Anda di halaman 1dari 8

PORTOFOLIO KASUS

Nama Peserta : dr. Iip Berliananda


Nama Wahana: RSUD Mardi Waluyo
Topik: Hiperemesis Gravidarum
Tanggal (kasus) : 26 Februari 2017
Tanggal Presentasi : - Pendamping : dr. Herlin Ratnawati, MPH
Tempat Persentasi : -
Obyek presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Wanita, 32 Tahun
Tujuan: Menegakkan diagnosis hiperemesis gravidarum dan melakukan terapi yang tepat
Bahan Bahasan: Tinjauan pustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi E-mail Pos
Data Pasien: Nama Ny. T No.Registrasi: 17643XXX
Nama klinik RSUD Mardi Waluyo
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Gambaran Klinis
Mual dan muntah terutama setiap kali makan sejak 2 hari yang lalu, frekuensi 7-8x/hari,
isi muntah apa yang dimakan sehingga tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Nyeri ulu
hati (+) sejak 2 hari yang lalu. Nafsu makan menurun. Tidak haid sejak 2 bulan yang lalu.
Sesak nafas tidak ada. Riwayat perdarahan pervaginam disangkal. Ini merupakan kehamilan
yang kedua. Riwayat menstruasi teratur, tidak ada riwayat nyeri pinggang adan nyeri saat BAK.
Riwayat demam tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. BAB dan BAK seperti biasa
- Riwayat menstruasi : menarche usia 13 tahun, siklus teratur, lama haid 5-7 hari,
banyaknya 2-3 kali ganti duk/hari, nyeri haid tidak ada.
- Kontrol kehamilan ke bidan
- HPHT : 05-11-2016 TTP : 12-9-2017 Gravida :Hamil 9-10 Minggu
2. Riwayat pengobatan:
Pasien hanya minum obat mual dari apotek
3. Riwayat kesehatan/penyakit:
Hamil sebelumnya belum pernah seperti ini
- Riwayat HT (-)
- Riwayat DM (-)
- Riwayat MRS sebelumnya (-)
- Riwayat alergi (-)
4. Riwayat keluarga: -
5. Riwayat Obstetri:

- Perkawinan 1 x tahun 2015


- Kehamilan / Abortus /Persalinan : 2/0/1
- Anak pertama lahir normal di bidan
- Riwayat KB (-)
6. Riwayat Kebiasaan Sosial:

- Pasien sering telat makan, 1-2 kali per hari


- Pasien kurang makan sayur dan buah-buahan yang berserat tinggi
- Pasien BAB 2 hari sekali
7. Lain Lain
-
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis GCS 15 (E4M6V5)
Kesan Gizi : Gizi cukup
Tanda vital
Nadi : 98 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36.5O C
Kepala : Normocephal, rambut hitam, rontok (-)
Thorax : Simetris, retraksi iga (-), tidak ada bagian dada yang tertinggal,
Auskultasi :
Paru : Suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung : Bunyi jantung S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Status Obstetrikus
Ekstremitas
Superior : Normal, simetris, deformitas (-/-), edema (-/-)
Inferior : Akral hangat, edema (-/-)
Status Obstetrikus :
Muka : Chloasma Gravidarum (+)
Abdomen : I : Tidak tampak membuncit, linea mediana hiperpigmentasi, striae
gravidarum (-), sikatrik (-).
Pa: FUT tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+), NT (-), NL (-), DM (-),
turgor kulit kembali cepat
Pe : Timpani
Au : BU (+) normal

Genitalia : Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)


Pemeriksaan Laboratorium
- Hemoglobin : 12 gr/dL
- Trombosit : 210.000 / l
- Hematokrit : 35%
- Leukosit : 6.300/ l
- Keton : (+)
Urinalisa
Plano test (+)
Daftar Pustaka:
1. Wibowo B, Soejoenas A. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta, 1999: 275-80
2. Cunningham F.G. Mac Donald, Gant. Gastrointestinal disorders, In Williams Obstetrics 21
ed. Prentice Hall International inc, USA, 2001; 1275-6
3. Mochtar R. Hiperemesis Gravidarum. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Edisi
kedua. EGC, Jakarta, 1998; 195-7
4. Taber B. Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. EGC, Jakarta, 1994. 232-4
Hasil Pembelajaran
1. Mengetahui definisi hiperemesis gravidarum
2. Menegakkan diagnosis hiperemesis gravidarum
3. Memberikan penatalaksanaan yang tepat terhadap kasus hiperemesis gravidarum

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO


SUBJEKTIF
- Mual dan muntah terutama setiap kali makan sejak 2 hari yang lalu, frekuensi 7-8x/hari,
isi apa yang dimakan sehingga tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Nyeri ulu
hati (+) sejak 2 hari yang lalu.Nafsu makan menurun. Tidak haid sejak 2 bulan yang
lalu. Sesak nafas tidak ada. Riwayat perdarahan pervaginam disangkal. Ini merupakan
kehamilan yang pertama. Riwayat menstruasi teratur, tidak ada riwayat nyeri pinggang
adan nyeri saat BAK. Riwayat demam tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. BAB dan
BAK biasa
- Riwayat menstruasi : menarche usia 13 tahun, siklus teratur, lama haid 5-7 hari,
banyakny 2-3 kali ganti duk/hari, nyeri haid tidak ada.
- Kontrol kehamilan ke bidan.
- HPHT : 05-11-2016 TTP : 12-9-2017 Gr :Hamil 9-10 Minggu
- Gejala klinis yang dialami pasien ini mengarah ke diagnosis Hiperemesis
Gravidarum
OBJEKTIF
Dari pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
Status Obstetrikus :
Muka : Chloasma Gravidarum (+)
Abdomen : I : Tidak tampak membuncit, linea mediana hiperpigmentasi, striae
gravidarum (-), sikatrik (-).
Pa: FUT tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+), NT (-), NL (-), DM
(-), turgor kulit kembali cepat
Pe : Timpani
Au : BU (+) normal

Genitalia : Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)


ASSESMENT
Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berat pada wanita hamil,
sehingga pekerjaan sehari-harinya terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Hiperemesis
gravidarum biasanya terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu sering terjadi pada
kehamilan pertama dan cendrung untuk terjadi lagi pada kehamilan berikutnya.

Etiologi

Penyebab pasti hiperemesis gravidarum belum diketahui. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokomia.
Beberapa faktor predisposisi hiperemesis gravidarum yaitu:

1. Faktor yang paling sering adalah primigravida, mola hidatidosa dan gemelli. Pada mola
hidatidosa dan gemelli diduga bahwa Hormon Chorionik Gonadotropin (HCG) yang
dibentuk berlebihan memegang peranan dalam hiperemesis gravidarum.
2. Masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat
kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini
merupakan faktor organik.
3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak juga disebut sebagai
salah satu faktor organik.
4. Faktor psikologik memegang peranan penting pada penyakit ini. Hiperemesis
gravidarum sering terjadi pada wanita yang takut terhadap kehamilan dan persalinan,
rumah tangga yang retak, adanya gangguan personal atau hysteria. Meski belum
diketahui pasti hubungan psikologik dengan hiperemesis gravidarum , tidak jarang
dengan memberikan suasana baru dapat membantu mengurangi frekuensi muntah.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa faktor lain yang berkitan dengan peningkatan
resiko terjadinya hiperemesis gravidarum seperti: umur ibu yang masih muda, berat badan
berlebih, nullipara, dan riwayat hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya.

Patofisiologi

Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar
estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester I. Pengaruh fisiologik hormon
estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari susunan syaraf pusat atau akibat berkurangnya
pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun
demikian mual dan mutah dapat berlangsung berbulan-bulan.

Hiperemesis gravidarum. ini dapat menghabiskan cadangan karbohidrat dan lemak


yang dipakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah
ketosis. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah
menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke
jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan
berkurang dan tertimbunnya zat metabolik yang toksik.

Gambaran Kfinis.

Menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalarn 3 tingkatan yaitu:

Stadium I : Terjadi muntah yang terus menerus, ibu lemah, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, nyeri epigastrium, nadi > 100x/menit, tekanan darah sistole
menurun, turgor menurun, lidah mengering dan mata cekung.

Stadium II : Penderita tampak lemah dan apati, turgor menurun, lidah kering dan tampak
kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadag meningkat dan mata sedikit
ikterik. Berat badan menurun, tekanan darah turun, hemokonsentrasi,
oliguria, serta aseton dapat tercium dalam pemafasan dan dapat ditemukan
dalam urine.

Stadium III : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari
somnolen sampai koma. Bisa berakibat fatal berupa terjadinya ensefalopati
wernickke dengan gejala nistagmus, diplopia dan perubahan mental

Diagnosis

Diagnosis dapat ditegakkan bila ditemukan pada kehamilan muda dan muntah
terus-menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun harus dipikirkan pula
kehamilan muda dengan penyebab lain seperti neoplasma, hipertiroidisme, gangguan saluran
cerna, pielonefritis, infeksi keracunan dan lain-lain.

Penatalaksanaan

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum dengan jalan memberikan penjelasan


tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologis, berikan keyakinan
bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan hal yang fisiologis pada kehamilan muda
dan akan hilang kemudian.
1. Penggunaan obat-obatan
Dapat diberikan obat golongan sedatif seperti phenobarbital, vitamin B5 dan B6,
intravena, anti histamin dan anti emetik.

2. Isolasi
Penderita dirawat dalam kamar yang terang dan perputaran udara yang baik. Hanya
dokter dan perawat yang masuk kamar penderita sampai muntah berhent dan
penderita mau makan.

3. Terapi Psikologik
Yakinkan penderita bahwa penyakitnya bisa disembuhkan dan hilangkan rasa takut
terhadap kehamilan.

4. Cairan Parenteral.
Untuk koreksi hipovolemia, elektrolit dan ketosis.

5. Penghentian kehamilan
Dipertimbangkan bila keadaan medik dan psikiatrik makin memburuk.

Prognosa

Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat memuaskan.


Namun demikian pada tingkat yang berat penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.

PLAN :
a. Diagnosis : Hiperemesis Gravidarum
b. Pengobatan :
Lansoprazole cap 30 mg 1x1 Ac
Ondansentron 8 mg 3x1 Ac
Neurodex 2x1
Edukasi saat Pulang :
- Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan meyakinkan pasien bahwa
penyakit dapat disembuhkan
- Memotivasi ibu dan menghilangkan rasa takut oleh karena kehamilan
- Istirahat yang cukup dan mengurangi pemikiran terhadap masalah
- Edukasi keluarga pentingnya motivasi dari keluarga dan suasana yang tenang
saat perawatan di rumah.
- ANC rutin ke Bidan dan ke Ahli Obgyn

Dokter Pembimbing Dokter Pendamping

Dr. Herya Putra Darma dr. Herlin Ratnawati, MPH

Anda mungkin juga menyukai