Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok

Evaluasi Proyek Usaha (A03)

Fitria Dwi Andhini 145080300111046

Sevy Try Wahyuni 145080400111001

Alif Valdhy Yoga Pradana 145080300111043

TIME VALUE OF MONEY

Time value of money atau nilai waktu uang merupakan salah satu
konsepsentral dalam manajemen keuangan.Time value of money yaitu nilai uang
yang dianggap bertambah karena perjalanan waktu, bukan didasarkan pada aktivitas
ekonomi yang dilakukan. Konsep Time Value of Money adalah sebuah konsep yang
menyatakan bahwa nilai uang yang dimiliki sekarang lebih berharga dibandingkan
nilai uang masa yang akan datang, atau dengan logika uang yang dipegang saat ini
lebih bernilai karena dapat digunakan untuk kegiatan investasi yang memungkinkan
mendapat keuntungan atau untuk kepentingan konsumsi yang harus dipenuhi
(Husnan dan Pudjiastuti (2004) dalam Adnan (2014).

Alasan konsep time value of money ini menjadi penting karena resiko
pendapatan dimasa yang akan datang lebih tinggi dibanding saat ini dan adanya biaya
kesempatan (opportunities cost) pendapatan masa mendatang. Biaya kesempatan
pendapatan masa mendatang terjadi pada saat meminjamkan uangnya kepada pihak
lain. Sehingga pemilik membebankan nilai presentase tertentu sebagai
kompensasinya (Adnan dan Nuroh, 2014)

Pengertian Aliran Kas (Cash Flow)


Cash flow merupakan suatu proses yang didalamnya terjadi aliran kas masuk
dan aliran kas keluar akibat dari proses operasi perusahaan. Cash flow
diklasifikasikan menjadi 3 yaitu operating flows, investment flows dan financing
flows. Tujuan cash flow sangat penting bagi stakeholders untuk memberikan
informasi mengenai sumber dan penggunaan kas dan setara kas perusahaan dan
memberikan informasi historis tentang kas dan setara kas perusahaan berdasarkan
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Sehingga manfaat adanya infromasi cash
flow antara lain: a) mengevaluasi perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan
kemampuan dalam menentukan waktu serta jumlah arus kas yang disesuaikan kondisi
perusahaan. b) menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara
kas. c) meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi perusahaan. d)
membandingkan antara taksiran dengan realisasi arus kas terutama dalam
menentukan tingkat laba dan arus kas bersih akibat perubahan harga.e) sebagai dasar
bagi manajemen dalam menentukan kebijakan deviden. f) sebagai dasar untuk
menilai kinerja manajemen dan kemampuan perusahaan dalam membayar deviden,
hutang maupun bunga. Untuk menganalisis keuangan perusahaan digunakan metode
ratio cash flow yang dinamakan trichotomy cash flow yaitu:

1. Cash flow from operating (CFFO) activities, adalah aktivitas operasi perusahaan yang
berkaitan langsung dengan produksi, pembelian dan penjualan barang/jasa, pembelian
bahan baku sampai pada laba/rugi perusahaan.
2. Cash flow from investing activities, yaitu aktivitas investasi yang mendukung
kegiatan operasi dan berhubungan dengan pembelian dan penjualan aktiva tetap dan
business interest seperti pembelian property, pabrik, equipment, assets operasi,
hutang dan sekuritas perusahaan.
3. Cash flow from financing activities, yaitu cash flow yang berkaitan dengan transaksi
pendanaan dari hutang dan modal. Pendanaan dari hutang (variabel penerbitan,
penyeleksian atau reakuisisi sekuritas hutang/obligasi) maupun ekuitas (emisi saham,
deviden) dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan operasi jangka pendek maupun
jangka panjang perusahaan.
Untuk menghasilkan arus kas yang lebih besar dalam perusahaan dapat
dilakukan arus kas tambahan (incremental cash flow) dalam capital budgeting.
Incremental cash flow ini yang digunakan untuk menghitung atau menganalisa
kelayakan suatu proyek dengan metode NPV. Dalam menentukan arus kas tambahan
harus memperhatikan: a) sunk cost, pengeluaran yang terjadi dimasa lalu tidak
terpengaruh oleh keputusan menerima/menolak proyek. b) opportunity cost, biaya
yang timbul akibat perusahaan kehilangan kesempatan menerima suatu pendapatan
karena asset perusahaan digunakan pada proyek yang lain. c) side effect, yang
diklasifikasikan sebagai erosion dan synergy dimana erosion terjadi ketika produk
baru menurunkan cash flow sedangkan synergy sebaliknya. d) Allocated cost, dilihat
dari pengeluaran kas jika terjadi kenaikan cost pada proyek.

Metode Net Present Value (NPV)


Net Present Value suatu proyek merupakan selisih present value arus benefit
dengan present value arus biaya atau dapat dikatakan perubahan dari proyeksi arus
kas sekarang (periode awal investasi) dengan biaya modal (presentase bunga).
Dimana NPV juga dapat mengetahui laba bersih yang merupakan pendapatan kotor
dikurangi jumalah biaya.Kriteria penilaian proyek investasi NPVdinyatakan dengan:
jika NPV > 0, maka investasi (proyek) diterima
jika NPV < 0, maka investasi (proyek) ditolak

Rumus perhitungan NPV adalah sebagai berikut:


= atau
Metode Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)
Net Benefit-Cost Ratio merupakan angka perbandingan antara jumlah present
value yang positif dengan jumlah present value yang negatif. Kriteria penilaian
proyek investasi Net B/C dinyatakan dengan:
jika Net B/C 1, maka investasi (proyek) diterima
jika Net B/C1, maka investasi (proyek) ditolak
Rumus perhitungan Net B/C adalah sebagai berikut:

Keterangan:
Bt= Benefit kotor yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t
Ct= Biaya kotor yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t
i = tingkat suku bunga
t = umur proyek 0,1,2,3,4,5

Internal Rate of Return (IRR)

IRR digunakan untuk mendiskonto seluruh net cash flow dan salvage value,
akan menghasilkan jumlah present value yang sama dengan investasi proyek (Sutojo,
2002). IRR dapat dihitung dengan mengunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
i : Tingkat suku bunga yang menyebabkan nilai NPV > 0
i : Tingkat suku bunga yang menyebabkan nilai NPV < 0
NPV+ : NPV pada i
NPV- : NPV pada i

Kriteria :
IRR i, berarti usaha dapat dilanjutkan
IRR i, berarti usaha tidak dapat dilanjutkan.

Anuitas
Adalah rangkaian/seri pembayaran atau penerimaan uang yang jumlahnya,
periode serta tingkat bunganya sama selama jangka waktu tertentu. Annuity dapat
dihitung menggunakan konsep future value annuity dan present value annuity. Selain
itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan
pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya
adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
Ada dua jenis anuitas:
1) Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya
terjadi pada akhir periode.
2) Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya
dilakukan di awal periode.

Merupakan perhitungan yang digunakan untuk menentukan suatu jumlah dari


anuitas tertentu yang akan dicadangkan (simpan) pada setiap priode dalamjangka
waktu yang sudah ditentukan dengan tingkat bunga yang berlaku supaya dapat
mencukupi untuk masa yang akan datang. Dengan rumus sebagai berikut: A = FVa
Keterangan : FVA : Nilai yang akan datng dari suatu anuitas
A : Anuitas
r : Tingkat bunga
n : Periode tertentu

Adnan,A. M. dan Nuroh, S.H. 2014. Pemahaman Dan Akseptansi Para Bankir Bank
Syariah dan Manajemen Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Pendekatan
Economic Value Of Time Untuk Produk Murabahah. Jurnal Ekonomi, Manajemen,
dan Akuntansi I. 23(02)

Anda mungkin juga menyukai