Sistem ERP dapat menciptakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis internal
perusahaan yang menghasilkan peningkatan signifikan dalam kualitas dan efisiensi layanan pelanggan, produksi
dan distribusi.
Penurunan Biaya
Sistem ERP dapat menurunkan signifikan dalam biaya pemrosesan transaksi dan hardware, software, serta
karyawan pendukung Teknologi Informasi, jika dibandingkan dengan sistem yang tidak terintegrasi yang digantikan
oleh sistem ERP.
Pendukung keputusan
Sistem ERP dapat mempermudah tugas-tugas management sehari-hari dalam pengambilan keputusan dan
melakukan fungsi management yang meliputi diantaranya di bidang perencanaan, pengorganisasian, pengawasan
dan pengendalian. Sistem ERP dapat menyediakan informasi mengenai kinerja bisnis lintas fungsi yang sangat
penting secara cepat untuk level managerial dan pengambil keputusan agar dapat secara signifikan meningkatkan
kemampuan dalam mengambil keputusan secara tepat waktu pada lintas bisnis perusahaan
Kelincahan Perusahaan
Dalam mengimplementasikan sistem ERP dapat menghilangkan perbedaan budaya antar departemen, sehingga
data dapat diintegrasikan. Dan menghilangkan dinding departemen dan fungsi berbagai proses bisnis, sistem
informasi dan sumber daya informasi, sehingga menghasilkan struktur organisasi, tanggung jawab managerial dan
peran kerja yang lebih fkeksibel, dan karenanya menghasilkan struktur organisasi dan tenaga kerja yang lebih lincah
dan adaptif yang dapat dengan lebih mudah memanfaatkan berbagai peluang baru bisnis.
Sistem terintegrasi
Sistem ERP menawarkan sistem terintegrasi dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat
dilakukan secara lebih efektif dan efisien
Memberikan cara analisis manajemen yang lebih baik dalam mendukung keputusan
Terjadinya perubahaan, yang otomatis akan terjadi perlawanan dalam menjalankan system ERP ini
Pelatihan. Proses pelatihan terhadap penggunaan system baru akan menghabiskan waktu
Sistem ERP tidak userfriendly dan tidak mengatasi permasalahan terkait human error (kesalahan orang)
SUPPLY CHAINS
PEMBAHASAN
` Salah satu contoh pelaku rantai pasokan susu yang kami amati yakni CV. Eka Putra Jaya. CV. Eka Putra Jaya
merupakan sebuah perusahaan keluarga yang didirikan oleh Pak Hj. Dadang pada tahun 1997. Haji Dadang pada awalnya
merupakan ketua dari KUD Sinar Jaya yang berlokasi di Ujung Berung. Bermula dari ketertarikannya pada usaha
pengolahan susu serta bermodalkan ilmu yang didapat selama menjabat sebagai Ketua KUD, Beliau kemudian menjadi
peternak sapi perah sehabis periode masa kepengurusannya. Susu yang dihasilkan ini selanjutnya disalurkan kepada
KUD Sinar Jaya untuk didistribukan ke Industri Pengolahan Susu (IPS).
Tidak lama kemudian, usaha ini terus berkembang, relasi yang terjalin juga terus meningkat hingga akhirnya Bapak Haji
Dadang memutuskan untuk merintis usaha peternakannya menjadi sebuah perusahaan yang berbentuk persekutuan
komanditer (CV). Perusahaan ini selanjutnya terus mengalami perkembangan dan menjalin kemitraan dgn PT Frisian
Flag. Pada tahun 2008 , CV.Eka Putra Jaya mengakhiri kerjasama dengan PT Frisian Flag, beralih kepada PT. Indolakto.
Pasokan susu CV. Eka Putra Jaya berasal dari sapi perah pak haji sendiri yang jumlahnya kurang lebih 400 ekor, ditambah
dari pasokan susu dari peternak sekitar. Susu produksi CV. Eka Putra Jaya ini setiap harinya disalurkan kepada PT.
Indolakto sesuai dengan kesepakatan yang telah terjalin. Namun, selain itu perusahaan ini juga menjual susu murni
sesuai dengan permintaan dari PT. Diamond serta dari konsumen yang datang langsung ke perusahaannya.
Setiap agribisnis harus menetapkan cara untuk memindahkan dan menyalurkan (distribusi) produknya kepada
pelanggan. Saluran distribusi produk berkenaan dengan jejak penyaluran produk dari produsen ke konsumen akhir.
Saluran distribusi susu pada perusahaan CV. Eka Putra Jaya diawali dari peternak/produsen yang menjual susu hasil
perahan tersebut kepada CV. Eka Putra Jaya. Peternak-peternak menyalurkan susu melalui suatu wadah yakni kelompok
peternak. Susu hasil perahan dikumpulkan di Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) untuk selanjutnya disalurkan
kepada CV. Eka Putra Jaya.
Selain pola tersebut, terdapat pula suatu bentuk saluran dimana peternak terdekat menjual langsung susu hasil produksi
kepada perusahaan. Pasokan-pasokan susu yang telah terkumpul tersebut kemudian didistribusikan langsung kepada
Industri Pengolahan Susu (IPS), beberapa liter dipasarkan langsung kepada konsumen yang datang. Saluran pemasaran
tersebut dapat terlihat pada gambar 1.
2.3. Aliran Informasi
CV. Eka Putra Jaya memproduksi serta menampung susu dari para peternak setiap harinya. Seiring dengan
berkembangnya perusahaan, hingga saat ini terjalin 15 kerjasama dengan kelompok peternak, diantaranya kelompok
peternak dari KUD Ciwidey, KUD Sinar Jaya, KUD Cilawu, Kelompok Peternak Ujung Berung, Kelompok Cipancing, dan
juga beberapa dari kelompok pemerah susu sekitar. Adanya kerjasama yang terjalin ini bermula dari aliran informasi
serta hubungan relasi antara Bapak Haji Dadang dengan para peternak. Informasi kemudian mengalir dengan cepat dari
beberapa peternak kepada kelompok peternak yang lain.
Dalam menyampaikan informasinya, CV. Eka Putra Jaya mengumpulkan para ketua kelompok dari para pemasok.
Pertemuan diadakan sekali dalam 3 bulan, dimana pada pertemuan tersebut akan dibahas evaluasi kualitas susu dari
perternak, standarisasi kualitas dan informasi yang diterima dari IPS (Industri Pengolahan Susu), pemenuhan order serta
aspirasi dari peternak itu sendiri, seperti permintaan kenaikan harga.
CV. Eka Putra juga tergabung dalam gabungan GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) sehingga informasi mengenai
seputar susu terkait dalam lingkup makro dapat cepat tersalurkan untuk menjadi bahan pertimbangan keputusan
selanjutnya. Gambaran aliran informasi dapat terlihat pada bagan berikut.
Aliran uang, adalah gambaran aliran uang/modal yang berawal dari konsumen sebagai pembeli selanjutnya mengalir
pada tiap mata rantai dan pada akhirnya akan sampai di produsen untuk digunakan sebagai biaya produksi. Aliran dana
ini bersifat searah artinya dana dihasilkan dari pertukaran dengan produk yang dibeli konsumen dengan melewati
beberapa mata rantai, akhirnya akan diterima oleh produsen sebagai penukar dari produk yang dihasilkan.
Dalam suatu rantai aliran pemasaran suatu produk pastilah terdapat aliran uang di dalamnya, seperti pada pemetaan
aliran uang pada produk susu di bawah ini.
Aliran uang yang terjadi pada bagan di atas merupakan siklus uang yang berputar pada pemasaran produk susu. Dari
mulai petani yang mengeluarkan input usaha nya berupa pakan ternak, vitamin, dan modal pembelian sapi perah untuk
menghasilkan susu perahan yang akan di distribusikan kepada rantai pemasaran berikutnya. Setelah peternak sapi
terdapat cashflow yang terbentuk antara peternak dan kelompok gabungan ternak tersebut. Uang yang mengalir kepada
peternak merupakan hasil dari transaksi yang diproduksi oleh petani kepada kelompok peternak dan keuntungan
peternak diperoleh dari hasil penjualan susu di kurangin input yang ia keluarkan. Selain kepada kelompok, peternak juga
menjual langsung kepada CV.Eka Putra Jaya (CV.EPJ) dan disini lah terjadi transaksi penjualan susu kepada CV.EPJ
kepada peternak. Namun, peternak yang menyetorkan hasil susunya merupakan sebagian dari keryawan CV.EPJ yang
bekerja disana. Jarang peternak dari luar dapat mudah menjual susu ke perusahaan ini karena standar yang di tetapkan
oleh CV.EPJ. Aliran uang yang selanjutnya terjadi ialah antara konsumen dan CV.EPJ begitu juga dengan aliran uang dari
IPS yang mengadakan transaksi dengan CV.EPJ seperti PT. Indolakto dan PT. Diamond. Terakhir, aliran uang pada IPS
yang berasal dari pengecer dan swalayan yang menjual produk nya kepada konsumen
KAIZEN
Pengertian Kaizen dalam Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Produksi Kaizen adalah salah satu strategi dalam
menerapkan Lean Manufacturing pada sebuah perusahaan. Istilah Kaizen berasal dari bahasa Jepang yaitu kata KAI []
dan ZEN []. Kata KAI yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti berubah sedangkan ZEN yang
artinya adalah Baik. Jadi jika diartikan secara langsung maka arti Kaizen adalah Merubah menjadi lebih baik. Di
dalam Industri, Kaizen merupakan suatu strategi yang dipergunakan untuk melakukan peningkatan secara terus-
menerus ke arah yang lebih baik terhadap proses produksi, kualitas produk, pengurangan biaya operasional, mengurangi
pemborosan hingga peningkatan keamanan kerja.
Penerapan Strategi Kaizen dalam sebuah perusahaan memerlukan usaha dan kerjasama dari semua level karyawan
perusahaan mulai dari level terendah sampai dengan yang Manajemen Puncak. Penerapan Strategi Kaizen lebih
difokuskan pada perbaikan-perbaikan yang berskala kecil-menengah sehingga proyek-proyek perbaikan dapat dilakukan
dengan cepat dan tepat sasaran. Rata-rata proyek-proyek Kaizen diselesaikan dalam waktu yang singkat seperti dalam
hitungan minggu dan tidak memerlukan biaya perbaikan yang besar. Metode-metode yang dipergunakan dalam
identifikasi proyek-proyek Kaizen antara lain adalah Metode DMAIC
Tujuan dan Keuntungan setelah menerapkan Aktivitas Strategi Kaizen antara lain :
Menghindari biaya yang tersembunyi yang berasal dari 7 pemborosan (seven waste) dalam proses Produksi
Memberikan nilai tambah pada operasional produksi sehingga dapat meningkatkan kualitas produk dengan biaya
terendah dan memperpendek waktu pengiriman kepada pelanggan.
Dapat melakukan perubahan dalam waktu yang relatif singkat dan biaya yang rendah.
Kaizen bukan hanya meng-identifikasikan proses-proses yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan, tetapi juga melakukan
evaluasi terhadap prosedur dan standarisasi pekerjaan yang telah ada ataupun menetapkan Standar baru dalam
pekerjaan.
Pengertian Kaizen Definisi Kaizen adalah Perbaikan yang berkesinambungan (Continuous Improvement), Istilah Kaizen
sendiri berasal dari Bahasa Jepang yaitu Kai yang artinya Berubah dan Zen yang berarti Baik. Namun ada juga
beberapa orang yang menyebut Kaizen dengan istilah Kaizen Teian yang artinya: Kaizen berarti perbaikan terus-
menerus, sementara teian artinya sistem. Jadi, Kaizen Teian artinya adalah suatu sistem perusahaan yang
komprehensif yang dilakukan dalam rangka perbaikan terus menerus untuk mencapai kondisi yang lebih baik dari
kondisi sekarang.
Sasaran utama dari Kaizen adalah menghilangkan pemborosan-pemborosan yang tidak memberikan nilai tambah
produk atau jasa dari perspektif para konsumen. Pemborosan- pemborosan itu harus dihilangkan karena menimbulkan
biaya-biaya yang menyebabkan berkurangnya profit. Disamping itu konsumen tidak mau menanggung biaya-biaya yang
tidak perlu tersebut.
Perbedaan kaizen dengan inovasi yang dikembangkan oleh negara-negara barat adalah Kaizen lebih berorientasi pada
perbaikan kecil namun dilakukan secara berkesinambungan, sementara Inovasi sering dilakukan secara besar-besaran
dan biasanya menggunakan teknologi yang canggih.
Dalam penerapannya Kaizen selalu berdampingan dengan TQM (Total Quality Management), karena memang konsep
Kaizen bisa dilaksanakan jika suatu perusahaan sudah menerapkan kaidah-kaidah yang ada dalam TQM.
Advertisement
Ada beberapa kunci sukses terlaksananya Kaizen dalam suatu perusahaan, diantaranya:
Mengurangi kemungkinan pemborosan baik dari pengadaan barang maupun penanganan bahan baku yang benar.
Merampingkan Proses Produksi, biasanya dilakukan dengan 5R atau 5S (Seiri, Seiton, Seido, Seiketsu, Shitsuke)
Membutuhkan Orang-orang yang tanggap, semua level karyawan berperan aktif dalam menjalankan Kaizen
Menghilangkan keterlambatan pasokan, bisanya akan ditanggulangi dengan memilih pemasok yang sudah kenal atau
kerabat.