TINJAUAN TEORI
akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak tertular
jenis vaksin yang terdapat dalam program pemerintah. Vaksin BCG adalah
merupakan salah satu dari lima imunisasi dasar yang di programkan oleh
(menyebar ke seluruh paru dan tubuh).Bayi dan balita adalah yang paling
rentan menderita TB berat. Maka itulah sebabnya imunisasi BCG
mencegah bayi atau anak terserang dari penyakit TBC yang berat, seperti:
meningitis TBC dan TBC milier. Ini dikarenakan bayi ataumasih rentan
a) Reaksi Normal
luka, jangan berikan obat apapun pada luka dan biarkan terbuka atau
bila akan ditutup digunakan kasa kering, luka tersebut akan sembuh
2004).
b) Reaksi Berat
Cukup 1 kali saja, tak perlu diulang ( booster ). Sebab, vaksin BCG berisi
5. Kontraindikasi BCG
2004).
dan mengeluarkan cairan seperti nanah. Meski begitu, ini bukan berarti
ada infeksi. Bekas suntikan ini akan on and off pecah dan mengeluarkan
cairan lalu akan menutup, kering dan menimbulkan bekas (jaringan parut).
Jaringan parut ini disebut juga keloid. Setelah anak besar, biasanya keloid
Supartini, 2004).
B. IMUNISASI POLIO
penyakit radang yang menyerang syaraf yang menyebabkan nyeri otot dan
kelumpuhan pada salah satu maupun kedua lengan/tungkai. Polio juga bisa
menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot pernafasan dan otot untuk
Namun pada sebagian kecil anak yang menerima vaksin polio, dapat
mulut, mulut (Oral Poliomyelitis Vaccine/OPV). Untuk saat ini cara yang
paling banyak digunakan adalah dengan cara tetes ke mulut yaitu dengan
5. Kontraindikasi
6. Usia pemberian
Polio I dapat diberikan bersamaan dengan imunisasi BCG yaitu saat bayi
C. Manajemen Kebidanan
1. Pengertian
2. Langkah-Langkah
berurutan, yang dimulai dari pengumpulan data dasar dan berakhir dengan
pencegahan.
Penanganan Segera)
Identifikasi masalah yang membutuhkan tindakan segera Menetapkan
f. Langkah VI (Tindakan/Implementasi)
asuhan kebidanan pada pasien. Pada tahap ini semua data dasar dan
1) Data Suyektif
a) Biodata
kebidanan.
b) Keluhan pasien
keturunan kembar.
e) Riwayat obstetri
sebelumnya
i. Pola nutrisi
syarat kesehatan
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan Umum
b) Status Present
i. Kepala
ii. Mata
iii. Hidung
iv. Mulut
vi. Leher
vii. Ketiak
atau tidak
viii. Dada
ix. Punggung
x. Anus
xi. Ekstremitas
Interpretasi dibentuk dari data dasar, dalam hal ini dapat berupa
1) Diagnosa
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
c) Penatalaksanaan imunisasi
tidak muncul
menghadapi imunisasi.
samping imunisasi
BAB II
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
Identitas Pasien
Umur : 1 Bulan
Nama Penanggungjawab
BCG + polio 1
5. Riwayat persalinan
6. Riwayat imunisasi
1. HB 0 23 Oktober 2015
2. BCG -
3. DPT -
4. POLIO -
5. CAMPAK -
Minum : ASI
di ganti popok
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran :Composmenthis
RR : 32x/menit
Nadi : 120x/menit
d. BB : 3800 gram
2. Pemeriksaan Fisik
Anemis
Limfe
dinding dada
Hepar
i. Ekstremitas
Atas : jari- jari lengkap, tidak ada kelainan, akral tidak dingin
3. Pemeriksaan penunjang :
-
II. INTERPRETASI DATA
DS :
DO :
2. Kesadaran : Composmenthis
RR : 32x/menit
Nadi : 120x/menit
4. BB : 3800 gram
Tidak Ada
Tidak Ada
V. PERENCANAAN / INTERVENSI
5. Beritahu ibu tentang efek samping dari imunisasi tersebut dan cara
mengatasinya
6. Anjurkan ibu untuk mengimunisasikan bayinya yaitu imunisasi
Polio 1
g. Menyuntikan vaksin
abses kecil yang kemudian menjadi luka, jangan berikan obat apapun
pada luka dan biarkan terbuka atau bila akan ditutup digunakan kasa
VII. EVALUASI
BCG + polo 1
PEMBAHASAN
Sutoyo, Amd.Keb tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik. Semua
tindakan sudah sesuai dengan teori. Menurut (Yupi Supartini, 2004), anak
mengalami demam > 38,5C pemberian vaksin ditunda. Pada By. R dengan suhu
sesui dengan teori (Yupi Supartini, 2004). Bidan dalam memberikan informasi
kepada orang tua bayi mengenai manfaat dan efek samping pun sudah cukup
jelas. Sesuai dengan teori (Widijaja, 2001), manfaat dari BCG yaitu, mencegah
penyakit TBC yang berat. Dan efek samping dari BCG yaitu, akan terjadi
Suhu : 36C, RR: 32x/menit, Nadi : 120x/menit, BB : 3800 gram. Hasil tindakan
PENUTUP
A. Kesimpulan
memberitahu ibu bekas luka jangan di tekan, jika anak panas beri obat
B. Saran
1. Tenaga kesehatan
2. Institusi Pendidikan
3. Mahasiswa
Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta :
EGC.
Widjaja, 2001, Mencegah dan Mengatasi Demam Pada Balita, Jakarta : Kawan
Pustaka