Anda di halaman 1dari 3

MENGAPA PERLU MENJADI ANGGOTA PPNI ?

A. Organisasi PPNI
PPNI merupakan perkumpulan yang dibentuk atas dasar kesamaan profesi pada tanggal 17
Maret 1974. Peran PPNI sebagai wadah perawat yang mendorong lahirnya kebijakan bagi
kepentingan keperawatan yang berfungsi sebagai pemersatu, pembina, pengembang, dan pengawas
keperawatan di Indonesia.
Kegiatan PPNI meliputi pemantapan persatuan dan kesatuan yang kokoh antar perawat,
peningkatan mutu pendidikan, penelitian, dan pelayanan keperawatan dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Peningkatan karir dan prestasi kerja bagi tenaga keperawatan sejalan dengan
kesejahteraan tenaga keperawatan.
Struktur organisasi PPNI terdiri dari Dewan Pengurus dan Dewan Pertimbangan, Dewan
Pengurus terdiri dari Dewan Pengurus Pusat, Dewan Pengurus Wilayah, Dewan Pengurus Daerah,
Dewan Pengurus Komisariat.
Sumber Dana untuk Operasional PPNI (Komisariat) Sumber dana berasal dari uang pangkal
(pendaftaran anggota), uang iuran, hibah dan sumbangan, usaha-usaha lain yang sah dan tidak
mengikat, ketentuan pengalokasian uang pangkal dan iuran bulanan sesuai dengan AD/ART PPNI
hasil Munas tahun 2015 yaitu besaran uang pangkal bagi anggota baru adalah Rp 100.000,- (seratus
ribu rupiah), iuran anggota sebesar Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah)/orang/tahun, keanggotaan
ICN sebesar Rp 60.000,- (enam puluh ribu rupiah)/orang/tahun. Pengalokasian dana ditetapkan
sebagai berikut Pengurus Pusat sebesar 15%, Pengurus Propinsi sebesar 20%, Pengurus
Kabupaten/Kota sebesar 25% dan Pengurus Komisariat sebesar 40%.
Setiap anggota PPNI berhak untuk mengajukan pendapat, usul atau pertanyaan baik lisan
maupun tertulis kepada pengurus PPNI, mengikuti seluruh kegiatan organisasi, memilih dan dipilih
sesuai jenjang kepengurusan organisasi mempunyai kesempatan menambah atau mengembangkan
ilmu dan keterampilan keperawatan yang diselenggarakan organisasi sesuai program dan
kemampuan organisasi serta berhak mendapatkan perlindungan dan pembelaan dalam
melaksanakan tugas organisasi dan profesi terkait masalah hukum dalam lingkup praktik
keperawatan selama anggota tersebut memenuhi kewajiban Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga, kode etik perawat Indonesia, standar kompetensi, standar praktik, peraturan perundang-
undangan dan ketentuan organisasi.
Jadi, bukankah akan lebih ringan langkah kita untuk mengadukan nasib kita apabila kita
menjadi anggota PPNI? Apabila tidak menjadi anggota kepada siapa anda akan mengadu?.
Dalam menjalankan praktik keperawatan perawat dituntut untuk memiliki Nomor Induk
Registrasi Anggota (NIRA). Surat Tanda Registrasi (STR), dan Surat Ijin Praktik Perawat (SIPP),
hal ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan Keperawatan No. 38 Tahun 2014.
NIRA dikeluarkan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI yang berlaku secara Nasional.
Seorang perawat yang memiliki NIRA berarti perawat tersebut telah tercatat sebagai Anggota
PPNI.
STR merupakan bukti tertulis yang diberikan oleh Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI)
kepada perawat yang telah Lulus Uji Kompetensi yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan
Tinggi (DIKTI Kemenristekdikti). Dengan memiliki STR menandakan perawat tersebut Kompoten
dan bisa bekerja di pelayanan keperawatan baik di fasilitas kesehatan ataupun mandiri. Persyaratan
pengurusan STR perawat cukup menyediakan berkas (FC Ijazah Ners/Diploma, Sertifikat
Kompetensi, & surat rekomendasi dari PPNI Provinsi) dan diajukan ke Majelis Tenaga Kesehatan
Provinsi (MTKP) yang berkantor di Dinas Kesehatan Provinsi.
SIPP adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota kepada
perawat sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik keperawatan. Untuk
pengurusan SIPP perawat mengajukan berkas (STR, Rekomendasi PPNI Kab/kota domisili)
diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dimana perawat tersebut berdomisili. SIPP diberikan
kepada perawat paling banyak 2 (Fasilitas kesehatan 1 dan Praktik Mandiri 1) untuk praktik
mandiri perawat wajib mencantumkan papan praktik keperawatan.
B. Pendaftaran Anggota
1. Pendaftaran
Pendaftaran anggota dapat dilakukan secara langsung (online) atau melalui pengurus daerah
dengan melengkapi berkas antara lain mengisi formulir pendaftaran, surat pernyataan, pas
fhoto 3x4 sebanyak 2 lembar, fhotocopy KTP, fhotocopy ijazah terakhir dan membayar uang
registrasi sebesar Rp 360.000,- dan kartu tanda anggota sebesar Rp 25.000,- jadi total Rp
385.000,-.
2. Mekanisme Pendaftaran
a. Calon anggota membuka http://simk.inna-ppni.or.id
b. Calon anggota selanjutnya dapat membuka menu pendaftaran anggota
c. Lalu akan muncul form yang dapat diisi sesuai dengan data calon anggota
d. Setelah calon anggota mendaftar, maka selanjutnya calon anggota melakukan pembayaran
iuran keanggotaan kepada pengurus komisariat/kabupaten kota.
e. Selanjutnya, pengurus kabupaten/kota wajib menyetorkan pembayaran iuran keanggotaan
ke pengurus PPNI Propinsi dan pengurus PPNI Pusat.
f. Pengurus kabupaten/kota wajib mengirimkan bukti penyetoran iuran keanggotaan
anggotanya ke pengurus PPNI Propinsi dan Pengurus PPNI Pusat sebagai dasar Pengurus
PPNI propinsi dan PPNI Pusat melakukan verifikasi iuran keanggotaan.
g. Bila PPNI pusat sudah menerima bukti setoran atas iuran keanggotaan dari pengurus PPNI
kabupaten, maka bagian SIM Keanggotaan PPNI akan melakukan verifikasi data dan
secara komputerisasi, nomer keanggotaan akan muncul.
h. Bila nomer keanggotaan telah didapat, calon anggota sudah secara resmi menjadi anggota
PPNI.
i. Anggota dapat menggunakan nomer anggota untuk melakukan Log in dengan password
standar yang diberikan oleh system.
j. Setelah Login, anggota dapat merubah passwordnya.
k. Selanjutnya anggota juga bisa mengecek berapa jumlah SKP yang telah diperolehnya.
l. Anggota dapat melihat informasi detail mengenai berita/ news tentang keprofesian,
informasi kegiatan ilmiah informasi lowongan kerja, daftar anggota PPNI di komisariatnya
dll.
3. Kartu Tanda Anggota Dan Registrasi Tahunan Anggota
a. Masa berlaku kartu tanda anggota adalah 5 tahun sejak awal mendaftar.
b. Nomer keanggotaan PPNI akan diregistrasi ulang setiap tanggal 130 Januari setiap awal
tahun.
c. Registrasi ulang nomer keanggotaan dilakukan dengan melakukan pembayaran iuran
pertahun.
d. Bagi Anggota yang tidak melakukan registrasi ulang tersebut, maka status keanggotaannya
akan menjadi anggota pasif.
e. Bila sampai tanggal 30 Maret anggota tetap tidak melakukan registrasi ulang, maka status
keanggotaan akan dihapus dari simk PPNI.
4. Anggota PPNI dan Perhitungan SKP :
a. Segala bentuk rekomendasi hanya akan diberikan PPNI kepada perawat yang terdaftar
secara benar sebagai anggota PPNI.
b. SKP yang diperoleh anggota PPNI dari setiap kegiatan pelatihan, seminar ataupun yang
lainnya, akan teradministrasi secara otomatis di database simk PPNI dan akan berguna
untuk melakukan perpanjangan STR.
c. Apabila tidak terdaftar sebagai anggota PPNI, maka secara sistem, SKP yang diperoleh
perawat tersebut tidak akan terdata di database simk PPNI dan secara administrasi, SKP
tersebut tidak akan berguna.
d. PPNI hanya akan memberikan rekomendasi perpanjangan STR bagi anggotanya saja, jadi
pastikan bahwa anda terdaftar secara benar sebagai anggota PPNI.

Anda mungkin juga menyukai