Anda di halaman 1dari 32

Klasifikasi Polimer

Subscribe to RSS feed

Polimer Termoplastik dan Termosetting

Saturday, January 30, 2010 20:40

Polimer disebut juga dengan makromolekul merupakan molekul besar yang dibangun dengan
pengulangan oleh molekul sederhana yang disebut monomer. Polimer (polymer) berasal dari dua
kata, yaitu poly (banyak) dan meros (bagian bagian).Klasifikasi polimer salah satunya
berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal). Klasifikasi polimer ini dibedakan menjadi dua,
yaitu polimer termoplastik dan ...

Baca Selengkapnya | 5 Komentar


Kata Kunci: Polimer Termoplastik, Polimer Termoseting

Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya

Saturday, April 18, 2009 14:49

Apakah Anda pernah berpikir mengenai banyaknya perbedaan dari jenis-jenis polimer yang
dibentuk? Polimerisasi merupakan suatu jenis reaksi kimia dimana monomer-monomer bereaksi
untuk membentuk rantai yang besar.Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi
adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi
tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi ...

Baca Selengkapnya | 14 Komentar


Kata Kunci: Inisiasi, Polietilen, polimerisasi adisi, polimerisasi kondensasi, polivinil asetat,
Propagasi, reaksi kondensasi, reaksi polimerisasi adisi, reaksi rantai, Terminasi

Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya

Saturday, April 18, 2009 13:47

Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara lain lebih mudah larut pada pelarut yang
sesuai, pada suhu tinggi akan lunak, tetapi akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur
molekulnya linier atau bercabang tanpa ikatan silang antar rantai. Proses melunak ...

Baca Selengkapnya | 5 Komentar


Kata Kunci: Polietilen, polimer termosetting, polivinilklorida, termoplastik

Polimer Berdasarkan Asalnya

Saturday, April 18, 2009 12:32

Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer buatan. Polimer alam
telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra.
Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah
polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat ...

Baca Selengkapnya | 8 Komentar


Kata Kunci: amilum, bakelit, formaldehida, kapas, karet, lignin, polimer alam, polimer buatan,
polisakarida, rayon, selulosa, sutra, wol
Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya

Saturday, April 18, 2009 10:53

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer.


Homopolimer terbentuk dari sejenis monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih dari sejenis
monomer. Uraian berikut menjelaskan perbedaan dua golongan polimer
tersebut.HomopolimerHomopolimer merupakan polimer yang terdiri dari satu macam monomer,
dengan struktur polimer. . . - A - A - A - ...

Baca Selengkapnya | 5 Komentar


Kata Kunci: homopolimer, kopolimer, Kopolimer acak, Kopolimer balok, Kopolimer bergantian,
Kopolimer tempel/grafit, polimer SBS, rantai polimer

SIFAT DAN KEGUNAAN POLIMER


Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa berdasarkan sifatnya polimer terdiri
dari dua macam yaitu termoplastik dan termoset. Suatu polimer termoplastik bersifat
kenyal (liat) apabila dipanaskan dan dapat dibentuk menurut pola yang diinginkan.
Setelah pendinginan, polimer kehilangan sifay kekenyalan dan mempertahankan
bentuknya yang baru. Proses ini dapat diulangi dan kita dapat mengubahnya menjadi
bentuk yang lain.
Polimer termoset merupakan polimer yang pada mulanya kenyal tatkala
dipanaskan, tetapi sekali didinginkan tidak akan dapat dilunakkan lagi, sehingga tidak
dapat diubah menjadi bentuk lain. Di bawah ini diuraikan beberapa sifat dan kegunaan
dari bermacam-macam polimer yang ada.

Tabel Polimer, Sifat dan Kegunaannya


Nama Polimer Monomer Sifat Kegunaan

Polietilena etilena Tembus cahaya, Untuk


buram, fleksibel, pembungkus dan
berlilin, mudah pengaman
dipotong, melunak
dalam air panas,
sangat mudah
terbakar

Polivinilklorida vinilklorida Tembus cahaya, Untuk pipa saluran


keras, kaku, mudah dan perabot rumah
dipotong, sukar tangga
terbakar

Polipropilena propilena Kuat, fleksibel, Untuk serat, tali


kerapatan besar, dan bahan perahu
dapat terbakar

Teflon tetrafluroetena Sangat keras, tahan Untuk pengganti


asam, tidak dapat logam
terbakar, lentur,
gesekannya kecil

Akrilan sianoetena Kuat, fleksibel, Untuk pengganti


dapat terbakar logam

Polistirena feniletena Putih, kenyal, sukar Untuk


dipotong, dapat pembungkus,
terbakar insulator listrik, sol
sepatu dan
berbagai peralatan

Persfek metilmetakrilat Permukaan halus, Untuk gelas,


terang, keras, kaku, jendela pesawat
mudah dipotong, terbang, peralatan
dapat terbakar bedah, kacamata
debu, reflector di
jalan raya

Neoprena kloropena Tahan terhadap Untuk selang


oksidasi, sinar bensin, kemasan
matahari, minyak, barang insulator
uap dan nyala api kawat dan kabel

Polibutadiena 1,3-butadiena Kurang elastis Campuran dengan


dibandingkan karet jenis karet alam
alam atau karet sintetis

Buna-S (butadiena stirena Sama seperti Untuk bahan


stirena) neoprena kendaraan
bermotor

Buna N (butadiene 1,3 butadiena Tahan terhadap Untuk selang


nitril) (75%) minyak dan nyala bensin dan saluran
Akrilonitril(25%) api minyak-minyak

Thiokol Etilen diklorida Tahan terhadap Untuk


dan natrium minyak dan pelarut pembungkus kabel
disulfida apapun kemasan barang ,
zat perekat dan
lapisan pelindung

A. Bagaimana Cara Mengelompokkan Polimer ?


Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan
berdasarkan asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi
pembentukannya.

a. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya


Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.

1) Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup.
Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini

No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh

1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi

2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera

4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)

5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat
rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alamtidak tahan terhadap
minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol merupakan
senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam
mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar
mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari.

2) Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus
dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur
molekul alam guna mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan
polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan
kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis yang
penggunaannya sesuai yang diharapkan. Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna kepentingan
komersil, misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang elastisterhadap jalan
raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan
yang lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No Polimer Monomer Terdapat pada


1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik

2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik

3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis


lantai

4. Polivinil alcohol Vinil alcohol Bak air

5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti


lengket

6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol Pipa rekam magnetik, kain
atau tekstil (wol sintetis)

7. Nilon Asam adipat dan heksametilena Tekstil


diamin

8. Polibutadiena Butadiena Ban motor

9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil

10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin

11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol Penyalut cat (cat epoksi)
sekunder

b. Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya


Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi
penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua
jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

1) Polimer adisi
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap
menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi,
polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap
(ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan
monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh). Artinya, monomer
pembentuk polimer adisi adalah senyawa yang ikatan karbon berikatan rangkap seperti alkena, sterina,
dan haloalkena. Polimer adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat
dengan polimerisasi adisi. Misalnya polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon dan poliisoprena.

Berikut beberapa contoh pembentukannya :

a. Pembentukan polietena (polietilena) dari etena (etilena)


O2

nCH2 = CH2 - (CH2 - CH2)n -

etena tegangan tinggi polietena

b. Pembentuka teflon dari tetrafluoro etena

nCF2 = CF2 - (CF2 - CF2)n

tetrafluoroetena politetraetilena (teflon)

c. Pembentukan polivinil dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena)

nCH2 = CH2 - (CH2 - CH)n

Cl Cl

d. Pembentukan polisoprena dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena)


CH3 CH3

nH2C = C CH = CH2 - (HC = C - CH = CH)n -

Pada pembentukan poliisoprena, mula-mula kedua ikatan rangkap dari nomor 1 dan C
nomor 3 terbuka, kemudian ikatan tunggal dari C nomor 2 dan C nomor 3 membentuk ikatan
rangkap. Dari contoh-contoh reaksi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada polimerisasi adisi
tidak terbentuk hasil samping dan monomernya harus mengandung ikatan rangkap. Contoh
polimer adisi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Monomer Polimer Nama polimer Kegunaan

Polietilena Tas plastik, botol,


mainan, isolasi listrik

Polipropilena Karpet plastik, botol

Polistirena Pernis kayu, styrofoam,


isolasi plastik, gelas
plastik, mainan, bahan
pengepakkan

Polivinil klorida Pipa, genteng plastik

Polivinil dienklorida Plastik wrap

Politetraetilena (teflon) Alat masak, isolasi


listrik (penutup kabel)

Poliakrilonitril Wig (rambut palsu),


cat, benang

Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat

Polimetilmetakrilat Bahan pembuat gelas,


pembuat bola bowling

2) Polimer kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungab gugus-gugus fungsi antara kedua monomernya.
Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang
mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan
senyawa biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi. Berikut beberapa contoh
pembentukan polimerisasi kondensasi :
a) Pembentukan nilon
Nilon merupakan suatu polimer yang ditemukan oleh Wallace Hume Carothers di tahun 1934
sewaktu bekerja di perusahaan Du Pont. Polimer nilon dibentuk dari monomer asam 6-aminoheksanoat
(HOOCCH2(CH2)3CH2NH2). Dalam polimerisasi ini, gugus karboksil dari monomer berikatan dengan gugus
amino dari monomer tersebut.

Perhatikan reaksi tersebut, setiap dua monomer asam 6-aminoheksanoat akan menghasilkan
satu polimer dan dua molekul air.

Adapun nilon-66 dibentuk dengan heteropolimer (monomernya beragam), yaitu antara


heksametilena diamina, (1,6-heksana diamin) dengan asam adipat (asam 1,6-heksanadioat).
Pada heteropolimer (kopolimer) setiap 2 monomer yang berlainan bersatu akan dihasilkan 2
molekul air.

b) Pembentukan polyester (polietilena tereftalat) atau dakron


Sama halnya pada nilon-66, polyester dakron dibentuk oleh 2 polimer berlainan, yaitu dari
etilena glikol (polialkohol) dengan dimetil tereftalat (senyawa ester).
Dari contoh-contoh reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa polimerisasi kondensasi akan
menghasilkan molekul kecil air dan monomernya mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung rantainya.
Apabila dirumuskan, secara umum reaksinya adalah sebagai berikut :

n monomer 1 polimer + (n - 1) H2O

c) Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya


Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan kopolimer.

1) Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein.

(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk polimer
yang berikatan tunggal.

2) Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis.
Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer berlangsung
dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul yang
terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan striktur
molekul polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang
diharapkan. Contoh struktur rantai molekul polimer tidak beraturan 9produk polimerisasi tanpa katalis)
adalah sebagai berikut :

(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n

Kopolimer tidak beraturan

Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang terbentuk akan
beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk polimerisasi dengan katalis) adalah
sebagai berikut :

Sistem blok :

(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n

Kopolimer blok

Sistem berseling :

(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n

Kopolimer berseling
d) Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer termoplas (tidak
tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas, seperti melamin).

1) Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan
akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene,
polipropilena, dan PVC.

2) Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak
akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

B. Polimer Buatan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini
beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :

1) Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia organic
telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut.

Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti
butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi.
Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirena-butadiena
rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer lain yang monomernya 1:1,
pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S
perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebutb merupakan karet sintetis
yang kuat hamper menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam.
SBR mengandung ikatan rangkap dan dapat di cross-linked kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi.
Saat ini Buna banyak digunakan sebagai ban mobil.

Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai polimer
sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk semula setelah
meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari monomer kloropropena, polibutadiena,
dan Thiokol.

2) Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan polimer
dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan
poliester (dakron).

Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur dan
transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat lembaran film tipis yang
dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita rekam magnetic dan untuk
membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.

Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66 karena polimernya
tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam atom C dari molekul asam 1,6
heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.

3) Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat sintetis,
seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.

4) Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai berikut :

a) Polietena (Polietilena)
Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur,
sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah Lumpur, tetapi
tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk kantong
plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.

b) Polipropena (Polipropilena)
Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik ini juga banyak
diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap
reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan
kanel listrik (insulator).

c) PVC (Polivinil Klorida)


PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik, pipa paralon, pipa
kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.

d) Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon
digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan
kabel listrik.
e) Bakelit (Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol dan
formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api. Bakelit digunakan untuk
instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.

f) Flexiglass (Polimetil Metakrilat)


Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil metakrilat
merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H 2C = CH-COOH3). PMMA merupakan
plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu
belakang mobil.

C. Kegunaan Polimer
Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :

a) Plastik Polietilentereftalat (PET)


Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya tahan kuat,
tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya, plastik PET
menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 % sebagai kemasan minuman dengan kualitas
yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti : sutera,
wol dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya.

b) Plastik Polietena/Polietilena (PE)


Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density
Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan
dan barang.

Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa yang
kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.

c) Polivinil Klorida (PVC)


Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta
kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk
fleksibel.

Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa
PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk
fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.

Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68 % digunakan
untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

d) Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti pembentukan
protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont Company. Ketika
itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak
cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing,
peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.

e) Karet Sintetik
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer yang
terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak digunakan
untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila
terkena minyak atau bensin.

f) Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol yang
lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan masalah karena
dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain
yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.

g) Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan
(hamper 50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas dengan
perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya.

apa Karbohidrat?

Karbohidrat adalah senyawa organik dengan rumus umum C''m''(H 2 O) n'''', yaitu, hanya terdiri dari
karbon, hidrogen dan oksigen, dua terakhir dalam rasio atom 2:1. Karbohidrat dapat dilihat
sebagai hidrat karbon, maka nama mereka.

Istilah ini paling sering digunakan dalam biokimia, di mana pada dasarnya adalah sebuah
sinonim dari sakarida, keluarga besar karbohidrat alami yang mengisi peran banyak pada
makhluk hidup, seperti penyimpanan dan transportasi energi (misalnya, pati, glikogen) dan
komponen struktural (misalnya, selulosa dan kitin pada tanaman di arthropoda). Kata ini berasal
dari bahasa Yunani''''(''skcharon''), yang berarti "gula". Sakarida dan turunannya
termasuk biomolekul penting lainnya banyak yang memainkan peran kunci dalam sistem
kekebalan tubuh, pemupukan, patogenesis, pembekuan darah, dan pembangunan.
Dalam ilmu makanan dan dalam konteks informal, karbohidrat istilah yang sering berarti setiap
makanan yang sangat kaya di pati (seperti sereal, roti dan pasta) atau gula (seperti permen, selai
dan makanan penutup).

Sedangkan nomenklatur ilmiah karbohidrat kompleks, karbohidrat nama yang sangat sering
berakhir di akhiran-ose.

Pengertian dan Fungsi Karbohidrat

Kategori Fungsi Karbohidrat

Karbohidrat disusun oleh unsur-unsur C, H, dan O. Unsur-unsur ini terbentuk oleh proses
fotosintesis tumbuhan berdaun hijau. Golongan karbohidrat antara lain : gula, tepung, dan
selulosa. Sedangkan menurut ukuran molekulnya, karbohidrat dibedakan menjadi beberapa
golongan sebagai berikut :

Monosakarida

Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang paling sederhana menurut susunan unsurnya karena
hanya terdiri dari beberapa atom C. Monosakarida meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

Disakarida

Disakarida adalah jenis karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida dan berikatan
melalui gugus OH dengan cara melepaskan molokul air. Disakarida meliputi sukrosa, maltosa,
dan laktosa.

Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida.Polisakarida meliputi
amilum, selulosa, dan glikogen.
Peran atau Fungsi Karbohidrat :

1. Fungsi Karbohidrat Sebagai Sumber Energi


Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh.Karbohidrat merupakan sumber
energi utama bagi seluruh penduduk dunia karena relatif terjangkau dan mudah
didapatkan.Setiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori.Keberadaan karbohidrat di dalam
tubuh, sebagian ada pada sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian
terdapat pada hati dan jaringan otot sebagai glikogen, dan sebagian lagi sisanya diubah menjadi
lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.Kegemukan
adalah salah satu akibat dari terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat.
2. Fungsi Karbohidrat Sebagai Pemberi Rasa Manis Pada Makanan
Fungsi karbohidrat berikutnya adalah memberi rasa manis pada makanan, khususnya
monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama, dan Fruktosa adalah
jenisgula yang paling manis.
3. Fungsi Karbohidrat Sebagai Penghemat Protein
Bila kebutuhan karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan sebagai
cadangan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi dan mengalahkan fungsi utamanya
sebagai zat pembangun. Hal ini berlaku sebaliknya, jika kebutuhan karbohidrat tercukupi, maka
protein hanya akan menjalankan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
4. Fungsi Karbohidrat Sebagai Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.
5. Fungsi Karbohidrat Untuk Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat dapat membantu proses pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus, hal
ini dapat didapat dari selulosa dalam serat makanan yang berfungsi mengatur peristaltik usus.
Serat pada makanan dapat membantu mencegah kegemukan, kanker usus besar, diabetes
mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kolesterol tinggi. Laktosa yang terdapat
pada susu dapat membantu penyerapan kalsium. Keberadaannya yang tinggal lebih lama dalam
saluran cerna memberikan keuntungan karena menyebabkan pertumbuhan bakteri baik.
Demikian sedikit penjelasan mengenai pengertian dan fungsi karbohidrat. Karbohidrat memang
memiliki banyak fungsi yang baik bagi tubuh, namun konsumsi berlebihan juga akan merugikan
tubuh. Konsumsi makanan cukup gizi dan seimbang, minum banyak air putih juga rajin
berolahraga dapat membantu tubuh kita agar tetap bugar. Karena segala hal yang berlebihan itu
tidak baik! Semoga bermanfaat dan dapat lebih meningkatkan kesadaran kita untuk dapat
senantiasa melakukan kebiasaan hidup sehat.

Definisi:Protein
Protein adalah rantai molekul panjang yang terdiri dari asam amino yang bergabung dengan
ikatan peptida. Protein membentuk bahan struktural jaringan tubuh kita. Protein memiliki
beberapa fungsi yang berbeda, misalnya menyediakan struktur (ligamen, kuku, rambut),
membantu pencernaan (enzim perut), membantu gerakan (otot), dan berperan dalam kemampuan
kita untuk melihat (lensa mata kita adalah kristal protein murni).

Dua puluh asam amino yang berbeda biasanya ditemukan dalam protein dan masing-masing
jenis protein memiliki urutan asam amino yang unik secara genetik yang dirumuskan untuk
menentukan bentuk dan fungsinya.
Setiap protein yang berbeda terdiri dari asam amino yang bergabung dalam berbagai urutan
dengan kombinasi yang hampir tak terbatas. Kebanyakan protein adalah molekul besar yang
mungkin berisi beberapa ratus asam amino yang tersusun dalam cabang-cabang dan rantai.
Mereka berperan sebagai enzim, elemen struktur, hormon, imunoglobulin, dll dan terlibat dalam
transportasi oksigen, kontraksi otot, transpor elektron dan kegiatan lain di seluruh tubuh.

Istilah yang mungkin terkait dengan Protein :

Asam amino

Peptida

Globulin

Polipeptida

Ribosom

Definisi dari Protein Pengertian protein adalah

Protein-protein bersifat senyawa organik yang besar membuat dari asam amino mengatur di
suatu rantai linear dan bekerja sama oleh ikatan peptida antara carboxyl dan gugus amino dari
residu-residu asam amino yang bersebelahan. Urutan dari asam amino di suatu protein
digambarkan oleh suatu gen dan menyandi di dalam kode genetik. Meski kode genetik ini
menetapkan 20 yang standar selenocysteine asam amino lebih dan -di dalam archaea yang
tertentu -pyrrolysine, residu-residu di suatu protein kadang-kadang secara kimiawi diubah di
modifikasi post-translational: bisa sebelum protein itu dapat berfungsi di dalam sel, atau sebagai
bagian dari mekanisme-mekanisme kendali. Protein-protein dapat juga bekerja sama untuk
mencapai fungsi tertentu, dan mereka sering kali rekanan untuk membentuk complexes[1 yang
stabil.
Seperti makromolekul biologi yang lain seperti polisakarida-polisakarida dan asam nukleat,
protein-protein adalah bagian penting dari organisma-organisma dan mengambil bagian di dalam
setiap proses di dalam sel-sel. Banyak protein adalah enzim-enzim bahwa mengkatalisasi reaksi-
reaksi biokimia dan bersifat hal penting kepada metabolisme. Protein-protein juga mempunyai
fungsi-fungsi mekanis atau struktural, seperti aktin dan miosin di dalam otot dan protein-protein
di dalam cytoskeleton, wujud suatu sistim yang dari perancah bahwa memelihara bentuk sel.
Protein-protein lain bersifat penting di dalam pemberian isyarat sel, tanggapan imun, sel, dan
biakan sel. Protein-protein adalah juga perlu di dalam diet-diet binatang, karena binatang-
binatang tidak bisa manyatukan semua asam amino yang mereka memerlukan dan harus
memperoleh asam amino esensial dari makanan. Melalui proses pencernaan, binatang-binatang
pecah;rinci protein yang dicernakan ke dalam asam amino yang cuma-cuma yang kemudian
adalah yang digunakan di dalam metabolisme.

Kata tersebut protein datang dari kata Yunani ("prota"), yang berarti "arti penting yang utama."
Protein-protein pertama digambarkan dan yang dinamai oleh ahli kimia Swedish Jns Jakob
Berzelius dalam 1838. Bagaimanapun, peran yang pusat dari protein-protein di dalam tinggal
organisma-organisma tidak secara penuh dihargai sampai 1926, ketika Yakobus B.Sumner
menunjukkan bahwa urease enzim adalah suatu protein[2] Protein untuk bersifat yang pertama
sequenced adalah hormon insulin, oleh Frederick Sanger, yang menang Hadiah Nobel untuk
prestasi ini dalam 1958. Struktur-struktur protein yang pertama yang untuk dipecahkan
dimasukkan hemoglobin dan mioglobin, oleh Max Perutz dan Tuan Yohanes Cowdery Kendrew,
berturut-turut, dalam 1958[3][4] Tiga struktur dimensional kedua-duanya protein-protein
pertama ditentukan oleh analisa diffraction sinar x; Perutz dan Kendrew membagi bersama 1962
Hadiah Nobel di Chemistry untuk penemuan-penemuan ini.{mospagebreak}

Protein-protein adalah polimer linear yang dibangun dari 20 yang yang berbeda L-?-aminocuka.
Semua asam amino menguasai fitur struktural umum, termasuk satu ?karbon kepada mana satu
gugus amino, suatu gugus karboksil, dan suatu rantai samping variabel terikat. Hanya prolina
berbeda dengan hal ini struktur dasar karena berisi satu cincin?arena yang tidak biasa kepada
kelompok amina N-end, angkatan yang separuh amida CONH ke dalam suatu conformation[5
yang ditetapkan?diperbaiki] Rantai samping dari asam amino patokan, yang terperinci di dalam
daftar asam amino yang standar, mempunyai kekayaan kimia yang berbeda bahwa menghasilkan
tiga struktur protein dimensional dan kemudian kritis kepada fungsi protein. Asam amino di
suatu rantai polipeptida terhubung oleh ikatan peptida membentuk di suatu reaksi dehidrasi.
Begitu bersambung di dalam rantai protein, asam amino perorangan disebut suatu residu, dan
rangkaian yang terhubung dari karbon, zat lemas, dan atom-atom oksigen dikenal sebagai tulang
punggung rantai atau protein utama. Ikatan peptida mempunyai dua resonansi membentuk bahwa
menyokong beberapa karakter ikatan rangkap dan menghalangi perputaran di sekitar poros nya,
sehingga karbon-karbon alfa dengan perkiraan kasar sebidang. Yang lain dua sudut dua bidang di
dalam ikatan peptida menentukan bentuk yang lokal yang diasumsikan oleh tulang punggung
protein.

Karena struktur yang kimia setiap asam amino, rantai protein mempunyai directionalas. Ujung
protein dengan suatu gugus karboksil yang cuma-cuma dikenal sebagai terminal terakhir C-
terminus atau karboksi, sedangkan akhir dengan suatu gugus amino yang cuma-cuma dikenal
sebagai terminal terakhir N-terminus atau amino.{mospagebreak}
Protein kata-kata, polipeptida, dan peptida adalah suatu rancu yang kecil dan kaleng tumpang-
tindih di dalam maksud(arti. Protein adalah secara umum digunakan untuk mengacu pada
molekul biologi yang lengkap di suatu penyesuaian yang stabil, sedangkan peptida adalah secara
umum terpesan untuk suatu oligomer-oligomer asam amino yang pendek sering kali kekurangan
suatu yang stabil tiga struktur dimensional. Bagaimanapun, batas antara kedua tidak baik
menggambarkan dan biasanya kepalsuan dekat 2030 residues[6] Polipeptida dapat mengacu
pada setiap rantai linear yang tunggal dari asam amino, biasanya dengan mengabaikan
panjangnya, tetapi sering kali menyiratkan satu ketidakhadiran dari suatu penyesuaian yang
digambarkan.

Lemak
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Keakuratan artikel ini diragukan dan artikel ini perlu diperiksa ulang dengan mencantumkan
referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Lihat diskusi mengenai artikel ini di halaman diskusinya.

Ada usul agar Lipid digabungkan ke artikel atau bagian ini. (Diskusikan)
Struktur kimia untuk trimiristin, sejenis trigliserida.

Jaringan lemak yang terdapat dalam tubuh.

Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri
atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-
vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida,
fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.

Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari
wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.

Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan dalam
sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokina
yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina, antara lain
kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4),
tumor necrosis factor-alpha (TNF), visfatin, dan hormon metabolik seperti adiponektin dan
hormon adipokinetik (Akh).

Daftar isi

Sifat dan Ciri ciri


Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka lemak
mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di
dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar atau organik seperti: eter, Chloroform,
atau benzol

Fungsi
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia, yaitu: [1]
1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau
9,3 kcal.

2. Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan
dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan
masuk ke dalam sel.

3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan
steroid hormon dan kelenjar empedu.

4. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis

5. Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari
suhu luar yang kurang bersahabat.

Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang
membentuk membran semua jenis sel.

Membran

Sel eukariotik disekat-sekat menjadi organel ikatan-membran yang melaksanakan fungsi biologis
yang berbeda-beda. Gliserofosfolipid adalah komponen struktural utama dari membran biologis,
misalnya membran plasma selular dan membran organel intraselular; di dalam sel-sel hewani
membran plasma secara fisik memisahkan komponen intraselular dari lingkungan ekstraselular.
Gliserofosfolipid adalah molekul amfipatik (mengandung wilayah hidrofobik dan hidrofilik)
yang mengandung inti gliserol yang terkait dengan dua "ekor" turunan asam lemak oleh ikatan-
ikatan ester dan ke satu gugus "kepala" oleh suatu ikatan ester fosfat. Sementara gliserofosfolipid
adalah komponen utama membran biologis, komponen lipid non-gliserida lainnya seperti
sfingomielin dan sterol (terutama kolesterol di dalam membran sel hewani) juga ditemukan di
dalam membran biologis.[2] Di dalam tumbuhan dan alga, galaktosildiasilgliserol,[3] dan
sulfokinovosildiasilgliserol,[4] yang kekurangan gugus fosfat, adalah komponen penting dari
membran kloroplas dan organel yang berhubungan dan merupakan lipid yang paling melimpah
di dalam jaringan fotosintesis, termasuk tumbuhan tinggi, alga, dan bakteri tertentu.

Dwilapis telah ditemukan untuk memamerkan tingkat-tingkat tinggi dari keterbiasan ganda yang
dapat digunakan untuk memeriksa derajat keterurutan (atau kekacauan) di dalam dwilapis
menggunakan teknik seperti interferometri polarisasi ganda.
Organisasi-mandiri fosfolipid: liposom bulat, misel, dan dwilapis lipid.

Cadangan energi

Triasilgliserol, tersimpan di dalam jaringan adiposa, adalah bentuk utama dari cadangan energi di
tubuh hewan. Adiposit, atau sel lemak, dirancang untuk sintesis dan pemecahan sinambung dari
triasilgliserol, dengan pemecahan terutama dikendalikan oleh aktivasi enzim yang peka-hormon,
lipase.[5] Oksidasi lengkap asam lemak memberikan materi yang tinggi kalori, kira-kira 9 kkal/g,
dibandingkan dengan 4 kkal/g untuk pemecahan karbohidrat dan protein. Burung pehijrah yang
harus terbang pada jarak jauh tanpa makan menggunakan cadangan energi triasilgliserol untuk
membahanbakari perjalanan mereka.[6]

Pensinyalan

Di beberapa tahun terakhir, bukti telah mengemuka menunjukkan bahwa pensinyalan lipid
adalah bagian penting dari pensinyalan sel.[7] Pensinyalan lipid dapat muncul melalui aktivasi
reseptor protein G berpasangan atau reseptor nuklir, dan anggota-anggota beberapa kategori lipid
yang berbeda telah dikenali sebagai molekul-molekul pensinyalan dan sistem kurir kedua.[8]
Semua ini meliputi sfingosina-1-fosfat, sfingolipid yang diturunkan dari seramida yaitu molekul
kurir potensial yang terlibat di dalam pengaturan pergerakan kalsium,[9] pertumbuhan sel, dan
apoptosis;[10] diasilgliserol (DAG) dan fosfatidilinositol fosfat (PIPs), yang terlibat di dalam
aktivasi protein kinase C yang dimediasi kalsium;[11] prostaglandin, yang merupakan satu jenis
asam lemak yang diturunkan dari eikosanoid yang terlibat di dalam radang and kekebalan;[12]
hormon steroid seperti estrogen, testosteron, dan kortisol, yang memodulasi fungsi reproduksi,
metabolisme, dan tekanan darah; dan oksisterol seperti 25-hidroksi-kolesterol yakni agonis
reseptor X hati.[13]
Fungsi lainnya

Vitamin-vitamin yang "larut di dalam lemak" (A, D, E, dan K1) yang merupakan lipid berbasis
isoprena gizi esensial yang tersimpan di dalam jaringan lemak dan hati, dengan rentang fungsi
yang berbeda-beda. Asil-karnitina terlibat di dalam pengangkutan dan metabolisme asam lemak
di dalam dan di luar mitokondria, di mana mereka mengalami oksidasi beta.[14] Poliprenol dan
turunan terfosforilasi juga memainkan peran pengangkutan yang penting, di dalam kasus ini
pengangkutan oligosakarida melalui membran. Fungsi gula fosfat poliprenol dan gula difosfat
poliprenol di dalam reaksi glikosilasi ekstra-sitoplasmik, di dalam biosintesis polisakarida
ekstraselular (misalnya, polimerisasi peptidoglikan di dalam bakteri), dan di dalam protein
eukariotik N-glikosilasi.[15][16] Kardiolipin adalah sub-kelas gliserofosfolipid yang mengandung
empat rantai asil dan tiga gugus gliserol yang tersedia melimpah khususnya pada membran
mitokondria bagian dalam.[17] Mereka diyakini mengaktivasi enzim-enzim yang terlibat dengan
fosforilasi oksidatif.[18]

Metabolisme
Lemak yang menjadi makanan bagi manusia dan hewan lain adalah trigliserida, sterol, dan
fosfolipid membran yang ada pada hewan dan tumbuhan. Proses metabolisme lipid menyintesis
dan mengurangi cadangan lipid dan menghasilkan karakteristik lipid fungsional dan struktural
pada jaringan individu.

Biosintesis

Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup dan puri mirip
hanoman, maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh, menjadi energi maupun
disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada saat energi yang terkandung dalam
karbohidrat setara dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk menggapai
keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah
menjadi lemak. Metabolisme yang terjadi dimulai dari:

Asupan karbohidrat, antara lain berupa sakarida, fruktosa, galaktosa pada saluran pencernaan
diserap masuk ke dalam sirkulasi darah menjadi glukosa/gula darah. Konsentrasi glukosa pada
plasma darah diatur oleh tiga hormon, yaitu glukagon, insulin dan adrenalin.

Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh jaringan tubuh. Pada jaringan adiposa,
adiposit akan mengubah glukosa menjadi glukosa 6-fosfat dan gliserol fosfat, masing-masing
dengan bantuan satu molekul ATP.

o Jaringan adiposit ini yang sering dikonsumsi kita sebagai lemak.

Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan jaringan otot menjadi glikogen. Proses ini
dikenal sebagai glikogenesis, dalam kewenangan insulin.
o Pada saat rasio glukosa dalam plasma darah turun, hormon glukagon dan adrenalin akan
dikeluarkan untuk memulai proses glikogenolisis yang mengubah kembali glikogen
menjadi glukosa.

Ketika tubuh memerlukan energi, glukosa akan dikonversi melalui proses glikolisis untuk menjadi
asam piruvat dan adenosin trifosfat.

Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA, kemudian menjadi asam sitrat dan masuk
ke dalam siklus asam sitrat.

o Pada saat otot berkontraksi, asam piruvat tidak dikonversi menjadi asetil-KoA, melainkan
menjadi asam laktat. Setelah otot beristirahat, proses glukoneogenesis akan berlangsung
guna mengkonversi asam laktat kembali menjadi asam piruvat.

Sementara itu:

lemak yang terkandung di dalam bahan makanan juga dicerna dengan asam empedu menjadi
misel.

Misel akan diproses oleh enzim lipase yang disekresi pankreas menjadi asam lemak, gliserol,
kemudian masuk melewati celah membran intestin.

Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol ditangkap oleh kilomikron dan disimpan
di dalam vesikel. Pada vesikel ini terjadi reaksi esterifikasi dan konversi menjadi lipoprotein.
Kelebihan lemak darah, akan disimpan di dalam jaringan adiposa, sementara yang lain akan
terkonversi menjadi trigliserida, HDL dan LDL. Lemak darah adalah sebuah istilah ambiguitas
yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak hasil proses pencernaan, sama seperti penggunaan
istilah gula darah walaupun:

o trigliserida terjadi karena proses ester di dalam vesikel kilomikron

o lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan adalah berbagai macam asam lemak dan
gliserol.

Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan LDL akan diurai dalam sitoplasma
melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi yang terjadi mirip
seperti reaksi redoks atau reaksi BrnstedLowry; asam + basa --> garam + air; dan kebalikannya
garam + air --> asam + basa

o Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis. Sejumlah hormon yang antagonis
dengan insulin disekresi pada proses ini menuju ke dalam hati, antara lain:

Glukagon, sekresi dari kelenjar pankreas

ACTH, GH, sekresi dari kelenjar hipofisis

Adrenalin, sekresi dari kelenjar adrenal


TH, sekresi dari kelenjar tiroid

o Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan di dalam jaringan adiposa.

Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian menjadi dihidroksiaketon


fosfat dan masuk ke dalam proses glikolisis.

Sedangkan asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondria dengan proses oksidasi, dengan
bantuan asetil-KoA menjadi adenosin trifosfat, karbondioksida dan air.

Kejadian ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan esterifikasi asam lemak pada
saat pembuatan triasilgliserol, suatu proses yang disebut lipogenesis atau sintesis asam lemak.[19]
Asam lemak dibuat oleh sintasa asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mereduksi
satuan-satuan asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur reaksi yang
menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya menjadi gugus
alkena dan kemudian mereduksinya kembali menjadi gugus alkana. Enzim-enzim biosintesis
asam lemak dibagi ke dalam dua gugus, di dalam hewan dan fungi, semua reaksi sintasa asam
lemak ini ditangani oleh protein tunggal multifungsi,[20] sedangkan di dalam tumbuhan, plastid
dan bakteri memisahkan kinerja enzim tiap-tiap langkah di dalam lintasannya.[21][22] Asam lemak
dapat diubah menjadi triasilgliserol yang terbungkus di dalam lipoprotein dan disekresi dari hati.

Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturasa, di mana ikatan ganda diintroduksi
ke dalam rantai asil lemak. Misalnya, pada manusia, desaturasi asam stearat oleh stearoil-KoA
desaturasa-1 menghasilkan asam oleat. Asam lemak tak jenuh ganda-dua (asam linoleat) juga
asam lemak tak jenuh ganda-tiga (asam linolenat) tidak dapat disintesis di dalam jaringan
mamalia, dan oleh karena itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari makanan.[23]

Sintesis triasilgliserol terjadi di dalam retikulum endoplasma oleh lintasan metabolisme di mana
gugus asil di dalam asil lemak-KoA dipindahkan ke gugus hidroksil dari gliserol-3-fosfat dan
diasilgliserol.[24]

Terpena dan terpenoid, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan dan modifikasi satuan-satuan
isoprena yang disumbangkan dari prekursor reaktif isopentenil pirofosfat dan dimetilalil
pirofosfat.[25] Prekursor ini dapat dibuat dengan cara yang berbeda-beda. Pada hewan dan
archaea, lintasan mevalonat menghasilkan senyawa ini dari asetil-KoA,[26] sedangkan pada
tumbuhan dan bakteri lintasan non-mevalonat menggunakan piruvat dan gliseraldehida 3-fosfat
sebagai substratnya.[25][27] Satu reaksi penting yang menggunakan donor isoprena aktif ini adalah
biosintesis steroid. Di sini, satuan-satuan isoprena digabungkan untuk membuat skualena dan
kemudian dilipat dan dibentuk menjadi sehimpunan cincin untuk membuat lanosterol.[28]
Lanosterol kemudian dapat diubah menjadi steroid, seperti kolesterol dan ergosterol.[28][29]

Degradasi

Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam lemak dipecah di dalam mitokondria
dan/atau di dalam peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Sebagian besar, asam lemak
dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan, kebalikan proses
sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung
karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk
membentuk asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA kemudian diubah menjadi
Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam sitrat dan rantai pengangkutan
elektron. Energi yang diperoleh dari oksidasi sempurna asam lemak palmitat adalah 106 ATP.[30]
Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh memerlukan langkah enzimatik tambahan untuk
degradasi.

Gizi dan kesehatan


Sebagian besar lipid yang ditemukan di dalam makanan adalah berbentuk triasilgliserol,
kolesterol dan fosfolipid. Kadar rendah lemak makanan adalah penting untuk memfasilitasi
penyerapan vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (A, D, E, dan K) dan karotenoid.[31]
Manusia dan mamalia lainnya memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan asam lemak
esensial tertentu, misalnya asam linoleat (asam lemak omega-6) dan asam alfa-linolenat (sejenis
asam lemak omega-3) karena mereka tidak dapat disintesis dari prekursor sederhana di dalam
makanan.[32] Kedua-dua asam lemak ini memiliki 18 karbon per molekulnya, lemak majemuk tak
jenuh berbeda di dalam jumlah dan kedudukan ikatan gandanya. Sebagian besar minyak nabati
adalah kaya akan asam linoleat (safflower, bunga matahari, dan jagung). Asam alfa-linolenat
ditemukan di dalam daun hijau tumbuhan, dan di beberapa biji-bijian, kacang-kacangan, dan
leguma (khususnya flax, brassica napus, walnut, dan kedelai).[33] Minyak ikan kaya akan asam
lemak omega-3 berantai panjang asam eikosapentaenoat dan asam dokosaheksaenoat.[34] Banyak
pengkajian telah menunjukkan manfaat kesehatan yang baik yang berhubungan dengan asupan
asam lemak omega-3 pada perkembangan bayi, kanker, penyakit kardiovaskular (gangguan
jantung), dan berbagai penyakit kejiwaan, seperti depresi, kelainan hiperaktif/kurang
memperhatikan, dan demensia.[35][36] Sebaliknya, kini dinyatakan bahwa asupan lemak trans,
yaitu yang ada pada minyak nabati yang dihidrogenasi sebagian, adalah faktor risiko bagi
penyakit jantung.[37][38][39]

Beberapa pengkajian menunjukkan bahwa total asupan lemak yang dikonsumsi berhubungan
dengan menaiknya risiko kegemukan[40][41] and diabetes.[42][43] akan Tetapi, pengkajian lain yang
cukup banyak, termasuk Women's Health Initiative Dietary Modification Trial (Percobaan
Modifikasi Makanan Inisiatif Kesehatan Perempuan), sebuah pengkajian selama delapan tahun
terhadap 49.000 perempuan, Nurses' Health Study (Pengkajian Kesehatan Perawat dan Health
Professionals Follow-up Study (Pengkajian Tindak-lanjut Profesional Kesehatan),
mengungkapkan ketiadaan hubungan itu.[44][45][46] Kedua-dua pengkajian ini tidak menunjukkan
adanya hubungan antara dari persentase kalori dari lemak dan risiko kanker, penyakit jantung,
atau kelebihan bobot badan. Nutrition Source, sebuah situs web yang dipelihara oleh Departemen
Gizi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard, mengikhtisarkan bukti-bukti terkini pada
dampak lemak makanan: "Sebagian besar rincian penelitian yang dilakukan di Harvard ini
menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan lemak di dalam makanan tidak berhubungan dengan
bobot badan atau penyakit tertentu."[47]

Anda mungkin juga menyukai