Evaluasi Lahan
* Tahap awal dari pembukaan perkebunan kelapa sawit adalah melakukan evaluasi lahan.
Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan terhadap satuan lahan yang telah ditetapkan
berdasarkan hasil survei tanah. Evaluasi kesesuaian lahan didahului oleh kegiatan survei dan
pemetaan tanah untuk mendeskripsikan satuan-satuan lahan. Evaluasi kesesuaian lahan
didasarkan pada penilaian beberapa karakteristik lahan yang disesuaikan dengan syarat
tumbuh tanaman kelapa sawit.
* Pembangunan kebun kelapa sawit yang tidak didahului dengan evaluasi kesesuaian lahan
akan menimbulkan banyak masalah pada waktu mendatang, khususnya yang berkaitan
dengan kultur teknis, sehingga akan meningkatkan biaya pengelolaan kebun. Apabila
evaluasi kesesuaian lahan dilakukan, maka berbagai faktor pembatas lahan dapat diatasi
secara dini.
* Hasil evaluasi kesesuaian lahan bermanfaat dalam pengelolaan kebun kelapa sawit,
khususnya untuk mencapai produktivitas tanaman sesuai dengan potensi lahannya.
Aplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit pada Perkebunan Kelapa Sawit
* Limbah cair pabrik kelapa sawit dapat digunakan sebagai
pupuk. Aplikasi limbah cair memiliki keuntungan antara
lain dapat mengurangi biaya pengolahan limbah cair dan
sekaligus berfungsi sebagai sumber hara bagi tanaman
kelapa sawit.
* Kualifikasi limbah cair yang digunakan mempunyai
kandungan BOD 3.5005.000 mg/l yang berasal dari
kolam anaerobik primer.
* Metode aplikasi limbah cair yang umum digunakan adalah
sistem flatbed, yaitu dengan mengalirkan limbah melalui
pipa ke bak-bak distribusi dan selanjutnya ke parit primer
dan sekunder (flatbed). Ukuran flatbed adalah 2,5 m x 1,5 m
x 0,25 m. Dosis pengaliran limbah cair adalah 12,6 mm
ekuivalen curah hujan (ECH)/ha/bulan atau 126
m3/ha/bulan.
* Kandungan hara pada 1m3 limbah cair setara dengan 1,5 kg
urea, 0,3 kg SP-36, 3,0 kg MOP, dan 1,2 kg kieserit. Pabrik
kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton/jam akan
menghasilkan sekitar 480 m3 limbah cair per hari, sehingga
areal yang dapat diaplikasi sekitar 100-120 ha.
* Pembangunan instalasi aplikasi limbah cair membutuhkan
biaya yang relatif mahal. Namun investasi ini diikuti dengan
peningkatan produksi TBS dan penghematan biaya pupuk
sehingga penerimaan juga meningkat. Aplikasi limbah cair
12,6 mm ECH/ha/bulan dapat menghemat biaya pemupukan
hingga 46%/ha. Di samping itu, aplikasi limbah cair juga
akan mengurangi biaya pengolahan limbah.
* Limbah cair pabrik kelapa sawit telah banyak digunakan di
perkebunan kelapa sawit baik perkebunan negara maupun
perkebunan swasta. Penggunaan limbah cair mampu
meningkatkan produksi TBS 16-60%. Limbah cair tidak
menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap kualitas air
tanah di sekitar areal aplikasinya.