Anda di halaman 1dari 12

3.

1 Alat
Pada praktikum lapangan Geofisika Eksplorasi yang di lakukan di daerah Desa
Pancuran, Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi
Gorontalo menggunakan alat alat antara lain:
GPS (Global Positioning System)
GPS berfungsi untuk menentukan titik koordinat dari suatu titik sounding.

Gambar 3.1 GPS (Global Positioning System)

Palu Geologi
Palu geologi berfungsi untuk mengambil sampel batuan di lapangan.

Gambar 3.2 Palu Geologi

Kompas Geologi
Kompas geologi berfungsi untuk menentukan arah utara dari titik sounding.
Gambar 3.3 Kompas Geologi

Lup
Lup digunakan untuk mengidentifikasi mineral pada batuan pada saat di
lapangan.

Gambar 3.4 Lup

Roll meter
Roll meter berfungsi untuk panjang lintasan dari titik sounding yang diukur
Gambar 3.5 Roll meter

Alat tulis geologi


Alat tulis menulis digunakan untuk mencatat hasil pengamatan, serta hasil
pengukuran yang dilakukan dilapangan.

Gambar 3.6 Alat tulis menulis

Handphone
Hp berfungsi untuk saling berkomunikasi
Gambar 3.7 Handphone

Kamera
Kamera berfungsi untuk mengambil foto obyek di lapangan.

Gambar 3.8 Kamera

pH Meter
pH Meter berfungsi untuk menentukan kadar keasaman atau basa manifestasi
panas bumi
Gambar 3.9 Handphone

Termometer Infrared
Termometer Infrared berfungsi untuk mengukur suhu (derajat) dari
manifestasi panas bumi.

Gambar 3.10 Termometer Infrared

IPI2WIN
IPI2WIN berfungsi untuk mengolah data hasil dari resistivity meter dan
menginterpretasikan hasil dari akuisisi data

Gambar 3.11 IPI2WIN

Resistivity Meter
Resistivity Meter adalah instrument utama dalam praktikum ini yang
berfungsi untuk eksplorasi airtanah, investigasi geoteknik, studi lingkungan,
survey geologi, prospek mineral, arkeologi, hidrologi dan lain sebagainya.

Gambar 3.12 Resistivity Meter

3.2 Bahan
Pada praktikum lapangan Hidrogeologi yang di lakukan di daerah Wisata
Pemandian Air Panas Lombongo menggunakan bahan antara lain:
Larutan HCl
Larutan HCl digunakan untuk mereaksikan batuan yang mengandung
karboonat yang terdapat di lokasi praktikum lapangan.

Gambar 3.13 Larutan HCl

Peta Lokasi Praktikum


Peta berfungsi untuk melihat lokasi penelitian / praktikum.

Gambar 3.14 Peta Lokasi Praktikum

Kantong sampel
Kantong sampel digunakan untuk menampung sampel batuan yang berukuran
hand spacemen yang terdapat pada lokasi praktikum.
Gambar 3.15 Kantong Sampel

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Pengamatan Manifestasi Panas Bumi
Ada beberapa hal yang dilakukan untuk mengamati manifestasi. Pertama kita
menentukan titik manifestasi panas bumi berdasarkan peta topografi yang ada
kemudian memplotingnya menggunakan GPS. Setelah ditentukan titik manifestasinya
ditentukan jenis manifestasinya dan didapatkan adalah manifestasi panas bumi.
Kemudian kita mengukur suhu air panas menggunakan thermometer infrared.
Langkah selanjutnya adalah kita melihat kondisi atau sifat fisis dari manifestasi air
panas yang terdiri dari bau dan tingkat kejernihan air panasnya. Kemudian diukur
kadar asam atau basa dengan menggunakan pH Meter yakni dengan kertas lakmus.
Diukur panjang lintasannya menggunakan roll meter dan mengukur debit airnya
dengan cara mengapungkan suatu benda dan dilihat apakah benda tersebut mudah
mengapung. Dan langkah terakhir adalah mencatat semua data yang diukur dalam
buku catatan (buku catatan lapangan geologi) dan diambil dokumentasi menggunakan
kamera.

3.3.2 Pengamatan Geologi Lokasi Praktikum


Hal pertama yang dilakukan adalah mencari singkapan segar yang berada di
lokasi manifestasi panas bumi. Berikutnya melakukan observasi pada singkapan
batuan tersebut (dilakukan pengamatan litologi secara megaskopis dengan
menggunakan lup), kemudian mengukur struktur geologi dengan menggunakan
kompas, dan mengambil sampel batuan dengan ukuran hand specimen (seukuran
genggaman tangan). Dan terakhir adalah mencatat semua data yang ada dalam buku
catatan lapangan.

3.3.3 Pengamatan Morfologi Lokasi Praktikum


Pengamatan morfologi lokasi praktikum dilakukan dengan menggunakan peta
topografi. Untuk interpretasinya dilihat pola, kerapatan, ketinggian dari kontur, dan
pola aliran sungai. Hasilnya akan menjadi acuan dilapangan dengan mengambil foto
morfologi di lokasi praktikum.

3.3.4 Akuisisi Data


Dalam tahapan pengambilan data dilakukan dengan metode geolistrik
konfigurasi schlumberger. Pertama menancapkan elektroda pada permukaan tanah
dengan titik spasi yang teratur, selanjutnya membentangkan kabel yang digunakan
sebagai penghantar arus dan potensial yang berhubungan dengan antar elektroda
dengan alat resistivity meter. Kemudian memasangkan kabel elektroda untuk
menghubungkan kabel dengan elektroda agar arus dapat terhubung pada elektroda.
Setelah itu menghubungkan terminal kabel, dan kabel sudah terhubung dengan
resistivity meter. Langkah terakhir adalah mentransfer data manual dengan computer
(software IPI2WIN).

3.3.5 Prosesing Data


Pada prosesing data, data yang diperoleh dari resistivity meter kemudian
diolah di excel untuk mempermudah penginputan pada IPI2WIN. Pada IPI2WIN kita
akan mengolah datanya dan hasil dari software tersebut akan menampilkan lapisan
bawah permukaan (lapisan batuan).

3.3.6 Interpretasi Data


Interpretasinya adalah dapat mengetahui inversi titik sounding 4 dan
resistivitas sebenarnya sebenarnya titik sounding 4. Dan dari itu kita akan mengetahui
lapisan bawah permukaan dari lokasi praktikum.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Manifestasi Panas Bumi
Lokasi penelitian berada di Desa Pancuran, Kecamatan Suwawa
Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Pada lokasi pertama
(Map 1) berada pada koordinat 031'16.6" Lintang Selatan dan 12308'41.06"
Bujur Timur. Pada lokasi ini ketinggiannya/elevasi 15 m diatas permukaan laut,
suhu/temperatur air panas terukur di lapanagan sekitar 780C . Kondisi fisik dari
air panas tersebut jernih, tidak berbau, sedikit asin, disekitar mataair panas
terdapat endapan garam berwarna putih dan endapan oksida besi berwarna
kuning kecoklatan. Kolam air panas memiliki diameter 2 m, terbentuk dari
akumulasi mata air panas yang tertampung dalam sebuah kolam. Mataair panas
pada lokasi ini muncul melalui rekahan yang berada pada batuan vulkanik dan
kondisi kimia dari air panasnya adalah basa, hal itu dapat dibuktikan dengan pH
meter yang menunjukkan >7. Mineral batuan yang mengalami alterasi terubah
menjadi mineral argilik.
Lokasi dua (Map 2) berada 200 m kearah selatan dari lokasi pertama
atau pada koordinat 031'10.6" Lintang selatan dan 12308'41.1" Bujur Timur.
Pada lokasi ini ketinggiannya/elevasi 18 m diatas permukaan laut,
suhu/temperatur air panas terukur di lapanagan sekitar 800C . Kondisi fisik dari
air panas tersebut jernih, tidak berbau, sedikit asin, disekitar mataair panas
terdapat endapan garam berwarna putih dan endapan oksida besi berwarna
kuning kecoklatan. Kolam air panas memiliki diameter 2 m, terbentuk dari
akumulasi mata air panas yang tertampung dalam sebuah kolam. Kondisi kimia
dari air panasnya adalah asam, hal itu dapat dibuktikan dengan pH meter yang
menunjukkan <7.
4.1.2 Geologi Lokasi Praktikum
4.1.3 Morfologi Lokasi Praktikum
4.1.4 Model Inversi dan Resistivitas Sebenarnya

4.2 Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai