Anda di halaman 1dari 8

ERVAN PRAMUDINTA

NASRI
TATA GIZI SEIMBANG UNTUK LATIHAN


CHO > 55 %. Bila durasi olahraganya >60-90
men/hari maka diperlukan CHO sebanyak 60-70 %
dari kebutuhan daya (energi) total (Brotherhood,1984)
atau setara dengan asupan 9-10 g CHO/kg BB/hari
(Costill,1988)

Kebutuhan lemak < 30 % energi total.

Protein meliputi 12-15 % energi total.


(lanjutan)


Dalam tata gizi seimbang untuk latihan, ada tiga
subtema pokok yang dititik beratkan, yaitu :

Frekuensi makan

Status tata gizi atlet

Menilai status nutrisi


Frekuensi makan CHO tinggi,
atlet Lemak rendah

Minuman ringan
Coklat Energi tinggi,
Es krim rendah gizi
Cake
Fast food
STATUS TATA GIZI ATLET

Menurut Brotherhood (1984), hanya sedikit atlet
yang mengikuti pola tata gizi terbaik yang optimal,
karena mereka makan terlalu banyak lemak dan
protein sehingga mengorbankan CHO.
Pada atlet endurance, paling berpontensial menderita
defisiensi mikronutrien. Hal ini dikarenakan
rendahnya asupan mikronutrien, dan tuntutan
aktivitas yang tinggi.
PENILAIAN STATUS
NUTRISI

Beberapa metode penilaian status gizi, meliputi :
Evaluasi tata gizi harian self report, digunakan
untuk mengukur kualitatif atau semi kuantitatif.
Observasi klinik/riwayat kesehatan, bertujuan
untuk mengungkapkan setiap kondisi medis yang
menganggu asupan makanan, pencernaan, dan
olahdaya.
Analisis biokimia (misalnya : darah atau urine),
bertujuan untuk mengetahui kadar zat-zat nutrisi di
dalam darah.
(lanjutan)

Pengukuran anthropometrik, digunakan untuk


mengetahui komposisi tubuh secara tidak langsung
untuk menghitung kebutuhan energinya.

()
=
() 2

< 20 = Underweight
20-25 = Normal
25-30 = Overweight
> 30 = Obesitas
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai