Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MARTIN ALEXIUS PANGARIBUAN

KELAS : V B (5 B)

SEKOLAH : SDS ORA ET LABORA BATAM

Ribuan Ulat Bulu Bandel Bikin Bingung Warga Tulungagung


(Sumber : http://regional.liputan6.com/read/2886630/ribuan-ulat-bulu-bandel-bikin-
bingung-warga-tulungagung)

Serangan ribuan hama ulat bulu meresahkan warga Dusun Salamrejo, Desa Pulosari, Ngunut, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tulungagung - Sejak dua pekan terakhir, kehadiran ribuan ekor ulat
bulu meresahkan warga Dusun Salamrejo, Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur. Ulat merayap digenteng, dinding, lantai hingga ke dalam rumah.
Meski ulat bulu itu tidak menimbulkan gatal-gatal di kulit warga, kehadiran ribuan ekor ulat
bulu itu membuat warga bergidik. Serangan ulat bulu ini disebut yang terparah. Sebab,
rerimbunan daun di tiga pohon kenanga ludes dilalap ulat hanya dalam waktu 15 hari.
Salah seorang warga, Tumiran mengatakan, ulat cepat menyebar dari satu pohon ke pohon
lain di sekitarnya. Ulatulat itu seolah tak ada habisnya meski warga menyemprotnya
pestisida.
"Saat ada serangan ulat pertama, disemprot pestisida sempat hilang. Tapi, sekarang muncul
lagi dengan jumlah yang lebih banyak," ujar Tumiran di Tulungagung, Selasa, 14 Maret 2017.
Merasa menggunakan pestisida dinilai kurang efektif, warga berusaha membasmi ulat
dengan memotong dahan pohon yang menjadi sarang. Dahan pohon itu dikumpulkan dan
dibakar di atas tumpukan daun kering. Warga pasrah jika upaya itu nantinya tetap tak
membuahkan hasil.
"Kalau dengan cara ini serangan ulat masih terus terjadi, ya kami tidak tahu bagaimana lagi
mengatasinya," tutur Tumiran.
Warga berharap segera ada solusi dari pihak terkait untuk mengatasi serangan
hama ulat tersebut. Warga khawatir bila tidak segera ditangani, serangan ulat akan semakin
tidak terkendali, baik dalam sisi jumlah maupun titik serangan ulat.

Kesimpulan :

Faktor penyebab wabah ulat bulu adalah ketidakseimbangan ekosistem tempat berkembang
biak ulat bulu dan para pemangsa alaminya. Kerusakan ekosistem tersebut disebabkan oleh
perubahan iklim, bencana alam, dan perbuatan manusia sendiri. Ulat bulu tidak
membahayakan manusia, tetapi tetap harus segera ditanggulangi karena menyebabkan gatal
pada jenis kulit tertentu atau penyakit kulit, keresahan dan ketakutan warga, dan gagal
panen bagi petani perkebunan. Langkah-langkah penanggulangan wabah ulat bulu antara lain:
semua pihak harus melakukan upaya konkret untuk memperbaiki hubungan antara manusia
dan lingkungannya, tidak menggunakan insektisida berkadar kimia tinggi untuk membasmi
ulat bulu, membasmi ulat bulu dengan cara dikubur atau dibakar, dan mengikuti petunjuk
teknis penanggulangan ulat bulu yang dikeluarkan oleh Balitbang Kementan Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai