Anda di halaman 1dari 10

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penentuan Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut


( P LT G L ) Sistem Oscillating Water Column (OWC)
Dalam menentukan lokasi PLTGL sistem OWC ini ada banyak hal yang
harus dipertimbangkan, baik kriteria gelombang ataupun juga topografi daerah
lokasi. Beberapa kriteria dalam penentuan lokasi PLTGL sistem OWC adalah:
a. Tinggi Gelombang Laut
Tinggi gelombang yang dapat dimanfaatkan untuk PLTGL
sistem oscillating water column ini adalah gelombang yang selalu terbentuk
sepanjang tahun dengan tinggi minimal satu sampai dua meter. Gelombang
yang sesuai dengan criteria tinggi tersebut adalah gelombang Swell dimana
mengandung energi yang besar.
b. Arah Datang Gelombang
Mulut konektor harus sesuai dengan arah datang gelombang, jika tidak
searah maka energi gelombang yang masuk akan berkurang sebab banyak yang
hilang akibat sifat refleksi, difraksi maupun refraksi pada gelombang.
c. Syarat Gelombang Baik
Gelombang baik adalah gelombang yang tidak pecah akibat
pendangkalan. Pada saat gelombang terpecah ada energi yang terbuang dimana
masa air akan mengandung gelembung udara sehingga mempengaruhi besar
kerapatan massa.
d. Keadaan Topografi Lautan
Optimasi terhadap desain akhir PLTGL sistem OWC tergantung topografi
kelautan atau barimetri disekitar lokasi. Apabila kondisi dasar lautan atau
permukaannya kurang memenuhi persyaratan maka dapat dilakukan pengerukan
atau penambalan
[Utami, 2011]

14
15

3.2 Komponen Alat Pembangkit Energi dari Gelombang Laut


Angin digerakkan oleh perbedaan panas di bumi dan seiring
melewati perairan, panas ditransfer sebagian energinya dalam bentuk gelombang
laut. Pengeluaran energi dari gelombang laut lebih efisien daripada
pengumpulan energi secara langsung dari angin walau kenyataannya gelombang
laut terbentuk dengan bantuan dari energi angin. Tetapi secara praktis dan
ekonomis energi gelombang bergantung pada berbagai faktor yaitu lokasi
geografis, musim, frekuensi badai dan lokasi badai. Konsep pembentukan energi
dari gelombang taut tidak hanya baru-baru ini saja, tetapi sudah dari dulu. Hak
paten yang pertama kali dikeluarkan untuk menangkap dan memanfaatkan energi
gelombang, pada era Napoleon tahun 1799, dua orang perancis membuat mesin
dengan tujuan merubah energi gelombang menjadi energi mekanik dengan
menggunakan rakit buatan.
Komponen peralatan yang digunakan pada Pembangkit Listrik
Tenaga Gelombang Laut sistem OWC antara lain adalah
Turbin
Turbin adalah mesin penggerak awal, yang mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Dimana energi fluida kerjanya dipergunakan
langsung untuk memutar roda turbin. Pada turbin hanya terdapat gerak rotasi.
Bagian turbin yang berputar dinamakan stator atau rumah turbin. Roda turbin
terletak dalam rumah turbin dan roda turbin memutar poros daya yang
menggerakkan atau memutar beban seperti generator listrik.
Di dalam turbin terdapat fluida kerja yang mengalami proses
ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan dan mengalir secara terus menerus.
Fluida kerja dapat berupa air, uap air atau gas.
Pada roda turbin terdapat sudu, kemudian fluida akan mengalir melalui
ruang diantara sudu tersebut sehingga roda turbin berputar. Ketika roda
turbin berputar maka tentu ada gaya yang bekerja pada sudu. Gaya tersebut
timbul karena terjadinya perubahan momentum dari fluida kerja yang mengalir
diantara sudu. Jadi sudu harus dibentuk sedemikian rupa agar terjadi
perubahan momentum pada fluida kerja.
16

Karena sudu bergerak bersamaan dengan gerak roda turbin, maka sudu
tersebut dinamakan sudu gerak, sedangkan sudu yang menyatu dengan rumah
turbin sehingga tidak bergerak dinamakan sudu tetap.
Sudu tetap berfungsi mengarah aliran fluida kerja masuk ke dalam sudu
gerak atau juga berfungsi sebagai nosel. Pada sebuah roda turbin mungkin
terdapat satu baris sudu gerak saja yang disebut turbin bertingkat tunggal, dan
jika terdapat beberapa baris sudu gerak disebut turbin bertingkat ganda.

Turbin Angin
Prinsip dasar kerja dari turbin udara adalah mengubah energi mekanis
dari tekanan udara menjadi energi putar pada turbin, lalu putaran turbin
digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
Umumnya daya efektif yang dapat dipanen oleh sebuah turbin angin hanya
sebesar 50% -70%.
Sistem ini terdiri dari sebuah ruangan yang dibangun di tepi pantai.
Gerakan laut / gelombang laut mendorong kantong udara sebuah pemecah
gelombang ke atas dan ke bawah. Kemudian udara akan melewati turbin udara.
Selanjutnya, ketika gelombang kembali ke laut, udara tadi akan beredar melalui
turbin pada arah yang sebaliknya.
Turbin penyearah ini dirancang oleh Profesor Alan Wells dari Queen's
University, yang menggerakkan generator listrik dipasang pada poros yang
sama. Untuk mengontrol tekanan udara di dalam sistem digunakan katup atau
klep yang dipasang secara paralel (kadang-kadang secara seri) dengan turbin.
17

Gambar 3.1 Turbin udara (Wells Turbine ) [Utami, 2011]

Gambar 3.2 Skema diagram Wells Turbin [Utami, 2011]

Generator
Generator adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengkonversi
energy mekanis dari prime mover menjadi energi listrik. Generator yang umum
dipergunakan dalam sistem pembangkit adalah generator asinkron. Secara garis
besar generator terbagi atas stator dan rotor.
Stator
Staror merupakan bagian dari generator yang tidak bergerak.
Stator memiliki kumparan dan inti. Biasanya inti stator terbuat dari
lembaran- lembaran besi yang dilaminasi, kemudian diikat satu sama lain
membentuk stator. Laminasi dimaksudkan agar rugi akibat arus Eddy
18

kecil. Pada stator terdapat kumparan jangkar.


Rotor
Merupakan bagian dari generator yang bergerak atau berputar. Ada
dua jenis rotor pada generator asinkron yaitu :
Rotor Dengan Kutub Menonjol (salient pole)
Biasa dipakai pada mesin-mesin dengan putaran rendah atau
menengah. Kutub rotornya terbuat dari besi berlaminasi untuk
mengurangi arus Eddy. Untuk mesin yang besar, kumparan rotor
seringkali dibuat dari kawat persegi.
Rotor Dengan Kutub Silinder
Biasa dipakai pada mesin dengan kecepatan tinggi. Untuk putaran
rendah biasanya rotor bulat ini diameternya kecil dan panjang.
Kumparan rotor diatur sedemikian rupa sehingga terdapat fluks
maksimum pada suatu posisi tertentu. Rotor dengan bentuk ini
biasanya lebih seimbang dengan noise yang rendah. Pada
rotor terdapat kumparan medan. Arus searah untuk menghasilkan
fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin geser.

Gambar 3.3 Generator / rectifier turbin udara [Utami, 2011]

Terdapat beberapa hal yang mendasari dalam pemilihan generator. Pada


pemakaian tegangan generator yang relatif tinggi, maka diperlukan isolasi yang
tebal dan baik, hal ini menyebabkan ruangan untuk penghantar menjadi semakin
sempit dan harga generator akan menjadi lebih mahal.
19

Sedangkan pada generator dengan pemakaian tegangan lebih rendah


akan menyebabkan berkurangnya jumlah lilitan gulungan stator, sehingga akan
membatasi dalam perencanaan dan tidak ekonomis tetapi menguntungkan dalam
pengoperasiannya.
Berdasarkan pertimbangan hal-hal tersebut diatas maka diberikan suatu
standar untuk pemilihan tegangan berdasarkan daya yang dibangkitkan,
sedangkan faktor daya ( cos ) dipilih antara 0,85 0.9 tertinggal ( lagging ).
Generator memberikan daya ke dalam grid dengan frekuensi dan
tegangan rms konstan. Karena turbin berputar dengan kecepatan yang
bervariasi maka motor sinkron tidak tepat untuk digunakan. Sebaliknya,
dapat digunakan generator double fed wound rotor induction. Wound rotor diberi
medan magnet oleh stator menggunakan konverter dan dengan pengaturan
frekuensi dan tegangan tetap yang konstan untuk berbagai macam variasi
kecepatan turbin.
[Utami, 2011]

3.3 Proses Konversi Tenaga Gelombang Laut menjadi Tenaga Listrik


Terdapat beberapa metode dalam pembentukan energi dari gelombang
laut. menggunakan naik dan turunnya secara vertikal dari gelombang laut untuk
membuat air atau tekanan air agar dapat mengaktivasi turbin untuk
menghasilkan listrik. Metode yang lain mengambil keuntungan pada gerakan
gelombang yang berputar dari gelombang dengan baling-baling untuk memutar
turbin, dimana yang lain berkonsentrasi gelombang yang datang pada saluran
yang bertemu saat air gelombang datang dan memutar turbin. Satu dari
beberapa sistem pembangkit energi gelombang dikenal dengan Oscilating
Water Column (OWC). Sekarang ini power plant dengan skala komersial
500 kW yang disebut Land-Installed Marine-Powered Energy Transformer
(LIMPET) telah diproduksi oleh perusahaan Wevgen di pulau Islay, Skotlandia
yang berhubungan dengan negara Inggris (UK).
20

Sistem ini membangkitkan listrik dari naik turunnya air laut akibat
gelombang laut yang masuk kedalam sebuah kolom osilasi yang
berlubang. Naik turunnya air laut ini akan mengakibatkan keluar
masuknya udara di lubang bagian atas kolom dan tekanan yang dihasilkan dari
naik turunnya air laut dalam kolom tersebut akan menggerakkan turbin.
Tenaga mekanik yang dihasilkan dari sistem-sistem tersebut ada yang
akan mengaktifkan generator secara langsung atau mentransfernya ke dalam
fluida udara, yang selanjutnya akan menggerakan turbin atau generator.
Sistem Oscillating Water Column ( OWC ) merupakan sistem dengan
konstruksi yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu ruang udara (Air
Chamber) dan Turbin Udara Generator (air turbine generator). Kesemuanya ini
di rencanakan untuk membangkitkan energi listrik melalui turbin generator
yang dapat berputar karena tekanan udara yang di sebabkan oleh gerakan naik
turunnya gelombang didalam ruang udara tetap [Utami, 2011]
Gerakan naik turunnya air pada kolom osilasi diasumsikan sebagai piston
hidraulik. Piston ini selanjutnya menekan udara yang berfungsi sebagai fluida
udara. Udara yang bertekanan tersebut akan menggerakan turbin udara yang
selanjutnya menggerakan generator listrik [Utami, 2011]
Proses pengubahan dari energi gerak gelombang kepada energi potensial
tekanan udara berlangsung secara isothermis. Pendekatan ini dipilih karena
dalam proses kompresi ini dianggap tidak terjadi peningkatan temperature
yang berarti. Besarnya kompresi tergantung kepada panjang langkah piston,
sedangakan panjang langkah piston dipengaruhi oleh tinggi gelombang ( H )
dan efisiensi abrasi gelombang pada kolom osilasi [Utami, 2011]
Sistem kerja Oscilating Water C olumn (OWC).
Gelombang yang datang (energi kinetik) menyebabkan level air
internal di tiap ruangan naik dan turun memaksa aliran ke segala
arah melewati turbin udara untuk menghasilkan energi.
Air yang naik mendorong udara untuk keluar dari dalam ruangan.
21

Udara yang bergerak akan memutar turbin yang dapat mengerakkan


generator sehingga menghasilkan energi.
Ketika gelombang turun, udara mengalir melalui turbin dan kembali ke
dalam ruang melalui pintu yang semulanya tertutup.
[Akbar, 2017]
Listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk persediaan daerah
pantai terdekat. Baterai penyimpanan di dalam kapal memastikan bahwa
Iistrik dapat digunakan bahkan pada waktu pembentukan gelombang tidak
ada.

Gambar 3.4 Skema Sistem Oscillating Water Column [Akbar, 2017]


22

3.4 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Tenaga Gelombang Laut


sebagai Sumber Energi Terbarukan
Kelebihan :
1. Energi gelombang laut merupakan sumber energi terbarukan yang benar-
benar bersih di mana bahan bakar tidak diperlukan dan tidak ada masalah
dengan emisi dan/atau limbah seperti pada beberapa sumber energi
lainnya.
2. Sistem energi gelombang di pantai dapat digabungkan dengan dinding
pelabuhan dan bangunan pengaman pantai, sehingga mengurangi biaya
pembuatan sistem dan menyediakan dua fungsi pada 1 bangunan
3. Menciptakan ruangan laut yang tenang di belakang sistem energi
gelombang untuk pengembangan marine culture system atau rekreasi
4. Waktu operasi bangunan sistem yang lama.
5. Pada proyek energi gelombang laut, sekali pembangkit dibangun, biaya
operasi relatif murah dan mudah dalam pemeliharaannya
6. Menyediakan suplai energi yang tidak habis
7. Energi gelombang laut memiliki potensi yang sangat besar, dapat
menghasilkan sejumlah besar energi. Potensi pernbangkitan listrik arus
laut di Indonesia rata-rata 35 kW per meter garis pantai. Indonesia
memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km, kalau 10% saja
dimanfaatkan akan menghasilkan daya sebesar 280 Giga Watt.
8. Energi gelombang memiliki keuntungan dalam prediktabilitas-nya.
Gelombang yang disebabkan oleh angin dapat diprediksi lima hari
sebelumnya.
9. Pembukaan proyek-proyek pembangkit listrik tenaga gelombang laut juga
akan memberi banyak kesempatan kerja di bidang konstruksi, operasi dan
pemeliharaan.
10. Gelombang terus melepaskan energi, sedangkan cuaca buruk di laut hanya
meningkatkan energi gelombang.
11. Tidak membutuhkan pasokan bahan bakar.
[Liun, 2011; Akbar, 2017]
23

Kekurangan:
1. Modal biaya yang besar untuk konstruksi awal agar menghindari
kerusakan akibat energi gelombang yang kuat, badai dan korosi
2. Energi gelombang tidak setalu ada atau tetap, dapat berangsur-angsur
turun
3. Memerlukan cuaca tertentu untuk menghasilkan gelombang
4. Sistem energi gelombang lepas pantai memerlukan transmisi kabel daya
(power) untuk koneksi listrik ke pantai
5. Alat tersebut dapat menghalangi pemandangan ke laut
6. Dengan mengurangi tinggi gelombang dapat mempengaruhi proses
pantai dan menimbulkan dampak terhadap ikan dan biota laut sekitar
pantai.
[Liun, 2011; Akbar, 2017]

Anda mungkin juga menyukai