Anda di halaman 1dari 2

Thursday, 16 February 2017

LAPORAN HASIL TEMUAN DARI RS PURI MEDIKA

STANDART PELAYANAN KEFARMASIAN di RUMAH SAKIT

1) Jumlah Ketenagaan (Permenkes 56 tahun 2014)


Apoteker Jumlah untuk kelas C adalah 8 orang, Kelas D Adalah 3 orang
Asisten Apoteker untuk kelas C adalah 12 orang, Kelas D adalah 12

2) Jenis Pelayanan
a) Pemilihan Obat.
Dalam pemilihan obat apoteker harus terlibat.
Formularium Obat RS harus Di update paling lama 2 tahun sekali.

b) Perencanaan kebutuhan
SOP dalam pemilihan obat harus ada.

c) Pengadaan.
SOP dalam pengadaan harus ada.
Kepala pengadaan harus apoteker.
Dimana ada obat apoteker harus bertanggung jawab.

d) Penerimaan
SOP dalam penerimaan harus ada.

e) Penyimpanan.
SOP dalam penyimpanan harus ada.
Penyimpanan obat psikotropik harus 2 pintu.
Lemari vaksin harus yang standart, suhu harus sesuai dgn suhu penyimpanan vaksin
dan obat.
Suhu ruangan harus stabil.
Instalasi RS tidak boleh terpisah dengan gudang penyimpana.
Setiap obat tidak boleh langsung diletakin ke lantai harus diletakkan di pellet.
Pengangkatan obat harus pakai troly.

f) Pendistribusian.
SOP dalam pelayanan resep harus ada,
Yang menyiapkan obat dan menyerahkan harus berbeda.
g) Pemusnahan dan penarikan.
SOP pemusnahan dan penarikan obat harus ada,
Tugas Apoteker dalam pemusnahan obat.

h) Pengendalian.
SOP pengendalian obat harus ada.

i) Administrasi
i) Kartu stok dgn laporan ke Sudin tidak cocok untuk sampling Morfin Inj, Fentanyl Inj
dan Codein 10mg.
ii) Kartu stok tidak standart harus ada Expired Date & No Batch

3) Pelayanan Farmasi Klinik.


Belum ada.

NB : Peraturan terbaru no 72 tahun 2016 BPOM bisa masuk ke RS tanpa pemberitahuan


dinkes terlebih dahulu. Bisa menindak dan Sudin berfungsi sebagai Pembina.

Anda mungkin juga menyukai