LATAR BELAKANG
Proklamasi adalah sebuah pemberitahuan resmi kepada seluruh rakyat. Pemberitahuan kemerdekaan Indonesia pada
17 Agustus 1945, menandakan suatu ketetapan kebebasan bagi seluruh rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia menunjukkan keberanian dan sikap bangsa Indonesia untuk menentukan
nasibnya sendiri.
Awalnya terdapat perbedaan sikap antara golongan tua dan gologan muda. Golongan tua tidak mempersoalkan jika
kemerdekaan adalah pemberian Jepang, lain halnya dengan golongan muda yang mengagungkan kemerdekaan
Indonesia sebagai hasil perjuangan sendiri.
Perbedaan itu membuat para perjuangan nasionalis Indonesia bekerja keras. Proklamasi bukan berarti perjuangan
selesai, masih ada perjuangann yang lebih berat lagi menanti yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu
sendiri.
2.2.2 PPKI
Setelah persidangan pertama selesai, BPUPKI menunda persidangan hingga bulan juli 1945. Namun pada tanggal 22
juni 1945, sembilan orang anggota, yaitu: (Soekarno, Mr.Muh.Yamin, Mr.A.A.Maramis, Wachid Hasyim,
Moh.Hatta, Mr.Ahmad Soebardjo, Abduljahar Muzakar, Abikusno Tjokrosujoso). Membentuk panitia sembilan atau
lebih dikenal dengan sebutan Panitia Kecil. Panitia kecil ini menghasilkan dokumen yang berisi asas dan tujuan
Negara Indonesia merdeka. Dokumen ini dikenal sebagai Piagam Jakarta.
Adapun isi dari Piagam Jakarta, adalah:
1. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat- syariat Islam bagi para pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persauan Indonesia.
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratandan perwakilan.
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Piagam Jakarta kemudian ditetapkan menjadi mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, setelah diadakannya
perubahan pada sila pertama, yaitu Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi para
pemeluknya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Setelah panitia sembilan menetapkan mukadimah UUD 1945, mereka mengajukan pembentukan PPKI sebagai
pengganti BPUPKI. Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan
kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau
Dokuritzu Zyunbi Inkai yang mengganti BPUPKI.
Pada tanggal 9 agustus 1945, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Ratjiman Widyodiningrat berangkat ke
Saigon, Dalat (Vietnam Selatan) untuk memenuhi panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara Marsekal Terauchi.
Ketiga tokoh bangsa Indonesia itu dipanggil untuk membicarakan tentang kemerdekaan Indonesia yang
pelaksanaannya akan dilakukan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI.
Dalam sidang PPKI berhasil menyusun landasan dasar proklamasi kemerdekaan Indonesia. Landasan itu adalah
landasan dasar nasional dan landasan dasar internasional. Landasan tersebut tercermin di dalam Pembukaan UUD
1945, sekaligus merupakan Dekralasi Kemerdekaan Indonesia.