1 SM
1 SM
1
puyuh dalam satu tahun berkisar antara dalam produksi padi. Untuk mengendalikan
200-300 butir (Amo et al., 2013). hama keong sawah, banyak petani yang
Pakan yang dberikan pada burung memilih menggunakan moluskisida
puyuh harus mengandung nutrisi yang sintesis. Namun cara ini tidak efektif, selain
sesuai kebutuhan burung puyuh fase layer. karena harganya mahal, dalam 2-3 hari
Salah satu hal yang terpenting dalam akan muncul generasi baru keong sawah
pemeliharaan burung puyuh adalah pakan yang siap menyerang tanaman. Oleh karena
lengkap (Widyatmoko et al., 2013). Pada itu salah satu cara untuk mengendalikan
umumnya, peternak burung puyuh keong sawah sebagai musuh besar petani
memberikan pakan dalam bentuk jadi dari yaitu dengan cara mengambil dan
perusahaan pakan atau membuat ransum memanfaatkan keong sawah sebagai salah
sendiri dengan pengetahuan yang kurang satu bahan pakan ternak yang memiliki
tanpa pengetahuan jenis bahan pakan kandungan protein 15% setelah dijadikan
burung puyuh. tepung keong sawah.
Tepung ikan merupakan salah satu Dari pemikiran ini maka telah
pakan sumber protein yang kandungan dilakukan penelitian yang berjudul
proteinnya 55% - 62% karena kandungan performans burung puyuh (Coturnix-
protein yang cukup tinggi sehingga coturnix japonica) yang diberikan tepung
peternak banyak menggunakan tepung keong sawah sebagai pengganti tepung ikan
ikan, sebab itu indonesia masih harus dalam ransum.
mengimport tepung ikan dari berbagai
negara. Tepung ikan adalah bahan baku MATERI DAN METODE
pakan yang mahal harganya karena belum PENELITIAN
dapat dipenuhi produksi dalam negeri
(Sugiantoro dan Nurul, 2013). Oleh karena Penelitian ini telah di laksanakan
itu sebagai salah satu alternatif diperlukan di kandang Fakultas Peternakan Universitas
pengganti dari tepung ikan yang memiliki Sam Ratulangi Manado, Sejak tanggal 8
kandungan protein yang hampir sama. April 2016 sampai 10 Juni 2016 yang
Salah satu bahan yang dapat terdiri dari 8 minggu pengambilan data.
dijadikan bahan pakan sumber protein Penelitian ini menggunakan 60 ekor burung
adalah keong sawah. Keong sawah puyuh betina yang berumur 5 minggu.
merupakan salah satu masalah hama utama
2
Tabel 1. Komposisi Zat-zat Bahan Makanan Penyusun Ransum
bahan ransum untuk memenuhi kebutuhan Rataan produksi telur burung puyuh
nutrisi ternak tersebut. berkisar antara 60,35% sampai 61,07%
dapat dilihat pada Tabel 4. Dari rataan
Menurut Scott et al (1982)
tersebut dapat dilihat bahwa produksi telur
menyatakan bahwa pada hakekatnya
relatif sama. Hasil penelitian ini tidak jauh
unggas mengkonsumsi ransum untuk
berbeda dengan hasil penelitian yang
memenuhi kebutuhan energi . Selanjutnya
dilakukan oleh Tiwari dan Panda (1978)
menurut Anggorodi (1985) dan Nuraini et
dimana produksi telur burung puyuh umur
al. (2012) bahwa konsumsi pakan
5 sampai 6 minggu berkisar antara 54,75
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
sampai 67% Selanjutnya Choeronisa et al.,
lain: umur, palatabilitas ransum, kesehatan
(2016) menyatakan quail day production
ternak, jenis ternak, aktivitas ternak, energi
(% ) pada burung puyuh fase layer (umur
10 minggu) berkisar antara 48,41 % sampai asam amino dan zat lainnya yang seimbang.
64,44 %. Yasin (1988) menyatakan bahwa secara
Hasil analisis statistik menunjukkan garis besar produksi burung puyuh
bahwa penggunaan tepung keong sawah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain,
dalam ransum burung puyuh tidak genetik, ransum, kandang, temperatur,
menunjukkan pengaruh yang nyata lingkungan, penyakit dan stress. Diwayani
(P>0,05) terhadap produksi telur. Walaupun et al. (2012); Hasan et al. (2003)
produksi telur tidak berbeda nyata secara menyatakan bahwa burung puyuh dengan
statistik namun pada Tabel 4 terlihat bahwa berat badan 90 sampai 100 gram akan mulai
burung puyuh yang mendapatkan ransum bertelur umur 35 sampai 42 hari produksi
dengan tingkat protein 20,78% (R0) telur dipengaruhi oleh strain, umur pertama
menghasilkan produksi telur yang tidak bertelur, konsumsi pakan.
berbeda dibandingkan dengan ransum yang
mengandung protein lainnya. (R0 = 61,07; Pengaruh Perlakuan Terhadap Konversi
R1 = 60,35; R2 = 60,47; dan R3= 60,71). Ransum
Rataan konversi ransum dapat
Hasil penelitian ini menunjukkan
dilihat pada Tabel 4. Rataan konversi
bahwa produksi burung puyuh yang
ransum berkisar antara 2,14 sampai 2,23.
memperoleh ransum yang mengandung
Dari rataan tersebut dapat dilihat bahwa
protein 20,78% lebih baik dibandingkan
konversi ransum relatif sama. Menurut
dengan burung puyuh yang memperoleh
Kaselung et al. (2014) konversi ransum
ransum protein rendah. Burung puyuh yang
burung puyuh berkisar antara 2,32 sampai
memperoleh ransum 20,78% menunjukkan
2,48.
presentasi produksi telur yang lebih tinggi
Hasil analisis statistik menunjukkan
namun secara statistik produksi telur
bahwa penggunaan tepung keong sawah
berbeda tidak nyata. Menurut Scott et al.
dalam ransum burung puyuh tidak
(1982) menyatakan bahwa konsumsi protein
menunjukkan pengaruh yang nyata
yang rendah mengakibatkan laju produksi
(P>0,05) terhadap konversi ransum, hal ini
yang rendah.
disebabkan karena masing-masing perlakuan
Menurut Wahyu (2004)
mengandung kandungan nutrisi yang sesuai
menunjukkan bahwa penggunaan energi
dengan kebutuhan burung puyuh.
yang maksimal untuk tujuan produksi
Angka konversi ransum rendah
dapat dicapai apabila ransum mengandung
menandakan efisiensi ransum tinggi,
sebaliknya angka konversi ransum yang Choeronisa S., Endang Sujana, dan Tuti
tinggi menunjukkan nilai manfaat Widjastuti. 2016. Performa
Produksi Telur Puyuh (Coturnix-
biologisnya yang rendah. Menurut Rasyaf
coturnix japonica) Yang Di Pelihara
(1991) bahwa konversi dapat digunakan Pada Flock Size Yang Berbeda.
sebagai gambaran koefisien produksi, Fakultas Peternakan Universitas
semakin kecil nilai konversi semakin Padjadjaran.