Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angina pectoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode

atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada depan, penyebab diperkirakan

berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen ke jantung tidak

adekuat atau dengan kata lain, suplai kebutuhan jantung meningkat. Angina

biasanya diakibatkan oleh penyakit aterosklerotik dan hampir selalu berhubungan

dengan sumbatan arteri koroner utama (Barbara C Long, 2006).

Di Amerika Serikat di dapatkan bahwa kurang lebih 50% dari penderita

penyakit jantung koroner mempunyai manifestasi awal angina pectoris stabil

(APS). Jumlah pasti penderita angina pectoris sulit diketahui. Dilaporkan bahwa

insiden angina pectoris pertahun pada penderita diatas usia 30 tahun sebesar 213

penderita per 100.000 penduduk. Asosiasi jantung Amerika memperkirakan ada

6.200.000 penderita APS ini di Amerika Serikat. Tapi data ini nampaknya sangat

kecil di bandingkan dari laporan dua studi besar dari Olmsted Country dan

Framingham yang mendapatkan bahwa kejadian infark miokard akut sebesar 3%

sampai 3,5% dari penderita angina pectoris pertahun atau kurang lebih 30 penderita

angina pectoris untuk setiap penderita infark miokard akut (Tucker, 2008).

Di Indonesia penyakit jantung adalah pembunuh nomor tiga. Jantung

adalah organ tubuh yang bekerja paling kuat. Setiap harinya organ tubuh ini

memompa 16.000 liter darah keseluruh tubuh melalui pembuluh darah sekitar

1
90.000 km. Walaupun relative kecil, namun organ ini bekerja dua kali lebih keras

dari pada betis pelari sprint atau otot petinju kelas berat. Tidak ada otot kecuali otot

rahim wanita yang bekerja siang dan malam selama 70 tahun atau lebih seperti

jantung. Berikut ini terdapat beberapa anjuran yang akan berguna bagi

pemeliharaan kesehatan jantung. Namun, yang perlu ditekankan bahwa dengan

mengikuti anjuran-anjuran bukan berati kita akan kebal terhadap penyakit jantung,

sebab sampai sekarang belum ada sesuatupun yang dapat memberi kekebalan

seperti itu (Barbara C. Long, 2006).

Mengingat banyaknya jumlah penderita angina pectoris dan kerugian yang

ditimbulkan terutama secara ekonomi, diperlukan penatalaksanaan yang lebih

komperehensif. Tetapi angina pectoris stabil terutama ditujukan untuk

menghindarkan terjadinya infark miokard akut dan kematian sehingga

meningkatkan harapan hidup serta mengurangi gejala dengan harapan

meningkatnya kualitas hidup. Pada penderita yang berdasarkan riwayat penyakit

dan pemeriksaan awal didapatkan kemungkinan sedang atau tinggi untuk menderita

suatu penyakit jantung koroner perlu dilakukan tes secara noninvasive maupun

invasive untuk memastikan diagnose serta menentukan sertifikasi resiko. Penderita

angina pectoris stabil dengan resiko tinggi atau resiko sedang yang kurang berhasil

dengan terpi standar, perlu dilakukan tindakan revaskularisasi, terutama bila

penderita memang menghendaki. Walaupun telah banyak kemajuan dalam

penatalaksanaannya. (Departemen ilmu penyakit dalam fakultas kedokteran

universitas Indonesia, 2006 ).

2
B. Tujuan

1. Mengerti pengertian dari angina pektoris.

2. Mengetahui klasifikasi angina pektoris.

3. Dapat menjelaskan etiologi angina pektoris

4. Mengetahui tanda gejala angina pectoris.

5. Mengetahui pathways angina pectoris.

6. Dapat menjelaskan penatalaksanaan angina pectoris.

7. Dapat mengkaji keperawatan angina pectoris.

8. Dapat mendiagnose keperawatan dan intervensi angina pectoris.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Angina pectoris adalah suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak

enak yang berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang berkaitan yang

disebabkan oleh ischemia miokard tetapi tidak sampai terjadi nekrosis. Rasa tidak

enak tersebut sering kali digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa terjerat, rasa

kemeng, rasa terbakar, rasa bengkak dan rasa seperti sakit gigi. Rasa tidak enak

tersebut biasanya berkisar 1 15 menit di daerah retrosternal, tetapi dapat juga

menjalar ke rahang, leher, bahu, punggung dan lengan kiri. Walaupun jarang,

kadang-kadang juga menjalar ke lengan kanan. Kadang-kadang keluhannya dapat

berupa cepat capai, sesak nafas pada saat aktivitas yang disebabkan oleh gangguan

fungsi akibat ischemia miokard (Sjaifoelah Noor, 2010).

Angina pectoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan

episode atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan didada depan, penyebab

diperkirakan berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen

kejantung tidak adekuat atau dengan kata lain suplai kebutuhan jantung

meningkat. Angina biasanya diakibatkan oleh penyakit aterosklerotik dan hampir

selalu berhubungan dengan sumbatan arteri koroner utama (Smaltzer, 2006).

Terjadinya serangan angina menunjukan adanya iskemia. Iskemia yang

terjadi pada agina terbatas pada durasi serangan tidak menyebabkan kerusakan

permanen jaringan meokardium. Namun angina merupakan hal yang mengancam

4
kehidupan dan dapat menyebabkan disritmia atau bekembang menjadi infark

meokardium (Udjianti, 2010).

B. Etiologi

Penyebab dari angina pectoris antara lain : ateroskelerosis, spasme

pembuluh koroner, latihan fisik, pajanan terhadap dingin, makan makanan berat

dan stress. Karen hal ini kelanjutan dari stenosis aorta berat, insufiensi atau

hipertropi kardiomiopati tanpa disertai obstruksi, peningkatan kebutuhan tubuh

metabolic, takikardi paroksimal (Barbara C Long, 2006).

Penyebab lainnya adalah spasme arteri koroner. Penyempitan dari lumen

pembuluh darah terjadi bila serat otot halus dalam dinding pembuluh darah

koroner dapat mengiringi terjadinya iskemik actual/ perluasan dari infark

miokard. Sedangkan penyebab lain dari asteroskterosis yang dapat mempengaruhi

diameter lumen pembuluh darah koroner dapat berhubungan dengan obnormalitas

sirkulasi (Udjianti, 2010 ).

C. Klasifikasi

Adapun klasifikasi angina pectoris (Kumar, 2007) adalah :

1. Angina pektoris stabil kronis / tipikal : Mengacu pada nyeri dada episodik saat

pasien berolahraga atau mengalami bentuk stress lainnya. Angina pektoris

stabil biasanya disebabkan oleh penyempitan ateroskelrotik tetap (biasanya

75% atau lebih) satu atau lebih arteri koronaria.

2. Angina varian (Prinzmeta l): Rasa tidak enak pada dada, terjadi pada saat

istirahat atau membangunkan pasien tidur. Angina varian disebabkan oleh

spasme fokal dari koronaria epikardial yang proksimal. Terdapat obstruksi

5
arteri koronaria arterosklerotik dalam kasus vasospasme terjadi dekat lesi

stenotik.

3. Angina pektoris tidak stabil : Angina pektoris tidak stabil dapat dicetuskan

oleh suatu keadaan ekstrinsik terhadap lapisan vaskular koroner yang

memperhebat iskemia miokardial, seperti anemi, demam, infeksi takiaritmia,

stres emosional atau hipoksemi, dan dapat juga setelah infark miokardial

spasme segmental disekitar bercak (plaque arterosklerotik) juga dapat

memainkan suatu peranan dalam perkembangan angina yang tidak stabil.

Pasien dapat dikatakan Angina pektoris tidak stabil :

a. Pasien dengan angina yang baru mulai (< 2 bulan) yang hebat atau sering

(> atau = 3 episoda tiap hari).

b. Pasien dengan angina dipercepat : angina stabil kronis yang

mengembangkan angina secara nyata lebih sering, hebat, dan

berkepanjangan.

D. Tanda Gejala

Gejalanya (Syaufuddin, 2006) adalah sakit dada sentral atau restrosentral

yang dapat menyebar kesalah satu atau kedua tangan, leher atau punggung. Sakit

sering timbul pada kegiatan fisik maupun emosi atau dapat timbul spontan waktu

istirahat.

Penderita dengan angina pektoris dapat dibagi dalam beberapa subset

klinik. Penderita dengan angina pektoris stabil, pola sakit dadanya dapat

dicetuskan kembali oleh kegiatan dan oleh factor-faktor pencetus tertentu, dalam

30 hari terakhir tidak ada perubahan dalam hal frekueensi, lama dan factor-faktor

6
pencetusnya (sakit dada tidak lebih lama dari 15 menit). Pada angina pektoris tidak

stabil, umumnya terjadi perubahan-perubahan pola : meningkatnya frekueensi,

parahnya dan atau lama sakitnya dan faktor pencetusnya. Sering termasuk di sini

sakit waktu istirahat, pendeknya terjadi crescendo ke arah perburukan gejala-

gejalanya. Subset ketiga adalah angina Prinzmetal (variant) yang terjadi karena

spasme arteri koronaria.

Faktor pencetus yang paling banyak menyebabkan angina adalah kegiatan

fisik, emosi yang berlebihan dan kadang-kadang sesudah makan. Semua keadaan

ini meningkatkan kebutuhan oksigen miokard dengan mengingkatkan baik denyut

nadi maupun tekanan darah sistemik. Hasil perkalian kedua parameter ini

merupakan indeks dari kebutuhan oksigen miokard.

E. Pathways

Penimbunan lemak (lipid) dan jaringan abrous pada dinding arteri koroner

Penyempitan pembuluh darah koroner

Obstruksi / hambatan aliran darah miokard

Iskemia (berkurangnya kadar O2)

Mengubah metabolism aerobic menjadi an-aerobik

Tertimbun asam laktat

pH sel menurun

Muncul efek hipoxia

Mengganggu fungsi ventrikel sinistra

7
Menurunnya fungsi ventrikel sinistra dapat mengurangi curah jantung. Dengan
berkurangnya jumlah curah jantung sekuncup (jumlahdarah yang dikeluarkan setiap
kali jantung berdenyut)

Berkurangnya daya kontraksi dan gangguan gerak jalan / heremodinamik

Tekanan jatung kiri, tekanan akhir diastolic ventrikel kiri dan tekanan dalam paru-
paru kiri meningkat

Peningkatan ringan tekanan darah dan denyut jantung

Nyeri

F. Penatalaksanaan

Menurut Sudoyo, Aru W (2009), penatalaksanaan yang sering di lakukan

adalah :

1. Istirahat

2. Terapi oksigen

3. Tindakan revaskularisasi pembulh koroner

4. Startifikasi resiko

5. Medikamentosa 1218 harrison

6. Obat anti iskemia

7. Nitrat (nitrigliserin atau isosorbid dinitrat)

8. Penyekat beta

9. Antagonis kalsium

10. Obat antiagregasi trombosit

11. Aspirin

12. Triklopidin

13. Klopidogrel

8
BAB III

PROSES KEPERAWATAN

A. Data Demografi

Data demografi yang terdiri dari : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Agama, Suku Atau

Kebangsaan , Pekerjaan, Pendidikan, Alamat, Diagnosis Medis, Nomor Registrasi,

Tanggal Dan Jam Masuk Rumah Sakit, Tanggal Dan Waktu Pengkajian

Keperawatan.

B. Pengkajian Keperawatan

Menurut Doengoes :

1. Aktivitas / istirahat

Gejala :

- Pola hidup mooton, kelemahan

- Kelelahan, perasaan tidak berdaya setelah latihan

- Nyeri dada bila kerja

Tanda :

- Dispnea saat kerja

2. Sirkulasi

Gejala :

- Riwayat penyakit jantung, hipertensi, kegemukan

9
Tanda :

- Takikardia, disritmia

- Tekanan darah normal, meningkat atau menurun

- Kulit / membrane mukosa lembab, dingin, pucat pada adanya vasokontriksi

3. Makanan / cairan

Gejala :

- Mual, nyeriuluhati / epigastrium saat makan

- Diet tinggi kolesterol / lemak, garam, kafein, minuman keras

Tanda :

- Ikat pinggang sesak, distensigaster

4. Integritas ego

Gejala :

- Stresor kerja, keluarga, dan lain-lain

Tanda :

- Ketakutan, mudah marah

5. Nyeri / ketidak nyamanan

Gejala :

- Nyeri dada substernal, anterior yang menyebar ke rahang, leher, bahu, dan

ekstremitas atas (lebih pada kiri dan pada kanan)

- Faktorpencetus : nyeri sehubungan dengan kerja fisik atau emosi besar

seperti marah atau hasrat seksual

- Nyeri dada baru atau terus-menerus yang telah berubah frekuensi /

durasinya, karakter atau dapat diperkirakan

10
Tanda :

- Wajah berkerut, meletakkan pergelangan tangan pada midsternum, memijit

tangan kiri, tegangan otot, gelisah

- Responsotomatis, contoh : takikardi, perubahan tekanan darah

6. Pernapasan

Gejala :

- Dispnea saat kerja

- Riwayat merokok

Tanda :

- Meningkat pada frekuensi / irama dan gangguan kedalaman.

C. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 DS : pasien mengatakan nyeri pada Memburuknya Nyeri
bagian dada. kondisi pasien
ditandai dengan
DO : wajah pasien meringis perilaku
K/u lemah distraksi pasien
seperti
Nadi :
menangis,
RR : gelisah,
Temp : merintih,
mondar-mandir
2 DS : - Penurunan curah Gangguan
jantung pada
DO : frekuensi /
K/u lemah irama dan
Nadi : konduksi
elektrikal
RR :
Temp :

3 DS : pasien mengatakan cemas dengan Kasus situasi, Ansietas


penyakitnya gangguan citra /
kemampuan,

11
No Data Etiologi Masalah
DO : wajah pasien meringis ancaman
K/u lemah terhadap /
Nadi : perubahan
RR : status.
Temp :

4 DS : pasien mengatakan kurang Informasi Kurang


mengetahui tentang penyakitnya. kurang akurat, pengetahuan
tidak mengenal
DO : wajah pasien meringis sumber
K/u lemah informasi
Nadi :
RR :
Temp :

D. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan memburuknya kondisi pasien ditandai dengan

perilaku distraksi pasien seperti menangis, gelisah, merintih, mondar-mandir

2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan pada frekuensi /

irama dan konduksi elektrikal

3. Ansietas berhubungan dengan kasus situasi, gangguan citra / kemampuan,

ancaman terhadap / perubahan status.

4. Kurang pengetahuan, mengenai kondisi, kebutuhan pengobatan berhubungan

dengan informasi kurang akurat, tidak mengenal sumber informasi

12
E. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


1. Nyeri berhubungan Mengurangi rasa - Anjurkan pasien - Nyeri dan
dengan nyeri untuk penurunan
memburuknya memberitahu curah jantung
kondisi pasien perwaat dengan dapat
ditandai dengan cepat bila terjadi merangsang
perilaku distraksi nyeri dada. sistem saraf
pasien seperti simpatis untuk
menangis, gelisah, mengeluarkan
merintih, mondar- sejumlah besar
mandir neroperinefrin
yang
meningkatkan
agregasi
trombosit dan
mengeluarkan
tromboxena
A2. Ini
vasokontriktor
poten yang
meney
2. Penurunan curah Menurunkan - Pantau tanda vital, - Takikardi dapat
jantung kerja jantung contoh: frekuensi terjadi karena
berhubungan jantung dan nyeri, cemas,
dengan gangguan tekanan darah hipoksemia dan
pada frekuensi / menurunnya
irama dan curah jantung.
konduksi elektrikal Perubahan yang
ditandai dengan terjadi pada
perubahan tekanan darah
pembacaan (hipertensi atau
hemodinamik, hipotensi)
dispnea dan - Dorong pelaporan - Intervensi
gelisah. cepat adanya nyeri sesuai waktu
untuk upaya menurunkan
pengobatan sesuai konsumsi
indikasi oksigen dan
kerja jantung
dan mencegah /
meminimalkan
komplikasi
- Mempertahankan jantung
tirah baring pada - Menurunkan
posisi nyaman konsumsi

13
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
selama episode oksigen /
akut kebutuhan
menurunkan
kerja miokard
dan risiko
- Catat warna kulit dekompensasi
dan adanya - Menurunkan
kualitas nadi perfusi otak
dapat
menghasilkan
perubahan
sensorium
3. Ansietas Mengatakan - Jelaskan tujuan - Menurunkan
berhubungan kesadaran kesehatan dan cemas dan
dengan kasus perasaan prosedur, contoh takut terhadap
situasi, gangguan ansietas dan tes stress diagnose dan
citra / kemampuan, cara sehat - Tingkatkan prognosis
ancaman terhadap sesuai ekspresi perasaan - Perasaan tidak
/ perubahan status Mengatakan dan takut contoh diekspresikan
kesehatan ditandai masalah menolak, depresi dapat
dengan ketakutan, tentang efek dan marah menimbulkan
gelisah, citra diri penyakit pada - Dorong keluarga kekacauan
sebagai orang pola hidup, dan teman untuk internal dan
yang berpengaruh posisi dalam menganggap efek gambaran
pada keluarga / keluarga dan pasien seperti diri
masyarakat yang masyarakat sebelumnya - Meyakinkan
takut mati sebagai - Beritahu pasien pasien bahwa
kenyataan. program medis peran dalam
yang telah dibuat keluarga dan
untuk menurunkan kerja tidak
/ membatasi berubah
serangan akan - Mendorong
dating dan pasien untuk
meningkatkan mengontrol
stabilitas jantung kenaikan gejala
(contoh: tak
ada agina
dengan tingkat
aktivitas
tertentu) untuk
meningkatkan
kepercayaan
pada program
medis dan
mengintegrasik

14
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
ankemampuan
dalam persepsi
diri
4. Kurangpengetahua Tujuan: - Dorong untuk - Dapat
n, Mengatakan menghindari faktor menurunkan
mengenaikondisi, pemahaman / situasi sebagai insiden /
kebutuhanpengoba kondisi / pencetus episode beratnya
tanberhubungande proses angina, contoh episode
nganinformasikura penyakit dan stress emosional, iskemik
ngakurat, pengobatan kerja fisik, makan
tidakmengenalsum Berpartisipasi terlalu banyak /
berinformasiditand dalam berat, terpajan pada
aidenganadanyape program suhu lingkungan
rtanyaanmintainfor pengobatan ekstrim
masi, - Dorong pasien
pernyataanmasalah untuk mengikuti
, program yang - Takut terhadap
tidakakuratdalam ditentukan pencetusserang
mengikutiinstruksi pencegahan untuk andapat
. menghindari menyebabkan
kelebihan. px menghindari
partisipasi pada
aktivitas yang
telahdibuat
untuk
meningkatkan
- Bantu pasien / perbaikan
orang terdekat
untuk - Langkah penting
mengidentifikasi pembatasan /
sumber fisik dan mencegah
stress emosi dan serangan
diskusikan cara angina
yang dapat mereka
hindari
- Tekankan
pentingnya - Obat yang
mengecek dengan dijual bebas
dokter kapan mempunyai
menggunakan obat- potensi
obat yang dijual penyimpangan
bebas

15
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Angina pectoris adalah suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak

enak yang berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang berkaitan yang

disebabkan oleh ischemia miokard tetapi tidak sampai terjadi nekrosis. Rasa tidak

enak tersebut sering kali digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa terjerat, rasa

kemeng, rasa penuh, rasa terbakar, rasa bengkak dan rasa seperti sakit gigi. Rasa

tidak enak tersebut biasanya berkisar 1 15 menit di daerah retrosternal, tetapi

dapat juga menjalar ke rahang, leher, bahu, punggung dan lengan kiri. Walaupun

jarang, kadang-kadang juga menjalar ke lengan kanan. Kadang-kadang

keluhannya dapat berupa cepat capai, sesak nafas pada saat aktivitas, yang

disebabkan oleh gangguan fungsi akibat ischemia miokard.

Tipe Angina Pectoris antara lain : Angina Stabil, Angina Non stabil (angina

prainfark, angina kresendo), dan Varian angina.

Mekanisme timbulnya angina pectoris didasarkan pada ketidak adekuatan

suplai oksigen ke sel-sel miokardium yang di akibatkan karena kekakuan arteri

dan penyempitan lumen arteri koroner. Tidak diketahui secara pasti penyebab

ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggung

jawab atas ateriosklerosis. Ateriosklerosis merupakan penyakit arteri koroner

yang paling sering ditemukan. Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang

sehat maka arteri koroner berdilatasi sebagai respon peningkatan kebutuhan akan

16
oksigen, maka iskemik atau kekurangan suplai darah miokardium dan hanya

endotel yang cedera mengakbatkan hilangnya produksi No atau Nitrat Oksid yang

berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang relative.

Iskemia otot jantung akan menyebabakan myeri dengan derajat yang

berfariasi, mulai dari rasa tertekan pada dada atas sampai nyeri hebat yang disertai

dengan rasa takut atau akna menjelang ajal. Nyeri sangat terasa pada dada daerah

belakang sternum atau sternum atas atau sternum ketiga tengahan meskipun rasa

nyeri biasanya terlokalisasi, namun nyeri tersebut dapat menyebar keleher, dagu,

bahu, dan aspek dalam ekstremitas atas.

B. Saran

Diharapkan kepada perawat agar dapat melakukan pengkajian secara

menyeluruh kepada pasien, dan juga memberikan tindakan yang sesuai dengan

prosedur atau mengkondisikan dengan kondisi pasien sehingga lama hari

perawatan di rumah sakit dapat di kurangi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Barbara C Long, 2006. Perawatan Medikal Bedah,Edisi II, Yayasan ikatan alumni
pendidikan keperawatan padjajaran, Bandung.

Drs. Syaufuddin, A.Mk . 2006 . Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan .


edisi 3 . Jakarta : EGC.

Kumar,dkk. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Jakarta: EGC Sjaifoelah Noor, 2001.
Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Pustaka.

Smaltzer, Susanna . 2001 . Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah . E&. 8 .Jakarta :


EGC.

Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Interna Publishing.

Udjianti, Juni Wajan . 2010 . Keperawatan Kardiovaskular . Jakarta : Salemba


Medika.

(Brunner and Suddarth, KMB, Edisi 8, Volum 2, hal 779)

(Marilynn E. Doenges, Edisi 3, EGC, hal 73 74)

18

Anda mungkin juga menyukai