Anda di halaman 1dari 3

5 Peran Suami di Masa Kehamilan

Kehamilan adalah masa yang penuh beban fisik dan mental bagi wanita.
Secara fisik dia mengalami perubahan dahsyat di tubuhnya karena harus
mendukung perkembangan janin dari hanya seukuran ujung jarum menjadi bayi
sempurna berbobot sekitar 3 kg dalam 9 bulan. Dia juga harus mengubah gaya
hidup, mempelajari dan memikirkan banyak hal pada saat bersamaan. Dia harus
mempelajari semua hal yang dapat membahayakan janinnya dan mungkin cemas
dengan apa yang dapat terjadi pada bayi dan dirinya.

photo 2010 Amie Fedora | more


info (via: Wylio)

Anda tidak boleh menganggap enteng tekanan dan beban yang dialami istri Anda
saat hamil. Anda perlu berempati dan siap membantu dengan cara apapun yang
Anda bisa. Seorang suami yang tidak mendampingi istrinya atau terlalu sibuk
untuk peduli di masa-masa penting ini akan kehilangan kesempatan emas untuk
menunjukkan cinta dan dukungannya kepada istri dan buah hatinya.

Apa yang bisa Anda lakukan untuk mendukung istri Anda yang sedang hamil?

1. Curahkan perhatian

Pria tidak memerlukan perhatian sebanyak wanita. Akibatnya, mereka


sering tidak menyadari bahwa wanita memiliki kebutuhan lebih banyak untuk
diperhatikan, apalagi di masa kehamilan. Penelitian menunjukkan bahwa seorang
wanita yang jarang disentuh atau tidak dipedulikan secara emosional akan
mengembangkan depresi, rasa rendah diri dan kurang percaya diri. Istilah jablai
(jarang dibelai) yang bernada olok-olok itu ada benarnya. Istri yang jablai dapat
mengembangkan kondisi emosi negatif yang berpengaruh terhadap janin dan
hubungan rumah tangga di masa depan. Untuk menunjukkan perhatian Anda,
jadilah pengamat aktif. Perhatikan perubahan-perubahan bersamanya. Amati
tendangan bayi Anda. Bacakan atau perdengarkan lantunan ayat-ayat suci ketika
bayi Anda sudah bisa mendengar (bayi mulai dapat mendengar sejak usia 20
minggu). Bicarakan perasaan Anda dengan istri Anda dan dengarkan apakah dia
memiliki perasaan yang sama. Ketahuilah bagaimana bayi Anda tumbuh di dalam
rahim dengan mengunjungi situs-situs kesehatan atau membeli buku-buku
kehamilan dan melahirkan. Berbicaralah dan cium bayi di dalam perut istri Anda
seolah-olah dia sudah berada di gendongannya.

2. Jadilah suami SIAGA

Ya, seperti jargon kampanye kesehatan pemerintah itu, Anda harus siap
mengantar dan menjaga istri Anda di sepanjang masa kehamilan sampai
melahirkan. Kurangilah beban kerja di kantor agar Anda memiliki lebih banyak
waktu di rumah bersama istri Anda. Usahakan untuk selalu mendampingi istri
Anda dalam semua kunjungan pemeriksaan kehamilan ke bidan atau dokter.
Jangan hanya diam di sana, tanyakan setidaknya satu pertanyaan. Jangan
mengkritik istri Anda di depan orang banyak, misalnya karena dia makan sayuran
terlalu sedikit atau tidak disiplin minum suplemen vitamin. Selama kunjungan
kehamilan pada akhir trimester pertama (1-3 bulan kehamilan), Anda bisa
mendengar detak jantung bayi. Di kunjungan trimester kedua (4-6 bulan),
dalam pemeriksaan USG Anda dapat melihat kepala, tangan dan kaki bayi Anda.
Anda bahkan dapat mengetahui jenis kelamin bayi Anda. Pada kunjungan
trimester ketiga (7-9 bulan), tanyakan kepada bidan atau dokter bagaimana Anda
bisa membantu selama proses melahirkan. Anda mungkin dapat mendampingi
istri Anda di ruang persalinan selama proses melahirkan.

3. Jaga kesehatan istri Anda

Bantulah istri Anda tetap sehat selama kehamilan. Dukung dia untuk
menciptakan gaya hidup sehat di masa kehamilan dan menghindari bahaya di
tempat kerja dan rumah tangga. Bila Anda merokok, inilah saatnya untuk berhenti
merokok. Asap rokok tidak baik untuk wanita hamil dan bayi. Dampingi dia
mengatasi keluhan di masa kehamilan seperti morning sickness, sakit kepala
dan sejenisnya. Sesekali, pijat-pijatlah punggungnya yang mungkin terasa pegal
(dengan balsem bila perlu). Pastikan bahwa istri Anda makan dengan baik.
Tuangkan gelas air tambahan untuk dia minum. Ajaklah dia untuk pergi keluar
dan berjalan atau olahraga lainnya setengah jam setiap hari.

4. Layani istri Anda

Temani istri Anda berbelanja untuk mencari aksesoris dan kebutuhan bayi
lainnya. Bersabarlah bila dia terlalu lama memilih-milih belanjaan atau
menanyakan aneka pilihan yang menurut Anda tidak penting. Wanita memang
suka berbelanja! Bawakan tasnya, bahkan jika tidak terlalu berat, untuk
menciptakan suasana kebersamaan dan penuh perhatian. Tawarkan diri untuk
memasak dan membersihkan rumah saat dia lelah. Hal-hal seperti itu akan
membuatnya merasa bisa mengandalkan Anda dalam segala situasi dan akan
meningkatkan semangat dan rasa cintanya pada Anda.
Tetaplah melakukan hubungan seks jika Anda berdua ingin melakukannya.
Selama dokter mengatakan tidak apa-apa, hubungan seks tidak berbahaya untuk
kehamilan. Istri Anda mungkin ingin melakukannya lebih sering atau kurang
sering daripada sebelum dia hamil. Hasrat seksualnya dapat berubah sejalan
dengan perubahan tubuhnya.

5. Bicarakan rencana-rencana

Bicarakan dengan istri Anda apa yang Anda inginkan mengenai bayi Anda.
Tentukan di mana bayi Anda akan tidur dan lakukan perubahan di rumah Anda
untuk menyambut sang bayi. Jika Anda khawatir tidak memiliki cukup uang, tips
berikut dapat membantu An

Tanyakan kepada anggota keluarga dan teman-teman apakah Anda dapat


meminjam tempat tidur, kereta dorong, gendongan, selimut, popok dan
pakaian bayi. Mungkin di antara mereka ada yang anaknya sudah besar
dan tidak berencana untuk memiliki anak lagi sehingga dengan senang hati
meminjamkan barang-barang itu kepada Anda.

Kunjungi toko-toko barang bekas. Mereka mungkin ada yang


menyediakan perlengkapan bayi dengan kondisi bagus dan harga murah.

Diskusikan nama yang akan diberikan padanya. Nama adalah hadiah terbaik yang
dapat kita berikan kepada anak kita. Pilihlah nama terbaik yang dapat Anda
temukan dan sepakati.

Anda mungkin juga menyukai