Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Optik merupakan alat bantu penglihatan yang sangat penting bagi manusia,

salah satu alat optik terpenting adalah mata. Sedangkan bagian utama dari mata

yang berhubungan dengan optik yaitu lensa mata. Selain mata, ada beberapa alat

optik lain yang berfungsi sebagai alat bantu pengamatan mata,misalnya kacamata,

kamera foto, lup, mikroskop, teleskop, periskop, dan lain-lain. (Utami, 2007)

Kemajuan teknologi telah membawa dampak yang positif bagi kehidupan

manusia, berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan

berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi dan penyimpangan pada organ tubuh

manusia. Salah satunya adalah kacamata. Perusahaan yang dianalisis

kelayakannya oleh Kelompok 19 pada Praktikum Evaluasi Proyek Usaha 2017

adalah Optik Indonesia dengan narasumber bernama Mas Syaddad.

1.2 Perumusan Masalah

1. Aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam Praktikum Evaluasi Proyek

Usaha Optik Indonesia?

2. Bagaimana kelayakan Usaha Optik Indonesia berdasarkan analisis perhitungan

finansiil jangka panjang dan jangka pendek?

1.3 Tujuan

Tujuan dari praktikum Evaluasi Proyek Perikanan ini adalah untuk

menjadikan praktikan paham mengenai aspek-aspek dalam evaluasi proyek.

Sehingga dapat mempraktikkan di kehidupan sehari-hari.

1
1.4 Kegunaan Praktikum

Kegunaan serta manfaat dari praktikum Evaluasi Proyek Usaha 2017 ini

adalah agar praktikan mampu menganalisis kelayakan suatu usaha berdasarkan

aspek yang dinilai. Aspek-aspek itu antara lain aspek hukum, aspek pasar dan

pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek keuangan (finansiil) dan aspek

lingkungan.

2
BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu Pelaksanaan

Observasi ini dilakukan pada hari kamis 30 maret 2017 pukul 19.00 wib s/d

selesai dan simulasi praktikum dilaksanakan pada hari selasa 14 maret 2017 pukul

11.00 s/d selesai di Ruang A.22 di gedung A lantai 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, Universitas Brawijaya Malang.

2.2 Lokasi dan objek praktikum

Lokasi Tlogomas Lokasi Joyosari

Lokasi tempat produksi optik indonesia terletak di Jl Raya Tlogomas 46CG, malang.

Sedangkan lokasi tempat produksi cabangnya di di jl joyosari merjosari, malang.

Menurut Tjiptono (2002), Pemilihan lokasi suatu organisasi atau perusahaan

akan mempengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan tersebut secara

keseluruhan, mengingat lokasi sangat mempengaruhi biaya tetap maupun biaya

variabel, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Adanya perbedaan

3
sukses organisasi-organisasi dan perbedaan kekuatan atau kelemahan organisasi,

sering karena faktor-faktor lokasi. Dalam situasi persaingan, faktor-faktor lokasi

dapat menjadi faktor-faktor kritis yang membuatnya sangat penting, agar usaha yang

dijalankan dapat bersaing secara efektif, lokasi usaha haruslah strategis dan mudah

dijangkau.

Mas Syaddad adalah anak pemilik perusahaan optik indonesia sekaligus

objek yang dijadikan sebagai narasumber pada praktikum Evaluasi Proyek Usaha

2017 oleh kelompok 19. Ibu Mas Syaddad mengawali usaha optik sejak tahun

2012. Mas syaddad dan ibunya yang mengelola usaha optiknya dan dibantuh oleh 2

karyawan di lokasi tlogomas dan dilokasi joyosari ada 3 orang karyawan.

Menurut Suryaman (2006), yang mempengaruhi minat berwirausaha secara

garis besar dapat dikelompokkan menjadi faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor

intrinsik adalah faktor-faktor yang timbul karena pengaruh rangsangan dari dalam

diri individu itu sendiri. Faktor-faktor intrinsik sebagai pendorong minat berwirausaha

antara lain karena adanya kebutuhan akan pendapatan, harga diri, dan perasaan

senang. Faktor ekstrinsik adalah faktor faktor yang mempengaruhi individu karena

pengaruh rangsangan dari luar. Faktor-faktor ekstrinsik yang mempengaruhi minat

berwirausaha antara lain lingkungan keluarga, peluang, dan pendidikan

2.3 Teknik Pengumpulan Data

2.3.1 Observasi

Menurut Kusuma (1987) dalam Febriani (2013) adalah sebuah pengamatan

yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau objek

lain yang sedang diselidiki. Jenis observasi yang dimaksud adalah observasi

4
terstruktur, tak terstruktur, partisipan, dan non partisipan. Observasi partisipan yaitu

teknik pengamatan dimana penelitian ikut ambil bagian dalam kegiatan yang

dilakukan oeh objek yag diselidiki. Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan

mencatat langsung objek penelitian.

Menurut Hadi (1986) dalam Sugiyono (2015) Observasi adalah poses yang

kompleks, yang tesusun dan berbagai proses biologis dan psikologis. Proses

terpenting adalah pengamatan dan ingatan. Teknik dalam observasi digunakan

apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala alam,

dan respon yang diamati tidak terlalu berfariasi atau dalam jumlah yang cukup besar.

Pada saat melakukan Evaluasi Proyek Usaha, kami mencoba melihat

kegiatan apa saja yang dilakukan disana seperti kami mewawancarai pemilik usaha

optik, melihat proses pembuatan lensa dan pemasangan gagang kacamata. Adapun

fasilitas yang ada pada usaha optik tersebut meja kaca 6 buah, kursi 10 buah, 6

kaca kecil (sewajah) , 2 kaca besar, 3 lemari kaca, satu set alat periksa, alat lenso

meter, dan auto refleksi.Tempat optik tersebut sangat bersih dan membuat orang

yang datang kesana sangat nyaman. Mereka juga banyak menyediakan frame

kacamata dengan berbagai jenis,warna, ukuran dan bentuk. Lingkungan sekitar

usaha optik tlogomas berada di sebelah jalan besar, lahan parkir luas, dan dekat

dengan 2 universitas besar (UMM dan UNISMA) dan jalan utama menuju BATU,

sedangkan usaha otik yang ada di joyosari berada dekat dengan beberapa

perumahan dan lingkungan kosan mahasiswa/i.

Usaha optik ini sangat banya dicari para kalangan dalam usia muda maupun

tua , karena kacamata ini sangat membantu semua orang dalam proses penglihatan

yang sudah rabun ataupun bagi usia lanjut . dan kacamata yang dihasilkan pun

5
sangat aman , tidak berpengaruh buruk bagi yang menggunakannya. Karena

merupakan alat bantu penglihatan bagi masyarakat yang membutuhkannya.

2.3.2 Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah

tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih

berhadap-hadapan secara fisik. Interaksi yang terjadi meliputi suatu diskusi

mengenai suatu topik dan data yang diperoleh berasal dari seorang atau

sekelompok narasumber. Data yang diperoleh bisa berupa angka, lokasi,

pengalaman narasumber, dan sebagainya (Basuki , 2006).

Sedangkan Menurut Sugiyono (2013), wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menentukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui

hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya

sedikit/banyak. Kegiatan wawancara dimaksudkan untuk mengadakan tanya jawab

secara langsung dengan pemilik usaha untuk mendapat keterangan dari

permasalahan yang akan diteliti. Penerapan wawancara terhadap konsumen dapat

dilakukan dengan sistem 5W, 1H yang bertujuan mengetahui setiap aspek penilaian.

Hasil wawancara dengan mas syaddad menyatakan bahwa didapatkan

respon dari pemilik usaha yang baik. Pada saat melakukan wawancara dengan anak

pemilik usaha, kelompok kami langsung mewawancarai objek secara langsung

sehingga informasi mengenai data-data perusahaan dapat diketahui secara riil.

Mas syaddad menanggapi positif dari cara kami menanyakan ataupun

merespon Positif pada usaha optiknya . Namun, tidak semua data berhasil kami

6
dapatkan. Hal ini dikarenakan tidak ingatnya pemilik usaha terhadap beberapa data

yang telah terjadi di masa lalu dan sedikit faktor rahasia perusahaan. Tetapi,

kelompok kami mendapatkan cukup data yang diperlukan untuk praktikum ini.

2.3.3 Dokumentasi,

Dokumentasi yaitu pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan

(seperti kutipan-kutipan dari surat kabar dan gambar-gambar). Sedangkan definisi

lainnya adalah pekerjaan mengumpulkan, menyusun, dan mengelola dokumen-

dokumen yang mencatat semua aktivitas manusia dan yang dianggap berguna

untuk dijadikan bahan keterangan dan penerangan mengenai berbagai soal

(Rahardja, 2012).

Sedangkan Menurut Hamidi (2004) dalam Ningrum (2015) metode

dokumentasi adalah sebuha informasi yang berasal dari catatan penting baik dari

lembaga atau organisasi maupun perseorangan. Dokumentasi merupakan

pengambilan gambar oleh peneliti untuk memperkuat hasil penelitian. Dokumentasi

ini bisa berbentuk gambar, tulisan, dan sebagainya.

Pada saat melakukan praktikum Evaluasi Proyek Usaha, kami mecoba

mendokumentasikan setiap kegiatan. Seperti foto bersama mas syaddad setelah

melakukan wawancara dan mendokumentasikan kondisi tempat usaha.

Dokumentasi yang dilakukan yaitu mengambil gambar kegiatan transaksi oleh

kelompok 19 dengan mas syaddad, dan juga pada saat wawancara berlangsung.

2.4 Teknik Analisis Data

2.4.1 Analisis Data Deskriptif Kualitatif

7
Penelitian Deskriptif merupakan dasar bagi semua penelitian. Menurut

Basuki (2006) dalam Ida (2010) Penelitian Deskriptif dapat dilakukan secara

kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistic. Metode penelitian kualitatif

merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami subyek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan

lain-lain, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode ilmiah

Menurut Sugiono (2013), juga menyatakan bahwa peneliti kualitatif sebagai

human instrument, berfungsi mendapatkan fokus penelitian, memilih informasi

sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis

data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Teknik analisis

kualitatif ini meliputi deskripsi kegiatan, aspek hukum, aspek teknis, aspek pasar dan

pemasaran, aspek manajemen, aspek lingkungan.

Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat

diamati. Selain itu, metode kualitati merupakan pengumpulan data yang disesuaikan

dengan sikap, ungkapan hati, dan tingkah laku mereka. Metode yang digunakan

adalah aspek teknis, hokum, lingkungan, manajemen, dan pemasaran.

2.4.2 Analisis Data Kuantitatif

teknik analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan statistik.

Menurut Sugiyono (2012) tujuannya adalah memperoleh gambaran umum mengenai

data atau skor variabel yang diukur. Teknik analisis yang sering digunakan untuk

8
mendeskripsikan data antara lain: (1) Ukuran pemusatan data (rata-rata, median,

dan modus), serta (2) Ukuran penyebaran data (rentang, simpangan baku, dan

varians).

Menurut Poerwandari (2011), peneitian kualitatif adalah penelitian yang

mengolah data yang sifatnya deskriptif seperti transkrip wawancara, catatan lapang,

gambar, foto, dan sebagainya. Dalam penelitian ini diperlukan pentingnya

pendekatan peneliti dengan ungkapan hati orang dan situasi penelitian. Hal ini

simaksudkan memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan

nyata.

Analisis kuantitatif yang diterapkan dalam praktikum Evaluasi Proyek Usaha

adalah mengkaji tentang angka-angka dan menganalisis dengan data statistik

mengenai kelayakan berdirinya suatu badan usaha. Metode ini menggunakan

statistic deskritif dan statistic inferensial. Pada praktikum ini dilihat aspek final=nsial

jangka panjang dan jangka pendek

BAB III

9
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa Deskriptif Kualitatif

3.1.1 Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan

pengembangan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut

selesai dibangun. Hal ini perlu diperlukan agar mengetahui, memahami, dan

mengevaluasi produk yang ingin dihasilkan. Pembentukan produk meliputi pra

operasional (desain, pemilihan perangkat, teknologi dan mesin). Proses produksi

berupa pemilihan dan penentuan lokasi pabrik/usaha. (Husnan dan Suwarsono,

2000).

Tujuan aspek teknis ialah (a) agar perusahaan dapat menentukan lokasi

yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat, (b) agar

perusahaan bisa menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang

dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi, (c) agar perusahaan bisa menentukan

teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya, (d) agar perusahaan

dapat menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai

dengan bidang usahanya, (e) agar perusahaan bisa menentukan kualitas tenaga

kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimasa yang akan datang (Kasmir dan Jakfar,

2007).

Salah satu perencanaan yang harus dilkaukan untuk memperhitungkan

beberapa faktor dalam pendirian suatu usaha adalah Aspek Teknis. Hal ini

dikarenakan penentuan aspek teknis yang sangat kritis, seperti menilai ketetapan

lokasi, luas produksi, dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan.

10
Point point diatas tidak bisa di kerjakan dalam waktu yang singkat, melainkan perlu

perencaanaan yang matang. oleh karena itu, Aspek teknis dilakukan jauh hari

sebelum suatu usaha didirikan atau dibangun.

Berdasarkan data yang didapat dari survey di lapangan, ada beberapa poin

yang dapat diperoleh antara lain :

a) Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan oleh Toko Optik Indonesia adalah Frame dan

lensa yang diperoleh dari distributor yang berada di kota Surabaya dan Bali. Hal ini

dilakukan karena telah terjalin hubungan yang baik selama beberapa waktu dan

kualitas dari produk yang memuaskan sehingga kedua belah pihak menjadi rekan

bisnis.

b) Penentuan Lokasi

Lokasi pertama Toko Optik Indonesia berapa di Jalan Jetis pada tahun 2012.

Hal ini dilakukan hanya bermodalkan pengetahuan mengenai optik dan sedikit

modal. Pada tahun 2013, usaha tersebut sudah membuahkan hasil sehingga

memilih pindah ke Jl. Raya Tlogomas No.46 C, Tlogomas, Kec. Lowokwaru, Kota

Malang, Jawa Timur 65144. Pemilihan tempat yang kedua ini berdasarkan

perencanaan tempat yang disamping jalan utama/besar yang menghubungkan

Malang dan Batu. Faktor kedua adalah dekat dengan 3 universitas ternama di kota

Malang, yakni Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Islam Malang, dan

Universitas Brawijaya, dan faktor terakhir adalah ketersediaan lahan parkir yang

luas. Tahun 2013, usaha Optik Indonesia membuka cabang ke 2 pada tahun 2016 di

Jl. Joyo Sari, Merjosari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144. Hal ini

11
dilakukan untuk menambah luas pemasaran dan menambah segmentasi pasar,

yakni masyarakat yang tinggal di beberapa perumahan di sekitar tempat usaha.

c) Sistem Organisasi

Sistem Organisasi pada Toko Optik Indonesia sederhana dan cukup jelas,

yakni Ibu Mubtadin sebagai ouner dan pemimpin usaha. Bagian ketersediaan bahan

baku dan staff dirangkap oleh kedua anak beliau, yakni mas Syaddah Dan Kakaknya

Kemudian staff ahli dari usaha ini adalah 4 orang dari teman Ibu .. dan satu orang

dari hasil requitmen.

d) Produk

Produk yang dihasilkan berupa kaca mata dan soft lens yang telah memiliki

surat standar dalam jasa optik.

e) Legalitas

Usaha Optik Indonesi ini telah memiliki surat izin tanah, bangunan, pajak,

Surat Izin Usaha Perdagangan dan surat izin lainnya. Namun, mas Syaddad

Menjelaskan bahwa semua surat teresebut ada pada pemilih usaha, yakni ibu

Mubtadin Dan bersifat rahasia.

f) Cara Mendapatkan Pelanggan

Cara yang digunakan usaha Optik Indonesia dalam mendapatkan pelanggan

adalah dengan penempatan lokasi yang strategis dan membuka cabang. Usaha

kedua adalah dengan memberikan porsi atau rumusan gaji 800 ribu untuk gaji pokok

dan Bonus setiap mendapatkan pembeli. Usaha terakhir adalah setiap pembeli

diberi pelayanan yang ramah dan chasing dari kaca mata dan Lensa yang dipesan

berisikan informasi alamat usaha dan kontak yang bisa dihubungi.

g)Teknis Pemasaran

12
Usaha Optik Indonesia memberikan pelayanan gratis untuk periksa mata dan

hanya membeli persediaan bahan baku hanya jika stok di toko sudah mulai menipis.

3.1.2 Aspek Pemasaran

Kebanyakan orang beranggapan bahwa pemasaran dan penjualan

merupakan hal yang sama. Pada kenyataannya dua bentuk kegiatan tersebut

sangat berbeda. Pemasaran adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan

yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan: produk, struktur harga,

kegiatan promosi dan sistem distribusi. Manfaat pemasaran adalah memaksimalkan

konsumsi, memaksimalkan kepuasan konsumen, dan memaksimalkan kualitas

hidup (Wisnubroto, 2013).

Menurut aspek pasar berfungsi untuk menghubungkan manajemen suatu

oraganisasi dengan pasar yang bersangkutan melalui informasi. Selanjutnya,

informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi kesempatan dan permasalahan yang

berkaitan dengan pasar dan pemasaran. Aspek pasar dalam studi kelayakan suatu

usulan proyek bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu, umunya membatasi

penekanan pada analisis maslah prakiraan, penawaran, dan permintaan, pangsa

pasaar, dan strategi pemasaran. Kajian aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk

mengetahui keadaan objek dimasa lalu dan masa kini, sedangkan tujuan pemasran

adalah untuk mengendalikan pasar di masa akan datang (Subagyo, 2007)

Berdasarkan data yang didapat dari survey di lapangan. Ada beberapa poin

yang dapat diperoleh antara lain yakni:

13
a) Segmentasi Pasar

Usaha Optik Indonesia mengambil segmentasi pasar berdasarkan tempat

usaha,yaitu Mahasiswa dari universitas terdekat dan yang tinggal disekitar tempat

usaha, lalu masyarakat yang tinggal di daerah tempat usaha.

b) Sasaran Pasar

Usaha Optik Indonesia memiliki perencanaan memperluas lagi informasi

(promotion), terutama pada cabang ke 2 di Jl. Joyo Sari, Merjosari, Kec. Lowokwaru,

Kota Malang, Jawa Timur 65144. Karena lokasinya yang tidak seramai dari segi

segmentasi pembeli yang dating dari usaha utama di Jl. Raya Tlogomas No.46 C,

Tlogomas, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144.

c) Posisi Pasar

Alasan ibu Mubtadin memilih usaha optic adalah ibu Mubtadin Dan almarhum

pak yoyok memiliki basic ilmu di bidang optik dan didukung oleh beberapa teman

beliau yang memiliki kompetensi di bidang optic

d) Strategi Pemasara

Sebelum usaha Optik Indonesia sukses seperti saat ini dan memiliki cabang,

strategi pemasaran yang di lakukan pada saat itu hanyalah bermodal keyakinan,

modal yang seadanya, serta kemampuan di bidang optik. Keyakinan yang muncul

akibat melihat mahasiswa atau pelajar pada waktu itu sudah banyak yang

menggunakan alat bantu penglihatan kaca mata atau kontak lens. Promosi yang

dilakukan juga hanya seadanya dengan tujuan memperkenalkan jasa periksa mata

gratis kepada saudara, tetangga, dan masyarakat sekitar.

Setelah usaha maju seperti saat ini, ibu Mubtadin Memberikan delegasi 50%

tugas pemimpin usaha kepada ke dua anaknya, dikarenakan suami ibu Mubtadin

14
Yakni bapak Yoyok telah meninggal dunia. Usaha yang dilakukan saat ini adalah

memperbaiki jasa pelayanan dan menjadikan cabang ke dua untuk sesukses toko

utama.

e) peramalan dimasa yang akan dating

Menurut mas Syaddad Prospek usaha Optik akan terus dibutuhkan oleh

masyarakat, baik remaja, dewasa, pekerja, maupun para lansia. Karena saat

masyarakat sudah menggunakan kaca mata atau kontak lens, sebenarnya mata

mereka sudah mengalami kerusakan dan tidak bisa disembuhkan total. Cara paling

efektif dalam megurangi kerusakan pada mata adalah dengan operasi kornea.

Oleh karena itu mas Syaddad Yakin bahwa meski usahanya sudah tidak

dipimpin langsung oleh ibunda, namun tetap memliki eksistensi di masyarakat.

f) Estimasi Pasar

Dimasa yang akan dating, mas haddid memperkirakan bahwa usaha Optik ini

tetap eksis dikalangan masyarakat. Dikarenakan, pola hidup terutama remaja sering

menyebabkan resiko kerusakan mata semakin tinggi, yakni sering bermain game

online dengan jangka waktu lama, membaca di ruang gelap dan dengan posisi yang

salah, dan kurangnya mengkonsumsi vitamin untuk kesehatan mata

3.1.3 Aspek Hukum

Untuk memulai studi kelayaan suatu usaha pada umumnya dimulai dari asek

hukum, meskipun banyak yang melakukan dengan aspek lain. Tujaun dari aspek

hukum adalah untuk meniliti ke abshana, kesempuranaan dan keaslian dokumen

yang dimiliki. Dokumen yang perlu diteliti adalah badan hukum, izin yang dimiliki,

15
sertifikat tanah, dan dokumen lainnya yang mendukung kegiata usaha tersebut

(Subagyo, 2007).

Aspek hukum juga menaungi masalah masalah yang akan dihadapi oleh

usaha tersebut di masa sekarang dan masa yang akan datang. Seperti persaingan

dalam dunia bisnis atau usaha. Persaingan yang terjadi akibat menjalankan usaha

yang sama, dalam daerah yang sama, dan segmentasi yang sama, sehingga

menjadikan suatu masalah dalam sebuah usaha. Hal ini dapat diselesaikan maupun

di hindari apabila melalui prosedur yang sesuai (Muhammad, 2001)

Usaha Ibu mubtadin Telah memiliki surat dari badan hukum. Namun, untuk

kelengkapan dan surat izin apa saja bersifat rahasia. Namun, mas haddid sudah

mengkonfrimasi jika usaha yang sedang dijalankan sudah mengantongi semua jenis

surat izin yang diperlukan.

3.1.4. Aspek Manajemen dan Organisasi

Aspek manajemen dan organisasi menurut Dwi (2012), merupakan aspek

yang cukup penting dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu

usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan

manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami

kegagalan. Baik menyangkut masalah SDM maupun menyangkut rencana

perusahaan secara keseluruhan haruslah disusun sesuai dengan tujuan

perusahaan. Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidah-

kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini

akan tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen.Masing-

masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, akan tetapi harus dilaksanakan

16
secara berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi lainnya

sangat erat. Apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalankan secara baik, maka

jangan diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk keperluan studi

kelayakan bisnis yang perlu dianalisis adalah bagaimana fungsi-fungsi manajemen

seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan diterapkan

secara benar. Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah proses menentukan arah yang

akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Dalam proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan,

kapan dan bagaimana melakukannya serta dengan caraapa hal tersebut

dilaksanakan.

2. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah proses mengelompokan

kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-perkerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah

supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang dan tanggung jawab serta

hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.

3. Pelaksanaan (Actuating) Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk

menjalakan kegiatan/pekerjaandalam organisasi. Dalam menjalakan organisasi para

pimpinan/manajer harus menggerakkan bawahannya (para karyawan) untuk

mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengancara memimpin, memberi

perintah, memberi petunjuk dan memberi motivasi.

4. Pengawasan (Controlling) Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan

menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses

tersebut terjadi penyimpangan, maka akan segera dikendalikan. Berdasarkan data

17
yang didapat dari survey di lapangan, ada beberapa poin yang dapat diperoleh

antara lain:

1. Perencanaan

Usaha Optik Indonesia ini pada awalnya tidak memiliki perencanaan yang

matang untuk mendirikan usaha Optik. Hanya bermodal keyakinan, kemampuan,

dana seadanya dan peluang usaha.

2. Pengorganisasian

Sturktur organisasi usaha Optik Indonesia ini memiliki struktur usaha yang

sederhana, yakni kepala usaha/owner, kemudian staff ahli dan bagian distributor.

Meski sudah termasuk usaha yang sukses, namun karena pekerjaan yang tidak

terlalu banyak dan rumit maka usaha ini cukup dijalankan dengan sedikit orang.

3. Pelaksanaan

Produk usaha ini pelaksanaan pemasarannya menggunakan pelayanan jasa

yang rama dan produk menjangkau semua segmentasi pasar yang ada dan pembeli

yang berfariasi. Pembeli yang datang dikarenakan sudah mendapat rekomendasi

dari pembeli sebelumnya, melihat iklan di media social, dan karena harga dari

produk terjangkau.

4. Pengawasan

Usaha Optik Indonesia ini belum memiliki system pengawasan yang ketat,

seperti orang terpercaya dan cctv. Pengawasan sepenuhnya di serahkan oleh Ibu

Mubtadin kepada kedua anaknya untuk memantau perkemabangan dan juga

kendala yang dihadapi oleh para pegawai nya.

Organisasi adalah unit sosial, terdiri dari sekelompok orang yang berinteraksi untuk

mencapai rasionalitas tertentu. Sebagai unti sosial, organisasi terdiri dari orang-

18
orang dengan latar belakang sosial ekonomi, budaya, dan motivasi yang berbeda.

Pertemuan budaya dan motivasi orang-orang dari berbagai latar belakang yang

berbeda mempengaruhi perilaku individual dan menimbulkan problem dalam proses

keorganisasian kerena menyebabkan terjadinya benturan nilainilai individual yang

dapat menjadi faktor pengganggu dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Oleh

karena itu setiap organisasi perlu menciptakan nilai-nilai yang dianut bersama untuk

membangun system keorganisasian guna menyeragamkan pemikiran dan tindakan

serta mengubah perilaku individual ke perilaku organisasional (Widiyawati, 2013).

3.1.5 Aspek Lingkungan

AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha

dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi

proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan

pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan

hidup. Dengan melalui studi AMDAL diharapkan usaha dan/atau kegiatan

pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam secara

efisien, meminimumkan dampak negatip dan memaksimalkan dampak positip

terhadap lingkungan hidup (Mukono, 2005).

Penilaian resiko lingkungan merupakan sebuah proses untuk pengumpulan,

pengorganisasian, analisis untuk mengestimasi kemungkingan dan ketidakpastian

dampak yang tidak diinginkan pada lingkungan (manusia, organisme, dan

populasilainnya). Penilaian resiko didasarkan pada pemahaman bahwa keputusan

diambil dibawah kondisi ketidakpastian serta kemauan dari ketergantungan keluaran

19
(output) serta mendapatkan kemungkinan manfaat sebaik-baiknya. Penilaian resiko

lingkungan adalah sebuah dokumen yang secara garis besar berisi gabungan resiko

kesehatan melalui paparan kontaminan lingkungan pada suatu tempat dan

menentukan justifikasi untuk mengambil langkah remediasi atau pemindahan

kontaminan (Susan, 2007).

Usaha Optik Indonesi ini tidak menimbulkan atau menciptakan Limbah,

karena bahan baku yang digunakan hanya alat periksa mata, lensa, dan frame.

Sehingga tidak menimbulkan limbah untuk masyarakat.

3.2 Analisis Deskriptif Kuantitatif

3.2.1 Aspek Keuangan

Berdasarkan data observasi yang diperoleh dari aspek keuangan dan

perkiraan biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost) yang secara tidak

langsung diberikan gambaran oleh Bapak Indra, maka diperoleh data biaya tetap,

biaya variabel dan penerimaan perusahaan Siomay Yamois (terlampir):

a. Analisis Jangka Pendek

1. Biaya produksi

Biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak teap. Biaya tetap adalah biaya

yang dikeluarkan oleh pengusaha yang besarnya tidak tergantung pada jumlah

produksi.

TC = FC+ VC

20
Keterangan :

TC = Total Cost (Biaya Total)

FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)

VC = Variable Cost (Biaya Variabel)

2. Keuntunga

= TR - TC

Keterangan:

= Keuntungan

TR = Total penerimaan

TC = Total biaya

3. BEP

Rumus yang digunakan untuk mengetahui BEP yaitu :

FC
BEP=
( PVC )

Keterangan :

FC = Biaya Tetap (Fixed Cost)

P = Harga Jual Per Unit

VC = Biaya Variabel (Variabel Cost)

b. Analisis Jangka Panjang

21
1. Rentabilitas Usaha

Perhitungan rentabilitas dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

R = ( L / M ) x 100%

R = Rentabilitas (100%)

L = Jumlah keuntungan yang diperoleh selama periode tertentu (Rp)

M = Modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba (Rp)

2. Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)

Rumus R/C Ratio adalah sebagai berikut:

R/C Ratio = TR / TC
Keterangan :

TR = Total Penerimaan (Total Revenue)

TC = Total Biaya (Total Cost)

Kriterianya adalah:

Apabila nilai R/C > 1, maka usahanya menguntungkan

Apabila nilai R/C = 1, maka usahanya impas

Apabila nilai R/C < 1, maka usahanya rugi

22
3. Payback Period (PP)

Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda Payback

Period

PP = n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun

Keterangan =

n =Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup

investasi mula-mula

a = Jumlah investasi mula-mula

b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n

c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama Payback

Period

Payback Peiod=(investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun

Periode pengembalian lebih cepat : layak

Periode pengembalian lebih lama : tidak layak

Jika usulan proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang lebih

cepat yang dipilih

4. ROI

Salah satu cara untuk menghitung ROI adalah membagi laba bersih (return) dengan

jumlah yang diinvestasikan adalah sebagai berikut:

ROI = ( Total Penjualan Investasi ) / Investasi x 100%

23
5. IRR

Interval Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian

hasil intern. Ada 2 cara yang digunakan untuk mencari IRR. Cara pertama untuk

mencari IRR adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

I1 = tingkat bunga 1 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1)

I2 = tingkat bunga 2 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2)

NPV1 = Net Present Value 1

NPV2 = Net Present Value 2

6. NPV

Net Present Value (NPV) nilai bersih sekarang merupakan perbandingan

antara PV kas bersih (PV of Preocess) dengan PV investasi (capital outlay) selama

umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan Net

Present Value (NPV).

Untuk menghitung NPV, terlebih dahulu kita harus tau berapa PV kas

bersihnya. PV kas bersih dapat dicari dengan jalan membuat dan menghiting dari

cast flow perusahaan selama umur investasi tertentu.

Rumusan yang biasa digunakan dalam menghitung NPV adalah sebagai

NPV = I0 + I1/(1+r) + I2/(1+r)^2 + I3/(1+r)^3 + .+ In/(1+r)^n

Setelah memperoleh hasil-hasil dengan:

NPV positif, maka investasi diterima, dan jika

NPV negatif, sebaiknya investasi ditolak

24
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarakan hasil Praktikum Evaluasi Proyek Perikanan yang dilaksanakan

pada usaha Optik Indonesia dapat disimpukan sebagai berikut :

1. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi kelayakan

suatu usaha antara lain adalah aspek teknis, aspek hukum, aspek pasa dan

pemasaran, aspek manajemen, aspik sosial ekonomi, dan aspek lingkungan.


2. Berdasarkan analisis jangka pendek maupun panjang, Usaha Siomay

Yamois dapat dikatakan layak, karena memiliki Nilai R/C rasio 6,006.

Keuntungan sebesar Rp 54.177.800 Nilai rentabilitas sebesar 500,62%. NPV

sebesar 122.522,606 NET B/C sebesar 249992606,47. Internal Rate of

Return sebesar 79%. Payback Period sebesar 1,32.

4.2 Saran

Saran untuk praktikum kedepannya sebaikya diberikan beberapa contoh

usaha yang mengizinkan adanya keterbukaan mengenai surat izin apa saja yang di

perlukan dalam merencanakan suatu usaha.

25
DAFTAR PUSTAKA

Basuki,H. 2006. Penelitian Kualitatif Ilmu Ilmu Kemanuniaan dan Budaya. Jakarta:
Penerbit Gunadama
Febriani, F. 2013. Pengaruh Motivasi Kewirausahaan Terhadap tingkat Partisipasi
Berwirausaha. Universitas Pendidikan Indonesia.
Husnan, S dan Suwarsono, Mohammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Edisi
Ketiga. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit Unit Penerbit dan
Pencetakan. Kasmir dan Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 2.
Kencana, Jakarta.
Mukono, H.J. 2005.Kedudukan AMDAL dalam Pembangunan Berwawasan
Lingkungan yang Berkelanjutan (Sustainable Development).Jurnal
Kesehatan Lingkungan, Vol. 2, No. 1: 19 28.
Muhammad, A. 2002. Hukum Perusahaan Indonesi. Bandung : Citra Aditya Bakti.
Ningrum, F.A.K. 2015. Analisis Pengamen jalanan di Kota Surakarta. Skripsi.
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Poerwandari, E.K. 2011. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia.
Jakarta.
Utami, Hestty P.. 2007. Mengenal Cahaya dan Optik. Ganeca Exact. Bekasi. 77 hlm.
Sugiono.2013.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung:Alfabeta.
Sugiono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kualitatisf dan
kuantitatif). Penerbit CV. Alfabeta. Bandung.
Suryaman, Maman. (2006) Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Skripsi, Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang.
Susan, D.M.S. (2007). Environmental Risk Assessement, Departement of
Health & Human services, Centennial Mall South, Nebraska 68509.
Tjiptono,F. 2002. Stategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
Widiyawati. 2013. Hubungan Budaya Organisasi dengan Efektivitas Kerja pada
Rumah Sakit Umum Stella Maris Kota Makassar. SKRIPSI. Universitas
Hassanudin.
Wisnubroto, Petrus. 2013. Strategi pemasaran guna meningkatkan volume
penjualan dengan pendekatan technology atlas project method. Jurnal
Teknologi. Vol 6 (2).

26
Daftar Pertanyaan Dalam Wawancara Kelompok 19 Dengan Usaha Optik Indonesia

Aspek Hukum
Pertanyaan = Usaha yang saudara sudah berkembang ini telah memiliki saurat izin
apa saja?
Aspek Pasar dan Pemasaran
Pertanyaan = Siapa saja yang sering menjadi konsumen produk saudara?
Pertanyaan = Dimana saja daerah pemasaran dari produk saudara?
Pertanyaan = Apakah setiap bulan atau tahun terjadi peningkatan dari permintaan
dan jasa saudara?
Pertanyaan = Jika iya, apakah memesan atau datang langsung ke tempat pembelian
bahan baku?
Aspek Keuangan
Pertanyaan = Berapa keuntungan yang saudara peroleh dalam satu bulan?
Pertanyaan = Berapa upah yang saudara yang di terima oleh pegawai?
Aspek Teknis
Pertanyaan = Apakah saudara membeli bahan baku sesuai permintaan atau secara
continue?
Pertanyaan = Mengapa memilih lokasi tersebut menjadi tempat usaha?
Pertanyaan = Bagaimana awal mulai memulai usaha teresebut?
Pertanyaan = Bagaimana cara saudara membuat pelanggan menjadi puas akan
pelayanan usaha saudara?
Pertanyaan = Berapa jumlah pegawai yang bekerja?
Pertanyaan = Apakah ada keinginan untuk membuka cabang atau usaha lain?
Aspek Manajemen
Pertanyaan = Bagaimana struktur organisasi usaha saudara?
Pertanyaan = Bagaimana cara pemilik mengawai kinerja pegawai saat bekerja?
Aspek Sosial Ekonomi
Pertanyaan = Pegawai saudara berasal dari mana?
Pertanyaan = Apakah ada konsumen dari saudara atau masyarakat sekitar?
Aspek Lingkungan
Pertanyaan = Apakah usaha saudara menimbulkan limbah?

27
Harga Umur
N Jumla Harga Nila
Jenis Barang Satuan Teknis
O h Total Ken
(Rp) (Thn)
Penyusut
(Unit) (Rp) an

Etalase Lengkap + 170000 17,000,0 3,400,00


1 Meja Kasir 1 00 00 5 0 170

2 Kursi Bundar 6 150000 900,000 5 180,000 9,00

3 Kaca Bundar (kecil) 4 100000 400,000 5 80,000 4,00

4 Kaca Besar 2 275000 550,000 5 110,000 5,50

Alat tes mata 250000 2,500,00


5 electrik 1 0 0 5 500,000 25,0
Alat tes plus
minum mata ( 1 422500 4,225,00
6 set) 1 0 0 5 845,000 42,2

266000 2,660,00
7 Lensometer 1 0 0 5 532,000 26,6

355000 35,500,0 7,100,00


8 Autorefractometer 1 00 00 5 0 355

63,735,0 12,747,0
TOTAL 00 00 637

28
Biaya Tetap (fixed cost)
N Jenis Biaya
O Tetap Nilai (Rp)
1 Penyusutan 1,267,200
3 Pajak 1,950,000
4 Tenaga Kerja 2,000,000
TOTAL 5,217,200
Biaya Variabel (variable cost)
N Jenis Biaya
O Variabel Nilai (Rp)
1 Alat perawatan 500,000
2 Transportasi 105,000
3 Lensa + frame 5,000,000
TOTAL 5,605,000
V /unit 862
TC 10,822,200

29
Penerimaan
N
o Data Nilai
1 Harga 10000
2 Beli 6500

Penerimaan 65,000,000

Analisis Jangka Pendek


NO Usaha KJA Hasil Analisis Keterangan
1 Modal Tetap 63,735,000 Modal Sendiri
2 Modal Kerja 10,822,200 Modal Sendiri
Total Biaya
3 (TC) 10,822,200 Modal Sendiri
Penerimaan
4 (TR) 65,000,000 Penerimaan Total/ta
5 R/C Ratio 6.006 >1 (menguntungk
6 Keuntungan 54,177,800 > 0 (menguntungk
> 12% (tingkat su
7 Rentabilitas 500.62% bunga) layak
8 BEP Sales 5,217,269
9 BEP Unit 1491

30
NO URAIAN
0 1
0.1
2 Df (12%) 1.00
i Inflow (Benefit)
Hasil Penjualan
Nilai Sisa
Gross Benefit(A)
PVGB
Jumlah PVGB
ii Outflow(Cost)
Investasi Awal 63,735,000
Penambahan Investasi
Biaya Operasional
Gross Cost (B) 63,735,000
PVGC 63,735,000
Jumlah PVGC
Net Benefit (A-B) -63,735,000
PVNB -63,735,000
iii NPV 122,522,606 > 0 (layak)
iv Net B/C 249992606.47 > 1 (layak)
v IRR 79% > 12% suku bunga deposito (
vi PP 1.32 lama waktu pengembalian Inv

31

Anda mungkin juga menyukai