Anda di halaman 1dari 2

KAPAN MENDO'AKAN HIDAYAH UNTUK ORANG KAFIR?

Diantara perkara yang perlu dijelaskan adalah; kapan Orang kafir dido'akan untuk mendapatkan
hidayah dan kapan seorang kafir dido'akan agar ia segera dibinasakan..

Memang hidayah adalah hak mutlak Allah dan bukan mustahil seseorang mendapat hidayah
walau mungkin sebelumnya terkenal kebenciannya pada Islam seperti do'a Nabi untuk Umar bin
Khattab -radhiallahu 'anhu-

Namun dalam kesempatan yang lain terkadang Nabi mendo'akan kebinasaan pada orang kafir
bakan menyebut nama-nama mereka satu persatu, apatah lagi jika si kafir benar2 nampak
kebencian serta menyakiti kaum Muslimin bahkan menyakiti Allah dan RasulNya, dalam sebuah
riwayat disebutkan :

( :


:


) 2775( . )









(1742( .

Dari Abdullah bin Abi Aufa -radhiallahu 'anhuma- beliau berkata : Rasulullah -shallallahu 'alaihi
wasallam- berdo'a di hari Ahzab (perang Khandaq) untuk kebinasaan orang-orang musyrik : "Ya
Allah yang menurunkan Kitab, yang cepat perhitungannya, yang menghancurkan Al-Ahzab
(sekutu-sekutu), hancurkanlah Al-Ahzab (orang-orang kafir yang bersekutu), hancurkan dan
goncangkan mereka"). HR. Bukhari dan Muslim

Dalam riwayat lain disebutkan :


( :






) 237( . )


( 1794( .

Dari Abdullah bin Mas'ud -radhiallahu 'anhu- sesungguhnya Rasulullah -shallallahu 'alaihi
wasallam- berkata : "Ya Allah binasakanlah Abu Jahal, binasakan 'Utbah bin Rabi'ah, binasakan
Syaibah bin Rabi'ah, binasakan Al-Walid bin 'Utbah, binasakan Imayyah bin Khalaf, dan 'Uqbah
bin Abi Mu'ith". HR. Bukhari dan Muslim

"
.

:
" .

") " 5/114( .

Berkata Ibnu Batthal -rahimahullah- : "Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam senang


mendoakan orang untuk masuk kedalam agama Islam, dan tidak tergesa-gesa mendo'akan
kebinasaan pada mereka selama masih diharapkan mereka menerima Dakwah untuk masuk ke
dalam agama Islam, bahkan Beliau mendo'akan orang-orang yang beliau harapkan ke-
Islamannya. Adapun yang Beliau tidak harapkan bahkan ditakuti bahayanya bagi kaum
Muslimin dan gangguannya maka; Beliau mendo'akan kebinasaan buat mereka, seperti do'a
Beliau untuk menimpakan paceklik seperti yang terjadi di Zaman Nabi Yusuf, dan juga do'a
beliau pada para gembong kafir orang-orang Quraisy, karena banyaknya dan seringnya mereka
mengganggu kaum muslimin. Dan Allah mengabulkan do'a Beliau. Mereka binasa dalam perang
Badr, sebagaimana banyak juga yang mendapat hidayah orang-orang yang beliau do'akan".

" : : :
" .

") " 21/443( .

Berkata Al-'Ainy -rahimahullah-: "kita telah menyebutkan bahwa do'a Nabi terbagi menjadi dua;
Beliau mendo'akan mereka jika tidak dikhawatirkan bahayanya (pada kaum Muslimin), dan
masih diharapkan mereka mendapatkan hidayah. Adapun yang kedua; Beliau mendo'akan
(kebinasaan) pada mereka jika gangguan mereka semakin besar dan semakin banyak serta
dikhawatirkan keburukan mereka buat kaum muslimin". (Umdatul Qari' Syarh Shahihul Bukhari)

Dari sinilah dapat kita pahami dan mengambil kesimpulan bahwa pada setiap tempat, kondisi
dan waktu, do'a buat orang kafir itu berbeda-beda. Ada memang yang pantas dido'akan untuknya
hidayah, misalkan; ada tetangga kita non Muslim memiliki akhlak yang baik atau seorang tokoh
yang nampak darinya kebaikan dan kecenderungan pada Islam dan kaum Muslimin maka, kita
mendo'akan agar mereka mendapatkan hidayah. Adapun jika nyata permusuhannya pada Islam
dan Kaum Muslimin, mengusir mereka dari tempat tinggalnya, jahat serta kasar dalam
ucapannya bahkan berani melecehkan Syariat Allah atau memperolok-olok ayat-ayat Allah atau
Wali-Wali Allah maka yang cocok baginya adalah kita mendo'akan; SEMOGA ALLAH
SEGERA MEMBINASAKANNYA, atau minimal kita berkata; YA ALLAH BERILAH IA
HIDAYAH, DAN JIKA TIDAK ISTIRAHATKAN KAMI DARINYA"!.

Harman Tajang

Anda mungkin juga menyukai