Anda di halaman 1dari 2

DEFINISI MIASTENIA GRAVIS

Miastenia gravis adalah suatu kelainan autoimun yang ditandai oleh suatu kelemahan
abnormal dan progresif pada otot rangka yang dipergunakan secara terus-menerus dan
disertai dengan kelelahan saat beraktivitas3,4.
Bila penderita beristirahat, maka tidak lama kemudian kekuatan otot akan pulih kembali.
Penyakit ini timbul karena adanya gangguan dari synaptic transmission atau pada
neuromuscular junction3.
EPIDEMIOLOGI
Miastenia gravis merupakan penyakit yang jarang ditemui, dan dapat terjadi pada
berbagai usia. Biasanya penyakit ini lebih sering tampak pada usia 20-50 tahun. Wanita
lebih sering menderita penyakit ini dibandingkan pria. Rasio perbandingan wanita dan
pria yang menderita miastenia gravis adalah 6 : 4. Pada wanita, penyakit ini tampak pada
usia yang lebih muda, yaitu sekitar 28 tahun, sedangkan pada pria, penyakit ini sering
terjadi pada usia 42 tahun3,4.

3 Ngoerah, I. G. N. G, Dasar-dasar Ilmu Penyakit Saraf. Airlanga University Press.


Page: 301-305. 1991.

4 Howard, J. F. Myasthenia Gravis, a Summary. Available at :


http://www.ninds.nih.gov/disorders/myasthenia_gravis/detail_myasthenia_gravis.htm.
Accessed : March 22, 2008.

ETIOLOGI
Penyebab miastenia gravis belum dapat dipastikan (Corwin, 2009). Namun kemungkinan
dapat diakibatkan oleh adanya antibodi terhadap reseptor saraf otot dan penggunaan obat-
obatan seperti antibiotik (mikrolid, flurokuinolon, aminoglikosida, tetrasiklin, klorokuin),
obat anti aritmia (penyekat-, penyekat kanal-Ca, kuinidin, lidokain, prokainamid, dan
trimethaptan), difenilhidation, litium, klorpromazin, pelemas otot, levotrikosin, ACTH, serta
penggunaan kortikosteroid intermiten (Dewanto, 2009). Kontraksi otot berulang dan terus-
menerus juga berakibat pada kelemahan (Rubenstein, 2007).

Elizabeth J. Corwin. (2009). Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta: Aditya Media
Dewanto, George.2009. Panduan Praktis dan Tatalaksana Penyakit Saraf. Jakarta: EGC

Rubenstein, David, Wayne, David, dan Bradley, John, 2007. Lecture Notes: Kedokteran
Klinis. Jakarta: Penerbit Erlangga

DEFINISI
Miastenia gravis merupakan gangguan autoimun pada muskuloskeletal dengan periode
intermiten yang menunjukkan kelemahan dan kelelahan otot (M.F. YAZDI1, 2012). Sistem
saraf menghasilkan suatu enzim asetilkolin berfungsi untuk pergerakkan otot, terjadinya
miastenia gravis dikaitkan dengan antibodi tubuh yang menyerang reseptor asetilkolin
sehingga otot tidak mampu menerima sinyal dari saraf dan mengakibatkan kelemahan (Devin
Mackay, 2011)

KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada miastenia gravis, yaitu krisis miastenik dan krisis
kolinergik. Krisis miastenik terjadi akibat perburukan penyakit, ditandai dengan gejala
memberat dan sering disertai distres dan kegagalan napas.
Krisis kolinergik terjadi akibat dosis penghambat kolinesterase berlebihan seperti
neostigmin, piridostigmin, dan physostigmine. Gejala berupa gejala kolinergik, seperti diare,
kram abdominal, hipersalivasi, lakrimasi, inkontinensia urin, hipermotilitas saluran
gastrointestinal, emesis, miosis. Krisis kolinergik dapat menyebabkan bronkospasme, seperti
wheezing, bronchorrhea, kegagalan napas, diaforesis, dan sianosis.

Goldenberg W. Emergent management of myasthenia gravis. Philadelphia: McGraw-Hill;


2013

Anda mungkin juga menyukai