Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Umum Perusahaan

Pertamina EP didirikan pada tanggal 13 September 2005. PT Pertamina EP


mendapatkan kepercayaan dari pemerintah dan pemegang saham untuk mengelola
wilayah kerja seluas 138.611 km2 berdasarkan kontrak minyak dan gas bumi
Pertamina dengan BPMIGAS pada tanggal 17 September 2005 untuk wilayah kerja
Pertamina EP melalui suatu pola pengoperasian sendiri (own operation) dan beberapa
kerja sama kemitraan yakni Technical Assistant Contract (TAC) dan Kerja Sama
Operasi (KSO).

Wilayah kerja Perusahaan saat ini terbagi ke dalam 5 Aset yang mencakup
Sumatera, Jawa dan Kawasan Timur Indonesia. Kegiatan operasi kelima Aset tersebut
adalah:

1. Aset 1 yang mengelola wilayah kerja mulai dari Sumatera Bagian Utara sampai
dengan Sumatera Bagian Selatan dan terbagi dalam sejumlah area operasi meliputi
Lapangan Rantau, Lapangan Pangkalan Susu, Lapangan Lirik, Lapangan Jambi dan
Lapangan Ramba.
2. Aset 2 yang mengelola wilayah kerja di Sumatera Selatan dan terbagi dalam
sejumlah area operasi meliputi Lapangan Prabumulih, Lapangan Pendopo,
Lapangan Limau dan Lapangan Adera.
3. Aset 3 yang mengelola wilayah kerja di Jawa Barat dan terbagi dalam sejumlah area
operasi meliputi Lapangan Subang, Lapangan Jatibarang, Lapangan Tambun.
4. Aset 4 yang mengelola wilayah kerja di Jawa Tengah dan Jawa Timur yaitu
Lapangan Cepu.
5. Aset 5 yang mengelola wilayah kerja di Kawasan Timur Indonesia dan terbagi dalam
sejumlah area operasi meliputi Lapangan Sangatta, Lapangan Sangasanga,
Lapangan Tanjung, Lapangan Tarakan, Lapangan Bunyu & Lapangan Papua.

3
Selain itu Perusahaan juga mengelola proyek-proyek seperti unitisasi
pengembangan gas di Suban (Sumatera Selatan), Proyek Pengembangan Blok Gundih
(Jawa), Proyek Pengembangan Blok Matindok (Sulawesi Tengah), dan Proyek
Pengembangan Gas Pondok Makmur.

Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (PERSERO) yang bergerak di sektor hulu,


Perusahaan menyadari peran penting yang dijalani serta tantangan besar yang
dihadapinya. Tantangan utama bagi perusahaan adalah keberlanjutan perusahaan itu
sendiri. Di sektor hulu migas, tantangan itu terletak pada keberhasilan perusahaan
menemukan cadangan minyak dan gas bumi. Penemuan cadangan baru menjadi suatu
hal yang penting karena perusahaan harus dapat mengimbangi porsi minyak dan gas
bumi yang diproduksikan dalam fase eksploitasi dan dijual untuk memasok kebutuhan
energi Indonesia. Selain itu, keberlanjutan perusahaan juga sangat tergantung kepada
faktor sosial dan lingkungan hidup.

Dalam melaksanakan kegiatan operasinya, Perusahaan senantiasa memperhatikan


aspek lingkungan, menerapkan pengelolaan keselamatan, kesehatan kerja, dan
lindungan lingkungan yang terintegrasi dengan melibatkan seluruh pihak demi
terwujudnya kegiatan operasi yang efisien, andal, dan aman bagi lingkungan.
Perusahaan menyadari bahwa kegiatan operasi hulu migas yang dikelolanya sarat
dengan risiko yang sangat tinggi. Oleh karena itu, perhatian kepada aspek lingkungan
merupakan hal yang mutlak dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam tanggung
jawab perusahaan terhadap lingkungan internal dan eksternal.

Dasar Hukum :

Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2001 tentang MIGAS khususnya pada pasal


61 , pada saatterbentuknya PT Pertamina (Persero) sebagai pengganti Pertamina,
badan usaha milik Negaratersebut wajib mengadakan Kontrak Kerja Sama dengan
Badan Pelaksana untuk melanjutkaneksplorasi dan eksploitasi pada bekas Wilayah
Kuasa Pertambangan Pertamina. Selanjutnyasesuai dengan PP No. 35 Tahun 2004
khususnya pada pasal 104 butir j dinyatakan bahwadalam jangka waktu paling lama 2
(dua) tahun, PT Pertamina (Persero) wajib membentuk anakperusahaan dan
mengadakan Kontrak Kerja Sama dengan Badan Pelaksana Minyak dan GasBumi
dengan angka waktu selama 30 (tiga puluh) tahun dan dapat diperpanjang sesuai
denganperaturan perundang-undangan yang berlaku. PT Pertamina EP dibentuk

4
berdasarkan Akta Notaris Marianne Vincentia Hamdani, SH nomor 4 pada tanggal 13
September 2005. Selanjutnya,tepat pada 17 September 2005 PT Pertamina
EPmenandatangani Kontrak Kerja Sama dengan BPMIGAS.

Bidang usaha : Kegiatan usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi
eksplorasi dan eksploitasi,serta kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung
maupun tidak langsung mendukungbidang kegiatan usaha utama

Anda mungkin juga menyukai