PENDAHULUAN
Trigliserida terdiri dari 90% asam lemak, sehingga sifat fisika dan kimia
minyak ditentukan oleh sifat asam lemaknya paling banyak. Minyak kelapa termasuk
larutan karena mengandung asam laurat dalam jumlah paling banyak (43-53%). Sekitar
90% asam lemak pada minyak kelapa termasuk dalam asam lemak jenuh. Minyak
hanya mengandung sedikit zat bukan minyak. Seperti pesticide fitosferol (0,06
0,08%) dan 0,05%. Minyak kelapa termasuk stabil karena asam lemak tak jenuhnya
hanya sekitar 8,5-11,8%. (Cristianti dan Adi Hendra, 2009).
Kandungan komponen minyak kelapa murni antara lain seperti yang
dicantumkan pada tabel 2.1. berikut:
Tabel 2.1. Komposis Asam Lemak Minyak Kelapa Murni
Asam Lemak Rumus Kimia Jumlah (%)
Asam laurat C11H23COOH 43,0 53,0
Asam miristat C13H27COOH 16,0 21,0
Asam kaprat C9H19COOH 4,5 8,0
Asam palmitat C15H31COOH 7,5 10,0
Asam kaprilat C17H15COOH 5,0 10,0
Asam kaproat C5H11COOH 0,4 0,6
Asam oleat C16H32COOH 1,0 2,5
Asam palmitoleat C14H28COOH 2,0 4,0
(sumber : Cristianti dan Adi Hendra, 2009)
2.2 Cara Pembuatan Minyak
Cara umum yang dipakai untuk membuat minyak adalah
a. Pressing
Pengepresan atau pressing umumnya dilakukan untuk mengekstrak komponen-
komponen dari bahan- bahan biologis seperti tanaman. Komponen-komponen
biologi tersebut terletak di dalamstruktur sel-sel tumbuhan, sehingga sel-
seltersebut perlu dirusak agar dapat diambilkomponen yang diinginkan. Salah
satu cara pengambilan minyak atau lemak terutama yang berasal dari biji-bijian
pada tumbuh-tumbuhanadalah dengan pengepresan mekanis. Cara inidilakukan
untuk mengambil kandungan minyak yang kadarnya relatif tinggi, yaitu
berkisar antara 30-70%. Oleh karena itu, cara ini memiliki efisiensi yang
rendah. (Estrada, dkk. 2007).
b. Ekstraksi
Ekstraksi atau leaching merupakan cara meghasilkan minyak dengan prinsip
kerja kontak antara fase padat dan fase cair di mana solute berdifusi dari fase
padat ke fasecair, sehingga komponen-komponen solute dalam padatan dapat
dipisahkan. Kegunaan proses ekstraksidalam industri antara lain untuk
memproduksi minyak dari kacang, serta tumbuh-tumbuhan dengan
menggunakan pelarut organik seperti acetone dan heksana. (Estrada,dkk. 2007).
c. Rendering
Rendering yaitu menghancurkan jaringan tubuh seperti lemak, tulang serta
jaringan internal lainnya melalui proses pemanasan yang dapat dilakukan
terhadap semua bahan dasar dan biasa dilakukan bersama pressing dan
ekstraksi. Tujuannya yaitu untuk menghilangkan kandungan airnya. (Estrada,
dkk. 2007).
d. Teori Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam suatu sistem biologis
dengan keadaan anaerobik (tanpa oksigen) dari suatu reaksi reduksi-oksidasi,
dimana donor dan aseptornya adalah senyawa organik. (Anonim, 2014).
Mikroba yang dipakai khususnya pada industri makanan, mempunyai ciri-ciri:
a. Tidak mengubah makanan menjadi senyawa karbon
b. Mampu tumbuh dengan cepat dalam substrat organik dan segera
melakukan perubahan kimia terhadap substrat yang digunakan
c. Mampu melakukan tranformasi dan dapat bekerja pada kondisi sekeliling
yang tidak berubah
Fermentasi dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme sebagai
inokulum seperti bakteri dan khamir. Salah satu contoh adalah proses
pembuatan minyak kelapa secara fermentasi ini dimana Santan adalah emulsi
minyak dalam air dengan emulgator protein. Untuk memisahkan minyak dan air
dalam santan maka emulgator perlu dihilangkan. Salahsatu cara dengan
memanfaatkan jasa campuran biakan murni (saccharomycescereviceae).
Cara fermentasi memiliki beberapa keuntungan pokok yaitu efektivitas
dalam tenaga, waktu relatif singkat dan biaya tidak terlalu tinggi serta tidak
butuh peralatan yang rumit. Minyak kelapa yang dihasilkan lebih banyak dan
warnanya lebih jernih (Yurnaliza, 2007).
e. Enzimatis
Enzimatis adalah salah satu proses modifikasi sifat fisika-kimiaminyak
dan lemak. Enzimatis banyak digunakan oleh industri untukmenggantikan proses
hidrogenasi dalam menurunkan asam lemak trans.Resrukturisasi lemak kakao
dengan minyak kelapa dan dengan minyak kemiridengan rasio (90:10); (80:20);
(70:30) dan (60:40) dilakukan dengan prosesinteresterifikasi enzimatis dengan
lipase inti sawit, lipase kemiri dan lipase kakaosebagai katalis dan lipozyme TL
IM dan NaOCH3 sebagai katalis pembanding.Kandungan lemak padat (SFC),
titik leleh (TL), komposisi asam lemak (FA),komposisi trigliserida (TG), dan
asam lemak bebas (FFA) ditentukan dalamcampuran. Proses interesterifikasi
menurunkan kandungan lemak padat dan titikleleh pada campuran. (Nanda.
2015)
2.4 Sentrifugasi
Sentrifugasi merupakan teknik pemisahan (separation) yang memanfaatkan
gaya sentrifugal dengan menggunakan suatu alat bernama centrifuge.Suatu koloid
atau suspense sangat sulit jika dipisahkan dengan cara filtrasi, dalam medan
sentrifugal yang memiliki gaya ribuan kali lebih besar dari pada gaya gravitasi
memungkinkan untuk merusak kestabilan suatu koloid (Richardson and Coulson,
2002).
3.1 Bahan
1. Kelapa parut 2 Kg 4. Sari Pepaya
2. Ragi Tape 5. Sari Jeruk
3. Sari Bonggol Nanas 6. Air kelapa
3.2 Alat
1. Erlenmeyer 6. Pengaduk
2. Pipet tetes 7. Beaker glass
s Gelas ukur 8. Autoclave
4. Cuvet 9. Kain peras kelapa
5. Kompor listrik 10. Neraca analitik
3.5Cara kerja
A. Pembuatan santan
1. Kelapa yang sudah diparut dicampur dengan aquadest dengan perbandingan 1 : 1
yaitu 2 Kg kelapa dalam2 liter aquadest, panaskan sampai 60C.
2. Dinginkan selama 2 jam pada suhu kamar
3. Setelah 2 jam terbentuk 2 lapisan (krim dan skim)
B. Pembuatan starter
1. Campur skim dengan air kelapa dalam erlenmeyer dengan perbandingan tertentu
kemudian tambah nutrient sesuai variable
2. Aduk campuran hingga homogen dan sterilisasi dalam autoclave
3. Setelah steril, kedalam media tersebut diinokulasikan campuran biak murni dalam
erlenmeyer steril pada ruang aseptis
4. Tutup dengan alumunium foil, inkubasi dalam inkubator goyang pada suhu kamar
selama waktu yang ditentukan
C. Fermentasi santan
1. Campur krim santan yang telah bebas air sebanyak volume tertentu dan starter
dengan %V sesuai variable dalam erlenmeyer pada ruang aseptis
2. Atur pH menggunakan asam asetat dan ditutup dengan alumunium foil.
3. Inkubasikan dalam inkubator selama waktu tertentu.
D. Analisa hasil minyak kelapa
1. Santan yang telah selesai difermentasikan terlihat menjadi 3 lapisan (minyak,
protein, dan air)
2. Masukkan campuran yang telah dibebaskan dari air ke dalam cuvet untuk
disentrifugasi pada putaran tertentu selama waktu tertentu
3. Minyak kelapa dapat diambil dari cuvet dan diukur volumenya, minyak kelapa
selanjutnya dapat dikenakan analisa lain
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perbedaan Minyak yang Didapat pada Masing-Masing Variabel
Jumlah minyak pada setiap variabel itu berbeda, dari variabel I-variabel IV
jumlah minyak yang dihasilkan itu semakin lama semakin menurun. Pada variabel I
jumlah minyak yang didapat adalah 10 ml, sedangkan pada variabel II minyak yang
didapat 9 ml. Pada variabel III jumlah minyak yang didapat ada 8 ml dan yang terakhir
yaitu variabel IV dengan jumlah minyak 4 ml.
Volume
Minyak
12
10
8
Volume Minyak
6
0 Variabel
I II III IV
0.8
Var 1
0.6 Var 2
Var 3
0.4 Var 4
0.2
0
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Grafik 4.2 Hubungan antara densitas vs hari pada pengamatan per variabel
5
Var 1
4 Var 2
Var 3
3
Var 4
2
0
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Alver, Muhammad, Ihdina, dan Susilowati. 2015. Pemisahan minyak dengan cara fermentasi.
Diakses dari https://www.scribd.com/doc/261042161/Jurnal-Minyak-Fixp1 pada 26
September 2015
Anonim. 2014. Fermentasi. diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi pada
tanggal 26 september 2015.
Anonim, 2014. Minyak. diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak pada tanggal 26
september 2015.
Anonim, 2014. Olahan Kelapa. diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Kontaminasi_Olahan_Kelapa pada tanggal 6oktober 2015.
Anonim, 2014. Isoelektrik. diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Titik_isoelektrik pada
tanggal 6 oktober 2015.
Cristianti dan Adi Hendra. 2009. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Minyak Kelapa Murni (
Virgin Coconut Oil ) Menggunakan Fermentasi Ragi Tempe. Program Studi DIII Teknik
Kimia, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Deasy, Intan, Kristina Ari. 2008. PEMBUATAN MINYAK KELAPA DARI SANTAN SECARA
ENZIMATIS MENGGUNAKAN ENZIM PAPAIN DENGAN PENAMBAHAN RAGI
TEMPE. Diakses dari http://core.ac.uk/download/pdf/11702795.pdfpada 6 Oktober 2015
Estrada, F., Ruben, G., Mudjijati, dan Nani Indraswari. 2007. Pengambilan Minyak Kemiri
Dengan Cara Pengepresandan Dilanjutkan Ekstraksi Cake Oil. Jurnal Widya Teknik
Vol. 6, No. 2, 2007 (121-130).
Murtiningrum, Semangat K., Suprihatin, dan Kaseno. Ekstraksi Minyak Dengan Metode Wet
Rendering Dari Buah Pandan (Pandanus conoideus L). Vol. 15(1), 28-33.
Raharja dan Maya D. Kajian Sifat Fisiko Kimia Ekstrak Minyak Kelapa Murni (Virgin
Coconut Oil, Vco) Yang Dibuat Dengan Metode Pembekuan Krim Santan. Jurnal Teknik
Industri Pertanian. Vol. 18(2), 71-78.
Ralp J. Fessenden and Joan S. Fessenden, Organic Chemistry, Third Edition, University Of
Montana, 1986, Wadsworth, Inc, Belmont, Califfornia 94002, Massachuset, USA.
Turnip, Nanda. 2014. Enzimatis. Diakses dari http://brainly.co.id/tugas/28676 pada 28
september 2015
Yurnaliza. 2007. Pengaruh Variasi pH dan Konsentrasi Inokulum Pada Produksi Minyak
Kelapa Secara Fermentasi. Jurnal Biologi Sumatera, Januari 2007, Vol. 2, No. 1, ISSN
1907-5537, hlm. 4 6.
Winarni,dkk. 2012. Optimalisasi Penggunaan Enzim Bromelin dari Sari Bonggol Nanas
dalam Pembuatan Minyak Kelapa. Jurnal UNNES, Mei 2012.
Deasy,dkk. 2008. Pembuatan Minyak Kelapa dari Santan Secara Enzimatis menggunakan
Enzim Papain dengan Penambahan Ragi Tempe. Jurnal UNDIP, 2008.