
kunjungi bisa daftar online
Informan 8 : Tidak ada kendala
Kesimpulan: Semua pasien tidak mengalami kendala dengan sistem pendaftaran RS
selama masa pandemic. Semua RS juga telah menyediakan pendaftaran
secara online untuk mempermudah akses pelayanan dan meminimalisir
penumpukan di pendaftaran

6. Bagaimana sikap petugas administrasi di era pandemi saat melayani pasien di pendaftaran?
(Emphaty)
Informan 1 : Tidak ada perubahan sikap petugas pendaftaran sebelum dan selama pandemi
COVID-19. Pasien merasa kurang puas, karena petugas pendaftaran dirasa
kurang ramah, seharusnya petugas bisa lebih ramah atau paling tidak
memberikan senyuman.
Informan 2 : Sikap petugas ramah, sabar, baik terhadap pasien.
Informan 3 : Sikapnya baik, ramah dan baik terhadap pengunjung dan keluarga pasien.
Informan 4 : Sikap petugas sabar, ramah, baik terhadap pasien.
Informan 5 : Sikapnya tetap bagus, hanya saja jarak petugas di pendaftaran dengan
pengunjung lebih jauh tidak seperti sebelum pandemi.
Informan 6 : Sifatnya petugasnya ramah. Dan kendalanya ketika petugas menyampaikan saran
untuk saya kurang jelas karena terhambat masker yang di pake dan sekat
Informan 7 : Sikap petugas di administrasi keramahannya sama. Cuma karena ada batas dan
pakai masker maka kadang suaranya juga kurang jelas. Dan kami juga harus
sedikit berteriak saat berbicara
Informan 8 : Sikap petugas adminisrasi ramah-ramah dan selau menginstruksikan untuk
senantiasa cuci tangan. Selama bertugas, petugas administrasi menggunakan
masker.
Kesimpulan: rata-rata pasien merasa puas dengan sikap ramah dan sabar dari petugas.
1 dari 8 informan merasa kurang puas karena petugas administrasi dirasa
kurang ramah dan tidak memberikan senyuman.

7. Bagaimana anda mendapatkan informasi tetang perubahan kebijakan pelayanan kesehatan di


era pandemi ini ? (Responsive)
Informan 1 : Pasien mendapatkan informasi mengenai perubahan kebijakan seperti
pengurangan jumlah dojter yang praktek saat pasien melakukan pendaftaran
secara langsung di rumah sakit. Informasi tersebut disampaikan oleh satpan di
bagian pendaftaran.
Informan 2 : Saya malah kurang tau, cuma memang sekarang rumah sakit lebih sepi tidak
seperti biasa, jadi yang kerumah sakit memang sudah ada jadwal sebelumnya
kayak saya ini kan kemo kontrol gitu jadi harus datang ke rumah sakit
Informan 3 : Untuk pelayanan yang saya tahu kalau sakitnya parah bisa langsung ditangani.
Dan belum pernah mencari info juga.
Informan 4 : Pasien mengetahui informasi saat berkunjung ke rumah sakit
Informan 5 : Saya kurang tahu, hanya mendapat info dari petugas bahwa ada layanan online
untuk pendaftaran dan pengantaran obat.
Informan 6 : Saya tidak mendapatkan informasi apapun terkait asisten dokternya ataupun
petugas. Jadi saya datang seperti biasanya saja.
Informan 7 : Informasi perubahan kebijakan saya dapatkan dari system yang saya gunakan
secara online. Jadi semua informasi bisa ditemukan di dalam system online
Informan 8 : Untuk informasi saya dapatkan dari satpam dan kertas yang tertempel pada pintu
masuk poli.
Kesmpulan: Rata-rata pasien telah mendapatkan informasi tentang perubahan
kebijakan RS dari pihak RS dan sistem online RS. 4 dari 8 informan
mengatakan tidak mendapat informasi dikarenakan beberapa alasan yaitu
tidak adanya pemberitahuan dari pihak RS, tidak ada usaha dari pasien
untuk mencarai informasi tentang kebijakan baru RS.

8. Apakah anda mengetahui jenis pelayanan yang urgensi atau yang dapat diutamakan di era
pandemi ini ? jika iya, dari mana sumber informasi tersebut, tolong sebutkan jenis pelayanan
tersebut ? (Reliability)
Informan 1 : Sepengetahuan informan dari internet, contoh pelayanan urgensi atau darurat
adalah ibu hamil yang akan melahirkan.
Informan 2 : Iya mungkin penyakit-penyakit yang parah yang diutamakan. Seperti kanker,
operasi-operasi, cuci darah. Saya dapat informasinya dari grup WA keluarga
Informan 3 : berdasarkan pengalaman pasien jika jika kondisi urgent dan harus rawat inap
pasti ditangani. Kondisi pasien saat itu langsung ke UGD dan dilanjutkan dengan
pelayanan rawat inap.
Informan 4 : Pasien tahu kondisi yg tidak boleh dilakukan saat pandemi sprti pembersihan
karang gigi dan pasien kurang begitu tahu ttg perawatan urgen yg boleh
dilakukan saat pandemic. Pasien mendapatkan informasu dari dokter dokter gigi
keluarga.
Informan 5 : Pasien kurang tahu, karena hanya melakukan pemeriksaan di poli rawat jalan.
Informan 6 : Saya tidak mengetahui persis pelayanan urgensi. Yang saya ketahui jika pasien
darurat maka dilakukan perawatan di IGD
Informan 7 : Pelayanan urgensi yang saya ketahui yaitu pasien yang sakit jantung dan sesak
mendadak. Pasien mengetahuinya dari social media
Informan 8 : saya kurang mengerti jenis pelayanan apa saja yang diutamakan poli rawat jalan
selama masa pandemic
Kesimpulan: rata-rata telah mengetahui jenis perawatan urgensi selama masa
pandemic. Hanya saja informasi tersebut tidak didapatkan dari RS. 3 dari 8
informan mengaku tidak mengetahui jenis perawatan urgensi selama masa
pandemic.

9. Bagaimana sikap petugas kesehatan saat pasien/ keluarga pasien mengajukan keberatan
dengan pelayanan yang diberikan di masa pandemi ini (Emphaty)?
Informan 1 : Sikap dokter tidak memaksa dan tetap baik saat informan menolak dilakukan
tindakan insisi di masa pandemi ini.
Informan 2 : Melayani dan menjelaskan dengan sabar
Informan 3 : Petugas sabar baik dan sopan. Setiap pertanyan dijawab dengan baik dan jelas.
Informan 4 : Petugas tetap melayani pasien dengan ramah dan sabar menjelaskan dengan baik
Informan 5 : Petugas mungkin lebih sabar karena mengingatkan untuk selalu jaga jarak bila
ada yang duduk terlalu dekat dan mengingatkan bila ada yang menggunakan
masker salah seperti hanya dicantolkan di telinga.
Informan 6 : Selama pandemic petugas pelkes melayani dengan baik. Hanya terkendala
suaranya kurang jelas karena memakai masker. Tetapi tetap ramah dalam
melayani pasien
Informan 7 : Petugas tetap ramah dan berusaha memberikan penjelasan. Namun karena
keadaan seperti ini ada beberapa keterbatasan dalam proses menyampaikan
Informan 8 : Petugas, perawat, dan dokter melakukan pelayanan dengan baik dan sabar. Serta
menyelesaikan pelayanan sampai selesai
Kesimpulan: Seluruh informan merasa puas dengan pelayanan petugas Kesehatan yang
sabar, ramah, sopan baik

10. Apakah dokter menawarkan alternatif perawatan lain saat kondisi pandemi ini? Jika iya,
bagaimana pendapat anda ? (Emphaty)
Informan 1 : Iya, dokter memberikan alternatif lain dengan meresepkan obat dan salep mata.
Informan 2 : Tidak ditawari karena saya ke rumah sakit memang mau dilakukan perawatan
jadi memang harus dilakukan tindakan di sana, tidak disuruh pulang
Informan 3 : Karena kondisi pasien membutuhkan perawatan rawat inap dan datang dalam
kondisi tidak sadar diri jadi tidak ditawari alternatif
Informan 4 : Tidak. Dokter langsung menawarkan perawatan kuratif untuk penyakit saya
Informan 5 : Tidak ditawarkan perawatan lain, jadi masih bisa dilakukan pemeriksaan dan
kontrol
Informan 6 : Terhambatnya pada saya yaitu tidak di ijinkan untuk meminta surat rujukan
hanya diberikan obat pereda nyeri saja.
Informan 7 : Untuk saat ini Dokter meyarankan menyediakan obat sendiri di rumah seperti
obat nyeri, obat demam jika tidak ada perubahan maka bisa kembali ke dokter.
Informan 8 : Selama saya melakukan control di poli jantung, dokter tidak memberikan
alternatif perawatan. Dokter memberikan perawatan sesuai keluhan dan
permintaan pasien
Kesimpulan: Rata-rata pasien merasa puas dengan perawatan/alternatif perawatan
yang diberikan dokter. Tetapi 1 dari 8 pasien merasa kurang puas dari
alternatif yang diberikan oleh dokter dikarenakan pasien ingin dilakukan
Tindakan langsung oleh dokter
11. Apakah tenaga medis memberikan informasi resiko perawatan dan edukasi mengenai
COVID 19 pada pasien? Jika iya jelaskan seperti apa ? (assurance)
Informan 1 : Iya, dokter menjelaskan tentang resiko perawatan yang dipilih pada pasien
dengan hanya menggunakan obat dan salep tanpa melakukan tindakan insisi,
namun dokter tidak menjelaskan atau memberikan edukasi mengenai COVID-19
Informan 2 : Tidak dijelaskan dan tidak ada edukasi mengenai COVID, hanya ada aturan baru
seperti cuci tangan, cek suhu, pakai masker
Informan 3 : Dokter memberikan informasi tentang efek perawatan dan kondidi pasien yang
rawan terhadap paparan wabah ini. Dokter juga selalu mengingatkan pasien dan
keluarga pasien tentang protokol covid, terutama keluarga yang mendampingi di
RS.
Informan 4 : Dokter tidak memberikan edukasi ttg covid 19. Namun di rumah sakit sudah
banyak flyer ttg edukasi covid 19. Sehingga saya mengerti apa itu covid-19
Informan 5 : Dokter hanya fokus menangani apa yang dibutuhkan pasien sesuai keluhannya
saja
Informan 6 : Dari tenaga medis tidak memberikan edukasi dan informasi secara langsung.
Namun terdapat banner di depan pintu yang menjelaskan tentang protocol
kesehatan
Informan 7 : Menjelaskan pada pasien langsung itu tidak untuk petugas. Namun ada leaflet
tentang etika batuk cara mencuci tangan yang berhubungan dengan protocol
kesehatan.
Informan 8 : Saya diedukasi tentang covid-19 oleh security dan dokter poli jantung.
Penjelasannya sangat lengkap dan mudah dimengerti
Kesimpulan: Rata-rata pihak RS telah memberikan edukasi tentang resiko perawatan
covid-19 pada pasien. 3 dari 8 informan mengatakan tidak infoermasi dan
edukasi tentang resiko perawatan dan covid-19

12. Apakah kondisi ruang tunggu pelayanan kesehatan sudah memuaskan, dan menurut anda
apakah sarana dan prasarana sudah cukup untuk menerapkan protokol kesehatan ? (Tangible)
Informan 1 : Pada ruang tunggu pelayanan sudah diterapkan sesuai protokol kesehatan, seperti
pada kursi tunggu diberi tanda silang supaya saling menjaga jarak, namun karena
ruangan yang sempit dan jumlah kursi terbatas, akhirnya pasien maupun wali
pasien tetap duduk di kursi yang telah diberi tanda silang. Beberapa juga ada
yang berdiri atau menunggu di luar.
Informan 2 : Di ruang tunggu kurang kursi, jadi ada yang duduk di lantai. Ditambah sekarang
kursinya sederet cuma ada dua gitu supaya jaga jarak tapi kursinya jadi sedikit
Informan 3 : Jumlah kursi banyak dan ada jarak tiap kursinya, ruang tunggu juga cukup luas.
Selain itu mungkin karena jumlah kunjungan yang berkurang dimasa pandemi
ini.
Informan 4 : Pasien mengeluh kursi yang kurang karena ada nya peraturan jaga jarak. Jadi ada
pasien yg tidak mendapatkan tempat duduk sehingga harus berdiri menunggu.
Informan 5 : Kalau di rs jember klinik, pasien puas karena meskipun ada jaga jarak tapi tidak
ada kekurangan kursi dan kalau ada yang butuh kursi tambahan akan disediakan
oleh petugasnya.
Informan 6 : Di rs yang saya kunjungi pada runag tunggu ada pembatasan dalam kursi duduk.
Jika terdapat kelebihan pasien, maka dilakukan perawatan di esok hari
Informan 7 : Ketersediaan kursi di ruang tunggu dirasa cukup karena pasien juga tidak
sebanyak sebelum covid. Jadi menurut saya cukup memuaskan
Informan 8 : Pada pelayanan poli jantung sudah memuaskan. Untuk kursi tunggu poli jamtung
sudah ada aturan jaga jarak.
Kesimpulan: semua RS telah melakukan aturan jaga jarak pada kursi tungu dan rata-
rata pasien merasa puas dengan aturan jaga jarak pada kursi ruang tunggu. 3 dari
informan mengatakan kurang puas dengan keterbatasn jumlah kursi tunggu pada RS.

13. Bagaimana pendapat anda mengenai alat pelindung diri yang digunakan oleh petugas medis
di lingkungan RS selama masa pandemi? (assurance)
Informan 1 : Penggunaan alat pelindung diri untuk petugas medis penting dan informan sudah
merasa aman karena dokter juga telah menggunakan alat pelindung diri, serta
sudah terdapat pembatas antara dokter dan pasien saat berhadapan
Informan 2 : Sangat penting karena masa pandemic seperti ini dan saya tidak merasa
terganggu dengan perubahan ini
Informan 3 : Sangat setuju karena banyak orang sakit, walaupun sudah rapid tapi tidak tau
dengan kondisi yang berkunjung, ketika petugas memakai apd kemanan pasien
lebih terjamin .
Informan 4 : Penerapan apd petugas sangat penting dimasa pandemi ini karena menimbulkan
rasa aman bagi pasien
Informan 5 : Awalnya merasa takut melihat petugas memakai apd, tapi sekarang malah lebih
merasa aman.
Informan 6 : Apd yang digunakan oleh petugas itu sangat baik. Karena saya merasa
sangat aman untuk melakukan perawatan dan mengajukan pertanyaan
Informan 7 : Apd menurut saya sangat perlu. Karena petugas bertemu dengan banyak pasien
yang sakit. Sehingga itu sangat perlu dan saya juga merasa terlindungi juga
Informan 8 : saya merasa aman denga apd yang digunakan perawat dan dokter poli jantung.
Perawatan dan dokter mengenakan hazmat, penutup kepala, masker, handscoon.
Kesimpulan: semua informan merasa aman karena Tenaga Kesehatan telah
menggunakan apd sesuai protocol Kesehatan.

14. Apakah rumah sakit yang anda kunjungi memberikan perawatan secara tuntas? Jika iya
,berikan komentar anda ? (assurance)
Informan 1 : Perawatan yang diberikan tidak tuntas, karena tidak dilakukan tindakan insisi,
namun hanya diberi resep obat dan salep mata.
Informan 2 : Iya, sesuai dengan apa yang saya butuhkan, kalau setelah dikemo hasilnya baik
ya masuk ruang inap biasa, tapi kalau hasilnya kurang baik biasanya masuk ke
ruang hemodialisa
Informan 3 : Perawatan diberikan sampai dengan sembuh dan pulih, walaupun pasien sempat
memaksa pulang oleh pihak RS tidak diizinkan hingga benar benar pulih.
Informan 4 : Perawatan yg diberikan oleh rumah sakit dengan tuntas. Dari mulai tes darah,
swab, tindakan operasi,pemberian obat dan kontrol
Informan 5 : Iya, rs melakukan perawatan dengan tuntas dan baik.
Informan 6 : Perawatan yang saya lakukan dir s itu tuntas. Karena dokter juga
mengistruksikan untuk kontrol rutin. Jika belum sembuh juga kadang diresepkan
ulang obatnya
Informan 7 : Perawatan di rs yang dilakukan secara tuntas menurut pengalaman pribadi saya.
jadi dari perawatan hingga kontrol sampai sakit saya teratasi
Informan 8 : saya diberikan pelayanan sampai tuntas dari saya diperiksa, dilakukan rekam
jantung, dan diberikan obat terapi untuk dirumah.
Kesimpulan: Rata-rata pasien puas karena perawatan yang dilakukan sampai tuntas. 1
dari 8 informan merasa kurang puas dikarenakan tidak tuntasnya
perawatan yang diberikan. Hal ini disebabkan karena pasien menolak
untuk dilakukan tindakan yang akan diberikan karena takut akan resiko
penularan covid-19.

15. Apakah anda puas dengan sikap dokter dan tenaga medis dalam memberikan pelayanan
terhadap pasien diera pandemi? Jika ya, bagaimana pelayanan yang mereka berikan?
(Responsive)
Informan 1 : Sudah cukup puas, karena dokter bersikap "friendly" saat konsultasi dan
memberikan kesempatan untuk bertanya
Informan 2 : Dokter dan tenaga medisnya ramah, tapi saya bertemu dokter hanya waktu awal
mau kemo pertama itupun sebentar jadi mau tanya-tanya tidak sempat. Kalau
perawat kadang juga ada yang kasar gitu dan seperlunya aja, tapi juga ada yang
baik perhatian ramah
Informan 3 : Puas dokter bersikap baik, sabar, sopan, dan dokter selalu ada, apabila dokter
lagi keluar ada dokter jaga yang selalu siap melayani ketika ada keluhan dari
psien
Informan 4 : Pasien merasa puas atas sikap dokter yabg sabar, ramah, baik dalam melayani
dan menjelaskan informasi pada pasien
Informan 5 : Ya, puas karena dokter dan petugas ramah
Informan 6 : Saya puas pada dokter dalam memberikan informasi pada pasien
Informan 7 : Pelayanan dokter selama pandemic dan sebelum pandemic sama saja. Namun
kan dibatasi, jadi tidak berlama-lama di dalam. Petugas juga ramah. Dan saya
puas
Informan 8 : saya sangat bersykur karena dokter dan perawat masih mau berkerja pada masa
pandemic ini. Selain itu mereka memberikan pelayanan dengan baik, ramah, dan
sabar.
Kesimpulan: informan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh dokter dan
perawat di masa pandemic. 1 dari 8 informan merasa kurang puas
dikarenakan sikap perawat yang kasar dan kurang ramah.

16. Bagaimana sistem penebusan obat pada unit farmasi RS selama masa pandemi? apakah ada
kendala dalam kecepatan dan ketepatan pelayanan dengan kondisi normal ? (Responsive)
Informan 1 : Informan tidak tahu, karena tidak melakukan pembelian obat di bagian farmasi
rumah sakit
Informan 2 : Tidak ada kendala, biasanya antri sebentar kemudian kalau obat kosong di rumah
sakit biasanya beli di apotek luar
Informan 3 : Pelayanan obat tidak ada kendala dan anterian panjang. Selain itu bagi pasien
rawat inap atau rawat jalan di minta mengisi nomer telfon apabila obat ingin
diantar ke ruangan/ rumah pasien sehigga tidak perlu antri di bagian farmasi.
Informan 4 : Pelayanan farmasi di rs sama speerti biasa.mungkin agak lambat karna banyak
antrian pasien
Informan 5 : Pelayanan obat agak lama saat menunggu, tapi bila ingin diantar bisa lewat
online.
Informan 6 : Pada sebelum pandemic, saya harus menunggu untuk penebusan obat. Namun
pada masa pandemic saya tidak perlu menunggu karena saya menggunakan jasa
baru rs untuk pengantaran obat jadi tidak perlu menunggu
Informan 7 : Pelyanan farmasi atau obat di rs yang saya kunjungi sama saja sebenarnya.
Namun, ada perubahan antrinya lebih cepat karena pasiennya juga lebih sedikit
Informan 8 : Tidak ada kendala dan cuku baik. Obat ditebus dengan cepat dan antriannya
tidak lama. Untuk kursi antrian juga telah diberikan aturan jaga jarak.
Kesimpulan: Semua informan tidak mengalami kendala saat penebusan obat yang cepat
dan menerapkan protok Kesehatan covid-19. Beberapa informan mengaku
unit farmasi melayani pengantaran obat.

17. Bagaimana kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pada masa pandemi COVID19
apakah sudah memuaskan ? dan mengapa ? (Realibility)
Informan 1 : Informan merasa cukup puas, namun masih ada hal yang disayangkan, seperti
tidak adanya informasi tentang dokter yang tidak praktek selama masa pandemi
ini dari web atau manapun, dan baru mengetahuinya saat melakukan pendaftaran
secara langsung di rumah sakit.
Informan 2 : Sudah, karena perawatan dapat tetap berjalan walaupun masa pandemi seperti
ini, protocol kesehatan dirumah sakit juga sudah lengkap, hanya saja saya harus
tes repid sebelum dilakukan tindakan kemo
Informan 3 : perawatan udah memuaskan, protocol dan mengikuti protokol kesehatan. Apa
lagi Setiap pasien sebelum dilakukan tindakan dilakukan prosedur rapid terlebih
dahulu, untuk pendamping pasien hanya cek suhu.
Informan 4 : Sudah baik. Pelayanan nya baik dari awal sampai akhir mengikuti protokol
kesehatan covid-19 sehingga pasien merasa aman
Informan 5 : Sudah memuaskan, perawatan dan protocol kesehatannya baik.
Informan 6 : Dari awal pendaftaran sampai menuju pelayanan saya puas. Namun saya tidak
bisa konsultasi lebih lanjut terkait keluhan yang saya derita
Informan 7 : Selama ini pelayanan memuaskan mulai dari periksa sampai penebusan obat.
Informan 8 : Sanagt baik Rumah sakit telah menerapkan protocol Kesehatan dengan tertib dan
sangat bermanfaat bagi kami sebagai pasien
Kesimpulan: Seluruh informan merasa puas degan keseluruhan pelayanan RS masa
pandemic

18. Apakah anda memiliki saran atau masukan terhadap pelayanan kesehatan di masa pandemi
agar tidak merugikan pasien ? jika ya, apa saja ?
Informan 1 : Disarankan supaya rumah sakit dapat memberikan informasi baik melalui web
atau media sosial mengenai adanya perubahan- perubahan seperti jadwal dokter
yang praktek atau jam pelayanan dan informasi lainnya.
Informan 2 : Mungkin bisa ditambah fasilitas kursi di ruang tunggu, walaupun menjaga jarak
tapi untuk kursinya sekarang masih kurang, dan pendaftaran bisa diperbarui
dengan menggunakan pendaftaran secara online supaya lebih mudah
Informan 3 : Tidak ada, karena secara keseluruhan sudah memuaskan dan baik.
Informan 4 : Pasien memberikan saran sebaiknya kursi nya ditambah agar pasien bisa duduk
saat mengantri dan disediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan di bagian
pendaftaran
Informan 5 : Saran saja untuk dokter agar tidak terlambat datang dan seharusnya tepat waktu
agar pasien tidak menunggu terlalu lama
Informan 6 : Saran dan masukan saya tidak ada. Namun pertahankan saja untuk pelyanan
yang sudah baik.
Informan 7 : Masukan dari saya petugas lebih bisa mengedukasi pasien untuk mendaftarkan
secara online untuk melihat jadwal dokter. Selain itu untuk konsultasi dengan
dokter perlu dilakukan secra onlin juga supaya tidak terjadi penumpukan pasien.
Informan 8 :

Anda mungkin juga menyukai