Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saat berkomunikasi
dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktu menjalankan usaha dan
menjalinhubunga dengan para relasi bisnis.
Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku, tabiat, sikap
seseorang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Karakteristik seorang wirausaha yang baik akan membawa ke arah kebenaran,
keselamatan, serta me- naikkan derajat dan martabatnya.
Seorang wirausaha harus memiliki potensi dan motivasi untuk maju dalam segala situasi
dan kondisi, serta mampu mengatasi masalah yang timbul tanpa mengharapkan bantuan
dari pihak lain. Secara rinci karakteristik wirausaha ini terlihat dalam sikap dan jiwa yang
harus dimiliki seorang wirausaha, adalah berikut ini.
a. Percaya Diri
Seorang wirausaha adalah orang yang percaya bahwa mereka mampu mencapai hasil yang
mereka inginkan. Sikap percaya diri ini bukan sikap yang sombong, karena dilandasi oleh
kesadaran mereka ter- hadap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Sikap percaya diri akan mendorong seseorang untuk terus maju dengan kemampuan
yang ada. Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rohaninya. Karakteristik kematangan seseorang dilihat dari rasa tanggung jawabnya yang
tinggi, objektif, kritis, dan tidak tergantung orang lain. Emosional pun stabil, tidak mudah
tersinggung, dan naik pitam.
e. Keorisinalan
Sifat orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya
mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada
kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
g. Kreativitas
Apa yang disebut kreatif? Apakah Anda pernah membuat sesuatu yang belum pernah
dilakukan dan orang lain pun juga belum pernah membuat? Apakah itu yang disebut
kreatif? Berikut ini akan disajikan pengertian kreatif oleh beberapa ahli.
1) Cony Semiawan (1997) menyatakan, kreatif adalah kemampuan untuk meng- hasilkan
atau menciptakan suatu produk baru.
2) Wollfolk (1984) mengemukakan kreativitas sebagai ke- mampuan individu untuk
menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pe- mecahan suatu masalah. Jadi,
dari pengertian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kreatif adalah kemampan
seseorang untuk membuat pro- duk baru atau membuat kom- binasi yang baru.
Selain karakteristik yang harus dimiliki wirausaha seperti tersebut di atas, juga terdapat
ciri-ciri yang harus dimiliki wira- usaha. Ciri-ciri wirausaha ini disebutkan dalam Instruksi
Presi- den No.4 Tahun 1995. Dalam Instruksi Presiden No.4 Tahun 1995 disebutkan
bahwa untuk menjadi wirausaha yang andal, tangguh, dan unggul terdapat ciri-ciri yang
harus dimiliki oleh wirausaha.
Menjadi pengusaha sukses adalah impian bagi setiap calon pengusaha. Namun untuk
mencapainya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak hal yang harus
dilakukan untuk menjadi pengusaha sukses. Yang paling penting diantaranya adalah
merubah pola pikir dan membangun karakter. Karena menjadi pengusaha adalah sebuah
pekerjaan yang membutuhkan banyak pengorbanan dan menghadapi banyak resiko di
dalamnya. Sehingga sebelum betul-betul terjun ke dunia usaha, seorang calon pengusaha
harus mempersiapkan segalanya dengan matang, terutama menyiapkan mentalnya.
BAB 2
Berpikir adalah hal yang melekat erat dalam kehidupan manusia. Bisa dikatakan berpikir
merupakan tindakan khas manusia. Sekitar 400 tahun yang lalu, seorang filsuf asal Prancis,
Rene Descartes, menyatakan sebuah kalimat yakni aku berpikir, maka aku ada. Artinya,
keberadaan manusia menjadi unik dan nyata, ketika ia menggunakan pikirannya. Ketika ia
berhenti berpikir, atau malas berpikir, maka jati dirinya menjadi tidak jelas. Dalam
perkembangan selanjutnya, berpikir memiliki banyak aspek. Kebanyakan orang mengira,
bahwa berpikir hanya sekedar hal-hal teknis, yakni soal menghitung, melihat guna, dan
mencari keuntungan. Namun, berpikir teknis hanyalah satu bagian kecil dari tindak
berpikir manusia. Ada pola berpikir lainnya, misalnya berpikir reflektif dan kontemplatif
untuk memahami suatu hal di dunia secara mendalam dan lebih menyeluruh. Salah satu hal
yang menyebabkan terjadinya proses berpikir adalah karena adanya perubahan atau
keinginan untuk melakukan perubahan. Dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan yang
dijumpai dewasa ini disebabkan oleh kemampuan berpikir itu sendiri. Jika dulu untuk
melakukan perjalanan yang cukup jauh orang menggunakan kuda, kini orang
menggunakan berbagai jenis kendaraan seperti motor atau mobil. Jika dulu orang
menggunakan tv hitam putih, kini orang menggunakan tv berwarna. Jika dulu orang sulit
mengetahui berbagai kabar atau informasi-informasi yang ada di seluruh dunia, kini
semuanya dapat diakses dengan mudah lewat internet. Segala kemudahan-kemudahan ini
ada oleh karena adanya pola pikir manusia yang menginginkan perubahan. Dalam dunia
usaha pun demikian. Ada berbagai perubahan yang kita jumpai.
Berbagai jenis produk-produk baru yang bermunculan misalnya. Semuanya itu
menandakan bahwa perubahan kini telah banyak terjadi ditinjau dari segi usaha. Meskipun
demikian, ada beberapa entrepreneur yang tidak menyadari adanya berbagai perubahan
yang terjadi dan tetap tidak melakukan perubahan terhadap usaha yang digelutinya.
Perubahan bisa terjadi setiap saat tetapi jika tidak ditanggapi secara cepat dan tepat maka
produk dari usaha yang dihasilkan akan kalah bersaing terhadap produk lainnya.
BAB 3
Berpikir kreatif dalan berwirausaha
Pola pikir atau yang biasa juga disebut mindset, merupakan cara pandang seseorang
terhadap sesuatu, yang kemudian melahirkan analisa dan kesimpulan berdasarkan
wawasan dan tingkat pemahaman yang dimiliknya. Sehingga, seorang calon pengusaha
harus memiliki cara pandang yang berbeda dari orang biasa. Dan oleh karena pengusaha
adalah orang yang kegiatannya selalu berorientasi pada keuntungan (profit), maka seorang
calon pengusaha harus mampu berfikir bagaimana agar sesuatu itu dapat memberikan
keuntungan atau nilai lebih bagi dirinya. Untuk itu, seorang calon pengusaha harus dapat
merubah nilai suatu barang dari tidak memiliki nilai sama sekali menjadi bernilai dan
berdaya guna lebih. Atau dengan kata lain, seorang pengusaha harus mampu merubah
sampah menjadi emas.
Merubah sampah menjadi emas sepertinya tidak mungkin untuk dilakukan, karena sampah
dan emas adalah dua objek yang berbeda jenis dan teksturnya. Sampah adalah sesuatu
yang dianggap sudah tidak memiliki nilai dan manfaat setelah masa pakainya habis. Dan
emas adalah hasil olah dari sumber daya yang diperoleh dari perut bumi. Akan tetapi,
dibalik dari kalimat tersebut tersirat makna bahwa menjadi seorang pengusaha akan
berhadapan dengan banyak tantangan dan peluang, sekaligus resiko. Kemampuan
memanej peluang, tantangan dan resiko inilah yang kemudian membutuhkan karakter yang
kuat dari seorang pengusaha
Di atas semua itu, tentunya kebulatan tekad seorang calon pengusaha menjadi faktor
pendorong yang utama untuk dimiliki. Kebulatan tekad untuk merubah keadaan menjadi
lebih baik dan berpindah dari zona nyaman ke zona yang penuh tantangan dan peluang
meskipun beresiko, serta membutuhkan keberanian untuk menjalaninya.
:
No Ciri-Ciri Watak
1 Percaya diri Keyakinan, kemandirian, individualitas, dan optimisme.
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki
Berorientasikan
2 ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka
tugas dan hasil
bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada
3 Pengambil resiko
tantangan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain,
4 Kepemimpinan
suka terhadap kritik dan saran yang membangun.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serta bisa dan
5 Keorisinilan
memiliki jaringan bisnis yang luas.
Berorientasi ke masa Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi
6
depan pada masa depan.
7 Jujur dan tekun Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja.
BAB 4
Berani terjun dalam dunia usaha, berarti siap menerima segala konsekuensinya.
Termasuk berani menghadapi berbagai masalah dalam usaha, bahkan yang dapat
menyebabkan kegagalan. Jatuh bangun sudah menjadi hal yang lumrah bagi seorang
wirausaha. Hal itulah yang membuat mereka semakin kuat sebagai seorang wirausaha.
Persoalannya, hanya saja ketika seorang wirausaha tak mampu menyelesaikan masalah
yang ada hingga berlarut-larut lamanya. Otomatis hal itu akan membuat usahanya jalan di
tempat, dengan kata lain tidak ada kemajuan. Tentu ini merupakan situasi yang amat
buruk. Itu juga menandakan seorang wirausaha belum mengetahui solusi dari
permasalahannya.
Masalah Modal
Memiliki ide cemerlang untuk sebuah usaha tanpa dibarengi modal yang mendukung,
memang akan susah berkembang. Tapi bagi orang yang kreatif tentu selalu ada jalan
keluar. Jika punya ide atau gagasan untuk sebuah usaha, berpikirlah untuk mencari partner
atau investor. Hal yang dibutuhkan ialah cara meyakinkan investor dan optimis pada diri
sendiri. Jika hanya mengandalkan modal dari keuntungan usaha tentu akan memakan
waktu yang cukup lama.
Tak mudah untuk mencari tenaga kerja yang terampil. Oleh karena itu harus adanya
pelatihan tersendiri bagi para tenaga kerja. Akan lebih baik dan efisien jika sejak usaha
didirikan, sudah ada komitmen bahwa hanya akan merekrut tenaga profesional yang
termpil dan bertanggung jawab. Disini lah peran seorang wirausaha sebagai penyeleksi
para calon pekerja yang diharapkan.
Sebenarnya masalah bahan baku bisa diatasi dengan kemampuan seorang wirausaha
dalam melobi. Wirausahawan bisa menawar harga yang lebih murah jika membeli dengan
jumlah banyak pada produsen. Tentunya dalam memilih produsen, dua hal yang harus
diperhaitkan, ialah kualitas dari bahan baku itu sendiri dan harganya. Itu bertujuan agar
sebuah usaha akan menghasilkan dan dapat bersaing di pasaran. Tetapkan juga standar
kualitas bahan baku agar usaha bisa bertahan lama.
BAB 5
Definisi Resiko
Situasi beresiko terjadi jika anda diminta memilih pilihan antara dua alternatif atau lebih,
yang hasilnya tidak diketahui.
Hal yang bisa menjadi bahan pertimbangan dalam proses mengambil keputusan untuk
memulai usaha
2. Melakukan counter berikan sisi positif lebih banyak dari sisi negatif
Kebutuhan mendesak
Resiko murni
Resiko yang muncul sebagai akibat dari sebuah situasi atau keputusan yang
konsekuensinya adalah kerugian. Beberapa bentuk resiko murni yang sering muncul
diantaranya :
1. Kecelakaan kerja pada proses produksi.
3. Bencana alam (force majeure), seperti banjir, gempa, angin topan, dan sebagainya.
Resiko spekulatif
Resiko yang muncul akibat situasi atau keputusan yang konsekuensinya bisa berupa
keuntungan ataupun kerugian
Contoh:
Resiko kredit
1. Kerugian langsung
Jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung dari resiko yang dapat
terjadi.
Nominal yang harus ditanggung akibat dampak tidak langsung resiko yang terjadi.
Pengelolaan resiko
Berusaha agar probabilitas terjadinya resiko yang kita identifikasi menjadi berkurang.
Berusaha dengan memindahkan resiko yang kita hadapi terhadap pihak lain.
Pahamilah bahwa resiko yang anda hadapi bukanlah penghambat untuk maju. Resiko
justru harus diambil sebagai konsekuensi karena kita menginginkan sesuatu yang lebih
baik (keberhasilan).
Dari resiko-resiko yang telah teridentifikasi diatas, tentukan seberapa sering resiko
tersebut muncul.
Tentukan juga seberapa besar potensi dampak yang mungkin terjadi dari resiko yang
telah teridentifikasi.
BAB 6
Perilaku pemimpin :