Anda di halaman 1dari 16

Tugas Pendidikan Kesehatan

Satuan Acara Pengajaran (SAP) di Komunitas


tentang
Pentingnya Sarapan Pagi bagi Mahasiswa
di SMA Harapan Kita

Dosen Pembimbing ;
Mohd. Jamil, S.Kp, M.Biomed
Gusti Sumarsih, S.Kp

Oleh
Nama : RANY NOVIA WARDIN
No.BP : 1010321001
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2011/2012
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Materi : Pentingnya Sarapan Pagi


Waktu pertemuan : 20 menit
: Siswa SMA Harapan Kita
Hari / Tanggal : Senin / 27 Mei 2012
Waktu : 09.00 - 10.00 WIB
Tempat Pelaksanaan : Aula SMA Harapan Kita

A. Latar Belakang
Mungkin tak banyak orang menyadari, bahwa sebenarnya sarapan adalah salah satu rahasia untuk
menjaga kesehatan. Dengan tanpa memandang seberapa sibuknya aktivitas yang dijalani sehari-harinya, tidak
diragukan lagi bahwa penting untuk mengisi bahan bakar untuk tubuh kita, sehingga energi akan terpenuhi
sepanjang hari. Sarapan memberi modal energi pada tubuh untuk berktivitas sepanjang hari.
Pagi hari saat akan berangkat ke sekolah, kampus, atau tempat kerja karena terburu-buru khawatir
terlambat kita mungkin lupa atau tidak sempat sarapan pagi. Atau mungkin karena satu dan lain hal memang
sengaja tidak sarapan pagi. Bahkan lebih buruknya, sering tidak sarapan pagi karena disibukkan oleh kegiatan
sehari hari, hal ini menjadi kebiasaan buruk setiap hari. Mungkin ada beberapa hal yang menyebabkan kita
tidak sarapan pagi, padahal kalau kita tahu betapa besar manfaat dari sarapan pagi.
Sebagian orang menganggap bahwa sarapan itu merepotkan dan menyita waktu, sehingga
aktivitasnya di pagi hari bisa terganggu bila ia sarapan. Misalnya saja, orang yang bekerja di tempat yang cukup
jauh dari rumahnya. Mereka sampai tidak sarapan karena tidak memiliki waktu dan takut terlambat. Padahal
hal ini tidak baik bagi kesehatannya.
Seharusnya seperti apapun kesibukkan kita, kita harus tetap menjaga kondisi tubuh dengan
mengkonsumsi sarapan pagi yang menyehatkan. Sarapan memiliki arti yang penting sekali bagi tubuh kita. Jika
dilihat sekilas,arti penting sarapan sering sekali diabaikan. Namun, sarapan itu penting untuk menjaga stamina
tubuh kita.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruktional Umum
Setelah dilakukan pembelajaran oleh instruktur, diharapkan peserta dapat mengerti mengapa
sarapan pagi itu penting dan menerapkan kebiasaan sarapan pagi.
2. Tujuan Instruktional Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran tentang pentingnya sarapan pagi , diharapkan peserta dapat:
Menjelaskan alasan mengapa sarapan pagi penting.
Menjelaskan dampak negatif dari sering tidak sarapan pagi.
Menjelaskan tips-tips untuk membiasakan sarapan pagi.
C. Pokok Bahasan
Pentingnya sarapan pagi.
D. Sub Pokok Bahasan
1. Alasan mengapa sarapan pagi penting.
2. Dampak negatif dari sering tidak sarapan pagi.
3. Tips-tips untuk membiasakan sarapan pagi.
E. Metoda
Demontrasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Media dan alat
Infocus dan laptop, leaflet.
G. Materi ( Terlampir )

H. Proses Kegiatan

No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta Waktu


1. Pembukaan : 5 menit
Memberi salam Menjawab salam
Menjelaskan kontrak waktu, tujuan dan Mendengarkan dan
topik menyepakati kontrak
waktu
2. Pelaksanaan : 15 menit
Menggali pengetahuan pasien tentang Mengemukakan pendapat
kebiasaan sarapan pagi yang dilakukan
oleh peserta. Mendengar penjelasan
Menjelaskan materi mengenai apa itu
sarapan pagi, dan bagaimana sarapan Mendengarkan dan
pagi yang baik. memperhatikan penjelasa
Menjelaskan serta mendemonstrasikan n
cara dan ktiteria sarapan pagi yang baik
dan benar. Mendengarkan penjelasan
Menjelaskan manfaat sarapan pagi yang Mendengar penjelasan
teratur.
Menjelaskan dampak negatif tidak Mendengar penjelasan
sarapan pagi.
Memberikan tips seputar sarapan pgi. Mengajukan pertanyaan
Memberi kesempatan peserta untuk Mendengar jawaban
bertanya
Menjawab pertanyaan
3. Penutup : 5 menit
Meminta peserta menyebutkan kembali Menyimpulkan
inti sari materi yang disampaikan
Memberi salam
Menjawab salam

J. Kriteria Evaluasi

> 75% peserta menghadiri penyuluhan sampai akhir acara


Tempat, media dan alat penyuluhan sesuai rencana
Evaluasi proses
Peran dan tugas pematri sesuai dengan perencanaan
Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
50% peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
75% peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
Evaluasi hasil
Peserta mampu menjelaskan kembali tentang pentingya sarapan pagi, manfaat, serta dampak negatif jika sering
meninggalkan sarapan pagi.
4. Observasi
Respon/tingkah laku peserta saat diberikan pertanyaan, apakah diam/menjawab.
Peserta antusias/tidak.
Peserta mengajukan pertanyaan/tidak.
Lampiran
Materi
PENTINGNYA SARAPAN PAGI
Istilah makan pagi atau sarapan ini pasti dikenal oleh semua orang. Makan pagi atau sarapan
merupakan makanan yang dimakan ketika pagi hari sebelum kita beraktifitas. Makan pagi biasanya terdiri dari
makanan pokok serta lauk pauk, atau bisa juga makanan kudapan. Jumlah dari makanan yang dimakan ketika
makan pagi adalah sekitar kurang lebih 1/3 dari makanan sehari. banyak orang melewatkan sarapan pagi
karena sibuk atau tergesa-gesa, diburu waktu akan berangkat sekolah atau berangkat kerja. Banyak orang juga
menyepelekan makan pagi. Padahal dalam makan pagi terkandung manfaat yang luar biasa.

Tubuh kita terdiri dari 100 trilyun sel dan membutuhkan 114 macam nutrisi yang berbeda-beda (
Vitamin, Protein dari sayuran, Garam Mineral, Unsur2 Vitamin, Esensi Asam Amino, Esensi Asam Lemak, Serat
Sayuran & Buah, Air Putih), dan itu harus kita penuhi setiap hari. Ketika badan kita bangun di pagi hari akan
menuntut 114 macam nutrisi tersebut.

1. Sarapan Karbohidrat
Di pagi hari, karbohidrat simple (cereal olahan, roti putih, roti panggang atau makanan pokok lainnya)
akan menyebabkan kenaikan level gula darah yang mendadak, yang menyebabkan badan melepaskan jumlah
insulin yang cukup besar. Hasilnya adalah penurunan tingkat kadar gula dalam darah dan keinginan untuk
makan lebih banyak karbohidrat. Siklus ini berulang 2-3 kali sehari. Dan siklus naik turunnya kadar gula dalam
darah ini akan memperberat kerja pankreas dan memperlemahnya. Inilah salah satu alasan utama penyebab
Diabetes, Hypertensi dan kenaikan berat badan.
Ketika sarapan pagi dengan karbohidrat yang berasal dari roti tawar, mie, nasi, dll akan menyebabkan gula
darah melonjak drastis dan menghasilkan emisi besar Insulin. Insulin ini akan menyingkirkan gula dari gula
darah, dan menyebabkan sering merasa lapar. Siklus ini berulang 2-3 kali sehari. Tak heran, sering lapar dan
ngemil terus menjadi penyebab Diabetes, Hypertensi dan Obesitas (kegemukan).

2. Tidak Sarapan
Saat Anda memutuskan tidak sarapan, gula darah Anda akan turun/drop di bawah tingkat normal.
Anda akan merasa kelaparan dan penurunan tingkat energy sehingga sering gemetar. Ujung-ujungnya Anda
akan kembali mengonsumsi karbohidrat simple untuk mendapatkan peningkatan kadar gula dengan cepat
untuk mengatasi rasa lapar dan penurunan energi yang Anda alami. Lagi-lagi Karbohidrat simple ini akan
menyebabkan kenaikan level kadar gula dalam darah secara mendadak yang menyebabkan badan melepaskan
jumlah insulin yang cukup besar. Insulin akan mengambil kelebihan gula dalam darah dan merubahnya
menjadi lemak. Hasilnya adalah penurunan kadar gula dalam darah dan keinginan untuk makan lebih banyak
karbohidrat. Siklus ini berulang 2-3 kali sehari. Dan siklus naik turunnya kadar gula dalam darah ini
memperberat kerja pankreas dan memperlemahnya. Ini adalah salah satu alasan utama penyebab diabetes,
tekanan darah tinggi dan kenaikan berat badan.

3. Sarapan yang baik Berdasarkan Protein & Nutrisi


Sarapan seperti ini akan mensuplai badan kita dengan nutrisi penting dan energi tanpa meningkatkan
kadar gula dalam darah dan kadar insulin. Sarapan pagi seperti ini akan menghindarikan kita dari
ketergantungan terhadap karbohidrat setiap hari. Dengan cara ini nafsu makan dapat terkontrol dengan baik,
keinginan makan makanan berkarbohidrat (cemilan, coklat, kue, junk food, soft drink, nasi dan mie) akan
berkurang. Sebagai hasilnya badan akan menggunakan kelebihan lemak yang tersimpan dalam tubuh untuk
mendapatkan energi atau sebagai sumber energi. Hasilnya berat badan kita tidak akan bertambah dan malah
cenderung menurun.
Sarapan seperti ini menyediakan semua gizi vital dan energi tanpa menambah kadar gula dan insulin.
Hal ini juga mencegah terjadinya kelaparan sepanjang hari. Tubuh akan merasa lebih sehat, fit, energik dan
bugar, karena mampu mengontrol keinginan untuk ngemil (gorengan, snack, coklat, biskuit, softdrink, dll) dan
tubuh akan mendapat energi dari cadangan Lemak tubuh. Anda akan merasa lebih bertenaga sepanjang hari.

Apa Kriteria Sarapan Pagi yang Ideal?


1. Memberikan tubuh kita semua nutrisi yang penting
2. Memberikan tubuh kita untuk energi yang baik sepanjang hari
3. Memberikan tubuh kita asupan air yang baik
4. Membantu menjaga tingkat kadar gula dalam darah kita tetap normal

Berikut beberapa manfaat dari sarapan.


1. Memberi Kekuatan Metabolisme Setelah Sepanjang Malam
Sarapan dipertimbangkan sebagai waktu makan yang penting karena mengganti waktu malam yang
tak terisi makanan serta menambah kebutuhan gula dalam tubuh. Gula adalah sumber energi yang diserap
dari karbohidrat yang dimakan. Di pagi hari, setelah tak mengkonsumsi makanan selama 12 jam, zat gula
dalam tubuh akan turun ketingkat yang paling rendah. Saat ini terjadi, tubuh menggantinya dengan melepas
zat gula yang telah ditimbun di lapisan otot dan liver, yang disebut glycogen.
2. Berguna Untuk Penurunan Berat Badan
Selama tidur 12 jam tubuh puasa sepanjang malam, dan di pagi hari tubuh berada dalam tahap
pertama merasa lapar. Melewatkan sarapan membuat tubuh tetap dalam kelaparan, sedang mengkonsumsi
makanan yang bagus akan memberi peningkatan metabolisme. Jika dalam upaya mengurangi berat badan, hal
terakhir yang ingin dilakukan adalah tingkat metabolisme rendah. Sarapan makanan sehat akan meningkatkan
kemampuan pembakaran lemak dalam tubuh Anda. Lebih jauh, sarapan dapat meningkatkan tingkat energi
Anda sebagaimana metabolisme sepanjang hari.
3. Menambah Esensial Nutrisi Dan Tingkat Keseluruhan Energi
Sarapan menyediakan proporsi signifikan asupan total nutrisi untuk sepanjang hari, dan menawarkan
kesempatan untuk mengkonsumsi makanan yang penuh nutrisi seperti zat besi, vitamin dan serat. Esensial
vitamin, mineral dan nutrisi lainnya hanya dapat diperoleh dari makanan.
4. Memberi Otak Anda Bahan Bakar Untuk Meningkatkan Konsentrasi
Sarapan memperbaiki kemampuan berpikir dan menjaga untuk tetap berada dalam penampilan
mental terbaik. Sarapan menyediakan bahan bakar bagi otak untuk meningkatkan kemampuan dalam
pemecahan masalah dan ingatan.
5. Menghindari Makan Tak Terkontrol
Sarapan dengan baik akan menjaga dari rasa lapar berlebih, dimana ini dapat mencegah makan
berlebihan di siang harinya. Makanan yang dikonsumsi saat sarapan mampu menahan lemak dan kalori tinggi
dari makanan sepanjang hari. Saat meninggalkan sarapan, tubuh akan cenderung mengalihkan rasa lapar
dengan ngemil sepajang pagi hingga menjelang makan siang. Dan hal ini akan mendorong untuk mencari
pelarian lain pada kopi, atau minuman yang mampu meningkatkan energi.

Menurut penelitan dalam 20 tahun belakangan ini tentang hubungan makan pagi dengan
produktifitas dimana dari hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara makan pagi dengan
produktifitas. Ada juga penelitian yang lain yang menunjukkan bahwa orang yang makan pagi memiliki tubuh
yang lebih langsing. Sebuah laporan yang dimuat di Harvard Mens Health Watch menyatakan bahwa akibat
tidak sarapan berkaitan dengan peningkatan risiko obesitas sebesar empat kali lipat.

Ada salah satu teori yang mengatakan bila kita melewatkan sarapan maka akan menimbulkan suatu
kondisi kelaparan dalam tubuh, dan ini akan memacu tubuh untuk makan lebih banyak lagi, bukan hanya pada
makan siang namun sepanjang hari. Hal ini akan menyebabkan kegemukan.

Di pagi hari setelah kita tidak makan selama 12 jam, glukosa dalam tubuh kita turun ke tingkat yang
paling rendah. Nah seseorang yang tidak makan pagi memiliki resiko menderita gangguan kesehatan berupa
menurunnya kadar gula darah dengan tanda-tanda antara lain lemah, keluar keringat dingin, kesadaran
menurun bahkan pingsan. Bagi anak sekolah, kondisi ini menyebabkan merosotnya konsentrasi belajar yang
mengakibarkan menurunnya prestasi belajar. Sedangkan bagi pekerja akan menurunkan produktivitas kerja.

Oleh karena itu pada orang yang makan pagi akan memiliki ketahanan fisik yang baik dan juga pada
anak sekolah akan lebih konsentrasi dalam belajar karena kebutuhan gizi terpenuhi.

Berikut ini tips yang mungkin bisa membantu kita agar mempunyai waktu untuk makan pagi :
1.Siapkan semalam sebelumnya. Cobalah membuat sarapan pagi kita pada malam sebelumnya sehingga pada
keesokan pagi kita hanya perlu menghangatkannya.
2.Bangun lebih pagi. Bangun lebih pagi akan memberi kesempatan kita selain untuk mempersiapkan serta
menyantap sarapan, lebih dari itu untuk menikmati makanan pagi Anda sehingga sarapan pagi merupakan hal
yang menyenangkan.
3.Sarapan yang ringkas. Buatlah sarapan yang seringkas mungkin, hal ini sangat bermanfaat ketika waktu benar-
benar tidak mengizinkan untuk sarapan di rumah. Sarapan yang ringkas akan mudah dibawa dalam kotak
makan, sehingga dapat dinikmati di tempat kerja.
4.Sarapan minuman. Cereal yang dicampur dengan segelas susu segar merupakan salah satu solusi bila kita harus
menghemat waktu di meja makan. Selain energi dari sereal kita juga mendapatkan energi dan zat gizi dari
segelas susu sehingga mencukupi kebutuhan kita hingga makan siang berikutnya.

Bagi yang tidak terbiasa, kita harus menanamkan dalam pikiran untuk bersungguh-sungguh
membiasakan diri makan pagi agar tetap sehat. Coba tidak langsung makan pagi setelah bangun tidur tetapi
berikan jeda waktu antara 1-2 jam setelah bangun baru menyantap sarapan. Hal lain yang dapat dilakukan
adalah dengan tidak langsung menghabiskan makan pagi, tetapi membaginya dalam beberapa porsi kecil yang
dapat disantap sepanjang pagi.

Supaya kita tidak bosan makan pagi, caranya adalah :


Pertama, kita harus selalu ingat manfaat makan pagi sehingga kita tidak akan menyepelekan makan pagi
Kedua, kita membuat menu makan pagi yang bervariasi, memang hal ini tidak mudah, karena bagi kita yang
bekerja kita sangat repot, oleh karena kita dapat menyiapkan bahan makanan untuk sarapan pada malam hari.
Misalnya sayur sudah dipotong-potong, bahan lain seperti telur, basho, tahu atau yang lainnya dan juga
bumbu-bumbu sudah disiapkan pada malam hari, sehingga pada pagi hari kita dapat memasak dan
menyelesaikan masakan dengan cepat.

Referensi :
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Media Jaya.
Tahir, Yoesrianto. 2007. Materi Penyuluhan Gizi Massal (Pastoral Care). Blitar: Instalasi Gizi Rumah Sakit Katolik Budi
Rahayu
http:///D:/SAP%20microteaching.%20.%20RANY/bahan/aa%20bahan%203.htm

Diposting oleh this the rany's way here, welcome to my world di 20.49 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Postingan Lebih BaruBeranda


Langganan: Postingan (Atom)

Makanan dan Minuman untuk Sarapan Sehat

Sarapan adalah makan di waktu pagi sebelum tubuh mulai melakukan aktivitas,
biasanya dilakukan sebelum jam 9 pagi. Sarapan pagi secara teratur dapat
menyediakan energi yang cukup dalam beraktivitas sehingga prestasi belajar dapat
dipertahankan. Sarapan pagi merupakan hal yang seringkali disepelekan banyak
orang, padahal dengan sarapan pagi tubuh akan memperoleh nutrisi yang
dibutuhkan setelah berpuasa kurang lebih 8 jam di malam hari. Selama tidur
metabolisme tubuh tetap berlangsung, sehingga pada pagi hari perut dalam
keadaan kosong. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa pada
anak yang tidak sarapan pagi, maka kemampuannya dalam berkonsentrasi
mengerjakan tugas berkurang, memiliki hasil ujian yang rendah, daya ingat yang
terbatas dan sering absen.
Sarapan memberikan kontribusi penting karena menyumbang sekitar 25% dari
total asupan gizi dalam sehari. Jika kecukupan energi adalah 2000 Kcal dan protein
50 g, maka sarapan menyumbang 500 Kcal energi dan 12,5 g protein. Hal ini
menyebabkan seseorang yang tidak sarapan sulit untuk memenuhi kebutuhan
gizinya. Energi dari sarapan dikatakan adekuat jika setidaknya menyumbang
minimal 20% dari total asupan sehari. Menurut Soedibyo dan Gunawan (2009)
konsumsi sarapan berenergi tinggi (>25% RDA) dapat memberikan asupan vitamin
dan mineral harian yang lebih tinggi dibandingkan sarapan berenergi sedang (15-
25%RDA) dan berenergi rendah (<15%) . Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Sunarti (2006) setiap peningkatan 1 kcal asupan energi dari sarapan memberikan
kontribusi peningkatan skor konsentrasi sebesar 0,34 sedangkan 1 g protein dapat
meningkatkan skor konsentrasi belajar sebesar 0,29. Penelitian yang dilakukan
Wyon (1997) dari hasil recall sarapan anak-anak yang mengonsumsi sarapan
dengan energi tinggi secara signifikan lebih sedikit merasa lapar dan memiliki
integritas yang lebih baik di sekolah.

Menurut Depkes (1999) setiap orang dianjurkan untuk makan makanan yang
cukup mengandung energi agar dapat menjalankan kegiatan sehari-hari seperti
bekerja dan belajar. Apabila asupan energi kurang, maka cadangan energi dalam
tubuh yang berada dalam jaringan otot dan lemak akan digunakan untuk mengatasi
kekurangan tersebut. Keadaan ini jika terus berlanjut dapat menurunkan daya
kerja, prestasi belajar dan kreativitas. Anak sekolah yang tidak pernah sarapan
akan mengalami kondisi menurunnya kadar glukosa darah sehingga pasokan energi
untuk kerja otak berkurang. Tubuh akan memecah cadangan glikogen untuk
mempertahankan kadar glukosa darah normal, lebih jauh lagi apabila cadangan
glikogen habis tubuh akan mengalami kesulitan memasok kebutuhan energi dari
glukosa darah ke otak yang akhirnya menyebabkan badan gemetar, cepat lelah dan
gairah belajar turun.
Sarapan pagi seharusnya berisi karbohidrat kompleks yang menggunakan energi
secara lambat. Energi yang diperoleh dalam sarapan dapat mencegah gangguan
konsentrasi akibat turunnya kadar glukosa darah (hipoglikemia). Hipoglikemia
menimbulkan perasaan pusing yang akut, badan bergetar, dan otot-otot menjadi
lemas yang menyebabkan kelemahan dalam bekerja. Menurut Murray (2003)
dengan adanya asupan makanan yang berasal dari karbohidrat menyebabkan kadar
glukosa darah meningkat hingga 6,5-7,2 mmol/L dan jika tidak sarapan pagi atau
dalam keadaan puasa akan turun berkisar 3,3-3,9 mmol/L. Sarapan penting bagi
tubuh karena lambung akan terisi kembali setelah 8-10 jam kosong pada waktu
malam hari. Setelah mengonsumsi sarapan, kadar glukosa darah akan kembali
meningkat sebagai sumber energi otak di pagi hari. Kadar glukosa darah seseorang
dipengaruhi oleh asupan makanan, kecepatan masuknya glukosa darah ke sel-sel
otot, jaringan lemak dan organ-organ lain dan aktivitas glukostatik dari hati.
Sekitar 5% glukosa yang dikonsumsi diubah menjadi glikogen di dalam hati dan
30-40% diubah menjadi lemak dan sisanya akan dimetabolisme dalam otot dan
jaringan lain.

Adapun jenis makanan yang baik dikonsusi sebagai sarapan bermacam-macam.


Menurut penelitian yang dilakukan Mahoney et al. (2005) anak yang mengonsumsi
oatmeal dapat memberikan sumber energi yang lebih lambat dan lebih
berkelanjutan dan akibatnya menghasilkan peningkatan kognitif yang lebih baik
dibandingkan dengan makanan yang mengandung rendah serat serta memiliki
indeks glikemik tinggi. Makanan dengan komposisi protein yang lengkap,
memiliki kandungan serat tinggi, skor glikemik dan laju pencernaan yang rendah
baik dikonsumsi sebagai menu sarapan karena dapat lebih lama mempertahankan
kadar gula darah. Anneke et al (2006) menunjukkan bahwa sarapan dengan sereal
beserta susu di pagi hari juga baik dikonsumsi sebagai menu sarapan karena dapat
meningkatkan asupan mikronutrien terutama thiamine, riboflavin dan vitamin B6.
Penelitian terbaru mengenai menu sarapan menunjukkan bahwa mengonsumsi
telur di pagi hari dapat mempertahankan berat badan dan mengurangi rasa lapar
karena kandungan protein yang lengkap di dalamnya. Vander Wal et al (2008)
menemukan bahwa sebutir telur dapat menurunkan berat badan dan rasa lapar yang
disertai dengan diet rendah energi sehinggabaik dikonsumsi sebagai menu sarapan
anda. (ati)
Daftar Pustaka
Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Anneke B., Serra-Majem, M. Lourdes, R., Joy Ngo, Carmen P.R, Javier, A.,
Reginald, F. (2006) The Contribution of Ready-to-Eat Cereals to Daily Nutrient
Intake and Breakfast Quality in a Mediterranean Setting. Journal of the American
College of Nutrition, Vol. 25, No. 2, 135143
Depkes (1999). Pedoman Pengukuran Kesegaran Jasmani. Jakarta : Depkes RI
Ganong W.F. (1979). Review of Medical Physiology. San Fransisco : University of
California School of Medicine
Huang C.J., Hu, H.T., Fan, Y.C., Liao, Y.M, Tsai, P.S. (2010). Association of
breakfast skipping with obesity and health related quality of life : evidence from
national survey in Taiwan. International Journal of Obesity vol 34 pp.720-725
Hutapea, A.M, (1996). Menuju Gaya Hidup Sehat. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Khomsan, A. (2003). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo
Mahoney, C.R, Taylor, H.A. and Kanarek, R.B. (2005) Effect of breakfast
composition on cognitive processes in elementary school children. Journal of
Physiological Behaviour vol.85, pp.635645.
Murray, R. (2003). Biokimia Harper edisi 24. Jakarta: EGC
Rampersaud, G.C. Pereira, M.A, Girard, B.L., Adams, J. & Metzl J.D (2005)
Review : breakfast habits, nutritional status, body weight, and academic
performance in chldren and adolescents. Journal or the American Dietetic
Association; vol.105. pp.743-760
Sibua, P. (2002). Perbaikan gizi anak sekolah sebagai investasi sumber daya
manusia. Artikel Perkembangan Anak Vol(9) pp. 20-24
Soekirman. (2000). Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas RI
Soedibyo,S dan Henry Gunawan.(2009). Kebiasaan sarapan di kalangan anak usia
Sekolah Dasar di Poliklinik Umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-
RSCM. Sari Pediatri vol.11(1):66-70
Sunarti, E. (2006). Pengaruh Pemberian makanan tambahan terhadap kosentrasi
belajar siswa Sekolah Dasar. Berita Kedokteran Masyarakat Vol 2 (2) pp.55-57
Wyon D, Abrahamsson L, Jartelius M and Fletcher R. (1997). An Experimental
Study of the Effects of Energy Intake at Breakfast on the Test Performance of 10
Year-old Children in School. International Journal of Food Science and
Nutrition. Vol.48(1) pp. 5-12.
Vander Wal1, J.S., Gupta,A., KhoslaA., and Dhurandhar. (2008). Egg breakfast
enhances weight loss. International Journal of Obesity,vol 32, pp.15451551
0 COMMENTSLEAVE A COMMENT
JANUARY 20, 2014
AHLIGIZIBLOG
DIET DAN PENYAKIT, GIZI MASYARAKAT, PENELITIAN TERBARU DI BIDANG GIZI, TIPS
AND TRICK, UNCATEGORIZED
BREAKFAST, MAKANAN DAN MINUMAN, SARAPAN

Sarapan Sehat Mewujudkan


Generasi Sehat dan Cerdas
Sarapan Sehat Mewujudkan Generasi Sehat dan Cerdas
Anak merupakan investasi bangsa, Dari data terbaru UNDP Indeks Pembangunan
Manusia Indonesia berada di peringkat 121 dunia dari 184 negara. Prestasi anak
Indonesia pun masih kalah dibandingkan negara lain. Salah satu faktor yang
mempengaruhi prestasi anak adalah pentingnya asupan sarapan bergizi sebelum
berangkat ke sekolah. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar anak
Indonesia tidak sarapan pagi. Hampir 40% anak Indonesia tidak sarapan setiap
harinya. Sarapan adalah makan di waktu pagi sebelum tubuh mulai melakukan
aktivitas, biasanya dilakukan sebelum jam 9 pagi. Sarapan pagi secara teratur
dapat menyediakan energi yang cukup dalam beraktivitas sehingga prestasi belajar
dapat dipertahankan. Sarapan pagi merupakan hal yang seringkali disepelekan
banyak orang, padahal dengan sarapan pagi tubuh akan memperoleh nutrisi yang
dibutuhkan setelah berpuasa kurang lebih 8 jam di malam hari. Selama tidur
metabolisme tubuh tetap berlangsung, sehingga pada pagi hari perut dalam
keadaan kosong

Sarapan pagi yang baik adalah sarapan yang dilakukan secara teratur dimana
makanan yang dikonsumsi mengandung zat yang diperlukan oleh tubuh dan tidak
lebih dari jam 10.00 pagi. Anak yang berusia 6-12 tahun adalah anak yang berada
pada masa usia sekolah. Pada masa ini anak-anak mengalami suatu perubahan
yang sangat besar dalam perkembangannya. Anak akan menghadapi tantangan
baru di lingkungan sekolah. Perkembangan mental intelektual anak juga mencapai
tahap kematangan pada usia sekolah. Interaksi anak di sekolah dengan guru dan
teman sebayanya memberikan suatu peluang yang besar bagi anak untuk
mengembangkan kemampuan kognitif, keterampilan sosial, pengetahuan, serta
mengembangkan konsep diri. Anak sekolah merupakan golongan yang rawan
karena berada dalam masa pertumbuhan sangat cepat dan aktif. Dalam masa
pertumbuhan ini anak harus mendapatkan makanan bergizi yang baik dari segi
kualitas dan kuantitasnya yang lebih dari kelompok lain. Pada anak usia sekolah
dasar, anak sudah dapat merealisasikan rangsangan intelektual atau melaksanakan
tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual dan kognitif seperti
membaca, menulis, menghitung yang merupakan pola berpikir konkret, rasional,
dan objektif. Periode ini ditandai dengan tiga kecakapan baru yaitu kemampuan
untuk mengklasifikasikan, berhitung, dan memecahkan masalah. Daya ingatnya
menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar dalam stadium belajar. Masalah-
masalah kesehatan yang terjadi pada masa anak-anak akan menjadi masalah
kesehatan saat remaja. Masalah kesehatan tersebut meliputi perilaku hidup sehat,
gangguan infeksi, gangguan perumbuhan, gangguan perkembangan, gangguan
perilaku, gangguan belajar, gangguan konsentrasi, gangguan bicara, gangguan
emosi, hiperaktif, ADHD hingga autis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
terdapat hasil tes fungsi kognitif yang rendah pada anak 5-10 tahun yang
mengalami malnutrisi di kota Bangalore India, yaitu dalam tes kognitif berupa
mengukur perhatian, memori (ingatan), bentuk visual dan kemampuan belajar.

Sarapan dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan


kadar glukosa darah. Glukosa darah merupakan sumber energi bagi otak sehingga
dapat meningkatkan gairah, produktivitas dan konsentrasi kerja lebih baik. Namun
sebagian besar anak tidak sarapan pagi dengan alasan tidak sempat atau terburu-
buru, merasa waktu sangat terbatas karena jarak sekolah cukup jauh, terlambat
bangun pagi dan tidak selera makan. Anak yang tidak sarapan di pagi hari akan
lebih sulit berkonsentrasi dalam menerima pelajaran di sekolah. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan pada 80 anak di daerah Danurejan Yogyakarta diketahui
terdapat korelasi antara variabel frekuensi sarapan (p=0,00), energi sarapan
(p=0,00), dan kebugaran tubuh (p=0,00) terhadap konsentrasi belajar. Berbagai
penelitian menunjukkan manfaat sarapan untuk mempertahankan berat badan,
meningkatkan produktifitas dalam bekerja dan belajar. Oleh karena itu untuk
mendukung terciptanya generasi yang sehat dan cerdas, diperlukan nutrisi anak
yang cukup di masa pertumbuhan salah satunya adalah dengan melakukan sarapan
bergizi secara rutin di pagi hari. (ati)
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. (2003). Gizi dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi.Jakarta: EGC
Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Giovannini, M., Verduci, E. Scaglioni, S. Salvatici, E., Bonza, E., Riva, C.,and
Agostoni, C. (2008). Breakfast : A good habit, not a repetitive custom. The
Journal of International Medical Research.vol.36. pp 613-624
Hurlock, E.B (1997). Perkembangan Anak Jilid 1 dan 2(terjemahan) Erlangga
:Jakarta
Karl, B.R. Rao, S.L. Chandramouli, B.A. (2008). Cognitive development in
children with chronic protein energy malnutrition.Journal Biomedicine
Central, vol.4 pp. 1-12
Khomsan, A. (2003). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Notoatmojo. (1997). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Rampersaud, G.C. Pereira, M.A, Girard, B.L., Adams, J. & Metzl J.D (2005)
Review : breakfast habits, nutritional status, body weight, and academic
performance in chldren and adolescents. Journal or the American Dietetic
Association; vol.105. pp.743-760
Sediaoetama. A.D. (2008). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta
: Dian Rakyat
4 COMMENTSLEAVE A COMMENT
JANUARY 20, 2014
AHLIGIZIBLOG
GIZI MASYARAKAT, PENELITIAN TERBARU DI BIDANG GIZI, UNCATEGORIZED
CEMERLANG, GENERASI, GIZI, SARAPAN, TIPS

KAMPANYE SARAPAN SEHAT


KALICODE & CANGKRINGAN
Press Release
Acara Kampanye Sarapan Sehat di Gedung Serbaguna Kali Code
Yogyakarta, 2 Desember 2012
Kampanye Sarapan Sehat warga Kali Code dan
Cangkringan Yogyakarta
Sarapan, atau yang biasa disebut breakfast oleh orang bule haruslah menjadi
aktivitas wajib di pagi hari, namun masih banyak orang yang sering melewatkan
sarapan di pagi hari. Sarapan sangat penting bagi anak, berbagai manfaat akan
diperoleh dengan melakukan sarapan sebelum beraktifitas.
Disebut breakfast sendiri karena memang sarapan digunakan untuk menghentikan
(break) aktivitasmirippuasa (fasting). Makanan di pagi hari yang kita
konsumsi dapat mengembalikan energi yang telah diproses selama kita tidur di
malam hari. 6-8 jam waktu yang kita gunakan untuk tidur cukup membakar hampir
sepertiga dari energi kita. Pengembalian energi yang hilang adalah hak dari tubuh
kita.

Banyak sudah yang menjelaskan tentang pentingnya sarapan. Hal tersebut memang
benarbukan hanya dari sisi teori. Pada praktiknya, telah banyak penelitian
membuktikannya. Penelitian Zuckerbrot menekankan pentingnya sarapan yang
dapat menurunkan berat badan. Menurut ahli gizi Amerika Serikat tersebut,
sarapan pagi setelah perut kosong semalaman dapat meningkatkan metabolisme,
yang artinya pembakaran kalori sepanjang hari menjadi lebih efisien. Manfaat lain
dari sarapan adalah sarapan dapat meningkatkan kemampuan otak yang dibutuhkan
untuk beraktivitas, dan menurunkan kadar lemak LDL (lemak jahat) dan kolesterol
pada tubuh kita. Jadi, sarapan dapat mencegah risiko obesitas dan berbagai
penyakit berbahaya bagi tubuh kita.

PERGIZI PANGAN pun mulai konsen dengan pentingnya sarapan untuk


masyarakat Indonesia. Bulan September lalu, diadakan lomba proposal kegiatan
yang bertajuk kampanye sarapan sehat guna mengkoarkan pentingnya sarapan.
Wakil dari Yogyakarta, yakni Kurniati Dwi Utami, Agil Dhiemitra Aulia Dewi,
Anindhita Syahbi Syagata, dan Silvi Lailatul Mahfida menjadi peraih juara ketiga
untuk mengadakan kegiatan kampanye tersebut. Juara I dimenangkan oleh dosen
IPB yang tengah menempuh S3 dan sedang mengadakan penelitian mengenai
sarapan anak-anak. Sedangkan untuk juara II, dosen FKM UI berhasil
menyabetnya dengan mengusung pembuatan film dokumenter guna
mengkampanyekan pentingnya sarapan. Berangkat dari situlah, kampanye sarapan
sehat di Yogyakarta diadakan.

Kampanye sarapan sehat tersebut mengusung tema sarapan itu penting, sehat
ngga harus mahal dengan puncak acara diselenggarakan di bantaran Kali Code.
Pemilihan jargon sehat tidak harus mahal menjadi konsen keempat mahasiswi S2
UGM tersebut dalam membingkai acara, bahwa setiap orang dengan berbagai
kalangan dan latar belakang dapat melakukan sarapan. Acara ini dilakukan di
daerah Cangkringan dan Kali Code yang berdasarkan data yang diperoleh masih
banyak warganya yang belum menerapkan sarapan, karena kurang menyadari akan
pentin sarapan pagi. Selain itu di daerah tersebut masih dapat dijumpai masalah
gizi. Oleh karena itu kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman
warga mengenai pentingya sarapan pagi melalui rangkaian event yang
diselenggarakan bulan November-Desember 2012. Kampanye dimulai dengan
pemberian penyuluhan kepada ibu-ibu desa Cangkringan dan Kali Code supaya
mereka mengetahui pentingnya sarapan. Pemberian penyuluhan tersebut
dilaksanakan pada 15 November 2012 di desa Cangkringan dan 27 Desember 2012
di Kali Code. Selain penyuluhan juga dilakukan pengukuran status gizi, pembagian
kuesioner, booklet dan leaflet mengenai sarapan, dan pembagian sembako oleh
mahasiswa UPN.

Acara puncak yang diselenggarakan hari Minggu lalu mendapat animo


yang cerkas dari masyarakat. Acara ini dihadiri kurang lebih 300 peserta dari
Cangkringan dan Kali Code. Tidak hanya dari kedua desa, namun masyarakat
sekitar pun turut antusias. Teman-teman mahasiswa dari berbagai jurusan pun ikut
menyemarakkan acara, ada dari pertanian, psikologi, juga teknik. Acara puncak
diselenggarakan mulai dari jam 8 hingga 12 siang dengan berbagai kegiatan antara
lain pengukuran status gizi anak, mendongeng dan lomba mewarnai menggambar
untuk anak, demo memasak dan lomba menghidangkan sarapan sehat untuk ibu,
dan pemutaran film mengenai sarapan. Tak lupa, acara pun dimulai dengan sarapan
bersama untuk ibu, anak, dan panitia. Kampanye hasil kerjasama antara PERGIZI
PANGAN, ISAGI (Ikatan Sarjana Gizi Indonesia), LCC (Lebah Ceria Community,
komunitas pendidik gizi), dan disponsori oleh Nestle ini berlangsung meriah dari
awal hingga akhir.

Harapannya, kegiatan kampanyeyang notabene belum ada di Indonesia ini


menjadi langkah awal atau inisiasi bagi masyarakat untuk membiasakan sarapan
yang sehat. Bagaimana sih sarapan yang sehat? Sarapan yang sehat adalah sarapan
yang memenuhi kebutuhan energi tubuh, mengandung serat, dan rendah lemak.
Selain itu, sarapan yang sehat itu tidak harus mahal, karena hanya dengan bahan
lokal (dari pekarangan) yang ada, seperti singkong, labu, kentang untuk
karbohidrat; tempe, tahu untuk protein; beserta sayuran yang kaya vitamin,
mineral, dan serat sangatlah cukup untuk memulai aktivitas kita. Nestle melalui
kampanye ini juga memberikan alternatif produknya sebagai salah satu makanan
yang dapat dikonsumsi sebagai menu sarapan sebelum beraktifitas. Lebih jauh,
panitia berharap bahwa kebiasaan sarapan ini dapat menjadi budaya sehat di
masyarakat Indonesia.

Jadi, mulai harimu dengan sarapan karena sarapan itu penting, dan sehat
ngga harus mahal.
Wink! (by: Anind Syagata-edited)
0 COMMENTS

Anda mungkin juga menyukai