a. Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang melakukan kerja sehari- hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Kebugaran digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu : a) Kebugaran statis, yaitu keadaan seseorang yang bebas dari penyakit dan cacat atau disebut sehat. b) Kebugaran dinamis, yaitu kemampuan seseorang bekerja secara efisien yang tidak memerlukan keterampilan khusus, misalnya berjalan, berlari, melompat, atau mengangkat. c) Kebugaran motoris, yaitu kemampuan seseorang bekerja secara efisien yang menuntut keterampilan khusus. Sebagai contoh, seorang pelari dituntut memiliki teknik berlari dengan benar untuk memenangkan lomba, seorang pemain sepakbola dituntut berlari cepat sambil menggiring bola. Sedangkan pengertian kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
b. Kebugaran jasmani tergantung pada dua komponen dasar, yaitu kebugaran
organik dan dinamik. Komponen kebugaran organik memiliki sifat-sifat khusus yang bersifat keturunan yang kita miliki, yang diwarisi dari kedua orang tua dan dipengaruhi oleh umur dan keadaan sakit atau kecelakaan seperti tinggi badan, panjang lengan, panjang tungkai dan bentuk tubuh. Komponen kebugaran dinamik variabelnya lebih banyak, istilah ini biasa dipergunakan untuk hal-hal yang mengarah kepada kesiapan dan kapasitas tubuh untuk bergerak dan bertindak dalam tingkatan tertentu sesuai situasi yang dihadapi. Kedua komponen tersebut sangat penting di dalam kebugaran jasmani secara keseluruhan, dan interaksi keduanya itu yang menentukan tingkat kebugaran jasmani yang kita miliki. Secara umum kebugaran jasmani dibagi menjadi dua bagian, yaitu Health-related fitness (kebugaran yang terkait dengan kesehatan) dan motor fitness (kebugara yang terkait dengan keterampilan). Kebugaran yang terkait dengan kesehatan terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: a) Daya tahan jantung paru atau cardiorespiratory endurance merupakan kemampuan paru jantung menyuplai oksigen untuk kerja otot dalam waktu yang lama. b) Kekuatan otot atau strength merupakan kemampuan sekelompok otot untuk melawan bebaan dalam suatu usaha. c) Daya tahan otot atau endurance yaitu kemampuan otot untuk bekerja melawan beban secara berulang-ulang. d) Kelentukan atau flexibility adalah kemampuan persendian untuk bergerak leluasa. e) Komposisi tubuh atau body composition merupakan perbandingan seberapa banyak tubuh dengan lemak dan tubuh tanpa lemak yang dinyatakan dengan persentase lemak tubuh. Sedangkan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan keterampilan terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: a) Kecepatan atau speed adalah kemampuan untuk menempuh jarak tertentu dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. b) Daya ledak atau power adalah kombinasi antara kecepatan dan kekuatan yang merupakan dasar dari setiap melakukan aktifitas atau dengan kata lain daya ledak adalah hasil kali kekuatan dan kecepatan. c) Keseimbangan atau balance adalah kemampuan untuk mempertahankan sikap tubuh yang tepat saat melakukan gerakan atau pada saat berdiri. d) Kelincahan atau agility adalah kemampuan bergerak memindahkan tubuh untuk merubah arah dengan cepat dan tepat. e) Koordinasi atau coordination adalah perpaduan beberapa unsur gerak dengan melibatkan gerak tangan dan mata, kaki dan mata atau tangan, kaki dan mata secara serempak untuk hasil gerak yang maksimal dan efesien.
c. Hubungan antara kebugaran jasmani, kesehatan, dan performa dapat kita
lihat dari kondisi seseorang yang dikatakan sehat yang ideal jika bebas dari penyakit disertai dengan kebugaran jasmani yang baik pula. Kondisi kebugaran seseorang merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat kesehatannya. Pada seorang yang mempunyai kebugaran jantung- paru yang baik, berbagai sistem dalam tubuhnya mampu mengambil oksigen dari udara secara optimal, mendistribusikannya ke seluruh tubuh dan memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan tubuh pada saat tersebut. Oksigen diambil dari udara oleh paru-paru, selanjutnya jantung dan pembuluh darah mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Di bagian tubuh yang memerlukan, sel dari jaringan memanfaatkan oksigen melalui jalur metabolisme yang disebut sebagai jalur metabolisme aerobik. Salah satu tanda kebugaran jantung-paru yang baik adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan kegiatan jasmani dalam jangka waktu yang lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, serta kemampuan untuk segera pulih setelah melakukan suatu kegiatan jasmani. Kebugaran jasmani akan meningkatkan daya tahan seseorang terhadap penyakit. Sebaliknya adanya suatu penyakit akan menurunkan status kebugaran jasmani seseorang. Dengan demikian antara sehat dan kebugaran jasmani terdapat hubungan timbal balik yang saling menunjang. Jadi dengan melakukan olahraga atau latihan fisik yang benar dan sesuai akan dicapai tingkat kebugaran jasmani yang baik yang merupakan modal penting dalam peningkatan sumber daya manusia. Dalam olahraga seorang atlet pasti akan menjalani suatu pertandingan atau perlombaan yang mengharuskan seorang atlet untuk menghadapi tantangan fisik dan mental yang bervariasi jika ingin mendapatkan kemenangan. Apabila kebugaran jasmani secara keseluruhan telah tercapai maka peningkatan masing-masing komponen kebugaran dinamik dapat lebih mudah dilakukan sesuai dengan cabang olahraga yang diukuti dengan performa yang baik. Pencapaian kondisi fisik yang baik untuk menghadapi suatu kejuaraan yang terutama yaitu meningkatkan kebugaran jasmaninya. Misalnya, atlet dalam menghadapi kejuaraan bulutangkis, persiapan fisik didalam meningkatkan daya ledak otot tungkai, kelentukan yang optimal dan daya tahan anaerobik merupakan persyaratan yang harus dipenuhi dalam menunjang performa dalam pertandingan.
d. Setelah mengetahui hubungan antara kebugaran jasmani dengan kesehatan
dan performa makan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan dan kebugaran jasmani seseorang. Beberapa tes dan pengukuran yang bisa dilakukan sebagai berikut: a) Tes kebugaran jasmaniindonesia (TKJI) merupakan tes yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tes ini terdiri dari 5 butir tes tersebut meliputi lari jarak pendek, gantung siku tekuk atau gantung angkat tubuh, baring duduk (sit up), loncat tegak (vertical jump) dan lari jarak menengah. b) Harvard step test, merupakan tes untuk mengukur kardiovaskular dengan naik turun bangku harvard dengan tinggi 19 inci untuk laki- laki dan 17 inci untuk wanita. c) Step test, digunakan untuk menghitung isapan osigen maksimal, beban yang diberikan hanya submaksimal. Tes ini dilakukan dengan menggunakan bangku dengan tinggi 16,25 inci dan tes ini berlangsung selama 3 menit. d) Tes lari 2400 meter, merupakan bentuk tes yang paling sering dipergunakan untuk menentukan kesegaran kardiovaskular berdasarkan waktu yang dicapai dengan berlari sejauh 2400 meter. Isapan oksigen maksimal dihitung berdasarkan waktu tempuh untuk menyelesaikan jarak tersebut. e) Tes jalan cepat 4800 meter, digunakan untuk mengukur daya tahan kardiovaskular dengan berjalan sejauh 4800 meter. f) Astrand-Ryhming tes, merupakan tes yang sangat sederhana dan paling praktis, sehingga tes ini sering dipergunakan untuk menghitung isapan oksigen maksimal dan tes ini dilakukan dengan menggunakan sepeda ergometer.
2. Menjelaskan tentang latihan kebugaran :
a. Latihan kebugaran jasmani memiliki peranan yang sangat penting untuk mempertahankan serta meningkatkan derajat kesegaran jasmani. Kesegaran akan jasmani seseorang sangat menentukan untuk kemampuan fisiknya dalam hal melaksanakan kegiatan dan tugas pada sehari-hari. Semakin tinggi derajat akan kesegaran jasmani seseorang, maka semakin tinggi pula sebuah kemampuan kerja fisik orang itu. Dengan kata lain, hasil kerjanya kian produktif (semakin bagus/baik) jika kesegaran jasmani orang itu meningkat. Olehnya itu perlu program latihan kebugaran jasmani direncanakan secara sistematis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kemampuan kerja tubuh. Proses latihan kebugaran jasmani yang dilakukan secara cermat, teratur dan tepat akan dapat meningkatkan tingkat kebugaran jasmani secara otomatis. Hal ini akan menyebabkan seseorang kian terampil, kuat dan efisien dalam kerjanya. Program latihan kebugaran jasmani merupakan aktifitas untuk menentukan derajat kebugaran jasmani seseorang dengan menggunakan alat tes yang ada misalnya TKJI, Tes Cooper, Harvard dan lain sebagainya. Secara rinci tujuan khusus dari latihan adalah: a) Meningkatkan kebugaran kardiorespirasi. b) Meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot. c) Menurunkan berat badan. d) Membentuk tubuh. e) Meningkatkan berat badan. f) Mengembangkan komponen kebugaran secara terpadu, baik kebugaran motorik maupun kebugaran kesehatan.
b. Tahapan latihan adalah rangkain proses dalam setiap latihan, meliputi:
pemanasan, kondisioning, dan penenangan/pendidikan. Cara merancang program kebugaran jasmani hendaknya sesuai dengan urutan latihan pada setiap kegiatan yang akan dilakukan. Sebagai dasar utama yang merupakan fase utama dalam latihan kebugaran yang harus diperhatikan adalah: a) Pemanasan (warm-up), dilakukan sebelum latihan. Ini bertujuan untuk menyiapkan fungsi organ tubuh agar mampu menerima pembebanan yang lebih besar pada saat latihan sebenarnya. Penanda bahwa tubuh siap menerima pembebanan latihan antara lain : detak jantung telah mencapai 60% detak jantug maksimal, suhu tubuh naik 1-2 oC, dan badan berkeringat. Pemanasan yang dilakukan dengan benar akan mengurangi terjadinya cedera atau kelelahan yang berlebihan. b) Kondisioning atau latihan inti, berisi serangkaian latihan yang sudah disiapkan sesuai dengan tujuan latihan. Misalnya latihan ingin mengembangkan daya tahan aerobik, maka pada latihan inti peserta menjalani aktivitas latihan aerobik dengan bentuk latihan yang telah dipilih. Latihan inti biasanya memakan waktu antara 20-60 menit. Selama waktu tersebut diusahakan peserta berlatih pada intensitas latihan latihan yang telah ditentukan sesuai tujuan latihan sampai memasuki tahap pendinginan. c) Pendinginan (cooling-down), dilakukan segera setelah latihan inti selesai dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi fisik dan psikis peeserta latihan seperti kondisi semula. Pendinginan hampir sama dengan pemanasan dengan intensitas lebih ringan. Lakukan jogging atau jalan bila anda selesai melakukan latihan seperti berlari keras, setelah itu lakukan stretching secukupnya. Lama pendinginan tergantung besarnya kelelahan terhadap pengurangan penampilan neuromuscular dengan waktu yang diperlukan untuk masa pendinginan antar 2-5 menit. Keberhasilan mencapai kebugaran sangat ditentukan oleh kualitas latihan yang meliputi: tujuan latihan, pemilihan model latihan, penggunaan sarana latihan, dan yang lebih penting lagi adalah takaran atau dosis latihan yang dijabarkan dalam konsep FITT (frequency, intensity, time, and type). a) Frequency adalah banyaknya unit latihan per minggu. Untuk meningkatkan kebugaran perlu latihan 3-5 per minggu. b) Intensity merupakan kualitas yang menunjukkan berat ringannya latihan. Besarnya intensitas tergantung pada jenis dan tujuan latihan. Latihan aerobik menggunakan patokan kenaikan detak jantung (Training Heart Rate = THR). Secara umum intensitas latihan kebugaran adalah 60%- 90% detak jantung maksimal dan secara khusus besarnya intensitas latihan tergantung pada tujuan latihan. c) Time atau Durasi latihan dapat berarti waktu, jarak, atau kalori. Durasi menunjukkan pada lama waktu yang digunakan untuk latihan. Jarak menunjuk pada panjangnya langkah, atau pedal, atau kayuhan yang dapat ditempuh. Kalori menunjukkan pada jumlah energi yang digunakan selama latihan. Durasi dalam arti waktu lama latihan, mialnya pada latihan dengan lari 5 km, durasi latihannya adalah jumlah waktu yang digunakan dalam menempuh jarak tersebut. d) Type latihan adalah bentuk atau model olahraga yang digunakan untuk latihan. Sebuah latihan akan berhasil jika latihan tersebut diplihkan tipe latihan yang tepat. Tipe latihan dipilih untuk disesuaikan dengan tujuan latihan, ketersediaan alat dan fasilitas serta perbedaan individu peserta latihan. Beberapa jenis contoh tipe latihan antara lain latihan aerobik, latihan kebugaran otot, latihan komposisi tubuh, dan latihan kelentukan. c. Cara mengevaluasi program latihan kebugaran jasmani yaitu dengan menggunakan beberapa macam-macam tes kebugaran jasmani yang ada untuk mengukur satu komponen kesegaran jasmani tertentu dan juga mengevaluasi beberapa komponen kesegaran jasmani dalam suatu rangkaian tes. Masing-masing tes mempunyai kelebihan dan kelemahan, tergantung pada masing-masing kebutuhan yang akan dicapai dalam evaluasi kesegaran jasmani yang dilaksanakan. Cara mengevaluasi program latihan kebugaran jasmani dapat menggunakan alat tes yang sudah ada seperti tes pada umumnya (TKJI, Tes Cooper, Harvard, dll.) dimana hasil dari tes tersebut nantinya dimasukkan dalam tabel kategori atau norma.
3. Menjelaskan tentang respon dan adaptasi:
a. Respons adalah perubahan yang terjadi pada saat latihan, sedangkan adaptasi adalah perubahan akibat suatu periode latihan. Respons dan adaptasi latihan merupakan kajian dalam fisiologi olahraga yaitu, respons faal pada saat berolahraga (exercise) tubuh akan memberi reaksi antara lain dapat dilihat pada denyut nadi atau jantung meningkat sehingga volume darah juga meningkat, suhu tubuh meningkat hingga terjadi pengeluaran keringat yang banyak dan frekuensi pernapasan meningkat akibat kebutuhan oksigen yang meningkat mengimbangi karbondioksida yang menumpuk ketika berolahraga. Sedangkan adaptasi latihan (training) yang telah dilakukan secara teratur dan berkelanjutan akan memberikan perubahan antara lain dapat dilihat pada otot rangka, cardiovaskular dan respiratory. Pengaruh perubahan-perubahan adaptif faal tubuh yang menguntungkan ini akan meningkatkan derajat kesehatan sehingga mengurangi resiko penyakit seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke, hiper kolesterolemia, diabetes melitus dan penyakit lainnya. b. Respons dan adaptasi latihan pada cardiovaskular antara lain yaitu, meningkatnya denyut nadi atau jantung sehingga dapat menurunkan tekanan darah tinggi, menyeimbangkan darah, meningkatnya kontraksi miokardial, jumlah darah yang dipompa setiap denyutnya lebih banyak, tekanan darah arteri meningkat, vasodilatasi pembuluh darah dan venokontriksi mempermudah pembuluh darah balik dan mempertahankan volume darah pusat. Sedangkan adaptasi latihan pada kardiovaskular antara lain yaitu, frekuensi denyut nadi (denyut jantung) istirahat lebih rendah, isi kuncup jantung meningkat, volume darah meningkat, jumlah total hemoglobin meningkat, ukuran jantung membesar (hipertropi) dan tekanan darah menurun. Jadi adaptasi latihan memberi manfaat peningkatan kebugaran jasmani dalam kehidupan sehari-hariantara lain yaitu, mampu melakukan kegiatan fisik dalam waktu yang lebih lama, mampu melaksanakan kegiatan fisik tanpa mengalami kelelahan yang berarti, masa pemulihan setelah bekerja berat berlangsung lebih cepat, tidak mudah cedera dan daya tahan tubuh meningkat.
4. Menjelaskan tentang thermoregulation:
a. Thermoregulation merupakan suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan atau kondisi homeostasis dimana suhu tubuh normal pada manusia sekitar 36,50 - 37,50 C. Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37C. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Panas dapat hilang dan masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara konveksi, konduksi, radiasi dan evaporasi. b. Mekanisme thermoregulation bekerja untuk menjaga tubuh pada suhu yang sehat dan mampu menghangatkan atau mendinginkan tubuh kapanpun tubuh membutuhkannya. Tubuh memiliki kebutuhan untuk melaksanakan homeostatis yang mengacu pada keseimbangan internal tubuh dan memastikaan bahwa tubuh tetap sehat ketika panas atau dingin. Berikut mekanisme ketika suhu tubuh meningkat yaitu: a) Vasodilatasi disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior (penyebab vasokontriksi) sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak. b) Berkeringat, pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi. c) Penurunan pembentukan panas, beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil dihambat dengan kuat. Sedangkann mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun yaitu: a) Vasokontriksi, kulit di seluruh tubuh karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior. b) Piloereksi, rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut berdiri. c) Peningkatan pembentukan panas, sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.
5. Menjelaskan tentang aklimatisasi:
a. Aklimatisasi adalah penyesuaian diri seseorang terhadap iklim lingkungan kawasan baru, yang berbeda dengan iklim kawasan hunian barunya. Pada hakikatnya adalah adaptasi bio-fisiologik terhadap sifat-sifat alamiah lingkungan, yaitu penyesuaian fungsi-fungsi fisiologik dalam tubuh terhadap sifat-sifat Beberapa kondisi yang pada umumnya disesuaikan adalah suhu lingkungan, derajat keasaman (pH) dan kadar oksigen. Proses penyesuaian berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung dari jauhnya perbedaan kondisi lingkungan baru yang akan dihadapi. Aklimatisasi ini dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Aklimatisasi dalam fisiologi berarti proses adaptasi terhadap iklim antara lain. ketinggian, bawah air, humidity, angin, gravitasi, suhu dan perbedaan waktu. Sebagai contoh misalnya seorang atlet yang akan mengikuti pertandingan ataupun perlombaan di negara yang beriklim dingin, maka atlet tersebut harus berangkat lebih awal untuk penyesuaian diri terhadap iklim dingin, sehingga ketika pertandingan bisa mengoptimalkan performanya tanpa hambatan yang berarti dari suhu lingkungan. b. Mekanisme aklimatisasi berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung dari jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru yang akan dihadapi. Aklimatisasi dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Aklimatisasi dalam fisiologi berarti proses adaptasi terhadap iklim atau cuaca pada lingkungaan baru. Sebagai contoh beberapa atlet-atlet Eropa saat mengunjungi Asia dalam rangka pertandingan persahabatan hingga turnament akan memilih untuk datang lebih awal dari jadwal yang sebenarnya karna harus menyesuaikan diri mereka terhadap iklim yang ada di daerah tersebut. Berikut contoh iklim yang menyebabkan proses aklimatisasi berlangsung antara lain: a) Ketinggian, karena orang yang biasanya lama latihan ditempat ketinggian biasanya memiliki Hb meningkat sehingga berbeda dengan latihan pada tempat yang relatif rendah. b) Angin, merupakan proses pembuangan panas c) Bawah air, latihan yang dilakukan pada bawah air akan meningkatkan tekanan pada tubuh. d) Perbedaan waktu, sanngat berpengaruh pada orang-orang yang baru dengan perbedaan waktu, karena akan merasakan perbedaan yang sangat signifikan seperti halnya cuaca siang hari bgaikan malam hari atau sebaliknya. e) Perbedaan musim, latihan lama di iklim dingin atau mussin dingin akan sangat berpengaruh besar pada performa saat mendatangi daerah yang beriklim panas. f) Humidity, merupakan proses penguapan air.
6. Menjelaskan tentang gizi:
a. Gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan; dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Menurut Bogert (1973) dalam Djoko Pekik (2007:2) mendefinisikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari cara memberi makan tubuh yang layak atau pantas. Gizi secara umum adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan dan perbaikan jaringan tubuh. Gizi yang tepat adalah penting dalam mengurangi risiko terkait hipertensi, stroke, obesitas, dan diabetes. Nutrisi utama termasuk protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air. b. Peranan gizi dalam menunjang performa olahraga yaitu gizi sangat diperlukan karena dengan adanya pengukuran status gizi yang diberikan secara komprehensif serta mengidentifikasi isu gizi yang mempengaruhi kesehatan dan performa saat bertanding dan melakukan managemen keseimbangan energi latihan dan managemen berat badan atlet. Beberapa peranan gizi untuk menunjang performa atlet: a) Mengatur dan menggiatkan pekerjaan serta reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. b) Membentuk zat-zat makanan di dalam tubuh untuk mencegah cepatnya terjadi gangguan atau kelainan sewaktu tubuh tidak mendapatkan zat makanan yang diperlukan. c) Memberikan tenaga pada tubuh untuk memenuhi kebutuhan pada proses aktifitas tubuh. d) Memberikan unsur-unsur yang diperlukan oleh jaringan atau sel yaitu pertumbuhan respirasi dan regenerasi. TUGAS MID
MATA KULIAH KEBUGARAN OLAHRAGA
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Suharjana, M.Kes. AIFO
Oleh:
Nasri 15711251089
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016