Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS BUCKET BUNGA

Dosen Pengampu : Dra, MURYATI, SE., ME. Si

Disusun oleh :

RAHMA DONA

(21101035303486)

FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS GRAHA KARYA MUARA BULIAN

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas proposal yang berjudul "ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA AYAM
GEPREK PADA AYAM GEPREK CAK GONDRONG, DI KABUPATEN BATANG HARI"
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Studi Kelayakan Bisnis bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra, MURYATI, SE., ME. Si selaku Dosen
Studi Kelayakan Bisnis. Penulis menyadari mproposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Muara Bulian, juli 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ……………………………………….….………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………..….………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………..………………………………… 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………………..……………….. 1

1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………..……………….. 2

1.3. Tujuan …………..………………………………………………………..…………… 2

1.4 Manfaat ……………………………………….……………..………………………. 2

1.5 Metode Penelitian .................................................................................................

1.6 Landasan Teori .....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………….….. 3

2.1. Menilai Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis

2.2 Menghitung dan Menganalisa Kriteria Investasi

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………… 9

3.1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 9

3.2. Saran …………………………………………………………………………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………. 9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Studi kelayakan bisnis adalah studi yang dilakukan untuk mengukur kelayakan suatu
peluang bisnis. Studi kelayakan bisnis berfokus mengidentifikasi potensi masalah dalam
bisnis, agar usaha yang akan dijalankan dapat bertahan lama dan jauh dari sebuah kerugian.

Menurut Suliyanto (2010) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang


bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak.
Sebuah ide bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat mendatangkan
manfaat yang lebih besar bagi semua pihak (stake holder) dibandingkan dampak negatif yang
ditimbulkan.

Pada era Globalisasi saat ini membuat masyarakat dengan cepat mengikuti
perkembangan zaman. Hal ini mengakibatkan manusia untuk semakin berinovasi dan
mengeluarkan ide baru agar memberi kemudahan serta memecahkan masalah
dikehidupannya sehari-hari. Kreatifitas manusia mulai diuji seiring dengan persaingan
diantara mereka. Saat ini banyak bermunculan produk barang dan jasa yang menawarkan
berbagai ke unikan dan kelebihan masing-masing. Bisnis diartikan sebagai usaha yang
memperoleh keuntungan sesuai tujuan dan target dalam berbagai bidang, baik dilihat dari
segi kuantitas, kualitas maupun waktunya.

Keuntungan merupakan tujuan utama dalam dunia bisnis baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Keuntungan yang dimaksud adalah keuntungan finansial. Besarnya
keuntungan ditetapkan sesuai target dan batas waktunya. Konsumen mempunyai banyak
alternatif pilihan dalam menggunakan produk barang dan jasa tersebut. Tidak terkecuali
terhadap gaya hidup masyarakat yang membutuhkan jasa pembuatan aksesoris salah satunya
yaitu jasa dalam pembuatan buket bunga sebagai inovasi baru bagi penrajin saat ini.

Buket bunga atau yang dikenal dengan sebutan bunga tangan adalah sekumpulan
bunga yang disusun menjadi sebuah rangkaian bunga. Biasanya karangan bunga ini
digunakan diacara pernikahan dimana pengantin wanita membawa sebuah buket sebagai
aksesoris. Pada saat ini rangkaian bunga tidak hanya digunakan untuk acara pernikahan saja,

3
tetapi kini juga digunaka dalam acara spesial lainnya seperti acara ulang tahun, hari hasih
sayang, acara wisuda untuk pelajar atau mahasiswa serta acara lainnya yang diberikan
sebagai buah tangan ucapan selamat pada hari spesial seseorang. Buket bunga untuk acara
tersebut awalnya hanya menggunkan bunga asli kini seiring perkembangan zaman
kekreatifanpun ikut berkembang bagi para pengrajin dengan menciptakan inovasi baru dalam
sebuah rangkaian bunga yang tidak hanya berfokus pada bahan bunga asli saja akan tetapi
kini juga menyediakan rangkaian dengan menggunakan bunga artificial atau bunga tiruan.
Dengan adanya pengganti bunga tiruan tersebut selain awet harganya juga tergolong relatif
lebih murah dari pada bunga segar.

1.2 Masalah Penelitian

Dari latar belakang diatas, dapat kita ambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1.2.1. Bagaimana analisis kelayakan pengembangan usaha bucket bunga (nice bucket) apabila ditinjau
dari berbagai aspek.

1.2.2. Bagaimana analisis kelayakan modal kerja dan investasi pada usaha bucket bunga (nice bucket)
apabila ditinjau dari berbagai kriteria.

1.3. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, dapat kita ambil beberapa tujuan sebagai berikut:

1.3.1. Untuk megetahui analisis kelayakan pengembangan usaha bucket bunga (nice bucket) apabila
ditinjau dari berbagai aspek.

1.3.2. Untuk mengetahu analisis kelayakan modal kerja dan investasi pada usaha bucket bunga (nice
bucket) apabila ditinjau dari berbagai kriteria.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

1.4.1. Bagi penulis, Dapat memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis

1.4.2. Dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan Studi Kelayakan Bisnis pada usaha bucket bunga
(nice bucket) dan usaha-usaha lainnya.

1.5 Metode Penelitian

4
Metode penelitian adalah suatu proses atau cara yang dipilih secara spesifik untuk
menyelesaikan masalah yang diajukan dalam sebuah penelitian. Dan menurut Prof. Dr. Sugiyono,
Pengertian metode penelitian ialah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu, Adapun metode penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu metode kuantitatif dan
kualitatif.

1.5.1 Jenis Penelitian

Dalam sebuah penelitian memerlukan beberapa jenis dan sumber data agar dapat dengan
mudah meneliti kelayakan suatu usaha.

1.5.2 Jenis dan sumber data

1. 5.2.1 jenis data

Macam data ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

A. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang bisa diukur, diberi nilai numerik, dan dihitung. Data
ini cocok digunakan untuk analisis statistik. Data kuantitatif sendiri bisa berupa continuous data atau
discrete data. Adapun metode pengumpulan data kuantitatif yaitu :

B. Data Kualitatif

Data kualitatif didefinisikan sebagai data yang mendekati dan mencirikan sesuatu. Data
ini dapat diamati dan dicatat. Tipe data ini bersifat non-numerik. Jenis data ini dikumpulkan
melalui metode observasi, wawancara satu lawan satu, melakukan focus group, dan metode
serupa. Data kualitatif dalam statistik disebut juga sebagai data kategorikal – data yang dapat
disusun secara kategoris berdasarkan atribut dan sifat dari suatu hal atau fenomena. Adapun
metode pengumpulan data kualitatif yaitu :

1.5.2.2 Sumber Data

Dalam pengumpulan sumber data, peneliti melakukan pengumpulan sumber data


dalam wujud data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data Primer Data Primer ialah jenis dan sumber data penelitian yang di peroleh
secara langsung dari sumber pertama (tidak melalui perantara),baik individu maupun kelompok. Jadi
data yang di dapatkan secara langsung.Data primer secara khusus di lakukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Penulis mengumpulkan data primer dengan metode survey dan juga metode
observasi. Metode survey ialah metode yang pengumpulan data primer yang menggunakan

5
pertanyaan lisan dan tertulis.Penulis melakukan wawancara kepada pemilik usaha woodshouse untuk
mendapatkan data atau informasi yang di butuhkan. Kemudian penulis juga melakukan pengumpulan
data dengan metode observasi. Metode observasi ialah metode pengumpulan data primer dengan
melakukan pengamatan terhadap aktivitas dan kejadian tertentu yang terjadi. Jadi penulis datang ke
tempat usaha woodshouse untuk mengamati aktivitas yang terjadi pada usaha tersebut untuk
mendapatkan data atau informasi yang sesuai dengan apa yang di lihat dan sesuai dengan
kenyataannya.

A. Aspek Pasar dan Pemasaran


B. Aspek Teknis atau Operasi
C. Aspek Manajemen dan Organisasi
D. Aspek Hukum
E. Aspek Ekonomi dan Amdal
F. Aspek Keuangan

2. Data Sekunder

Data Sekunder Data Sekunder merupakan sumber data suatu penelitian yang di
peroleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (di peroleh atau dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder itu berupa bukti,catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip atau
data dokumenter. Penulis mendapatkan data sekunder ini dengan cara melakukan permohonan ijin
yang bertujuan untuk meminjam bukti-bukti transaksi pada usaha woodshouse dan buku yang di
gunakan untuk pencatatan transaksi setiap harinya.

1.5.3 Metode pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah metode yang dipakai untuk mengumpulkan data-
data penelitian. Artinya, dalam menulis maupun membuat karya ilmiah, penulis harus
menentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dan tepat.

1.5.3.1 Riset perpustakaan

Penelitian kepustakaan merupakan metode dalam pencarian, mengumpulkan


dan menganalisis sumber data untuk diolah dan disajikan dalam bentuk laporan
Penelitian Kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah jenis penelitian kualitatif yang pada
umumnya dilakukan dengan cara tidak terjun ke lapangan dalam pencarian sumber datanya.
Penelitian kepustakaan juga dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan hanya
berdasarkan atas karya-karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang sudah maupun yang

6
belum dipublikasikan. Adapun metode yang dapat digunakan dalam penelitian kepustakaan,
antara lain:

1.5.3.2. Riset lapangan

Penelitian lapangan merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan
kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Penelitian lapangan biasa dilakukan untuk
memutuskan ke arah mana penelitiannya berdasarkan konteks.

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan melibatkan diri dalam suatu kelompok yang ingin
diteliti/dianalisis. Misalnya, kamu ingin mengetahui bagaimana perilaku seseorang
saat berbelanja di pasar tradisional. Maka kamu akan terjun langsung ke lapangan
(pasar) untuk memperhatikan perilaku orang-orang lalu mencatatnya sebagai data.

2. Wawancara

Interview atau wawancara adalah metode pengumpulan data kualitatif yang paling
umum digunakan. Di sini, kamu akan mewawancarai satu-persatu narasumber yang
memenuhi kualifikasi penelitian.

3. Kuesioner

Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden secara


langsung maupun tidak langsung. Kuesioner termasuk aspek penting dalam penelitian
yang terdiri dari serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi dari
responden.

1.6 Landasan teori

7
1.6.1 Studi kelayakan bisnis

1.6.1.1 Pengertian studi kelayakan bisnis

Studi kelayakan bisnis adalah kegiatan membahas kelayakan suatu usaha. Penentuan
studi kelayakan bisnis penting dilakukan sebelum menulis rencana bisnis. Fokus studi
kelayakan bisnis adalah identifikasi potensi masalah kritis seperti bagaimana dan di mana
bisnis akan dijalankan.

1.6.1.2 Manfaat studi kelayakan bisnis

1. Mempermudah perencanaan bisnis

2. Melancarkan pelaksanaan bisnis

3. Memperkecil risiko kerugian

4. Mempermudah pengawasan

5. Mempermudah pengendalian

1.6.1.3 Tujuan studi kelayakan bisnis

Tujuan studi kelayakan bisnis adalah untuk mengukur peluang keberhasilan suatu
usaha di masa mendatang. Sehingga, pengusaha dapat menilai apakah bisnis tersebut layak
dijalankan atau tidak.

1.6.2 Aspek-aspek studi kelayakan bisnis

Aspek- aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek hukum, aspek pasar,
dan pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/operasional, aspek manajemen dan organisasi,
aspek dampak lingkungan, aspek ekonomi dan sosial.

1.6.2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

Dalam aspek pasar dan pemasaran, secara sederhana pasar atau market adalah tempat
bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Saat ini, pasar dapat
berbentuk fisik dan virtual. Contoh pasar yang memiliki bentuk fisik adalah toko atau

8
gerai yang memungkinkan penjual dan pembeli melakukan transaksi secara tatap muka
atau secara langsung. Sedangkan contoh, pasar virtual atau online adalah web e-
commerce dimana transaksi dilakukan dengan bantuan teknologi serta koneksi internet.
Dalam studi kelayakan bisnis, aspek pasar merupakan aspek yang berkaitan dengan
kondisi pasar dari bidang industri yang dijalankan oleh sebuah bisnis. Aspek pasar yang
dianalisa biasanya akan meliputi beberapa hal utama yaitu:
 Permintaan pasar terhadap produk yang akan dijual
 Tingkat persaingan dan strategi pesaing dalam memasarkan produk.
 Segmentasi pasar

Sedangkan dalam aspek pasar dan pemasaran, pemasaran sendiri berarti serangkaian
aktivitas, intuisi, dan proses yang dilakukan untuk mengkomunikasikan penawaran
yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, atau masyarakat luas. Dalam melakukan
studi kelayakan, aspek pemasaran memegang peran penting sehingga suatu bisnis
dapat mengembangkan produknya dari sisi pemasaran. Pemasaran diperlukan untuk
semua jenis bisnis baik bisnis besar maupun bisnis kecil. Untuk menganalisis aspek
pemasaran, terdapat 4 aspek penting yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Segmentasi pasar

Segmentasi Pasar adalah penelitian untuk menentukan bagaimana perusahaan membagi


pelanggan kelompok yang lebih kecil berdasarkan karakteristik tertentu seperti usia,
pendapatan, jenis kelamin, strata sosial, dan lain-lain. Selanjutnya, perusahaan akan
mengevaluasi berbagai segmen pasar yang ada dan memutuskan segmen mana yang
akan menjadi sasaran utama. Saat melakukan evaluasi segmen pasar, perusahaan akan
memperhatikan berapa potensi laba yang akan didapat dari masing-masing segmen
tersebut. Dengan mengetahui segmentasi pasar secara jelas, perusahaan dapat menjalankan
strategi pemasaran dan penjualan produk dengan lebih optimal. Dengan demikian,
perusahaan akan memiliki peluang besar untuk memperoleh keuntungan yang lebih
besar.

2. Bauran pemasaran

9
Selain memperhatikan berbagai aspek pasar dan pemasaran, sebuah bisnis juga perlu
memperhatikan langkah-langkah penting untuk menentukan strategi pemasaran. Salah
satu strategi yang populer dan banyak dikenal adalah marketing mix atau bauran
pemasaran
Marketing mix atau bauran pemasaran mengacu pada serangkaian tindakan ataupun strategi
yang digunakan untuk memasarkan jasa atau produk yang mereka tawarkan di pasar. Di
dalam marketing mix ini terdapat kumpulan variabel pemasaran yang digabungkan dan
dikendalikan oleh sebuah perusahaan sehingga perusahaan dapat menghasilkan respon yang
diinginkan dari target market yang telah ditentukan. Variabel tersebut dikenal dengan konsep
4P. Marketing Mix 4P adalah ;

1. Product (produk)
Product atau produk adalah segala sesuatu yang dapat dijual oleh perusahaan baik dalam
bentuk barang, layanan, ataupun produk digital. Pada variabel ini, perusahaan perlu
merancang strategi agar produk yang dikembangkan sesuai dengan target market dituju
sehingga produk dapat memuaskan konsumen sekaligus meningkatkan keuntungan
perusahaan untuk jangka waktu yang panjang.

2. Price (harga)
Price atau harga merupakan biaya yang perlu dikeluarkan oleh konsumen untuk bisa
menggunakan produk yang ditawarkan. Karena harga turut mempengaruhi laku tidaknya
suatu produk maka perusahaan perlu melakukan strategi dalam penetapan harga. Perusahaan
perlu memastikan beberapa hal sebelum menentukan harga produk, contohnya seperti:
 Harga produk dapat memberi keuntungan pada bisnis
 Harga produk dibandingkan dengan pesaing bisnis
 Seberapa sensitif pelanggan atau target market terhadap harga

3. Place (tempat)

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah tempat atau lokasi usaha. tentunya harus mencari
tempat usaha yang strategis, terutama untuk para pengusaha bisnis offline. Lokasi yang
strategis maksudnya adalah tempat yang ramai dikunjungi orang atau biasanya tempat
tersebut ramai dilalui orang. Dengan banyak orang yang lewat, calon pelanggan bisa merasa

10
tertarik untuk mengunjungi usaha tersebut. ditambah lokasinya yang mudah ditemukan.
Tentunya tempat juga memiliki beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti:

o Jenis tempat
o Saluran distribusi
o Penangan produk
o Logistik
o Jumlah kompetitor di area usaha

4. Promotion (promosi)

Strategi pemasaran promosi memiliki dua tujuan, yang pertama, meningkatkan brand
awareness dari bisnis agar orang-orang bisa tahu mengenai usaha yan didirikan. Kedua,
membujuk para pelanggan untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Strategi
promosi dengan demikian akan mencakup berbagai cara yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan audiens target. Bauran promosi yang efektif tentunya akan
mengundang lebih banyak pelanggan dan bisa meningkatkan angka penjualan produk. Hal
yang perlu diperhatikan dalam melakukan promosi:

o Waktu melaksanakan promosi


o Media promosi yang digunakan
o Menganalisis cara kompetitor promosi

1.6.2.2 Aspek Teknis atau Operasi

Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian untuk kelayakan terhadap
aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Hal – hal yang perlu diperhatikan
dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak(layout), penyusunan
peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi.

Tujuan Aspek Teknis atau Operasional


1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk
lokasi pabrik, gudang, cabang maupun kantor pusat.
2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses
produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi.

11
3. Agar perusahaan bisa menentukan metode teknologi yang paling tepat
dalam menjalankan produksinya.
4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik
untuk dijalankan sesuai bidang usahanya.
5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan
sekarang dan di masa yang akan datang.

1.6.2.3 Aspek Manajemen dan Organisasi

Aspek manajemen dan organisasi adalah aspek yang sangat penting dalam suatu usaha.
Karena usaha yang akan atau sedang dirintis mungkin saja akan mengalami kegagalan jika
manajemen dan organisasi tidak berjalan dengan baik. Proses manajemen sendiri juga
terdapat kaidah-kaidah agar suatu usaha bisa berjalan lebih mudah. Dan aturan itu sendiri
bisa tergambar jelas melalui fungsi-fungsi manajemen berikut:

1.6.2.4 Aspek Hukum

Aspek hukum dalam bisnis merupakan suatu kaidah yang bertugas dalam mengatur segala sesuatu
mengenai tata cara pelaksanaan kegiatan perdagangan, keuangan, industri yang dikaitkan terhadap
produksi, jasa, pertukaran barang dengan uang.

Hukum dalam berbisnis diciptakan sebagai upaya mengatur dan melindungi bisnis tersebut dari
berbagai macam risiko yang mungkin saja di kemudian hari dapat terjadi.

1.6.2.5 Aspek Ekonomi dan sosial

Aspek Ekonomi adalah aspek geografi social yang berkaitan dengan hal-hal ekonomis. Aspek
Ekonomi itu sendiri membahas tentang bagaimana perusahaan berkembang yang tentunya impactnya
positif terhadap pendapatan yang diperoleh.Bukan hanya itu sumber daya manusia (SDM) juga harus
sesuai dengan keadaaan tempat kita memulai sebuah usaha karena peningkatan ekonomi berpengaruh
terhadap hal tersebut.

Sedangkan Analisis amdal merupakan suatu proses dalam studi formal dari studi kelayakan
bisnis untuk memperkirakan tentang bagaimana dampak dari lingkungan terhadap rencana

12
kegiatan usaha proyek operasi bisnis yang bertujuan untuk memastikan tentang adanya
masalah-masalah dari dampak lingkungan yang akan segera dilakukan analisis pada tahap
awal perencanaan dan perancangan proyek sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi pembuat
keputusan kelanjutan dari proyek bisnis.

1.6.2.6 Aspek Keuangan

Aspek keuangan pada studi kelayakan bisnis digunakan untuk menilai keuangan perusahaan yang
meliputi, perolehan sumber dana, estimasi pendapatan dan jenis investasi beserta biaya yang
dikeluarkan selama investasi serta proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi,
neraca dan arus kas.

1.6.3. Kriteria investasi

Kriteria investasi adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai hasil pendapatan dan biaya
pengeluaran pada suatu instrumen.Sederhananya, kriteria investasi adalah analisis untuk
mengetahui tingkat risiko dan keuntungan saat menanamkan modal.

1.6.3.1 Kebutuhan investasi

Kebutuhan investasi adalah jumlah dana atau sumber daya yang diperlukan untuk memulai atau
mengembangkan suatu proyek atau usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Kebutuhan investasi mencakup investasi, modal kerja dan sebagainya.

A. Investasi

Investasi adalah kegiatan menempatkan dana pada satu atau beberapa jenis aset selama periode
tertentu, dengan tujuan untuk mendapatkan imbal hasil di masa depan. Dengan kata lain, investasi
adalah aktivitas menanamkan modal ke dalam bentuk aset tertentu agar nilai aset yang lebih besar
dibandingkan saat awal menanamkan modal. Orang atau pihak yang melakukan investasi adalah
disebut sebagai investor atau penanam modal.

B. Modal kerja

Menurut Riyanto (2001), pengertian modal kerja adalah jumlah dana yang digunakan selama periode
akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek saja, yaitu berupa kas,
persediaan barang, piutang (setelah dikurangi profit margin), dan penyusutan aktiva tetap.

13
Modal kerja yang juga dikenal sebagai modal kerja bersih (NWC), adalah perbedaan antara
aset lancar perusahaan, seperti uang tunai, piutang (tagihan pelanggan yang belum dibayar)
dan persediaan bahan baku dan barang jadi, dan kewajiban saat ini, seperti kewajiban akun
hutang. Modal kerja adalah ukuran likuiditas perusahaan, efisiensi operasional dan kesehatan
keuangan jangka pendeknya. Jika suatu perusahaan memiliki modal kerja yang besar, maka ia
harus memiliki potensi untuk berinvestasi dan tumbuh. Jika aset lancar perusahaan tidak
melebihi kewajiban lancar, maka mungkin mengalami kesulitan untuk tumbuh atau
membayar kembali kreditor, atau bahkan bangkrut.

1.6.3.2. Net present value (NPV)

NPV (Net Present Value) merupakan metode penilaian kelayakan usaha yang dapat membuat
arus kas dibandingkan biaya peluang dari capital yang ditanamkan (Amsyah Hrp et al., 2019).
Menurut Husain (2003) dalam (Susilowati & Kurniati, 2018) penilaian pada suatu usaha jika
NPV>0 maka dapat dikatakan layak. Berikut rumus perhitungan NPV:

NB menunjukkan Net Benefit dimana benefit dikurangi cost, i menunjukkan diskon faktor
dan n menunjukkan waktu (Qomariyah, Siti Nur:2021). NPV adalah selisih antara nilai
sekarang dari aliran kas (cashflow) dengan nilai sekarang dari investasi. Untuk menghitung
NPV yaitu hasil dari proceed dikali dengan discount factor. Discount factor sendiri
diperoleh dari table present value yang digunakan sesuai dengan discount rate dan umur
ekonomis yang telah ditentukan. Perkalian tersebut yaitu proceed dengan discount factor
menghasilkan TPV. Kemudian TPV dikurangi dengan modal awal, sehingga
menghasilkan NPV. Hasil dari perhitungan NPV tersebut jika selisih antara nilai sekarang
dari aliran kas (cash flow) yang lebih besar berarti terdapat nilai positif, artinya
investasi diterima dan sebaliknya (Ediwodjojo,2018).

1.6.3.3 Internal Rate of Return ( IRR)

14
Kusmiati & Nursamsiyah:2015 dalam Internal Rate of Return (IRR) merupakan metode
untuk menganalisis tingkat suku bunga, dengan formulasi penilaian sebagai berikut:

Dimana i1 merupakan tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV 1 sedangkan i2


merupakan tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV 2 (Qomariyah, Siti Nur:2021).
Untuk menghitung IRR perlu dicari data NPV yang positif juga NPV yang negatif. Pertama
yaitu menentukan tingkat discount rate lebih rendah dan tingkat discount rate yang lebih
tinggi. Kemudian hasil dari NPV yang tingkat bunga yang lebih rendah dibagi dengan hasil
dari pengurangan TPV yang tingkat discount rate rendah dengan TPV yang tingkat discount
rate lebih tinggi. Dari pembagian tadi dikalikan dengan hasil dari pengurangan tingkat
discount rate lebih randah dengan tingkat discount rate lebih tinggi, kemudian dijumlahkan
dengan tingkat discont rate yang lebih rendah sehingga menghasilkan IRR. Hasil dari
perhitungan IRR dibandingkan dengan target keuntungan yang diharapkan, yaitu jika
IRR menghasilkan discount rate yang and lebih besar maka investasi diterima dan
sebaliknya (Ediwodjojo,2018).

1.6.3.4. Perhitungan NET B/C

Net B/C merupakan metode untuk menganalisis perbandingan antara jumlah keuntungan
dengan jumlah biaya. Secara sistematis, berikut perhitungannya:

Dengan hasil analisis B/C>1 maka usaha dapat diteruskan, sedangkan B/C<1 usaha tidak
dapat diteruskan (Qomariyah, Siti Nur:2021)

1.6.3.5. Perhitungan Gross B/C

Gandhi, Prima, et al. (2022: 225-247) Gross B/C ratio menggambarkan pengaruh dari
adanya tambahan biaya terhadap tambahan manfaat yang diterima. Bisnis layak untuk

15
dijalankan apabila Gross B/C ratio lebih besar dari 1 (Gross B/C ratio > 1) dan bisnis
tidak layak untuk dijalankan bila lebih kecil dari 1 (Nurmalina et al., 2014). Secara
matematis Gross B/C ini dapat dirumuskan sebagai:

1.6.3.6. Perhitungan PR
Probability Ratio (PR) PR adalah perbandingan antara jumlah present value net benefit
dengan jumlah present value investasi. Kriteria PR adalah jika PR > 1, maka rencana proyek
dinyatakan layak untuk dilaksanakan, dan jika PR < 1, maka rencana proyek dinyatakan tidak
layak untuk dilaksanakan (Wulan, Sapmaya, and Tya Mei Astuti:2021).

1.6.3.7. Perhitungan PBP


Pay Back Period adalah suatu analisis yang digunakan untuk melihat jangka waktu
kembalinya investasi yang telah dikeluarkan melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu
proyek. Ada 2 (dua) metode untuk menghitung pay back period yaitu Metode Net Benefit
Kumulatif dan Metode Net Benefit rata-rata tiap tahun (Wulan, Sapmaya, and Tya Mei
Astuti:2021).

1.6.3.8. Perhitungan BEP


Break Even Point (BEP) juga diperlukan dalam studi kelayakan bisnis. Analisis Break Even
Point (BEP) adalah titik pulang pokok dimana total revenue (penerimaan) = total cost (total
pengeluaran) atau suatu keadaan dimana perusahaan telah mendapatkan keuntungan dan tidak
mengalami kerugian. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menghitung atau mengetahui
kapan BEP terjadi atau jangka waktu terjadi BEP (Wulan, Sapmaya, and Tya Mei
Astuti:2021).

16
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Menilai Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis

17

Anda mungkin juga menyukai