240210090132
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Hand Refraktometer N1 Hand Refraktometer N2
Klpk
S G F M S G F M
17 12 10,6 11,2 11,2 - - - -
18 12 11 11,4 11,4 - - - -
19 11,8 10,8 11 11,3 - - - -
20 11,8 10,8 11,1 11,2 - - - -
21 12 11 11,6 11,6 - - - -
22 11,9 10,8 11,2 11,4 - - - -
23 12 10,9 11,2 11,3 - - - -
24 12 11 11,4 11,6 - - - -
Catatan:
Rentang 0brix N1 = 0-12%
Rentang 0brix N2 = 28-62%
S = sukrosa
G = glukosa
F = fruktosa
M = maltose
4.2. Pembahasan
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/
konsentrasi bahan terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari
refractometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi
cahaya. Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini sebuah sedotan yang
dicelupkan ke dalam gelas yang berisi air akan terlihat terbengkok. Pada Gambar
kedua sebuah sedotan dicelupkan ke dalam sebuah gelas yang berisi lauran gula.
Terlihat sedotan terbengkok lebih tajam. Fenomena ini terjadi karena adanya
refraksi cahaya. Semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut (Rapat Jenis Larutan),
maka sedotan akan semakin terlihat bengkok secara proporsional. Besarnya sudut
pembengkokan ini disebut Refractive Index (nD).
Adapun prinsip kerja dari refractometer dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Dari gambar dibawah ini terdapat 3 bagian yaitu : Sample, Prisma dan Papan
Skala. Refractive index prisma jauh lebih besar dibandingkan dengan sample.
2. Jika sample merupakan larutan dengan konsentrasi rendah, maka sudut
refraksi akan lebar dikarenakan perbedaan refraksi dari prisma dan sample
besar. Maka pada papan skala sinar a akan jatuh pada skala rendah.
3. Jika sample merupakan larutan pekat / konsentrasi tinggi, maka sudut refraksi
akan kecil karena perbedaan refraksi prisma dan sample kecil. Pada gambar
terlihar sinar b jatuh pada skala besar.